Anda di halaman 1dari 17

Kesatuan Ekonomi Dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Disusun Oleh:

1. Saiful Rizal (G41161656)

2. Andreas Wahyu Kristianto (G41161786)

3. Astiarini Arifin (G41161823)

4. Ariq Purna Bayu T (G41161829)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI D4 REKAM MEDIK

2018

1
KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas
segala karunia dan petunjuk dari-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan
penyusunan tugas makalah PPKn tentang Kesatuan Ekonomi dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini.
Ucapan terima kasih yang mendalam juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang
membantu penyusunan makalah ini, antara lain :
1. Allah SWT yang dengan kuasa-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini.
2. Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan dukungan berupa materi maupun non-
materi kepada kami..
3. Teman-teman dan semua pihak yang memberi dukungan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah tersebut.
Tugas ini mencakup beberapa hal tentang Perwujudan Kepulauan Nusantara
Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
disusun dari beberapa sumber, seperti internet dan buku-buku.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan tugas ini agar lebih baik. Akhir
kata, semoga tugas ini menambah pengetahuan dan wawasan pembelajaran dan selamat
belajar.
Jember, 05 Mei 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kesatuan Ekonomi Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ................................................ 1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan .................................................................................................... 5
BAB II ......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6
1.1 Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi ........................... 6
2.2 Prinsip-Prinsip Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Ekonomi .............. 11
BAB III .......................................................................................................................................... 16
PENUTUP ..................................................................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 16
3.2. Saran............................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 17

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografisnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah
dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan,


tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang
berarti memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan
berarti pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan
istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan
dan gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak di antara samudera pasifik dan
samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua Australia.

Menurut Kelompok Kerja LEMHANAS 1999, bahwa wawasan


nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.

Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti


posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, serta
memiliki jumlah penduduk yang cukup besar . oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan harus berorientasi pada sector pemerintahan , pertanian, dan
perindustrian. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah
dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi, dan pembangunan ekonomi
harus melibatkan partisipasi rakyat. Seperti dengan memberikan fasilitas kredit
mikro dalam pengenbangan usaha kecil.

4
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan di kaji
diantaranya:
a. Apa sajakah yang termasuk perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi?
b. Apa sajakah prinsip-prinsip Implementasi wawasan nusantara dalam bidang
ekonomi?
c. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan ekonomi?

1.3 Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
a. Untuk mengetahui perwujudan Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Ekonomi.

b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam


bidang ekonomi.
c. Untuk mengetahui Sikap Masyarakat terhadap perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan


Ekonomi
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi antara
lain sebagai berikut :
1. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun
efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa
keperluan hidup sehari-hari harus terssedia merata di seluruh
wilayah tanah air. Indonesia adalah Negara yang sangat kaya
raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa baik sumber
daya hayati maupun sumber daya non hayati. Apabila dilihat
secara geografis, dari sabang sampai merauke terbentang
tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Flora, fauna,
pertambangan, kesuburan tanah, lautan, maupun hutan
tropisnya sangat beragam dan sangat melimpah. Selain
dengan kekayaan alam, Indonesia juga memiliki kekayaan
budaya, seperti bahasa, suku, penduduk, maupun
kebudayaannya. Hal itu semua merupakan modal milik
bangsa yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan dan
kemakmuran masyarakat Indonesia. Contoh Pemanfaatan
Kekayaan wilayah Nusantara sebagai keperluan hidup sehari-
hari masyarakat indonesia adalah sebgai berikut;
 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara
a. Pasal 1 ayat 1
“Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah
badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan.”

6
b. Pasal 4 ayat 1
“Modal BUMN merupakan dan berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.”
 Badan usaha yang mengelola sumber daya alam
pertambangan dan energi
a. PT Pertamina
b. PT Tambang Timah
c. PT Perusahaan Gas Negara
d. PT PLN
 Badan usaha yang mengelola perkebunan dan
kesuburan tanah Indonesia
a. PT Perkebunan Nusantara
b. PT Rajawali Nusantara Indonesia
 Badan usaha yang mengelola kelautan, pelabuhan dan
pelayaran
a. PT Pelabuhan Indonesia
b. PT Pelayaran Nasional Indonesia
 Pasal 33 UUD 1945 tentang Kesejahteraan Sosial
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Perekonomian atas dasar asas demokrasi ekonomi,
yaitu untuk kemakmuran bagi semua orang. Oleh
sebab itu, cabang-cabang produksi yang penting bagi
Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus
dikuasai Negara. Kalau tidak, alat produksi yang jatuh
pada tangan orang per orang yang berkuasa dan rakyat
banyak yang dirugikannya. Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya adalah dasar untuk
menciptakan kemakmuran masyarakat. Oleh sebab itu,
harus di kuasasi oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.

7
 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) atau badan-badan
usaha lainnya yang didirikan untuk mengelola
kekayaan wilayah Indonesia untuk menggerakkan laju
perekonomian dan kemakmuran rakyat Indonesia.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di
seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki
daerah tersebut dalam mengembangkan ekonominya.
Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, bahasa, kekayaan
wilayah dan kebudayaan daerah. Tiap-tiap wilayah memiliki
ciri khas wilayahnya tersendiri. Ciri khas tersebut dapat
diekspresikan dalam upaya perkembangan ekonomi setiap
daerah, seperti misalnya produk-produk kerajinan khas yang
diperjual belikan. Setiap daerah di Indonesia diberikan
kewenangan untuk mengatur dan mengelola kekayaan daerah
dan mengembangkannya dalam perekonomian. Pembangunan
ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah
dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan
selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut (Lincolin Arsyad, 1999). Setiap upaya pembangunan
ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk
masyarakat daerah. Contoh Pengembangan ekonomi daerah
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki daerah-daerah
antara lain;
a. UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. “
Pemerintah daerah diberikan wewenang dan tanggung
jawab untuk mengatur dan mengembangkan
perekonomian daerahnya masing-masing “.

8
b. Strategi pembangunan ekonomi daerah bidang
fisik/lokalitas menurut Arsyad (1999:122-126).
“Melalui pengembangan program perbaikan kondisi
fisik/lokalitas daerah yang ditujukan untuk
kepentingan pembangunan industri dan perdagangan,
pemerintah daerah akan berpengaruh positif bagi
pengembangan dunia usaha daerah. Secara khusus,
tujuan strategi pembangunan fisik/lokalitas ini adalah
untuk menciptakan identitas daerah, memperbaiki
basis pesona (amenity base) atau kualitas hidup
masyarakat dan memperbaiki daya tarik pusat kota
(civil center) dalam upaya untuk memperbaiki dunia
usaha daerah “.
c. UU No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
“Pembangunan daerah Propinsi Aceh bergantung
sesuai dengan kearifan dalam pengelolaan potensi
ekonomi kekayaan daerahnya. Potensi yang dimiliki
oleh Aceh adalah potensi minyak bumi dan gas alam.
Minyak bumi dan gas alam tersebut merupakan ciri
khas dari daerah Aceh yang digunakan sebagai
pengembangan ekonomi daerah Aceh itu sendiri “.
d. Produk-produk kesenian Bali. “Bali sebagai salah satu
wilayah nusantara memiliki budaya yang sangat
kental. Produk kerajinan yang diciptakan tidak
terlepas dari ciri khas daerah tersebut, seperti patung-
patung, lukisan maupun kerajinan lainnya. Hasil
kerajinan tersebut diperjual belikan untuk mendorong
perkembangan ekonomi daerah Bali, bahkan beberapa
diantaranya sudah merambah dunia internasional “
e. Pengembangan Ekonomi dalam Sektor Pariwisata.
“Pariwisata dan hiburan merupakan salah satu bentuk
pengembangan ekonomi suatu daerah dengan menarik

9
wisatawan untuk berkunjung dan menambah
pendapatan suatu daerah. Setiap daerah memiliki
lokasi-lokasi pariwisata tententu dengan ciri khasnya
masing-masing, seperti Taman Nasional Bunaken,
Sulawesi Utara “.
3. Kehidupan perekonomian diseluruh wilayah nusantara
merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan
sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan dan
ditujukan bagi kemakmuran rakyat. Contoh ekonomi dengan
asas kekeluargaan bagi kemakmuran rakyat adalah koperasi.
Koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co
yang berarti bersama dan operare yang berarti bekerja atau
berkarya. Unsur dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari
kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau
perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita
atas dasar kekeluargaan dan gotong-royong untuk
mewujudkan kemakmuran bersama.
Koperasi berbeda dengan badan atau lembaga
perekonomian yang lain. Koperasi mempunyai sifat-sifat
khas;
1. Koperasi merupakan organisasi perekonomian.
2. Anggota koperasi memiliki cita-cita dasar yang sama.
3. Cita-cita ini ingin diwujudkan secara bersama-sama.
4. Koperasi memiliki watak sosial
Sudah banyak sekali koperasi yang didirikan di Indonesia,
antara lain seperti Koperasi Unit Desa (KUD) di setiap-setiap
desa, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Pasar, maupun Koperasi
Sekolah. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia sudah
menjalankan prinsip kehidupan perekonomian sebagai usaha
bersama berdasar asas kekeluargaan dan ditujukan bagi
kemakmuran rakyat.

10
2.2 Prinsip-Prinsip Implementasi Wawasan Nusantara Dalam
Bidang Ekonomi
a. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh
wilayah Indonesia secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-
masing dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan
keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80%
anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-
hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah
menjadi :
1. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90%
untuk daerah.
2. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80%
untuk daerah.
3. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan
80% untuk daerah.
4. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70%
untuk pusat dan 30% untuk daerah.
Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya “Dana Alokasi
Umum” yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu,
yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai
perimbangan.

11
2.3. Sikap Masyarakat terhadap Perwujudan Kepulauan
Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi dalam Wawasan
Nusantara
Sikap-sikap yang harus dilakukan masyarakat antara lain :
1. Cinta tanah air
2. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang
dari luar maupun dari dalam negeri.
3. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan
4. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat
5. Membina persatuan dan kesatuan negara
6. Menyelenggarakan kerja sama antar daerah
7. Menjalin persahabatan antar suku bangsa
8. Berpartisipasi tenaga maupun pikiran
9. Rela berkorban
10. Menaati peraturan
Untuk mewujudkan sikap-sikap masyarakat yang memiliki kesadaran
terhadap wawasan nusantara, dapat dilakukan berbagai cara pemasyarakatan
wawasan nusantara antara lain sebagai berikut :
1. Langsung, yang terdiri dari ceramah, dialog, dan tatap muka.
2. Tidak langsung, melalui media elektronik dan media cetak.
3. Metode keteladanan, melalui metode penularan keteladanan
dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari kepada
lingkungannya.
4. Metode edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal
maupun informal.
5. Metode komunikasi, dengan tujuan tercapainya hubungan
komunikatif secara baik.
6. Metode integrasi dengan tujuan terjalinnya persatuan dan
kesatuan.

12
Teori Ekonomi Dunia

Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang
didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga
dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional –
yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global.
Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai cara. Misalnya, tergantung
model yang dipakai, penilaian yang dipakai dapat direpresentasikan
menggunakan mata uang tertentu, misalnya dolar AS tahun 2006 atau euro tahun
2005.

Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga
terdapat kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak
mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi, meski
definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika
ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah
tambang yang belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antartika,
kesempatan yang sama di Mars tidak bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi
dunia—bahkan jika saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu—dan dapat
dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum
tercipta, seperti penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya

Macam – Macam Teori Ekonomi Dunia :

Menurut Adam Smith

 Teori Keunggulan Mutlak (theory of absolute advantage)


merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, suatu
negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara
tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara
lain.

 Teori Klasik (absolute advantage)

13
Menurut teori klasik AdamSmith, suatu negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya
bila :

a. Terdapat free trade (perdagangan bebas)


b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolute (absolute
advantage) yang dimilikinya

 Teori Invisible Hand


Smith juga memiliki tiga karakteristik dimana karakter-karakter itu yang
nantinya akan memobilitasi laju ekonomi pasar. Diantaranya adalah,
kepentingan, kebebasan diri, dan kompetisi. Tiga pilar penting ini akan
menciptakan suatu sistem unik, dimana laju ekonomi dengan sendirinya tertata,
Adam Smith menyebutnya dengan ”invisible hand”.

Jadi menurut Adam Smith dengan teori teorinya ialah


bahwa campur tangan pemerintah yang sangat minimal
dapat mempercepat laju ekonomi.

Menurut Karl Heinrich Marx

Hasil dari teori Karl Heinrich Marx pada masyarakat antara lain :

a. masyarakat feudalisme, dimana faktor-faktor produksi berupa tanah


pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah.
b. Pada masa kapitalisme hubunganantara kekuatan dan relasi prodksi akan
berlangsung, namunkarena terjadi peningkatan output dan
kegiatanekonomi, sebagaimana feudalisme juga mengandung benih
kehancurannya, maka kapitalismepun akan hancur dan digantikan
dengan masyarakat sosialise.
c. Masa sosialisme dimana relasi produksi mengikuti kapitalisme masih
mengandung sisa-sisa kapitlisme.
d. Pada masa komunisme, manusia tidak didorong untuk bekerja dengan
intensif uang atau materi.

Menurut John meynerd keynes

14
5 teori John meynerd keynes :

a. Bersifat umum :teori keynes ditunjukkan untuk semua tingkat employment


sedangkan teori klasik hanya berlaku dalam satu tingkat employment yaitu full
employment.
b. Peranean uang : uang mempunyai fungsi yaitu sebagai alat penukar umum, alat
satuan hitung,alat untuk menghitung kekayaan.
c. Hubungan tingkat bunga dengan uang : bunga ialah suatu premi karena
seseorang tidak menimbun uang, sedangkan bunga(teori klasik) ialah sejumlah
balas jasa karena menabung atau karena penundaan konsumsi.
d. Peranan investasi: investasi bagi keynes memounyai nilai penting yaitu sebagai
determinan e,ployment dan pendapatan, kesempatan kerja bagi masyarakat
sangat tergantung pada investasi masyarakat itu sendiri.
e. Ketidakpastian masa yang akan datang : peranan investasi sangat penting,
berdasarkan dugaan dalam mengambil kepastian dalam berinvestasi hampir
tidak mempunyai kepercayaan atas penilaian sendiri, jika keprcayaan investasi
positif maka investasi akan meningakat, jika sebaliknya investasi akan menurun.

Menurut Jean-baptiste say

a. Teori harus berdasarkan fakta dan observasi :


Menurut say teori harus berdasarkan fakta dan observasi, bahkan say prihatin karena
teori pada saat tersebut tidak berdasarkan dengan kenyataan Dalam bukunya, Say
mengkritik teman dekatnya sendiri yaitu teori nilai kerjanya David Ricardo,
meskipun dalam bukunya ia tak menyebutkan dengan jelas nama David Ricardo itu.
Say menilai model itu dibuat oleh Ricardo dengan penuh “nilai yang serampangan”
dan membuat suatu sistem yang tidak sesuai dengan fakta, namun hanya
menggunakan silogisme.

b. Teori Nilai Alternatif.


Say mengambil pendekatan positif dengan mengemukakan teori nilai utilitas yang
subjektif. Menilai bahwa suatu barang atau jasa itu dinilai bukan berdasarkan berapa
besar biaya yang dikeluarkan untuk barang itu melainkan seberapa besar kegunaan
dari barang itu. namun sayangnya Say tidak mengemukakan teori utilitas marjinal.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Indonesia kaya akan
aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.Indonesia terdiri atas ratusan
suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan
kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga tata kehidupan nasional yang
berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang
besar mengenai berbagai macam ragam budaya.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi antara lain
bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal
dan milik bersama bangsa, tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan
seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah
dalam pengembangan kehidupan ekonominya, serta kehidupan perekonomian di
seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan
sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat

3.2. Saran
a. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yaitu pemerataan ekonomi
dan pembangunan di semua daerah.
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya yaitu
mengeksplorasi ragam budaya dengan cara promo budaya ke manca negara.
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman daerah,
misal dari yang terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa secara bergilir,
melakukan kerjasama antar negara dengan cara latihan gabungan. Sehingga akan
terciptanya suatu wilayah satu kesatuan Indonesia yang utuh.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, taufik. 2013. Pengertian Hakekat dan Kedudukan.


http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/pengertian-hakekat-dan-
kedudukan.html. [7 Maret 2014].
Hermawan, Boby. 2011. Wawasan Nusantara Kesatuan.
http://bobyhermawan.blogspot.com/2011/03/wawasan-nusantara-kesatuan.html
[7 Maret 2014].
Rasifah, Echa. 2012. Wawasan nusantara di Indonesia.
http://echarasifah.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-dalam-bidang.html.
[8 Maret 2014].
Arisanti, Ana. (2010). Pembangunan Ekonomi Daerah. [Online].
http://anaarisanti.blogspot.com/2010/06/pembangunan-ekonomi-daerah.html
Mastugino. (2012). Koperasi dalam Perekonomian Indonesia. [Online].
http://mastugino.blogspot.com/2012/11/koperasi-dalam-perekonomian-
indonesia.html
R. Hadinoto, Panji. (2008). Hajat Hidup Orang Banyak. [Online].
http://jakarta45.wordpress.com/2008/11/23/hajat-hidup-orang-banyak/
UU No.19 Tahun 2003. [Online].
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_19_03.html?m=1
Wikipedia. (2012) Otonomi Daerah di Indonesia. [Online].
http://id.wikipedia.org/wiki/otonomi-daerah-di-indonesia
Zakapedia. (2015). Pengertian, Fungsi dan Bentuk-Bentuk BUMN. [Online].
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-bumn-fungsi-bentuk-bentuk-
bumn.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai