Anda di halaman 1dari 125

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI

PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM


MEDIS DENGAN BARCODE DI RSUD GENTENG

SKRIPSI

oleh
Devi Marlitasari
NIM G41140955

PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2018
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI
PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM
MEDIS DENGAN BARCODE DI RSUD GENTENG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan


Program Studi D-IV Rekam Medis Jurusan Kesehatan

oleh
Devi Marlitasari
NIM G41140955

PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK
NEGERI JEMBER 2018

i
ii
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW hingga akhir zaman. Saya persembahkan laporan skripsi ini
kepada :

1. Ayah saya Sabar, S.Pd., M.Si atas segala pengorbanan dan usahanya dalam
membesarkan saya dan mendukung saya hingga saat ini agar menjadi
manusia yang berguna bagi bangsa dan agama.
2. Ibu saya Sri Wanginingsih atas kesabaran, kasih sayang, dukungan serta
doanya selama ini yang tiada hentinya untukku,
3. Adik saya Ardiana Widyantari beserta seluruh keluarga besar saya yang
selalu memotivasi, memberikan doa serta kasih sayangnya.
4. Dosen pembimbing Ibu Vita Permatasari., S.T., M.T serta dosen penguji,
yang telah memberikan banyak tauladan yang baik, bimbingan dan pelajaran
yang sangat berharga bagiku. Serta Direktur, Wakil Direktur dan Ketua
Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember.
5. Seluruh teman-teman PBHM, Indah, Irfan, Fian, Chem, Puput, Mitha, Vita,
Uni, Bagas, Lutfi, Rewok, kalianlah yang dinamakan dengan teman sejati.
Terima kasih dan semoga langgeng buat kita.
6. Sahabat karibku Ratu Kukila Cendrawasih Bramanza, Elita, Yuana, Gebrina,
Anis, Indah. Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang kalian berikan
kepadaku. Teman–teman seperjuanganku di program studi Rekam Medik
angkatan 2014, khususnya golongan C.
7. Seluruh staff Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang telah banyak
mendukung dan membantu saya dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Seluruh teman-teman Rekam Medik 2014 yang memberikan support untuk
mengerjakan skripsi saya.
9. Almamater tercinta Jurusan Kesehatan Program Studi Rekam Medik

iii
MOTTO

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan
jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri” (terjemahan
QS. Al-Isra’: 7)

“There are seven sins in the world: Wealth without work, Pleasure without
conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science
without humanity, Worship without sacrifice and politics without principle.”
(Mahatma Gandhi)

Pengetahuan dan Pemahaman adalah pendamping setia kehidupan


yang tidak akan pernah membohongimu. Sebab pengetahuan adalah mahkota
dan pemahamanmu adalah pemimpinmu
(Kahlil Gibran)

“Mahasiswa yang baik adalah Ia yang mampu lulus cepat dengan nilai yang
tinggi, namun mahasiswa yang hebat adalah Ia yang mampu berkarya untuk
bangsanya”.
(Ahzam)

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Devi Marlitasari

NIM : G41140955

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam


skripsi yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman
dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di RSUD Genteng”
merupakan gagasan dan hasil karya sendiri dengan arahan komisi pembimbing,
dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi mana pun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Jember, 21 Agustus 2018

Devi Marlitasari
NIM. G41140955

v
Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman dan
Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di RSUD Genteng. Devi
Marlitasari. NIM G41140955. Tahun 2018. Rekam Medik. Kesehatan. Politeknik
Negeri Jember. Vita Permatasari,S.T., M.T (Pembimbing I).

Devi Marlitasari
Program Studi D-IV Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

ABSTRAK

Kecanggihan teknologi semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman


dengan menggunakan Barcode. Peminjaman menjadi mudah dilakukan hanya
dengan menembakkan Barcode scanner pada barcode yang diterjemahkan ke
dalam bentuk angka didalam sistem sehingga dapat mudah terbaca informasinya.
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sudah menggunakan SIMRS dibagian
pendaftaran, namun dalam peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
masih menggunakan buku catatan ekspedisi. Peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis wajib dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO) yang berlaku di RSUD Genteng, demi menjaga rekam medis dari
kehilangan dan kerusakan fisik, berkas rekam medis rawat jalan wajib
dikembalikan 1x24 jam dan rekam medis rawat inap wajib dikembalikan setelah
2x24 jam setelah pasien pulang. Seringkali petugas peminjam terlambat dalam
mengembalikan berkas rekam medis, sehingga menyebabkan kesulitan dalam
pencarian kembali, hal ini dikarenakan tidak adanya sistem informasi yang
mencatat segala proses peminjaman dan pengembalian berkas secara elektronik,
untuk mewujudkan kecepatan dan ketepatan dalam peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis serta memudahkan petugas filling dalam
menghasilkan pelaporan peminjaman dan pengembalian berkas maka dibutuhkan
sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan
barcode dan dapat menghasilkan data retensi berkas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk merancang sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini
adalah prototype dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual
Foxpro 9.0. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi, dokumentasi dan brainstorming. Hasil dari penelitian ini adalah sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam yang dapat mempermudah
dan mempercepat pekerjaan petugas.

Kata Kunci : prototype, barcode, SIMRS, RME, Microsoft Visual Foxpro9.0

vi
The Design and Development of Information Systems and Refund Loan
Medical Records File with Barcode in Regional Public Hospital Genteng,Devi
Marlitasari. NIM G41140955. 2018. Medical Records. Health. State Polytechnic
of Jember. Vita Permatasari, ST, MT (as Chief Counselor I).

Devi Marlitasari
Study Program of Medical Records D-IV
Health Department

ABSTRACT

The sophistication of technology is growing in accordance with the times by using


barcodes. Borrowing becomes easy to do just by firing Barcode scanner at the
barcode be translated into numbers in the system so that it can easily read the
information. Regional Public Hospital Genteng already using SIMRS on
registration section, but in the borrowing and repayment medical record file is
still using the logbook of the expedition. Borrowing and returning medical record
file shall be conducted in accordance with Standard Operating Procedures
(SOPs) that apply in hospitals, in order to maintain medical records of loss and
physical damage, file medical records of outpatient must be returned 1x24 hours
and the medical records of hospitalization shall be returned after 2x24 hours after
discharge. Often, the borrower be late in returning the medical record file, thus
causing difficulties in retrieval, it is because there is no information system that
records all the process of borrowing and returning the file electronically, to
realize the speed and accuracy in borrowing and repayment medical record file
and easier for officers filling in the reporting of borrowing and repayment
generate the files required information system of borrowing and repayment
medical record file with barcodes and can result in the retention of data files. The
purpose of this research is to design an information system of borrowing and
repayment medical record file with the barcode. System development methods in
this study is a prototype by using Microsoft Visual FoxPro 9.0. Data collection
methods used were interviews, observation, documentation and brainstorming.
Results from this study is the information system of borrowing and repayment
record file that can simplify and accelerate the work of officers.

Keywords: prototype, barcode, SIMRS, RME, Microsoft Visual Foxpro9.0

vii
RINGKASAN

Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di RSUD
Genteng, Devi Marlitasari, Nim G41140955, Tahun 2018, Rekam Medik,
Politeknik Negeri Jember, Vita Permatasari,S.T.,M.T (Pembimbing I).

Rumah Sakit Umum Daerah Genteng merupakan tempat pelayanan


kesehatan yang telah menyelenggarakan rekam medis, pengendalian berkas rekam
medis meliputi pencatatan peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
Pelaksanaan peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di rumah sakit
umum daerah genteng belum memenuhi Standar Prosedur Operasional (SPO),
berkas rekam medis yang dipinjam harus dikembalikan ke ruang filling rekam
medis setelah 1x24 jam setelah pasien pulang untuk kontrol rawat jalan, dan
setelah 2x24 jam setelah pasien pulang untuk rawat inap.
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sudah menggunakan SIMRS
dibagian pendaftaran dan sudah terintegrasi pada poli, namum pelaksanaan
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di rumah sakit masih
dilakukan dengan cara manual mencatat di buku ekspedisi peminjaman dan buku
ekspedisi pengembalian, pengembalian berkas rekam medis di rumah sakit umum
daerah genteng masih sering terlambat baik dari poli rawat jalan maupun dari
rawat inap, disebabkan karena tidak adanya sistem yang merekap segala proses
peminjaman dan pengembalian berkas dari ruang rekam medis untuk segera
mengembalikan berkas rekam medis yang dipinjam, permasalahan ini dapat
diatasi dengan adanya sistem yang me-record proses peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis sehingga dapat diketahui berkas sedang
dipinjam oleh unit pelayanan apa.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem peminjaman dan
pengembalian dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng dengan
menggunakan metode pengembangan sistem yaitu Prototype, sistem ini dibuat
sesuai dengan kebutuhan user di rumah sakit umum daerah genteng, pada sistem
viii
ini menggunakan teknologi barcode sebagai proses peminjaman dan
pengembalian dengan menembakkan barcode scanner pada kode batang
kemudian diterjemahkan ke dalam sistem sehingga dapat membaca informasi
yang ada di dalamnya. Pada sistem ini juga dapat mencetak tracer sebagai
penanda bahwa berkas sedang dipinjam untuk keperluan pelayanan dan juga dapat
menghasilkan data retensi berkas rekam medis sehingga memudahkan dalam
melakukan proses retensi karena tidak perlu lagi menyusuri berkas satu per satu
pada rak penyimpanan untuk mencari berkas yang sudah memasuki masa inaktif.
Penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu untuk pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, brainstorming dan dokumentasi

ix
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Perancangan dan
Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam
Medis dengan Barcode di RSUD Genteng” dapat diselesaikan dengan baik.
Tulisan ini adalah laporan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai
tanggal 31 Juni 2017 sampai dengan 21 Agustus 2018 bertempat di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng, Kabupaten Banyuwangi, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) di Program Studi D-IV Rekam
Medik Jurusan Kesehatan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.


2. Sustin Farlinda, S.Kom., M.T selaku Ketua Jurusan Kesehatan Politeknik
Negeri Jember.
3. Faiqatul Hikmah, S.KM., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Rekam
Medik Politeknik Negeri Jember.
4. Ibu Vita Permatasari, S.T., M.T selaku Pembimbing I
5. Teman-teman Rekam Medik angkatan 2014 dan semua pihak yang telah
ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang. Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jember, 21 Agustus 2018

Penulis

x
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya:

Nama : Devi Marlitasari


NIM : G41140955
Program Studi : Rekam Medik
Jurusan : Kesehatan

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada


UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif (Non-
Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan Skripsi yang
berjudul:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM


INFORMASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN
BERKAS REKAM MEDIS DENGAN BARCODE DI RSUD
GENTENG

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif UPT. Perustakaan Politeknik Negeri


Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam bentuk
Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan ayau
memplubikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak


Politeknik Negeri Jember, Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : 21 Agustus 2018

Yang menyatakan,

Nama : Devi Marlitasari


NIM. : G41140955

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
PERSEMBAHAN ..............................................................................................................iii
MOTTO ................................................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN .................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................................... vii
RINGKASAN ................................................................................................................... viii
PRAKATA ........................................................................................................................... ix
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................................... xi
DAFTAR ISI....................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xx
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xxi

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Praktis ...................................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Teoritis..................................................................................... 4

xii
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 5
2.1.1 Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Penyimpanan
Rekam Medis di Rumah Sakit Rizani Paiton Probolinggo ..... 5
2.1.2 Aplikasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis
dengan Menggunakan Reminder Short Message Service
Gateway di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI
Jember ..................................................................................... 6
2.1.3 Pembuatan Sistem Pendaftaran Pasien dan Penyimpanan File
Rekam Medis Rawat Jalan Berbasis Barcode di Puskesmas
Rambipuji Jember ................................................................... 7
2.2 State Of The Art ............................................................................. 8
2.3 Rumah Sakit .................................................................................. 9
2.4 Rekam Medis ................................................................................. 9
2.4.1 Manfaat Rekam Medis ............................................................ 9
2.4.2 Tujuan Rekam Medis .............................................................. 10
2.4.3 Prosedur Peminjaman Berkas Rekam Medis .......................... 12
2.4.4 Petunjuk Keluar (Outguide) atau Tracer ................................. 13
2.4.5 Retensi Berkas Rekam Medis ................................................. 16
2.5 Sistem Informasi .......................................................................... 17
2.5.1 Pengertian Sistem .................................................................... 17
2.5.2 Pengertian Informasi ............................................................... 17
2.6 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ............................... 19
2.7 MySQL ............................................................................................ 20
2.8 Prototype ......................................................................................... 20
2.9 Flowchart ....................................................................................... 22
2.10 Data Flow Diagram ........................................................................ 25
2.11 Entity Relationship Diagram ......................................................... 27
2.12 Microsoft Visual Foxpro 9.0 .......................................................... 29
2.13 Barcode ........................................................................................... 29
2.14 Metode Kualitatif .......................................................................... 30
xiii
2.15 Kerangka Konsep .......................................................................... 31

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 33


3.1 Desain atau Rancangan Penelitian ............................................... 33
3.2 Definisi Istilah .................................................................................. 33
3.3 Instrumen Penelitian ...................................................................... 35
3.4.1 Lembar Wawancara ................................................................. 35
3.4.2 Lembar Observasi ................................................................... 35
3.4.3 Lembar Brainstorming ............................................................ 36
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 36
3.5 Alat dan Bahan ............................................................................... 36
3.5.1 Alat .......................................................................................... 36
3.5.2 Bahan ....................................................................................... 37
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 37
3.6.1 Observasi ................................................................................. 37
3.6.2 Wawancara .............................................................................. 37
3.6.3 Dokumentasi............................................................................ 38
3.6.4 Brainstorming.......................................................................... 38
3.7 Tahap Penelitian ............................................................................ 39
3.8 Gambaran Sistem ........................................................................... 42

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 46


4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit .................................................... 46
4.1.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ............... 47
4.1.2 Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ....... 48
4.2 Mengidentifikasi Kebutuhan User ................................................. 48
4.2.1 Identifikasi Permasalahan ....................................................... 48
4.2.2 Identifikasi Kebutuhan ........................................................... 50
4.2.3 Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Peminjaman dan
Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode ........... 55

xiv
4.3 Membangun Prototype ................................................................................ 59
4.3.1 Perancangan Flowchart System Informasi Peminjaman
dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode 59
4.3.2 Perancangan Data Flow Diagram Sistem Informasi
Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan
Barcode 60
4.3.3 Perancangan Entity Relationship Diagram Sistem Informasi
Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan
Barcode 66
4.4 Mengkodekan Prototype ............................................................................. 67
4.4.1 Membangun Database MySQL Sistem Informasi
Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis
dengan Barcode..........................................................................67
4.4.2 Membangun Interface Sistem Informasi Peminjaman
dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode........71
4.5 Menguji Sistem .............................................................................................. 75
4.6 Menggunakan Sistem .................................................................................. 93
4.7 Brainstorming Hasil...................................................................................... 94

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 98


5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 98
5.2 Saran................................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................100

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.1 Grafik Keterlambatan Berkas Rekam Medis ............................................................ 2

2.1 Pengembangan Prototype Jenis II ............................................................................. 21

2.2 Kode Barcode ................................................................................................................ 30

2.3 Kerangka Konsep ......................................................................................................... 33

3.1 Tahapan Penelitian ....................................................................................................... 39

3.2 Gambaran Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam


Medis dengan Barcode .............................................................................................. 42

4.1 Flowchart Alur Peminjaman Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng ........................................................................................................... 53

4.2 Flowchart Alur Pengembalian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng ........................................................................................................... 54

4.3 Flowchart Alur Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas


Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ...... 59

4.4 Context Diagram Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas


Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ...... 61

4.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas


Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ...... 62

4.6 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng type .................................................................................................. 66

4.7 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng type 2............................................................................................... 67

4.8 Database Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian .............................. 68

4.9 Tabel View Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian .......................... 68

4.10 Form Koneksi Database MySQL ............................................................................ 72


xvi
4.11 Syntax Koneksi Database ......................................................................................... 72

4.12 Tampilan Login Utama ............................................................................................. 73

4.13 Syntax Halaman Login Sistem ................................................................................ 73

4.14 Form Master Data Pasien ......................................................................................... 74

4.15 Syntax Barcode Nomor Rekam Medis .................................................................. 74

4.16 Tampilan Login Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian ................ 75

4.17 Tampilan Halaman Utama Sistem Informasi ....................................................... 76

4.18 Tampilan Data Pegawai ............................................................................................ 77

4.19 Tampilan Data Pasien................................................................................................ 78

4.20 Tampilan Data Pelayanan ......................................................................................... 80

4.21 Tampilan Data Jenis Pelayanan .............................................................................. 81

4.22 Tampilan Data Password ......................................................................................... 82

4.23 Tampilan Transaksi Peminjaman Berkas Rekam Medis ................................... 84

4.24 Tracer Rekam Medis ................................................................................................. 85

4.25 Tampilan Transaksi Pengembalian Berkas Rekam Medis ................................ 86

4.26 Tampilan Retensi ....................................................................................................... 87

4.27 Tampilan Laporan Peminjaman .............................................................................. 89

4.28 Tampilan Laporan Pengembalian ........................................................................... 90

4.29 Tampilan Laporan Keterlambatan .......................................................................... 91

xvii
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 State Of The Art .............................................................................................................. 8

2.2 Jadwal retensi berkas rekam medis ........................................................................... 16

2.3 Simbol-Simbol pada System Flowchart................................................................... 23

2.4 Simbol-Simbol pada Program Flowchart ............................................................... 25

2.5 Notasi DFD (Data Flow Diagram) ........................................................................... 27

2.6 Simbol-Simbol pada Entity Relationship Diagram ............................................... 28

3.1 Definisi Istilah ............................................................................................................... 33

4.1 Data Login ..................................................................................................................... 69

4.2 Data Pegawai ................................................................................................................. 69

4.3 Data Pelayanan.......................................................................................................... , 70

4.4 Data Pasien .................................................................................................................... 70

4.5 Data Jenis Pelayanan ................................................................................................... 70

4.6 Data Pinjam ................................................................................................................... 71

4.7 Data Kembali................................................................................................................. 71

4.8 Hasil Pengujian Login ................................................................................................. 76

4.9 Hasil Pengujian Halaman Utama .............................................................................. 77

4.10 Hasil Pengujian Tampilan Data Pegawai .............................................................. 78

4.11 Hasil Pengujian Tampilan Data Pasien ................................................................. 79

4.12 Hasil Pengujian Tampilan Data Pelayanan ........................................................... 81

4.13 Hasil Pengujian Tampilan Data Jenis Pelayanan ................................................ 82

xviii
4.14 Hasil Pengujian Tampilan Data Password ............................................................ 83

4.15 Hasil Pengujian Tampilan Transaksi Peminjaman .............................................. 85

4.16 Hasil Pengujian Tampilan Transaksi Pengembalian ........................................... 87

4.17 Hasil Pengujian Tampilan Form Retensi .............................................................. 88

4.18 Hasil Pengujian Tampilan Form Laporan Peminjaman ..................................... 89

4.19 Hasil Pengujian Tampilan Form Laporan Pengembalian .................................. 91

4.20 Hasil Pengujian Tampilan Form Laporan Keterlambatan ................................. 92

4.21 Perbandingan waktu yang dibutuhkan saat melakukan transaksi peminjaman

dan pengembalian berkas rekam medis secara manual dan sistem................ 93

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Jadwal Penelitian .........................................................................................................103

2. Naskah Persetujuan Setelah Penjelasan ..................................................................107

3. Informed Consent Wawancara ..................................................................................108

4. Pedoman Wawancara..................................................................................................110

5. Lembar Wawancara ....................................................................................................111

6. Pedoman Observasi .....................................................................................................115

7. Lembar Observasi ........................................................................................................116

8. Dokumentasi Penelitian..............................................................................................119

9. Undangan Brainstorming ...........................................................................................123

10. Lembar Brainstorming ..............................................................................................124

11. Standar Operasional Prosedur (SOP) .....................................................................125

12. Ethical Clearance .......................................................................................................128

13. Surat-Surat Penelitian ................................................................................................129

xx
DAFTAR SINGKATAN

MENKES : Menteri Kesehatan


RI : Republik Indonesia
DEPKES : Departemen Kesehatan
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
CD : Context Diagram
DFD : Data Flow Diagram
ERD : Entity Relationship Diagram
DRM : Dokumen Rekam Medis
RM : Rekam Medis
SIMRS : Sistem Informasi Rumah Sakit
MySQL : My Structured Query Language
UU : Undang-Undang
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
DBMS : Database Management System
SPO : Standar Prosedur Operasional
BAKESBANGPOL : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
SDM : Sumber Daya Manusia
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
Poli PTRM : Poli Program Terapi Rumatan Metadon
Poli VCT : Poli Voluntary Counselling Test
RPD : Ruang Penyakit Dalam
Poli CST : Poli Care, Support and Treatment
ICU : Intensive Care Unit
NICU : Neonatal Intensive Care Unit
SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome

xxi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat salah
satunya merambah dibidang kesehatan karena diharapkan dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan yang akurat, relevan dan
terintegrasi. Saat ini peran dan penggunaan komputer sudah tidak asing lagi dalam
kegiatan pengelolaan data pasien, data kunjungan dan data internal rumah sakit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No.340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(PERMENKES No. 340). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan
sebuah sistem informasi yang terpadu yang digunakan untuk melaksanakan segala
bentuk kegiatan maupun transaksi yang terjadi di rumah sakit untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan memudahkan manajemen rumah sakit dalam berbagai
rutinitas transaksi yang dilaksanakan dan dapat menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambil keputusan dalam
sebuah organisasi.

Mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan


sistem peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di unit kerja rekam
medis menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Jika sistem peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis kurang baik maka akan timbul masalah yang
dapat mengganggu ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat dalam
melayani pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah Genteng adalah salah satu Rumah Sakit yang
telah menggunakan sistem informasi dan sudah ter-bleaching dengan instansi
Dispendukcapil dan BPJS.Berdasarkan survey awal, sistem yang digunakan saling
berintegrasi di setiap bagian seperti Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

1
2

(TPPRJ), Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) dan Unit Rawat Jalan.
Sistem penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan yaitu sistem sentralisasi
dimana berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan menjadi satu
tempat secara terpusat. Unit filling melayani peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis untuk keperluan poli dan pembuatan visum. Pembuatan
visum membutuhkan informasi dari berkas rekam medis pasien rawat jalan dan
berkas rekam medis rawat inap sehingga petugas pembuat visum berperan sebagai
peminjam tetap berkas rekam medis pasien. Peminjaman berkas rekam medis
untuk poli dilakukan oleh perawat poli atau petugas rekam medis yang ada di tiap
poli.

Sistem peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis rawat jalan


maupun rawat inap ini masih menggunakan buku catatan ekspedisi. Menurut hasil
wawancara tersebut diketahui bahwa di RSUD Genteng masih sering terjadi
keterlambatan dalam pengembalian berkas rekam medis, terutama untuk pasien
rawat inap dan rawat jalan pasien BPJS. Untuk tiga bulan terakhir yaitu bulan
Maret, April dan Mei 2017 berkas rekam medis yang terlambat dikembalikan
sebanyak 1.548 berkas dari 2.560 berkas rekam medis yang harus dikembalikan
ke unit rekam medis. Grafik keterlambatan pengembalian berkas rekam medis
pada Rumah Sakit Umum Daerah Genteng dapat dilihat pada gambar1.1 berikut:

Gambar 1.1 Berikut keterlambatan pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng
periode Maret sampai dengan Mei Tahun 2017
3

Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis tersebut mengakibatkan


terhambatnya dalam pengurusan administrasi pelayanan yang telah diterima oleh
pasien.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan belum adanya penggunaan suatu


sistem informasi yang dapat mencatat data keseluruhan terkait peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis secara lengkap. Melihat dari beberapa masalah
yang muncul yang diakibatkan oleh faktor human, peneliti ingin membuat suatu
rancangan sistem informasi penyimpanan berkas rekam medis yang dapat
menghasilkan data laporan peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
untuk mengurangi masalah tersebut dengan judul “Perancangan dan Pembuatan
Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan
Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng”.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana Membuat Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian
Berkas Rekam Medis dengan Barcode di RSUD Genteng?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Merancang dan membuat Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian
Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di bagian filling unit rekam
medis Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.
b. Menganalisa kebutuhan dan pengumpulan data yang diperlukan dalam
perancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.
c. Membuat rancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
menggunakan flowchart dokumen,use case diagram dan data flow diagram.
4

d. Membuat sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam


medis dengan barcode Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.
e. Melakukan pengujian Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian
Berkas Rekam Medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah
Genteng.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis


a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman peneliti di bidang sistem informasi
kesehatan serta gambaran pelaksanaan sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Terbinanya hubungan kerjasama dalam bidang pengembangan sistem
informasi dengan RSUD Genteng serta menambah sumber informasi
kepustakaan.
c. Bagi Rumah Sakit
Menjadikan hasil penelitian sebagai masukan untuk pembuatan dan
pengembangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis di RSUD Genteng.

1.4.2 Manfaat Teoritis


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur penunjang
bagi peneliti lainnya yang akan mengambil tema penelitian yang sama.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Penyimpanan Rekam


Medis di Rumah Sakit Rizani Paiton Probolinggo (Noersela Diah Ratna
Walupi, Politeknik Negeri Jember)
Perancangan ini dibuat untuk mempermudah petugas filing dalam
menjalankan tugasnya seperti mengetahui adanya berkas rekam medis yang belum
kembali dengan ditandai adanya warning. Tujuan dari penelitian ini adalah
merancang sekaligus membuat sistem informasi penyimpanan berkas rekam
medis di Rumah Sakit Rizani Paiton Probolinggo. Mengidentifikasi kebutuhan
pengguna terhadap sistem penyimpanan yang meliputi berkas, tracer, peminjaman
dan pengembalian, merancang flowchart, DFD, ERD dan basis data yang sesuai
untuk mendukung pembuatan sistem informasi penyimpanan rekam medis di
Rumah Sakit Rizani Paiton Probolinggo, mengimplementasikan rancangan ke
dalam bentuk bahasa pemrograman melalui proses koding serta melakukan uji
coba (testing) terhadap sistem informasi penyimpanan Rekam Medis yang telah
dibuat
Kelebihan dari sistem informasi yang dibuat oleh peneliti adalah adanya
proses untuk mencari keberadaan berkas rekam medis yang dipinjam oleh petugas
Rumah Sakit serta mempercepat waktu pelayanan di rumah sakit tersebut. dalam
perancangan sistem informasi initersedia fasilitas scan untuk form-form yang
dianggap penting, sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan, form tersebut telah
tersimpan dalam aplikasi ini. Selain itu dalam aplikasi ini juga terdapat warning
keterlambatan dan waktu retensi sehingga memudahkan petugas dalam melakukan
pekerjaannya serta sistem ini dapat mengurangi resiko redudansi data.
Kekurangan dari sistem ini yaitu tidak dapat mengontrol kelengkapan berkas
rekam medis. sistem ini hanya memiliki warning pada ruang filing saja sehingga
petugas ruangan terkadang tidak menyadari bahwa ada berkas rekam medis belum
kembali, diharapkan ada peneliti yang dapat memberikan warning pada petugas
ruangan atau si peminjam berkas rekam medis dengan mengirimkan sms gateway,
5
6

dan dalam sistem informasi ini dengan fitur scan ini masih butuh pengembangan
dengan menambahkan hasil scan dalam bentuk pdf, sehingga beberapa form dapat
tersimpan menjadi satu file

2.1.2 Aplikasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan


Menggunakan Reminder Short Message Service Gateway di Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember (Rahayu Dwi Purwaningrum,
Politeknik Negeri Jember)
Aplikasi ini di buat dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan pengguna
aplikasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan menggunakan
reminder short message service gateway di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Srikandi IBI Jember, pembuatan aplikasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan menggunakan reminder short message service gateway di
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember, Refine prototype system
aplikasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan menggunakan
reminder short message service gateway di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Srikandi IBI Jember, Develop oprational system aplikasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan menggunakan reminder short message
service gateway di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember.
Kelebihan dari aplikasi yang telah dibuat oleh penelitian ini adalah
aplikasi ini digunakan oleh 2 unir yaitu unit rekam medis dan unit rawat inap,
Reminder yang dikirimkan peneliti kepada kepala ruangan rawat inap kurang dari
2x24 jam sehingga mengurangi terjadinya keterlambatan, terdapat laporan khusus
yang ditujukan pada unit ruangan pelayanan, laporan untuk unit rekam medis
terdiri dari jumlah dan persentase tiap ruang pelayanan dan laporan untuk ruang
pelayanan terdiri dari jumlah dan presentase berkas rekam medis yang terlambat,
tepat waktu, belum kembali dan jumlah berkas yang tidak lengkap.
7

2.1.3 Pembuatan Sistem Pendaftaran Pasien dan Penyimpanan File Rekam


Medis Rawat Jalan Berbasis Barcode di Puskesmas Rambipuji Jember
(Malda Malik Attamimi, Politeknik Negeri Jember)
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Adanya pembuatan sistem terkait pendaftaran dan penyimpanan berkas
rekam medis rawat jalan berbasis barcode di Puskesmas Rambipuji Kabupaten
Jember diharapkan dapat bermanfaat untuk menghasilkan output pendaftaran
pasien dengan card dan penyimpanan berkas rekam medis untuk menunjang
pelayanan pasien di Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember agar lebih efisien
dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan rancangan sistem
dilakukan dengan menggunakan tahapan Waterfall . Hasil dari penelitian ini
berupa sistem pendaftaran dan penyimpanan berkas rekam medis berbasis
barcode di puskesmas rambipuji kabupaten jember.
8

2.2 State Of The Art


Tabel 2.1 State Of The Art
Judul Perancangan Aplikasi Peminjaman dan Pembuatan Perancangan
dan Pengembalian Berkas Sistem dan Pembuatan
Pembuatan Rekam Medis dengan Pendaftaran Sistem
Sistem MenggunakanReminder Pasien dan Informasi
Informasi Short Message Penyimpanan Peminjaman
Penyimpanan ServiceGateway di File Rekam dan
Rekam Medis Rumah Sakit Ibu dan Medis Rawat Pengembalian
di Rumah Anak (RSIA) Srikandi Jalan Berbasis Berkas Rekam
Sakit Rizani IBI Jember Barcode di Medis dengan
Paiton Puskesmas Barcode di
Probolinggo Rambipuji Rumah Sakit
Jember Umum Daerah
Genteng
Peneliti Noersela Diah Rahayu Dwi Malda Malik Devi
Ratna Walupi Purwaningrum Attamimi Marlitasari
Metode Waterfall Prototype Waterfall Prototype
Pengembangan
Sistem
Tahun 2016 2017 2017 2018
Kelulusan
Bahasa Microsoft Microsoft Visual Fox Pro Visual Microsoft
Pemrograman Visual FoxPro 9.0 Basic.Net Visual Fox Pro
9.0 9.0
Tempat Rumah Sakit Rumah Sakit Ibu dan Puskesmas RSUD Genteng
Penelitian Rizani Paiton Anak (RSIA) Srikandi Rambipuji Kabupaten
Probolinggi IBI Jember Kabupaten Banyuwangi
Jember
Perbedaan penelitian ini adalah lokasi yang terdapat di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng. Metode yang digunakan peneliti adalah prototype dimana
metode ini berfokus pada peran user dalam mengembangkan sistem informasi.
Pada sistem informasi ini juga akan menggunakan teknologi Barcode sebagai alat
scanning berkas rekam medis yang akan dipinjam keluar dari unit rekam medis.
Selain itu akan ditambahkan desain kontrol berupa pengendalian input seperti
adanya checklist detail yaitu suatu checklist untuk melihat lengkap atau tidaknya
berkas tersebut kembali ke unit rekam medis sehingga dapat dilihat jumlah berkas
rekam medis yang keluar dan kembali lagi ke ruang penyimpanan. Pengendalian
output seperti mencetak Tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis,
mencetak laporan keterlambatan dan mencetak laporan retensi berkas rekam
medis terhitung sejak pasien tidak berkunjung kembali selama lima tahun yang
dilihat dari tanggal keluar pasien atau tanggal terakhir pengembalian berkas rekam
9

medis terakhir kali yang muncul pada kolom retensi yang memudahkan petugas
dalam melaksanakan retensi berkas rekam medis .

2.3 Rumah Sakit


Menurut UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang leih terjamin dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (DEPKES, 2009)
Menurut Permenkes No.56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan
rumah sakit, rumah sakir adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (MENKES
RI, 2014)

2.4 Rekam Medis


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/2008
tentang rekam medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan penunjang lain yang telah diberikan
kepada pasien. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi
tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian
pelayanan kesehatan. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan tenaga
kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan
pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar
pencitraan(imaging), dan rekaman elektro diagnostik. (Mentri Kesehatan RI,
2008)

2.4.1 Manfaat Rekam Medis


Manfaat rekam medis menurut Huffman dapat dilihat dari beberapa aspek dan
sering disingkat dengan ALFRED, yaitu :
10

a. Administration
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Legal
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti
untuk mengakkan keadilan.
c. Finance
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung
data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
d. Research
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data/ informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
e. Education
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di bidang profesi
pemakai.
f. Documentation
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan untuk pertanggung jawaban dan laporan untuk rumah sakit.

2.4.2 Tujuan Rekam Medis

Selanjutnya dengan majunya teknologi informasi, kegunaan rekam medis


dapat dilihat dalam dua kelompok besar. (Dick et al dalam Hatta, 2012:79)
Pertama yang paling berhubungan langsung dengan pelayanan pasien (primer).
Kedua, yang berkaitan dengan lingkungan seputar pelayanan pasien namun tidak
berhubungan langsung secara spesifik (sekunder).
11

Tujuan utama (primer) rekam medis terbagi dalam 5 (lima) kepentingan


yaitu untuk :
a. Pasien, rekam medis merupakan suatu alat bukti utama yang mampu
membenarkan adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah
mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan
kesehatan dengan segala hasil serta konsekuensi lainnya.
b. Pelayanan pasien,rekam medis mendokumentasikan pelayanan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang
bekerja dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian
rekaman itu membantu pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan dan
penentuan diagnosis pasien. Rekam medis juga sebagai sarana komunikasi
antartenaga lain yang sama-sama terlibat dalam menangani dan merawat
pasien. Rekaman yang rinci dan bermanfaat menjadi alat penting dalam
menilai dan mengelola risiko manajemen. Selain itu rekam medis setiap
pasien juga berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Oleh karena itu rekam medisyang
lengkap harus setiap saat tersedia dan berisi data/informasi tentang pemberian
pelayanan kesehatan secara jelas.
c. Manajemen pelayanan, rekam medis yang lengkap memuat segala aktivitas
yang terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga digunakan dalam
menganalisis berbagai penyakit, menyusun pedoman praktik, serta untuk
mengevaluasi mutu pelayanan yang diberikan.
d. Menunjang pelayanan, rekam medis yang rinci akan mampu menjelaskan
aktivitas yang berkaitan dengan penanganan sumber-sumber yang ada pada
organisasi pelayanan di rumah sakit, menganalisis kecenderungan yang
terjadi dan mengomunikasikan informasi di antara klinik yang berbeda.
e. Pembiayaan, rekam medis yang akurat mencatat segala pemberian pelayanan
kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini menentukan besarnya
pembayaran yang harus dibayarkan, baik secara tunai atau melalui asuransi.
Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan
lingkungan seputar pasien yaitu untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan
12

pembuatan kebijakan. Adapun yang dikelompokkan dalam kegunaan sekunder


adalah kegiatan yang tidak berhubungan secara spesifik antara pasien dan tenaga
kesehatan (Dick et al dalam Hatta, 2012:79).

2.4.3 Prosedur Peminjaman Berkas Rekam Medis


Peminjaman berkas rekam medis adalah dikeluarkannya berkas rekam
medis dari rak penyimpanan karena adanya permintaan berkas rekam medis atau
data berkas rekam medis tersebut oleh unit lain baik itu dari dalam rumah sakit
seperti dokter, perawat atau petugas lainnya untuk membuat riset mengenai
kesehatan maupun dari luar rumah sakit seperti untuk keperluan pengurusan klaim
asuransi atau keperluan lainnya.
Ketentuan peminjaman berkas rekam medis merujuk pada Permenkes nomor
269 tahun 2008 tentang Rekam Medis, bahwa yang berhak meminjam berkas
rekam medis hanya dokter yang merawat. Secara umum peminjaman rekam medis
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu pinjaman rutin dan tidak rutin.
Peminjaman rutin adalah peminjaman berkas rekam medis oleh dokter
dikarenakan pasien yang memiliki berkas tersebut memerlukan atau sedang
mendapatkan perawatan di unit pelayanan. Peminjaman rutin yang dilakukan oleh
dokter bertujuan untuk memonitoring catatan perkembangan penyakit
pasiensebagai perawatan.(Permenkes No 269, 2008).
Peminjaman tidak rutin adalah peminjaman berkas rekam medis oleh tenaga
kesehatan atau dokter untuk keperluan penelitian, makalah atau sejenisnya.
Ketentuan mengenai peminjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Semua berkas rekam medis yang keluar dari ruangan rekam medis wajib
dicatat pada tracer.
b. Semua berkas rekam medis rawat jalan harus kembali dalam waktu 1 x 24
jam, diluar ketentuan tersebut perawat/dokter yang masih membutuhkan
rekam medis, wajib memberitahu kepada petugas rekam medis pada rawat
jalan dan rawat inap.
c. Berkas rekam medis rawat inap harus dikembalikan ke unit rekam medis 2 x
24 jam setelah pasien pulang.
13

d. Peminjaman rekam medis untuk keperluan riset, penelitian dilakukan di unit


rekam medik.
Pihak yang berhak meminjam DRM pasien :
a. Pihak yang bertanggung jawab langsung terhadap pasien ialah tenaga
kesehatan dokter, paramedis, fisioterapis dll.
b. Pihak yang tidak bertanggung jawab langsung terhadap pasien yang diberi
wewenang untuk menggunakan RM (petugas RM, staff medis).
c. Pihak ketiga diluar RS yang tidak langsung bertanggung jawab terhadap
pasien (asuransi, peneliti, polisi dll).

2.4.4 Petunjuk Keluar (Outguide) atau Tracer


Petunjuk keluar merupakan saran penting Petunjuk keluar merupakan
sarana penting dalam mengontrol penggunaan rekam medis. Biasanya digunakan
untuk menggantikan rekam medis yang keluar dari penyimpanan. Petunjuk keluar
ini tetap berada di penyimpanan sampai rekam medis yang dipinjam dikembalikan
dan disimpan kembali. Petunjuk keluar ini dilengkapi dengan kantong untuk
menyimpan slip permintaan. Dari petunjuk keluar berwarna sangat membantu
petugas dalam menandai lokasi yang benar untuk penyimpanan kembali rekam
medis. Petunjuk keluar dengan kantong plastik dapat digunakan untuk menjaga
slip penyimpanan agar tidak hilang atau mengetahui keterlambatan laporan
sampai rekam medis dikembalikan ke penyimpanan. Karena petunjuk keluar
digunakan berulang-ulang, maka bahan yang kuat merupakan hal yang
penting.International Federation Health Organization (IFHRO) mengatakan
bahwa petunjuk keluar yaitu pengganti rekam medis yang akan dikeluarkan dari
penyimpanan untuk tujuan apapun. Petunjuk keluar harus terbuat dari bahan yang
kuat dan berwarna. Ada berbagai jenis petunjuk keluar yang tersedia. Beberapa
termasuk kantong untuk menyimpan permintaan slip dan laporan. Menunjukkan
di mana rekam medis ketika tidak ada dalam penyimpanan. Petunjuk keluar juga
meningkatkan efisien dan keakuratan dalam peminjaman dengan menunjukkan
dimana sebuah rekam medis untuk disimpan saat kembali. Ketika penyimpanan
kembali, slip permintaan akan dihapus dan tersedia, kosong dari slip peminjaman
14

pada catatan.

Jenis petunjuk keluar atau tracer yang baik harus tercantum :


a. Namapasien
b. Nomor rekammedis
c. Tujuan rekam medis ataupeminjam
d. Tanggal keluar
e. Petugas yang meminjam
f. Tanggal kembali

Bagian pada unit rekam medis yang berfungsi sebagai peneliti


kelengkapan isi dan perakit dokumen rekam medis sebelum disimpan.
a. Tugas Pokok dan Fungsi Assembling :

1. Menerima dokumen rekam medisdan sensus harian dari unit-unit pelayanan


2. Meneliti kelengkapan isi dan merakit kembali urutan formulir rekam medis
3. Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum
lengkap secara periodik melaporkan kepada kepala unit rekam medis.
4. Mengendalikan penggunaan formulir rekam medis dan secara periodik kepada
kepala rekam medik
5. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke fungsi pengkode
dan pengindeks

Bertanggung jawab dalam pengelolaan berkas rekam medis


(penyediaan,pengiriman,penyimpanan,pemisahandanpemusnahan). Oleh karena
itu dalam penempatan petugas yang ditunjukdiupayakan dapat memenuhi
persyaratan.

a. Tugas Pokok dan Fungsi Filling :

1. Menyimpan dokumen rekam medis dengan metode tertentu sesuai dengan


kebijakan penyimpanan dokumen rekammedis
2. Mengambil kembali dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan
15

3. Meretensi dokumen rekam medis sesuai dengan ketentuan yang telah


ditetapkan pada sarana pelayanan kesehatan
4. Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM aktif
5. Membantu dalam penilaian nilai guna rekammedis
6. Menyimpan dokumen rekam medis yangdilestarikan
7. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis
b. Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
1. Sentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara sentralisasi yaitu sistem
penyimpanan dokumen rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan
folderatau map baik dokumen rawat inap, rawat jalan, gawat darurat yang
disimpan dalam satu foldertempat rak penyimpanan.

a) Mengurangi terjadinya duplikasi pemeliharaan dan penyimpanan


b) Mengurangi jumlah biaya untuk peralatan dan ruangan
c) Tata kerja dan peraturan kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasi
d) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan
e) Mudah menerapkan sistem unit record

a) Petugas lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat
inap
b) Petugas filing dokumen rekam medis harus jaga 24 jam
c) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam
2. Desentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara desentralisasi yaitu
sistem penyimpanan dengan cara memisahkan dokumen rekam medis antara
rawat jalan, rawat inap, gawat darurat terpisah dengan tempat folder rak
penyimpanan.

a) Efisiensi waktu sehingga pelayanan pasien lebih cepat


b) Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan
16

Kekurangan Desentralisasi :
a) Terjadinya duplikasi dalam pembuatan rekam medis pasien
b) Biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan dan ruangan lebih banyak

2.4.5 Retensi Berkas Rekam Medis


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan 269/MENKES/PER/III/2008
mengatakan bahwa retensi atau penyusutan berkas rekam medis adalah suatu
kegiatan memisahkan antara berkas rekam medis yang masih aktif dan inaktif.
Tujuannya adalah mengurangi beban penyimpanan berkas rekam medis dan
menyiapkan kegiatan penilaian nilai guna rekam medis untuk kemudian
diabadikan atau dimusnahkan. Kegiatan retensi dilakukan oleh petugas Filling
secara periodik dan berkas yang sudah di retensi harus disimpan pada ruang
terpisah dari berkas rekam medis aktif dengan mengurutkan sesuai tanggal
terakhir berobat. Rekam medis rawat inap di rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Setelah batas waktu 5
(lima) tahun berkas rekam medis dapat dimusnahkan. Adapun lembar rekam
medis yang dipilah, yakni ringkasan masuk dan keluar, resume medis, lembar
operasi, identifikasi bayi, lembar persetujuan tindakan medik, dan lembar
kematian. Sebelum melakukan proses retensi berkas terlebih dahulu ditetapkan
jadwal retensi arsip rekam medis sebagaimana berikut : Tabel 2.2 Jadwal retensi
berkas rekam medis
Aktif In Aktif
No Kelompok
Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Inap
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopedi 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru 5 th 10 th 2 th 2 th
Untuk berkas rekam medis anak – anak rumah sakit atau sarana pelayanan
kesehatan lain dapat membuat ketentuan tersendiri untuk KIUP, register, dan
indek disimpan permanen Selain itu, sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau
17

sarana pelayanan kesehatan yang bersangkutan dapat pula membuat ketentuan lain
untuk kepentingan :

a) Research dan edukasi


b) Kasus – kasus legal hukum minimal 23 tahun setelah ada ketetapan hukum
c) Kasus perkosaan
d) HIV/AIDS
e) SARS
f) Operasi pemisahan kembar siam, dan
g) Gender reassignment

2.5 Sistem Informasi

2.5.1 Pengertian Sistem


Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan dan berkumpul bersama-sama untu melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu atau kumpulan dari elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Arief Darmawan, 2012).
Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Secara umum elemen pembentuk sistem yaitu (Andri
Kristanto,2008) :
1. Masukan (Input)
Segala sesuatu yang masuk kedalam sistem yang selanjutnya menjadi bahan
untuk diproses.
2. Proses
Kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang berfungsi
mengubah masukan menjadi keluaran.
3. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran biasanya
suatu informasi, saran, cetakan dan laporan dan warning.

2.5.2 Pengertian Informasi


Menurut Marliana B. Winasti dalam bukunya sistem informasi manajemen
(2014) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
18

lebih berarti bagi penerimanya. Informasi yang merupakan sumber daya strategis
bagi organisasi atau suatu entitas yang mendukung kelangsungan hidup bagi
organisasi. Oleh karena itu informasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan organisasi.
Kebutuhan informasi saat ini sangat meningkat, seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi yang dibutuhkan tidak dilihat dari
jumlah inforasi yang dihasilkan, tetapi kualitas dari informasi (quality of
information) tersebut. Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

a. Ketersediaan (availability)
Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu
sendiri. Informasi harus dapatdiperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
b. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi
yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat
strategis.
c. Relevan
Dalam konteks organisasi, informasiyang diperlukan adalah yang benar-benar
relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
d. Bermanfaat
Sebagai konsekwensi dari syarat relevansi, informasi juga harus bermanfaat
bagi organisasi.
e. Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer henda
membuat keputusan-keputusan yang krusial.
f. Keandalan (reliability)
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikannya.
19

g. Akurat (accurate)
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi minimal bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
h. Konsisten (Consistance)
Informasi tidak boleh mengandung makna kontradiksi di dalam penyajiannya
karena konsistensi merupakan syrata penting bagi dasar pengambilan
keputusan.
i. Kelengkapan
Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi. Dalam hal ini, isi
tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan si
pemakai.

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan juga sebagai penyedia
kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
(Tata Sutabri, 2005)
Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus melalui suatu proses
transformasi dengan membuat data menjadi bermakna. Dengan demikian untuk
memperoleh suatu informasi diperlukan sumber daya input, yang diproses
menjadi sumber daya output. Proses pengolahan informasi memerlukan alat
pengolah informasi, yaitu hardware, software, dan brainware.

2.6 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Manajemen rumah sakit adalah serangkaian kegiatan manajemen mulai dari
tahap perencanaan sampai tahap evaluasi yang berorientasi pada aspek input
(pelanggan, dokter, sarana, prasarana, peralatan), proses (pelayanan medik),
output (kepuasan pasien). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling
berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam
20

usaha menyajikan info yang akurat, tepat waktu. Selain itu sistem ini berguna
menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sistem tersebut, saat ini
ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan
kerja rumahsakit antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang
bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja rumah sakit
tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan
kesehatan rumah sakit oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program rumah
sakit, penyempurnaan laporan rumah sakit serta untuk kepentingan pendidikan
dan penelitian. (Arief Darmawan,2012)

2.7 MySQL
My Structured Query Language (MySQL) adalah sebuah program pembuat
dan pengelola database atau yang sering disebut Database ManagementSystem
(DBMS). Sifat dari DBMS ini adalah open source. MySQL juga merupakan
program pengakses database bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk
aplikasi multiuser (banyak pengguna). Kelebihan lain dari MySQL adalah
menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL. SQL adalah suatu bahasa
permintaan yang terstruktur, SQL telah distandarkan untuk semua program
pengakses database (Nugroho, 2009).

2.8 Prototype
McLeod dan Schell (2007:187) mengatakan bahwa prototype adalah versi
potensial dari sistem yang disediakan oleh developer dan pengguna dimasa depan
dengan sebuah ide dari bagaimana sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya,
dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype yang disebut dengan
prototyping.Dengan model ini dapat mengembangkan atau mengubah suatu
prototipe secara cepat yang digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus
menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. Menurut Raymond McLeod,
terdapat dua jenis prototype, yaitu Prototype Jenis I yang akan menjadi sistem
operasional, dan Prototype Jenis II yang merupakan suatu model yang dapat
berfungsi sebagai blue print bagi sistem operasional. Adapun tahapan metode
21

prototype yaitu komunikasi dan pengumpulan data awal, quick design,


pembuatan perangkat prototype, evaluasi terhadap prototype, perbaikan
prototype dan produksi akhir sehingga dapat digunakan oleh pengguna.

Gambar 2.1 Pengembangan Prototype Jenis II


Raymond McLeod, dan Jr George P Schell
2007
Adapun Langkah-langkah dari pengembangan Prototype diantaranya :
1. Identifikasi kebutuhan
Developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang
diketahui dan gmabaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.
Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada awal pengumpulan
kebutuhan
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan
3. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
4. Menguji sistem operasional
22

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
diuji terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White
Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
5. Evaluasi system
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai yang
diharapkan. Jika ya, langkah ketujuh dapat dilakukan, jika tidak maka harus
mengulangi langkah ke empat dan ke lima.
6. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima oleh user siap untuk digunakan.

2.9 Flowchart
Jogiyanto (2004:795) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Analisis
Desain dan Sistem Informasi, Flowchart merupakan suatu bagan (chart) yang
menunjukkan alir(flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Ada
lima macam bagan alir, yaitu :

1. Bagan alir sistem (system flowchart)


Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apayang
dikerjakan di dalam sistem.
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart Sistem (flowchart system)
Simbol Definisi
Dokumen Simbol dokumen digunakan untuk
menunjukkan dokumen input dan output baik
untuk proses, mekanik, atau komputer

Kegiatan manual
Simbol kegiatan manual digunakan untuk
menunjukkan pekerjaan manual

Simpanan Offline Simbol simpanan offline ini digunakan untuk


menunjukkan file non komputer yang
diarsipkan

Kartu Plong Simbol kartu plong digunakan untuk


menunjukkan input/output yang menggunakan
kartu plong (Punched card)
23

Simbol Definisi
Proses Simbol proses merupakan simbol yang
digunakan untuk menunjukkan kegiatan
proses dari operasi program komputer

Pengurutan Offline Simbol pengurutan offline digunakan untuk


menunjukkan proses pengurusan data diluar
proses komputer

Pita Magnetik
Simbol pita magnetik digunakan untuk
menunjukkan input-output yang menggunakan
pita magnetik
Hardisk

Simbol hardisk digunakan untuk menunjukkan


input-output yang menggunakan hardisk
Disket
Simbol disket digunakan untuk menujukkan
input-output yang menggunakan disket
Drum Magnetik Simbol drum magnetik digunakan untuk
menunjukkan input-output yang menggunakan
drum magnetik

Pita Kertas Berlubang


Simbol pita kertas berlubang digunakan untuk
menunjukkan input-output yang menggunakan
pita kertas berlubang
Keyboard Simbol keyboard digunakan untuk
menunjukkan inputan menggunakan on-line
keyboard

Display Simbol display digunakan untuk menujukkan


output

Pita Kontrol Simbol pita kontrol digunakan untuk


menunjukkan adanya penggunaan pita kontrol
(control tape) dalam batch control total untuk
mencocokan di proses batch proses
Hubungan Komunikasi
Simbol hubungan komunikasi menunjukkan
proses transmisi data melalui channel
komunikasi
Garis alir Simbol garis alir digunakan untuk
menunjukkan arus dari suatu proses

Penjelasan Simbol penjelasan digunakan untuk


menunjukkan penjelasan dari suatu proses
24

Simbol Definisi
Penghubung Simbol penghubung digunakan untuk
menunjukkan hubungan ke halaman yang
masih sama atau ke halaman yang lainnya

2. Bagan alir program (program flowchart)


Bagan alir program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang
bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.
Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan
yang tepat saat terjadi.
Tabel 2.4 Simbol-simbol Flowchart Program
Simbol Definisi
Input-Output Simbol Input-Output merupakan simbol
yang biasanya digunakan untuk mewakili
data input output

Proses Simbol Proses merupakan simbol yang


biasanya digunakan untuk mewakili suatu
proses

Garis Alir Simbol garis alir (flow lines symbol)


digunakan untuk menunjukkan arus dari
proses

Penghubung Simbol penghubung (connector symbol)


digunakan untuk menunjukkan
sambungan dari bagan alir yang terputus
dihalaman yang berbeda
Keputusan/Decision Simbol keputusan (decision symbol)
digunakan untuk suatu penyeleksian
kondisi di dalam program

Proses Terdefinisi Simbol proses terdefinisi (pre defined


process symbol) merupakan simbol yang
digunakan untuk menunjukkan suatu
operasi yang rinciannya ditujukan di
tempat lain
Persiapan Simbol persiapa (preparation)
merupakan simbol yang digunakan untuk
memberi nilai awal suatu besaran
Titik Terminal Simbol titik terminal merupakan simbol
yang digunakan untuk menunjukkan awal
dan akhir dari suatu proses
25

3. Bagan alir skematik (schematic flowchart)


Bagan alir skematik mirip dengan bagan alir sistem yang menggambarkan
suatu sistem atau prosedur. Bagan alir skematik digunakan sebagai alat
komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan
simbol-simbol flowchart yang konvensional.
4. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen merupakan bagan yang menelusuri alur form dan laporan
sistem daru satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan
diproses, dicatat dan disimpan.
5. Bagan alir proses (process flowchart)
Bagan alir proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang
memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur
atau sistem.

2.10 Data Flow Diagram


Menurut Rossa A.S dan M. Shalahudin 2015, data flow diagram adalah
diagram representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (Input) atau keluaran (Output). Data Flow Diagram berfungsi untuk
menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data
mengalir serta penyimpanannya.
Tabel 2.5 Notasi DFD (Edward Yourdon dan Tom DcMarco)
Notasi Deskripsi
Proses/ Fungsi / Prosedur Proses atau fungsi atau prosedur pada
pemodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemrograman
terstruktur, maka pemodelan notasi inilah
yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur
di dalam kode program. Catatan :

Nama yang diberikan pada sebuah proses


biasanya berupa kata kerja.
Database / Storage File atau database atau storage
(penyimpanan) pada pemodelan perangkat
lunak yang akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur, maka pemodelan
notasi ilmiah inilah yang harusnya dibuat
26

menjadi tabel-tabel basis data yang


dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus sesuai
dengan perancangan tabel pada basis data
(Entity Relationship Diagram,Conceptual
Data Model, Physical Data Model.
Entitas Luar (External Entity) Entitas luar (External Entity) atau masukan
(Input) atau keluaran (Output) atau orang-
orang yang berinteraksi dengan perangkat
lunak yang dimodelkan atau sistem lain
yang terkait dengan aliran data dari sistem
yang dimodelkan.
Arus Data Aliran Data merupakan data yang dikirim
antar proses, dari penyimpanan ke proses,
atau dari proses ke masukan (Input) atau
keluaran (Output).

Berikut ini adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD (A.S


& Salahudin, 2015):
1. Membuat DFD level 0 atau yang sering juga disebut ContextDiagram
DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas
tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0
digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan
dikembangkan dengan entitas luar
2. Membuat DFD level 1
DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada di
dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil breakdown
DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.
3. Membuat DFD level 2
Modul-modul pada DFD level 1 dapat di breakdown menjadi DFD level 2.
Modul mana saja yang harus di breakdown lebih detail tergantung pada tingkat
kedetailan modul tersebut. Apabila modul
4. Membuat DFD level 3 dan seterusnya
DFD level 3,4.5, dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD
level di-atasnya. Breakdown pada level 3,4,5, seterusnya aturannya sama persis
dengan DFD level 1 atau level 2.

2.11 Entity Relationship Diagram


McLeod dan Schell, (2007). Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
diagram yang menggambarkan hubungan antar entity di dalam database sebagai
27

entity dan relasi. Selain itu, ERD digunakan untuk memperlihatkan hubungan antar
data store yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Entity Relationship Diagram
merupakan salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana
sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-
down. ERD digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas atribut
dan hubungan antar entitas. ERD adalah suatu model yang berguna untuk
menjelaskan hubungan antara data dalam basis data yang berdasarkan pada objek-
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. (Rossa A.S dan M.
Shalahuddin, 2013)
ERD adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam
bentuk entitas atribut dan hubungan antar entitas. Simbol-simbol pada Entitas
Relationship Diagram ditunjukkan pada tabel 2.6. Tabel 2.6 Simbol-simbol ERD

Simbol Deskripsi

Entity Entitas adalah data inti yang akan disimpan, bakal


tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan
harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer penamaan entitas biasanya lebih
ke kata benda dan belum merupakan nama tabel

Weak Entity Suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut


tergantung dari keberadaan entity yang lain

Relationship Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya


diawali dengan kata kerja.

Identifying Relationship Relasi yang menghubungkan antara satu atau lebih


dengan weak entity

Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal atau atribut atomic


yang tidak dapat dipilah-pilah lagi
28

Simbol Definisi
Atribut Primary Key Satu atau gabungan dari beberapa atribut yang
membedakan semua baris data (row) dalam table
secara unik

Atribut Composite Atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-
sub atribut yang masing-masing memiliki makna

Atribute Multivalue Suatu atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk


setiap instant entity

Association Penghubung antar relasi dan entitas dimana pada


kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan
jumlah pemakainya. Kemungkinan jumlah
maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan
yang lain disebut kardinalitas. Misalkan ada
kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to
many menghubungkan entitas A dengan entitas B.

2.12 Microsoft Visual Foxpro 9.0


Microsoft Visual Foxpro 9.0 merupakan program aplikasi berbasis windows
yang berorientasi pada objek yang dapat memudahkkan dalam membuat database
dan sebagai alat pengembang aplikasi yang cepat bagi produktivitas yang
maksimal dan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk membangun database.
Microsoft Visual Foxpro 9.0 menyediakan beberapa komponen penting untuk
menyusun aplikasi buatan seperti Database, Table, Form, Report, Menu serta
membangun file executable (*.exe). kemudian dengan dukungan program bantu
bernama Microsoft InstallShield, Microsoft Visual Foxpro dapat digunakan dalam
penyusunan dan pembuatan file setup aplikasi (Wahyono, 2009)

2.13 Barcode
Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang
dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar
(garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau
simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik,
heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode
29

matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga
disebut sebagai kode batang. Walaupun ada beragam simbol dan penggunaan
tetapi semua tujuan yang sama yaitu mengencode string karakter sebagai garis
batang atau spasi (Yudha, 2003). Tipe-tipe barcode yang digunakan tergantung
dari beberapa variable yaitu:
1. Standard dan instruksi
2. Tujuan dan penggunaan
3. Encoding data
4. Cetak dan atau metode decoding
Ada beberapa tipe barcode berbeda untuk tujuan yang berbeda, hal ini dinamakan
dengan simbol atau symbology. Setiap tipe simbol atau tipe barcode merupakan
standard yang menjelaskan simbol yang tercetak dan bagaimana peralatannya
seperti barcode scanner, membaca dan mendecoding simbol yang tercetak
tersebut. Standar industri biasanya dibangun ketika perusahaan banyak
(multiple)melibatkan proses ID. Standar tidak begitu penting sama seperti simbol
barcode. Standard barcode menjelaskan bagaimana menggunakan simbol barcode
didalam situasi khusus. Sebagai contoh label buku yang menggunakan ISBN dan
secara berkala menggunakan simbol EAN-13(EAN = European Article Number)
seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.2 Kode Barcode

2.14 Metode Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam
penelitian, dimana peneliti sekaligus sebagai seorang perencana yang menetapkan
fokus, memilih informan sebagai pelaksana, pengumpulan data, menafsirkan data,
30

menarik hipotesa di lapangan dan menganalisis data di lapangan secara alami


tanpa dibuat-buat (Moleong, 2000 dalam Djaelani, 2013).

a. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana sebagai teknik pengumpulan
data yang mempunyai ciri spesifik dan detail berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar
dan tidak terlalu massive. Proses Observasi melibatkan langsung antara peneliti
dengan apa yang terjadi dilapangan (Sugiyono, 2012:145 dalam Asep, 2013).
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh
dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan. (Sugiyono, 2012:186 dalam Asep, 2013) c. Dokumentasi

Menurut Djaelani (2013), Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/


gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan
fakta dan data yang tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi.
Data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan,peraturan, catatan harian,
biografi,simbol, foto dan data lainnya yang tersimpan.
d. Brainstorming
Brainstorming adalah media bagi beberapa sekelompok orang untuk
mendiskusikan suatu topik tertentu. Brainstorming dilakukan untuk
mengumpulkan data mengenai persepsi dan pandangan terhadap suatu topik,
mengambil keputusan bersama mengenai tindakan apa yang akan diambil dalam
kebutuhan
31

2.15 Kerangka Konsep

INPUT

1. SOP (Standar PROSES


Operasional Metode Prototype : OUTPUT
Prosedur)
2. Berkas Rekam a. Mengidentifik Sistem Informasi
Medis asi Kebutuhan Peminjaman dan
3. Data b. Pembentukan Pengembalian
peminjaman Prototype Berkas Rekam Medis
poli c. Mengkodekan
dengan Barcode di
4. Data Sistem
RSUD Genteng
Operasional
pengembalian d. Menguji
5. Data petugas Sistem
Operasional
e. Menggunakan
Sistem

Keterangan :

a. Tahap input
Merupakan tahapan mengidentifikasi kebutuhan user dan pengumpulan data
yang dibutuhkan dalam merancang Sistem Informasi Peminjaman dan
Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng. Pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara dan
observasi langsung terhadap data yang dibutuhkan. Data tersebut antara lain data
medis, data peminjaman poli, data pengembalian, dan data petugas.

Tahap proses merupakan tahapan yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:
b. Tahap membangun prototype.
Pada tahapan ini peneliti membuat prototype program berupa membuat
Use Case, membuat Class Diagram dan Activity Diagram, membuat Sequence
Diagram dan desain interface sederhana. Jika prototype yang dibangun diterima
dan disepakati, maka peneliti dapat lanjut ke tahap c. Jika tidak maka peneliti
harus mengulangi tahap a dan b. Pada metode ini menggunkan teknik wawancara
untuk kesepakatan prototype yang telah dibangun.
32

c. Tahap mengkodekan sistem


Pada tahap ini peneliti membangun sistem informasi berdasarkan prototype
yang telah disepakati. pembangunan sistem informasi menggunakan bahasa
pemrograman foxpro 9.0.

d. Tahap menguji sistem


Pada tahapan ini peneliti melakukan pengujian sistem informasi yang
bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan
melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas
dari kesalahan.

Setelah melakukan testing ,peneliti mendemonstrasikan program ke user. Dan


mempersilahkan user memberikan feedback dan menentukan apakah sistem
informasi dapat diterima atau tidak. Jika diterima maka peneliti dapat melanjutkan
ke tahap e. jika tidak diterima atau gagal dalam pengujian, maka peneliti harus
mengulangi tahap c dan d. Tahapan output merupakan tahapan dimana peneliti
menyerahkan sistem informasi kepada pengguna.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain atau Rancangan Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan metode prototype dengan desain penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif karena dalam
teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah observasi, wawancara,
focus group discussion dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara
melihat secara langsung objek penelitian dan melakukan wawancara terbuka, data
dan informasi yang diperoleh nantinya akan dianalisis guna mendapat gambaran
tentang perancangan sistem.
3.2 Definisi Istilah
Tabel 3.1 Definisi Istilah
No Istilah Definisi Istilah Cara
Pengumpulan
Data
1 SOP (Standar Operasional Prosedur) Suatu cara dalam Dilakukan dengan
menyelesaikan suatu cara Observasi
tugas secara urut teratur dan Wawancara
sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan yang
berkaitan dengan proses
pengambilan berkas
rekam medis serta
pengembalian berkas
rekam medis keluar pada
sub filing di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng
2. Data Input Data yang diperoleh dari Dilakukan dengan
proses pemasukan oleh cara Observasi,
user untuk menunjang Wawancara dan
informasi yang Dokumentasi
dibutuhkan dalam proses berdasarkan
perancangan meliputi analisis
data pasien, data kebutuhan
peminjaman poli, data
peminjaman visum et
repertum.
a. Data Pasien Berisi data pasien Dilakukan dengan
meliputi data identitas cara Observasi,
pribadi maupun data Wawancara dan
sosial pasien yang Dokumentasi
digunakan untuk tanda berdasarkan
pengenal pada tracer analisis
kebutuhan

33
34

b. Data peminjaman Berisi data poli yang Dilakukan dengan


menjadi tujuan pasien cara Observasi,
berobat serta poli yang Wawancara dan
meminjam sementara Dokumentasi
berkas rekam medis berdasarkan
pasien meliputi no RM, analisis
nama pasien, tanggal kebutuhan
peminjaman, waktu
peminjaman
a. Data pengembalian Berisi data poli tercepat Dilakukan dengan
dan terlambat dalam cara Observasi,
proses pengembalian, Wawancara dan
batas pengembalian Dokumentasi
disesuaikan dengan SOP berdasarkan
yang berlaku. Akan analisis
tetapi batas kebutuhan
pengembalian berkas
rekam medis adalah
setelah pasien selesai
berobat meliputi no RM,
nama pasien,tanggal
peminjaman, waktu
peminjaman, waktu
pengembalian, dan
petugas yang meminjam.
g. Data Petugas Berisi data petugas yang Dilakukan dengan
melakukan peminjaman cara Observasi,
dan pengembalian erkas Wawancara dan
rekam medis Dokumentasi
berdasarkan
analisis
kebutuhan
4 Desain Sistem (Quick Design) Membuat gambaran / Wawancara ,
desain secara umum observasi dan
dengan cara memahami brainstorming
alur peminjaman dan berdasarkan
pengembalian berkas kebutuhan user
rekam medis
5 Mengkodekan prototype Pembuatan perangkat Wawancara ,
prototype termasuk observasi dan
memasukkan kode-kode brainstorming
ke dalam bahasa berdasarkan
pemrograman dan kebutuhan user
penyempurnaan desain
yang telah dibentuk pada
tahap sebelumnya.
6 Menguji Prototype Menguji terhadap sistem Wawancara
untuk memastikan bahwa berdasarkan
sistem dapat berjalan desain sistem
dengan baik dan benar yang telah dibuat
sesuai dengan skenario sebelumnya
atau model.
7 Menentukan Operasional Sistem Mengevaluasi serta Wawancara
mengidentifikasi sejauh berdasarkan
mana operasional sistem desain sistem
35

dapat diterima userdan yang telah dibuat


memperhalus analisis sebelumnya
terhadap kebutuhan user
8 Sistem Informasi Peminjaman dan Suatu alat bantu berupa Hasil identifikasi
Pengembalian Berkas Rekam Medis software pada filing di kebutuhan
dengan Barcode unit rekam medis berupa perancangan
Sistem Informasi yang sistem dan uji
diperlukan untuk sistem
mempermudah kerja
petugas filing saat proses
pengembalian berkas
rekam medis sebagai alat
pemantauan keluarnya
berkas rekam medis di
RSUD Genteng.

3.3 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian menurut (Notoatmodjo, 2012) adalah alat atau fasilitas
yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
agar kegiatan menjadi sistematis dan terstruktur. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa :

3.3.1 Lembar Wawancara


Yaitu pengumpulan dengan proses tanya jawab secara langsung (tatap
muka) dengan pemberi data, sehigga diperoleh data yang jelas berkaitan dengan
sistem peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan barcode. Yang
menjadi narasumber dalam penelitian ini sejumlah 3 orang yang terdiri dari 1
petugas filing, 1 petugas ekspedisi dan kepala rekam medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng.

3.3.2 Lembar Observasi


Proses pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada
saat penelitian, adapun hal-hal yang akan di observasi adalah :
1) Prosedur tetap untuk proses peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis di RSUD Genteng.
2) Cara peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng.
36

3.3.3 Lembar Brainstorming


Lembar brainstorming merupakan lembaran yang berisi daftar pertanyaan
yang digunakan untuk mangumpulkan gagasan, pendapat atau komentar dari
semua petugas yang bersangkutan dalam penelitian. Tujuan brainstorming untuk
memberikan feedback terhadap sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penyusunan skripsi yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem
Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode
di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng kegiatan dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 98, Genteng
Wetan, Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan di unit
rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi.
Waktu penelitian terdiri :
a. Persiapan penelitian terdiri dari penyusunan proposal dan seminar proposal
dilaksanakan bulan April hingga Agustus 2017.
b. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei 2017.
c. Pengolahan dan analisa data dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember
2017.
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
Alat yang digunakan dalam merancang bangun sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng tahun 2017
terdiri dari :
a. Perangkat Keras
1) Laptop Toshiba Satellite NB10-A
2) Memory 2,00GB RAM
3) Processor Intel(R) Celeron(R) CPU N2810 @2.00 Ghz
4) Flashdisk 64 GB
5) Kamera Handphone
6) Barcode
37

b. Perangkat Lunak
1) Sistem Informasi Windows 8.1 Pro 64-bit
2) Microsoft Word Document 2007
3) Microsoft Office Visio 2007
4) Sybase Power Designer 64-bit
5) MySQL
6) Microsoft Visual Fox Pro 9.0

3.5.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penyusunan skripsi dengan judul
“Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian
Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng”
adalah sebagai berikut :
1. Rekam medis pasien
2. Laporan peminjaman berkas rekam medis pasien
3. Laporan pengembalian berkas rekam medis pasien

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

3.6.1 Observasi
Pengumpulan data/informasi dilakukan dengan observasi secara langsung
di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Perancangan dan
Pembuatan Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam
Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng”.

3.6.2 Wawancara
Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber mengenai segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian, narasumber yang dimaksud adalah
sejumlah 3 orang yang terdiri dari 1 petugas filing, 1 petugas ekspedisi dan kepala
rekam medis.
Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara
terstruktur yaitu pewawancara memiliki banyak pertanyaan yang spesifik.
Keberhasilannya tergantung pada tanggapan orang yang sedang diwawancarai dan
38

apakah pewawancara dapat mengarahkan pertanyaan tambahan secara langsung


untuk memperoleh klarifikasi atau perluasan (Indrajani, 2011).
3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah merekam atau mengambil gambar secara di foto atau
di capture sebagai bukti didalam penelitian. Dokumentasi dilakukan untuk
menyimpan data dan fakta berupa catatan, surat menyurat dan foto dengan
instrumen berupa buku catatan ataupun yang lainnya. Tujuan dari dokumentasi ini
adalah untuk memperoleh data secara valid sebagai bukti real terkait
permasalahan yang terjadi di unit peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.

3.6.4 Brainstorming
Brainstorming dilakukan dengan cara melakukan diskusi bersama dengan
petugas rekam medis yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Tujuan
dari brainstorming adalah untuk melihat kekurangan dari sistem informasi yang di
buat serta memberikan umpan balik dari petugas terhadap peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng. Pada
penelitian ini pelaksanaan brainstorming membahas tentang umpan balik petugas
terhadap sistem informasi yang telah dibuat oleh peneliti yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Kegiatan brainstorming dilakukan terhadap 1 petugas
ekpedisi, 1 petugas filing dan kepala rekam medis.
39

3.7 Tahap Penelitian

Gambar 3.1 Tahap Penelitian


40

Penjelasan dari tahapan – tahapan penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan


sebagai berikut :

a. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah melakukan survei secara langsung di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi untuk mendapatkan informasi
dan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
b. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan cara mencari informasi studi pustaka dari
referensi seperti buku, majalah,jurnal, perundang-undangan dan surat keputusan
yang terkait dengan sistem penyimpanan dan pengembalian berkas rekam medis.
c. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah yang terjadi di RSUD Genteng. Tahap ini merupakan
tahap awal atau tahap perencanaan. Pada tahap ini masalah yang ada
diidentifikasi dan dijelaskan pada penyusunan latar belakang.
d. Tujuan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan tujuan penelitian yang merupakan sesuatu
yang akan dicapai dalam penelitian ini.
e. Pembuatan Instrumen Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan instrumen penelitian atau alat-alat atau
perangkat apa yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.
f. Quick Design (Perancangan Cepat)
Perancangan cepat disini adalah memulai merancang sistem informasi dimulai
dari pembuatan flowchart, context diagram, data flow diagram, entity relationship
diagram, membuat database serta mendesain interface sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
g. Mengkodekan Prototype
Proses memasukkan kode-kode atau script program ke perangkat lunak atau ke
dalam bahasa pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9.0 berdasarkan desain
yang telah dibuat, tujuan dari mengkoding ini adalah agar sistem dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
h. Menguji Prototype
41

Menguji prototype adalah kegiatan melakukan testing/pengujian terhadap sistem


untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai
dengan skenario model atau desain.
i. Menggunakan Sistem
Mengimplementasikan atau menggunakan sistem merupakan tahap akhir dari
penggunaan metode prototype, pada tahap ini sistem sudah dipastikan tidak
terdapat error.
j. Hasil dan Pembahasan
Merupakan analisa dan hasil yang telah dilakukan sesuai dengan masalah –
masalah yang diteliti.
k. Kesimpulan dan saran
Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut dan
saran.
42

3.8 Gambaran Sistem

Data Password

Data Pegawai

Kode
Data Pasien Barcode

Master Data Pelayanan

Data Jenis
Pelayanan

Sistem Informasi Peminjaman RM Tracer


Peminjaman dan Login
Pengembalian Transaksi
Pengembalian RM

Retensi

Laporan
peminjaman RM

Laporan
pengembalian RM

Laporan
Laporan
keterlambatan

Grafik
Peminjaman,

Grafik
Pengembalian

Grafik
Keterlambatan
43

Berdasarkan gambaran sistem diatas berkaitan dengan perancangan dan


pembuatan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng dimulai pada menu login
petugas yang kemudian terdiri dari menu master, transaksi, retensi dan laporan.
Masing- masing menu terdiri dari :

1. Master, terdiri dari :


a. Data Password
Data ini berisi username dan password yang menggunakan sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
b. Data Pelayanan
Data ini merupakan data mengenai pelayanan yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng yang dapat di inputkan kedalam sistem
c. Data Jenis Pelayanan
Data ini merupakan data mengenai jenis pelayanan yang merupakan sub
pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Jenis
pelayanan yang ada di rumah sakit dapat diinputkan ke dalam sistem
d. Data Pasien
Data ini merupakan data yang berisi data rekam medis pasien yang perlu
di inputkan pada sistem sehingga dapat disimpan. Data pasien yang telah
disimpan dalam sistem maka akan secara otomatis menghasilkan kode
barcode yang nantinya akan ditempelkan di berkas rekam medis dan
dapat digunakan ketika proses peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis.
e. Data Pegawai
Data ini merupakan data mengenai keseluruhan pegawai rekam medis
yang disesuaikan dengan jabatan kerja pegawai.
2. Transaksi, terdiri dari :
a. Peminjaman Rekam Medis
Data ini berisi berkas rekam medis yang dipinjam. Sehingga berkas yang
dipinjam mudah diketahui siapa yang meminjamnya dan mengetahui
44

berapa banyak jumlah berkas rekam medis yang dipinjam per hari.
Dalam data peminjaman ini akan di cetak tracer secara otomatis. Tracer
merupakan kartu pengganti yang digunakan untuk mengganti berkas
yang keluar dari rak penyimpanan. Hasil cetak tracer akan diselipkan ke
dalam map Outguide agar diketahui bahwa berkas masih berada diluar
rak penyimpanan. Selain mencetak tracer data peminjaman ini tedapat
pilihan sortir yang disesuaikan berdasarkan bulan dan tahun sehingga
dapat diketahui berapa jumlah berkas yang dipinjam perbulannya.
b. Pengembalian Rekam Medis
Data ini berisi berkas rekam medis yang telah kembali ke bagian filing.
Dalam data pengembalian ini dapat diketahui berapa jumlah berkas
rekam medis yang kembali sesuai dengan jumlah peminjaman berkas
rekam medis per hari sehingga dapat diketahui berkas rekam medis yang
belum kembali ke bagian filing. Data pengembalian berisikan kolom
nama, nama pasien,tanggal kembali,unit poli, nama peminjam, jabatan
dan keterangan. Selain itu data pengembalian ini tedapat pilihan sortir
yang disesuaikan berdasarkan bulan dan tahun sehingga dapat diketahui
berapa jumlah berkas yang sudah kembali perbulannya.
3. Retensi Rekam Medis
Data ini berisi data rekam medis rawat jalan dan rawat inap yang sudah in-
aktif dihitung sejak tanggal terakhir kunjungan pasien atau tanggal terakhir berkas
rekam medis pasien kembali pada rak penyimpanan. Data retensi rawat jalan
diambil dari data pengembalian rawat jalan yang di sortir berdasarkan tahun,
pelayanan dan jenis pelayanan. Data retensi ini terdapat menu option rentang data
retensiyang berisikan keterangan data retensi sesuai dengan tahun yang dipilih.
Selain itu dalam data retensi rawat jalan ini terdapat pilihan cetak data retensi.
4. Laporan, terdiri dari :
a. Laporan Peminjaman Rekam Medis
Laporan ini berisi total jumlah rekam medis yang telah dipinjam guna
keperluan pelayanan yang di data per hari dan per bulan.
b. Laporan Pengembalian Rekam Medis
45

Laporan ini berisi data rekam medis yang telah dikembalikan sesuai
dengan jumlah rekam medis yang dipinjam. Laporan ini dapat
memonitoring berapa banyak berkas yang kembali dan berapa banyak
berkas yang terlambat dikembalikan.
c. Laporan Keterlambatan
Laporan ini berisi data rekam medis yang terlambat dikembalikan ke
ruang penyimpanan dari poli. Batas kembali berkas rekam medis rawat
inap yaitu 2x24 jam dan berkas rekam medis rawat jalan yaitu 1x24 jam.
Apabila telah melebihi batas kembali maka dalam sistem ini akan muncul
keterangan terlambat berdasarkan jumlah hari keterlambatan.
d. Grafik Peminjaman
Grafik peminjaman ini menampilkan charts peminjaman berkas rekam
medis yang ada di rumah sakit umum daerah genteng.
e. Grafik Pengembalian
Grafik pengembalian ini menampilkan charts peminjaman berkas rekam
medis yang ada di rumah sakit umum daerah genteng.
f. Grafik Keterlambatan
Grafik keterlambatan ini menampilkan charts keterlambatan berkas
rekam medis yang ada di rumah sakit umum daerah genteng.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang berlokasi di Jalan Hassanudin
No.38 Gentengwetan Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng (RSUD Genteng) semula adalah rawat inap dari
Puskesmas Genteng Kulon, kemudian pada tahun 1981 terpisah dan berdiri sendiri
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sedangkan pelayanan rawat jalan
puskesmas tetap ada sampai sekarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuwangi No. 6 Tahun 1984 tanggal 20 Juni 1984 dan Keputusan Gubernur
KDH Tingkat I Jawa Timur tanggal 12 Oktober 1984 No. 338/p tahun 1984 secara
resmi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng telah disahkan menjadi rumah sakit
kelas tipe D, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 168/MENKES/II/1994 tanggal 3 Maret 1994, Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng ditingktkan statusnya menjadi rumah sakit kelas C.
Ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Bupati No: 188/1561/KEP/429.011/2011
tanggal 30 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ditetapkan
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh sampai dengan sekarang.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi dimaksud Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng sebagai salah satu SKPD, selain mempunyai tugas pokok dan
fungsinya juga mempunyai tugas yang amat penting dalam rangka upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi,
khususnya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan (rujukan).Secara kependudukan,
mayoritas masyarakat di sekitar lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
adalah pendatang dari berbagai macam etnis dengan mata pencaharian sebagai
pekerja formal di sektor perkantoran, industrial dan juga pedagang. Keberadaan
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng diharapkan dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau( ( Quality Services, Affordable
Cost ) bagi semua lapisan masyarakat sekitar rumah sakit . Meskipun banyak sekali
rumah sakit pesaing yang beroperasi namun Rumah Sakit Umum Daerah Genteng

46
47

mampu memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh pasien yang berobat ke
RSUD Genteng dengan mengedepankan kualitas serta kuantitas dalam
memberikan pelayanan sehingga lebih unggul daripada rumah sakit lainnya.
4.1.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sebelumnya adalah rawat inap dari
puskesmas gentengkulon kini telah berdiri sendiri menjadi rumah sakit bertipe C
yang mempunyai tujuan pelayanan kesehatan upaya untuk menyembuhkan pasien
yaang berobat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat secara professional, tepat, efisien, berkualitas, dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat , dengan selalu mengedepankan pelayanan yang ramah
dan penuh kekeluargaan.

Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah yang dirintis dari pelayanan rawat inap
puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah Genteng memiliki pengalaman yang luas
pada pelayanan promotif maupun preventif, hal ini menjadi keunggulan tersendiri
dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Visi :

Terwujudnya Rumah Sakit Tipe B pada Tahun 2015 melalui Pelayanan


yang Mandiri dan Berkualitas dengan Prinsip Berkeadilan

Misi :

a. Mewujudkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat melalui SDM yang


professional, produktif dan berkomitmen.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai.
c. Mewujudkan manajemen yang efektif, efisien, dan mandiri.
d. Meningkatkan kesejahteraan keryawan dan kualitas lingkungan yang dapat
mendorong peningkatan kinerja.
48

4.1.2 Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng


Rumah Sakit Umum Daerah Genteng menyediakan pelayanan kesehatan
yang terdiri dari jenis pelayanan, sbb :
1. Poli Gigi
2. Poli Gizi
3. Poli VCT
4. Poli CST
5. Poli THT-KL
6. Poli Anak
7. Poli Mata
8. Poli Obsgyn
9. Poli Kulit dan Kelamin
10. Poli Fisioterapy
11. Poli Penyakit Dalam
12. Poli Paru
13. Poli Syaraf
14. Poli Bedah
15. Poli Orthopedi
16. Poli PTRM
17. Radiologi
18. Laboratorium
19. Hemodialisa
20. RPD
21. Perinatologi
22. ICU
23. NICU
4.2 Mengidentifikasi Kebutuhan User
4.2.1 Identifikasi Permasalahan.
Perancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis dengan barcode menggunakan metode pengembangan sistem prototype
yang pertama yaitu identifikasi kebutuhan user secara terperinci. Proses ini
dilakukan dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara
guna mengetahui apa saja yang dibutuhkan dari perancangan sistem informasi
peminjaman dan pengembalian tersebut.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan fakta
bahwa pada Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Banyuwangi ditemukan
49

permasalahan dan juga kendala bahwa di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
dalam sistem peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis yang ada saat
ini masih dilakukan secara manual pada buku ekspedisi peminjaman dan buku
ekspedisi pengembalian berkas rekam medis. Hal tersebut dapat dibuktikan pada
hasil wawancara bahwa di instalasi rekam medis peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis masih dilakukan secara manual dicatat dalam buku ekspedisi
yang dalam pelaksanaanya pun juga memiliki kendala bahwa petugas terkadang
tidak tertib dalam pengisian buku ekspedisi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis.

“Sistem peminjaman dan pengembalian dirumah sakit kita saat ini


dilakukan secara manual yaitu di buku ekspedisi, jadi kalo mau lihat
berapa jumlah peminjaman dan pengembalian terlalu sulit dan harus
dilakukan satu-satu. Disini sudah SIMRS tapi hanya bagian
pendaftaran saja dan untuk sistem peminjaman dan pengembalian
secara komputerisasi belum ada dan pembuatan laporan juga masih
manual”
(Responden1, 2 dan 3)

Hasil wawancara di atas menyatakan bahwa di rumah sakit tersebut belum


dilaksanakan peminjaman dan pengembalian secara komputerisasi dan hanya
dituliskan dalam buku ekspedisi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis, sehingga untuk mengetahui berapa total jumlah peminjaman dan
pengembalian dihitung secara manual dengan melihat catatan buku ekspedisi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
Pembuatan laporan-laporan peminjaman dan pengembalian juga terdapat
kendala dalam mengelola datanya disebabkan masih dilakukan secara manual
dengan menuliskan pada buku ekpedisi kemudian data tersebut dimasukkan satu-
persatu ke dalam excel yang terkadang petugas salah menginputkan data sehingga
menyebabkan terjadinya error pada saat rekapitulasi data dan juga keterbatasan
komputer dalam pembuatan laporan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada hasil
wawancara terhadap responden mengenai kesulitan dan hambatan pada saat
50

melakukan pembuatan laporan pada sistem yang dijalankan saat ini sebagai
berikut :

“Sejauh ini kesulitan dalam pembuatan laporan yang membutuhkan


waktu lama karena proses input data yang masih manual dan harus
merekap data sendiri satu-persatu di excel mbak dan kadang sering
terjadi eror pada saat merekap data kalau ada sistem kan lebih cepat.”
(Responden 1, 2 dan 3)

Berdasarkan masalah dan hambatan yang telah diuraikan dari hasil


wawancara oleh responden 1, 2 dan 3 diatas, maka peneliti tertarik untuk
merancang sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
dengan harapan dapat membantu dalam proses transaksi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis, membantu dalam proses pembuatan laporan
serta menghasilkan laporan (laporan peminjaman, laporan pengembalian dan
laporan keterlambatan). Berikut ini pemaparan hasil wawancara responden terkait
pendapat responden terhadap pembuatan sistem peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis.

“Sangat bagus sekali mbak, apa lagi kalo misal sistemnya itu mudah
dipakainya, jadi pada saat peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis kita tidak perlu lagi menulis data di buku ekspedisi
peminjaman dan pengembalian apalagi dapat membantu petugas
dalam proses pembuatan laporan dan menghasilkan laporan secara
cepat”
(Responden 1, 2, dan 3)

4.2.2 Identifikasi Kebutuhan


Metode pengembangan sistem prototype memiliki beberapa tahapan dalam
penelitian. Tahapan yang pertama adalah identifikasi kebutuhan user, yaitu
kebutuhan apa saja yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
Identifikasi kebutuhan didapatkan peneliti melalui observasi dan wawancara
untuk merancang sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis ini dibagi menjadi dua yaitu fungsional dan non fungsional. Kebutuhan
fungsional berisikan fungsi-fungsi yang nantinya dilakukan oleh sistem informasi
51

secara langsung yang akan diciptakan. Non fungsional ini adalah proses-proses
yang diberikan oleh perangkat lunak.
Hasil observasi yang dilakukan terkait data yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
serta pembuatan laporan peminjaman, pengembalian dan keterlambatan yaitu
identitas pasien, nomor rekam medis, data nama petugas, tanggal pinjam, tanggal
kembali, data pelayanan dan data jenis pelayanan. Selain melakukan observasi,
peneliti juga melakukan wawancara terhadap responden mengenai data yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis yang dapat melakukan proses transaksi
peminjaman dan pengembalian secara cepat, sehingga nantinya pelayanan dapat
lebih cepat dan tepat dengan hasil wawancara sebagai berikut.
“Nomor rekam medis, nama pasien, nama petugas, alamat, jenis
kelamin, ttl, nama petugas dan agama kemudian tanggal pinjam,
tanggal kembali, data pelayanan dan data lainnya seperti yang ada di
buku ekspedisi kami ”
(Responden 1, 2 dan 3)
Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa data yang dibutuhkan
dalam pembuatan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis diantaranya data identitas pasien seperti nama pasien, alamat, jeni kelamin,
ttl, agama, tanggal pinjam, tanggal kembali, nama petugas, data pelayanan dan
data lainnya sesuai dengan data yang dituliskan sebelumnya dalam buku ekspedisi
dan dalam proses pembuatan laporan pada Microsoft Excel. Responden berharap
agar sistem informasi peminjaman dan pengembalian mudah dipahami.

Hal tersebut juga ditunjang dengan hasil diskusi brainstorming yang telah
dilakukan peneliti terhadap 3 responden diantaranya 1 petugas filling, 1 petugas
ekspedisi dan kepala rekam medis. Brainstorming dilakukan setelah sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis selesai dibuat.
Hasil brainstorming mengenai pendapat dan masukan terhadap menu yang
dibutuhkan dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi peminjaman dan
pengembalian dapat disimpulkan bahwa menu yang telah dibuat serta data yang
52

dibutuhkan sudah cukup lengkap dan jelas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
proses transaksi peminjaman dan pengembalian begitupun dengan pelaporannya.

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap responden terkait harapan


responden terhadap sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis yang akan dibuat dan hasil wawancara sebagai berikut :
“Harapannya yaitu semoga sistemnya mudah dipahami petugas dan
dapat mempermudah dalam melakukan proses retrieval berkas
rekam medis dan dapat menampilkan laporan data peminjaman dan
pengembalian sehingga bisa langsung dilihat mbak, jadi nanti tidak
perlu input kembali ke excel ”
(Responden 1, 2 dan 3)

Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa responden berharap agar


sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan
barcode ini mudah dipahami, cepat dalam rekapitulasi laporan peminjaman dan
pengembalian, dan memudahkan petugas dalam penginputan data serta terdapat
keamanan pada sistem informasinya.

Hal tersebut juga ditunjang dengan diskusi brainstorming mengenai


pendapat responden terhadap perancangan sistem informasi peminjaman dan
pengembalian rekam medis yang telah dibuat dan dapat disimpulkan bahwa
responden sudah puas terhadap hasilnya, dikarenakan keseluruhan sistem sudah
sesuai dengan kebutuhan responden, mudah dipahami, mencakup semua data yang
diperlukan dalam proses transaksi peminjaman dan pengembalian dan dapat
membantu dalam proses pelaporan secara otomatis dan cepat.

Bagian pelayanan rawat jalan tidak lepas dari peran rekam medis khususnya
terkait kegiatan peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis. Apabila
peminjaman dan pengembalian dapat berjalan secara terstruktur maka waktu
tunggu pasien akan semakin berkurang yang artinya semakin cepat berkas tersebut
diantarkan ke poli maka semakin cepat pasien tersebut dilayani sehingga kepuasan
pasien meningkat. Peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis ini
53

berkaitan dengan laporan statistik rumah sakit yakni berapa ketepatan


pengembalian berkas rekam medis ke ruang filling.
Sistem informasi yang dapat melakukan proses peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis pada Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
sangat dibutuhkan. Pada sistem peminjaman dan pengembalian yang dilakukan
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng saat ini, pencatatan masih dilakukan secara
manual pada buku ekspedisi sehingga untuk melihat laporan pengembalian harus
melihat buku ekspedisi. Tentunya akan membutuhkan waktu yang lama jika
petugas akan melakukan proses transaksi peminjaman berkas rekam medis.
Berikut adalah alur peminjaman berkas rekam medis secara manual di RSUD
Genteng dengan kebutuhan sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas :
Gambar 4. 1 Alur Peminjaman Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng Banyuwangi

Dari gambar 4.1 diatas berawal dari petugas pendaftaran pasien


mendaftarkan pasien baru maupun lama kemudian petugas mencetak nomor
54

rekam medis kepada petugas filling untuk dicari berkas rekam medisnya.
Kemudian petugas rekam medisakan mencatat nomor rekam medis pada
tracer/outguide secara manual. Jika pencatatan tracer telah selesai maka petugas
akan menyelipkan tracer tersebut ke dalam rak penyimpanan sebagai penanda
bahwasanya berkas sedang dipinjam bagian pelayanan poli yang ada dsi Rumah
Sakit Umum Daerah Genteng. Selanjutnya petugas akan mencatat ke dalam buku
ekspedisi kemudian membuat laporan peminjaman yang akan dilaporkan kepada
kepala rekam medis. Peminjaman berkas rekam medis ini menjadi satu kesatuan
antara peminjaman rawat jalan dan rawat inap dikarenakan sistem penyimpanan
berkas sentralisasi.
Gambar 4.2 Alur Pengembalian Berkas Rekam Medis Manual Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng Banyuwangi
55

4.2.3 Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Sistem Informasi Peminjaman


dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode
Kebutuhan fungsional sistem yang diperlukan dalam perancangan sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis disesuaikan dengan
kebutuhan user yang ada di rumah sakit umum daerah genteng. Tujuan dari
kebutuhan fungsional ini untuk mengetahui informasi-informasi dan juga fitur-
fitur yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem yang akan dibuat dan digunakan
oleh user, sistem peminjaman dan pengembalian berkas yang dirancang ini terdiri
dari beberapa menu utama yang dapat mengolah data master, data transaksi,
retensi, dan pelaporan. Adapun menu utama yang terdiri dari menu master, menu
transaksi, menu retensi, menu pelaporan dan exit.
1. Sistem dapat melakukan entri data pasien :
a. User dapat menambahkan data pasien seperti no rm, nama, alamat,
tempat lahir, jenis kelamin dan agama
b. User dapat merubah data pasien
c. User dapat menyimpan data pasien yang ditambahkan
d. User dapat menghapus data pasien
e. User dapat mencetak nomor rekam medis pasien dalam bentuk barcode
2. Sistem dapat melakukan entri data pegawai :
a. User dapat menambahkan data pegawai baru seperti nik pegawai dan
nama pegawai
b. User dapat merubah data pegawai yang telah di tambahkan
c. User dapat menyimpan data yang ditambahkan ke dalam sistem
d. User dapat menghapus data pegawai yang telah tersimpan
3. Sistem dapat melakukan entri data pelayanan :
a. User dapat menambahkan data pelayanan baru seperti, no pelayanan dan
nama pelayanan
b. User dapat merubah data pelayanan
c. User dapat menyimpan data pelayanan yang ditambahkan
d. User dapat menghapus data pelayanan yang telah tersimpan
56

4. Sistem dapat melakukan entri data jenis pelayanan :


a. User dapat menambahkan data jenis pelayanan baru seperti, no
pelayanan, nama pelayanan dan keterangan
b. User dapat merubah data jenis pelayanan
c. User dapat menyimpan data jenis pelayanan yang ditambahkan
d. User dapat menghapus data jenis pelayanan yang tellah tersimpan
5. Sistem dapat melakukan entri data password :
a. User dapat menambahkan data password baru seperti, user id dan
password
b. User dapat merubah data password
c. User dapat menyimpan data password yang ditambahkan
d. User dapat menghapus data password yang telah tersimpan
6. Sistem dapat melakukan transaksi peminjaman berbasis barcode
a. User dapat mencatat semua transaksi peminjaman
b. User dapat menambahkan data transaksi peminjaman berkas rekam
medis secara otomatis dengan scanning barcode pada berkas rekam
medis pasien maupun secara manual.
c. User dapat menyimpan data transaksi peminjaman yang telah
ditambahkan secara otomatis dengan scanning barcode berkas rekam
medis maupun secara manual
7. Sistem dapat melakukan transaksi pengembalian berbasis barcode
a. User dapat mencatat dan dapat menampilkan semua transaksi
pengembalian berkas rekam medis
b. User dapat menambahkan data transaksi pengembalian yang telah
ditambahkan secara otomatis dengan scanning barcode maupun manual
c. User dapat menyimpan data transaksi pengembalian yang telah
ditambahkan secara otomatis dengan scanning barcode maupun secara
manual
8. Sistem dapat melakukan retensi berkas rekam medis :
a. User dapat mencari berkas rekam medis yang telah inaktif berdasarkan
tahun
57

b. User dapat mencari berkas rekam medis yang telah inaktif berdasarkan
pelayanan
c. User dapat mencari berkas rekam medis yang telah inaktif berdasarkan
jenis pelayanannya
d. User dapat menampilkan data berkas inaktif
e. User dapat mencetak laporan data retensi disesuaikan dengan tahun,
pelayanan dan jenis pelayanan
9. Sistem dapat melakukan laporan peminjaman
a. User dapat menampilkan laporan peminjaman berdasarkan tanggal, bulan
dan tahun
b. User dapat mencetak laporan peminjaman untuk mengetahui berapa
jumlah berkas yang dipinjam
c. User dapat mencari rentang data laporan peminjaman berkas rekam
medis yang dipinjam
10. Sistem dapat melakukan laporan pengembalian
a. User dapat menampilkan laporan pengembalian berdasarkan tanggal,
bulan dan tahun
b. User dapat mencetak laporan pengembalian untuk mengetahui berapa
jumlah berkas yang kembali
c. User dapat mencari rentang data laporan pengembalian berkas rekam
medis yang dipinjam
11. Sistem dapat melakukan laporan keterlambatan
a. User dapat menampilkan laporan keterlambatan berdasarkan tanggal,
tahunan dan rentang data waktu keterlambatan
b. User dapat mencetak laporan keterlambatan untuk mengetahui berapa
jumlah berkas yang belum kembali atau terlambat dikembalikan
c. User dapat mencari rentang data laporan keterlambatan berkas rekam
medis yang dipinjam
d. User dapat menampilkan jumlah berkas yang terlambat kembali dan
pelayanan yang sering terlambat mengembalikan berkas rekam medis
12. Sistem dapat melakukan exit program
58

Kebutuhan non fungsional yang dibutuhkan oleh perangkat lunak diantaranya


adalah :
1. Operasional
a. Menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Foxpro9.0
b. Menggunakan database MySQL dengan connector database ODBC
c. Menggunakan Sybase Power Designer 16.1, Microsoft Visio 2007
2. Keamanan : Sistem ini terdapat username dan password pada saat login,
dalam hal ini berguna agar tidak ada yang bisa mengakses masuk selain
petugas yang berhak mengakses sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan barcode.
3. Informasi
a. Memberikan informasi sukses atau tidak pada saat akan login sistem
tersebut.
b. Memberikan informasi apakah data ingin ditambah
c. Memberikan informasi apakah data ingin diperbarui
d. Memberikan informasi apakah data ingin disimpan
e. Memberikan informasi apakah data ingin dihapus
f. Memberikan informasi apakah data ingin dibatalkan
g. Memberikan informasi jika terjadi kekosongan data
h. Memberikan informasi apakah akan cetak barcode nomor rekam medis
i. Memberikan informasi apakah akan cetak tracer
j. Memberikan informasi apakah akan cetak retensi
4. Komponen sistem
a. Perangkat keras : Satu unit notebook toshiba satellite NB10-A, Processor
Intel(R), Barcode Scanner
b. Perangkat lunak : Microsoft Visual Foxpro 9.0, Sybase Power Designer
16,1, Microsoft Visio 2007, MySQl, Barcode Bartender
c. User : Petugas rekam medis dan Kepala rekam medis
4.3 Membangun Prototype
4.3.1 Perancangan flowchart sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis dengan barcode.
59

Tahap perancangan sistem informasi antara lain adalah dengan membuat


flowchart sistem dan data flow diagram (DFD) serta membuat entity relationship
diagram (ERD). Pembuatan data ini berdasarkan data dari analisis kebutuhan
yang dilakukan terhadap user. Berikut ini adalah hasil perancangan sistem
informasi yang telah dibuat :
a. Flowchart Sistem
Gambar 4. 3 Flowchart sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medisRumah Sakit Umum Daerah Genteng

Gambar 4.3 menunjukan alur sistem informasi peminjaman dan


pengembalian dimulai dengan petugas login dahulu ke sistem. Kemudian sistem
menyimpan data username dan password, jika login berhasil maka petugas bisa
60

masuk ke halaman menu utama sistem. Kemudian pada menu utama terdapat
menu master, menu master terdiri dari submenu master yakni master pegawai,
master pasien, master pelayanan, master jenis pelayanan, dan master password.
Petugas dapat menginputkan manual pada sub pilihan menu master, inputan ini
berupa data pegawai, data pasien,data pelayanan,jenis pelayanan dan password.
Selanjutnya data master akan disimpan kedalam database tabel data master. Menu
selanjutnya yakni menu transaksi menu ini berisi transaksi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis. Menu transaksi peminjaman isinya adalah
inputan nomor rekam medis dengan mengambil data dari tabel data pasien yang
telah diinputkan sebelumnya ke dalam sistem, sedangkan transaksi pengembalian
isinya adalah inputan nomor rekam medis dengan mengambil data dari tabel data
peminjaman yang sebelumnya telah diinputkan. Sistem akan menyimpan secara
otomatis dan akan menampilkan laporan peminjaman, pengembalian dan
keterlambatan berkas rekam medis. Menu selanjutnya adalah menu retensi , menu
retensi ini menampilkan periode retensi berkas rekam medis pertahun dan
perbulan disesuaikan terhadap pelayanan dan jenis pelayanan yang ada pada menu
option, dengan mengambil data dari tabel data pengembalian. Retensi ini
memudahkan petugas melakukan retensi berkas tanpa harus menyisir berkas yang
sudah inaktif ke dalam rak penyimpanan. Untuk proses pelaporan sistem akan
mengambil data-data dari tabel peminjaman, pengembalian dalam bentuk
tampilan laporan peminjaman,laporan pengembalian,dan laporan keterlambatan.
Dari laporan tersebut dapat menampilkan grafik dari masing-masing laporan yaitu
grafik peminjaman, grafik pengembalian dan grafik keterlambatan.

4.3.2 Perancangan Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Peminjaman dan
Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode
a. Data Flow Diagram
a) Context Diagram Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas
Rekam Medis dengan Barcode di RSUD Genteng.
61

Laporan data pasien


Laporan data
Laporan Pengembalian
pelayanan
data password
Laporan data pasienn
data pelayanan Laporan data pegawai
data retensi
Laporan retensi Laporan Peminjaman
username dan password akses sistem informasi
petugas 1 peminjaman dan Kepala Rekam
pengembalian
data pasien SI Peminjaman Medis
username dan password Pengembalian username dan password
data pegawai
Laporan data pegawai Laporan Pengembalian
data peminjaman dan Laporan retensi
pengembalian dengan Laporan data Laporan Keterlambatan
barcode pelayanan Akses laporan
data jenis pelayanan
Laporan peminjaman
Laporan keterlambatan

Gambar 4. 4 Context Diagram Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis RSUD Genteng.

Gambar 4.4 menunjukan Context Diagram Sistem Informasi Peminjaman


dan Pengembalian Berkas Rekam Medis RSUD Genteng dengan Barcode terdiri
atas 2 entitas dan satu proses keseluruhan. Entitas – entitas tersebut adalah petugas
dan kepala rekam medis dalam hal ini adalah penanggung jawab sie rekam medis
di RSUD Genteng. Entitas kepala rekam medis harus menginputkan username dan
password kedalam sistem, selanjutnya Entitas kepala rekam medis akan
menginputkan username dan password yang kemudian sistem akan memberikan
username dan password tersebut kepada petugas untuk mendapatkan hak akses
kedalam sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.

Entitas petugas menginputkan data pegawai, data pasien, data pelayanan,


data jenis pelayanan, data password, data peminjaman secara otomatis dengan
scanning barcode nomor rekam medis dalam bentuk kode bar, begitupun dengan
data pengembalian secara otomatis dengan scanning barcode nomor rekam medis
dalam bentuk kode bar. Kemudian sistem akan memberikan informasi data pasien,
data pegawai, data jenis pelayanan, data pelayanan, data password, detail transaksi
peminjaman dan pengembalian, serta retensi berkas rekam medis. Selain itu
sistem akan menghasilkan laporan peminjaman, laporan pengembalian, laporan
keterlambatan berkas rekam medis dan laporan retensi yang akan di berikan
kepada entitas Ka RM.
62

b) DFD Level 1 Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian dengan


Barcode di RSUD Genteng.
akses Sistem Informasi
username dan password

data pegawai
data pegawai

1.1 lihat data pegawai 1.2 lihat data pegawai


Login input data
pegawai

username data pasien


dan aksesSistem
password Informasi cetak no rm
barcode
data pegawai lihat data pasien data pasien
1.3
lihat data pasien
input data
pasien
1.10
data pelayanan cetak barcode

petugas
data pasien

cetak barcode cetak barcode


data pelayanan
data pelayanan
data jenis pelayanan

data password
1.4
lihat password input data
lihat data pelayanan pelayanan lihat data pelayanan
1.6 Kepala Rekam
input data data peminjaman Medis
password
lihat jenis pelayanan
lihat password

data password 1.5


input data jenis data jenis pelayanan
pelayanan data jenis pelayanan
data password

laporan peminjaman
dan pengembalian
1.7 lihat laporan
Input transaksi data peminjaman data peminjaman peminjaman
peminjaman
data pengembalian lihat laporan
peminjaman
data pengembalian

data retensi lihat data lihat laporan data pengembalian


pengembalian pengembalian

1.8
Input transaksi
pengembalian lihat laporan
pengembalian
data retensi
data retensi
1.9 data retensi laporan pengembalian
Retensi

1.11
pelaporan
Laporan peminjaman

Gambar 4. 5 DFD Level 1 Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian dengan Barcode di RSUD Genteng.
63

Pada gambar 4.5 menunjukan ada 11 proses pada sistem informasi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode di RSUD
Genteng yaitu proses login, input data pegawai, input data pasien, input data
pelayanan, input data jenis pelayanan, input data password, input peminjaman,
input pengembalian, cetak barcode, retensi dan pelaporan. Selain itu, ada 8 tempat
penyimpanan data yaitu: data pegawai, data pasien, data pelayanan, data jenis
pelayanan, data password, data peminjaman, data pengembalian dan data retensi.
Proses 1.1 login Ka. RM dilakukan oleh entitas Ka RM. Ka RM
menginputkan username dan password selanjutnya sistem akan mengecek ke
dalam tabel login. Jika user id admin dan password yang diinputkan terdaftar,
maka sistem akan memberikan hak akses Ka RM kepada entitas Ka RM.
Pendaftaran petugas dilakukan oleh entitas Ka RM dengan menginputkan user id
dan password untuk didaftarkan kedalam sistem, kemudian akan disimpan ke
dalam tabel login. Selanjutnya sistem akan memberikan memberikan
usernamedan password tersebut kepada petugas. User id dan password ini
nantinya akan berfungsi sebagai hak akses petugas rekam medis kedalam sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng.

Proses 1.2input data pegawai yang dilakukan oleh entitas petugas. Entitas
petugas menginputkan data pegawai kedalam sistem kemudian sistem
akanmenyimpan data pegawai kedalam database tabel pegawai. Data pegawai
yang diinputkan antara lain adalah nik pegawai dan nama pegawai.
Proses 1.3input data pasien yang dilakukan oleh entitas petugas. Entitas
petugas menginputkan data pasien kedalam sistem kemudian sistem
akanmenyimpan data pasien kedalam database tabel pasien. Data pasien yang
diinputkan antara lain adalah norm, nama, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, jenis
kelamin dan agama. Pada proses input data pasien ketika proses inputan data
berhasil disimpan ke dalam sistem maka secara otomatis akan tercetak No RM
dalam bentuk kode barcode yang menyimpan segala data yang telah diinputkan ke
dalam tabel pasien.
64

Pada proses 1.4 input data pelayanan yang dilakukan oleh entitas petugas.
Entitas petugas menginputkan data pelayanan kedalam sistem kemudian sistem
akan menyimpan data pelayanan kedalam database tabel pelayanan. Data
pelayanan yang diinputkan antara lain adalah no pelayanan dan nama pelayanan.

Proses 1.5input data jenis pelayanan yang dilakukan oleh entitas petugas.
Entitas petugas menginputkan data jenis pelayanan kedalam sistem kemudian
sistem akanmenyimpan data jenis pelayanan kedalam database tabel jenis
pelayanan. Data jenis pelayanan yang diinputkan antara lain adalah no jenis
pelayanan, nama jenis pelayanan dan keterangan.
Proses 1.6 input data password yang dapat dilakukan oleh entitas petugas
maupun entitas Ka RM. Entitas petugas menginputkan data password ke dalam
sistem kemudian sistem akan menyimpan data password kedalam database tabel
password. Data password yang di inputkan kedalam sistem antara lain adalah user
id dan password
Proses 1.7 input transaksi peminjaman yang dapat dilakukan oleh entitas
petugas. Entitas petugas menginputkan transaksi peminjaman berkas rekam medis
kedalam sistem, transaksi peminjaman ini dapat dilakukan secara manual dan juga
menggunakan teknologi barcode.proses menggunakan barcode ini dengan cara
menembakkan barcode scanner pada kode barcode yang telah tercetak dari
inputan data pasien,kemudian sistem akanmenyimpan kedalam database tabel
pinjam secara otomatis. Data transaksi peminjaman yang dapat diinputkan secara
manual maupun dengan teknologi barcode ini antara lain adalah nomor rm,
tanggal pinjam, nomor pelayanan dan nomor pegawai.
Proses 1.8 input transaksi pengembalian yang dapat dilakukan oleh entitas
petugas. Entitas petugas menginputkan transaksi pengembalian ke dalam sistem,
trransaksi pengembalian ini dapat dilakukan secara manual dan juga
menggunakan teknologi barcode,kemudian sistem akanmenyimpan kedalam
database tabel kembali secara otomatis. Data transaksi peminjaman yang dapat
diinputkan secara manual maupun dengan teknologi barcode ini antara lain adalah
nomor rm, nomor kembali, tanggal kembali dan nomor pinjam.
65

Proses 1.9 retensi yang dapat dilakukan oleh entitas petugas. Entitas petugas
dapat melakukan proses search berdasarkan tahun, pelayanan dan jenis pelayanan.
Data retensi yang ditampilkan adalah berasal dari inputan data peminjaman dan
pengembalian.
Cetak barcode pada proses 1.10 adalah sistem akan menampilkan kode
barcode yang tercetak dari inputan data pasien yang dimasukkan ke dalam tabel
pasien. Barcode ini memudahkan petugas untuk melakukan proses transaksi
peminjaman dan transaksi pengembalian berkas rekam medis. Proses ini
memerlukan data yang diambil dari tabel pasien dan akan tercetak secara
otomatis. Proses terakhir pada sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ini
adalah proses 1.11 pelaporan. Pada proses ini sistem akan mengambil data dari
tabel data pinjam dan data dari tabel data kembali. Sistem akan memproses data
sehingga menghasilkan laporan peminjaman, laporan pengembalian, dan laporan
berkas belum kembali yang ditampilkan kepada entitas Kepala Rekam Medis.
66

4.3.3 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis
dengan Barcode

No pegawai
password Nama
username Id_pegawai pegawai
Laporan
retensi
mencetak
Login Ka
RM
1 mendaftarkan m Pegawai 1 meminjam No m
pegawai Nama
pegawai
1 Petugas
filling
m
mengembalika Petugas
n 1 Berkas RM m filling
No
Barcode 1
Id_Berkas
Retensi
Nama entry
pasien Tanggal
No RM kembali
Tanggal
pinjam
norm
m

nama
Data Data Data jns Data peminjama pengembali
retensi
alamat pasien pelayanan pelayanan pegawai n an

ttl
No
No jns pel No peg
jk No pel Nama jns pinjam No
Nama pel pel Nama kembali
norm
agama peg
norm

melaporkan 1

Gambar 4. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)sistem informasi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode
type
67

Login Ka RM Pegawai berkas rm


user_id Characters (5) meminjam norm Variable characters (6)
Mendaftarkan no_pegawai Characters (5)
password_id Characters (5) nama_pegawai Characters (50) nama_pasien Characters (100)

entry data pasien

entry data peminjaman

entry data jenis pelayanan entry data pengembalian

entry data pelayanan

Pinjam
Pasien Jenis pelayanan no_pinjam Variable characters (10)
norm Variable characters (6) no_jns_pel Variable characters (5) Kemballi
norm Variable characters (6)
nama Variable characters (30) nama_jns_pel Variable characters (50)
tgl Date no_kembali Variable characters (10)
alamat Variable characters (100) no_pel Variable characters (5) no_pegawai Variable characters (5) norm Variable characters (6)
ttl Variable characters (20) no_pel Variable characters (5) tgl Date
tgl_lahir Date no_jns_pel Variable characters (5) no_pinjam Variable characters (10)

jenis_kelamin Variable characters (20)


agam a Variable cha racte rs( 15) pelaya nan
nama_pinjam Variable characters (30)
status Variable characters (1)
no_pel Variable characters (5)
nama_pel Variable characters (50)

Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram (ERD) sistem informasi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode
type 2

4.4 Mengkodekan Prototype


4.4.1 Membangun database MySQL sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode.
Pada pembuatan database sistem peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medisdengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
menggunakan 7 tabel database dan 6 tabel view. Tabel databaseberfungsi untuk
menyimpan data yang diinputkan kedalam sistem. Sedangkan tabel view
berfungsi sebagai tampilan, tabel view ini memiliki fungsi menggabungkan dua
atau lebih tabel database sehingga akan lebih mempermudah untuk mengambil
data pada sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
Adapun tabel-tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut: tabel database yang
68

berjumlah 7 tabel ini adalah tabel yang nantinya akan menyimpan data yang
diinputkan oleh pegawai yang akan memakai sistem ini

Gambar 4. 8 database sistem informasi peminjaman dan pengembalian


berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng.

Pada gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tabel pinjam terelasi kepada
tabel jenis pelayanan, pelayanan, pasien, kembali dan pegawai. Hal ini
memungkinkan sistem informasi peminjaman dan pengembalian untuk mengirim
data antar tabel yang berelasi tersebut.Dengan demikian data yang tersimpan
menjadi lebih terintegrasi.Selain itu terdapat tabellogin yang berfungsi
menyimpan data user id dan password yang diinputkan kedalam sistem informasi.
Tabel view yang digunakan pada sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis antara lain tabel pinjam, kembali, pasien, pelayanan, jenis
pelayanan dan pegawai dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini

Gambar 4. 9 Tabel view sistem informasi peminjaman dan


pengembalian .berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng
69

Tabel database yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng adalah tabel database login, pegawai, pelayanan, jenis
pelayanan, pinjam, kembali dan pasien. Selain itu juga ada beberapa tabel view
yaitu: tabel view pasien, pinjam, petugas, pelayanan, jenis pelayanan dan kembali.
1. Tabel Data Login
Tabel data login digunakan untuk menyimpan data-data id user dan password
yang di inputkan oleh kepala rekam medis maupun user yang menggunakan
sistem informasi peminjaman dan pengembalian. Berikut adalah perincian dari
field tabel data login dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4. 1 Login
Name Field Type Width Index
Id_user Varchar 5 Ascending
Pass Varchar 5

2. Tabel Data Pegawai


Tabel data pegawai digunakan untuk menyimpan data-data pegawai yang ada
di rumah sakit umum daerah genteng, adapun pegawai yang di inputkan ke dalam
tabel data pegawai adalah petugas peminjam di ruang filling beserta kepala rekam
medis yang berhubungan dengan sistem. Berikut rincian field tabel data pegawai
dijelaskan pada tabel 4.2

Tabel 4. 2 Pegawai
Name Field Type Width Index
No_pegawai Varchar 5 Ascending
Nama_pegawai Varchar 50

3. Tabel Data Pelayanan


Tabel data pelayanan digunakan untuk menyimpan data-data pelayanan yang
terdapat di rumah sakit umum daerah genteng termasuk pelayanan rawat jalan,
rawat inap, igd dan lain-lain yang dapat di inputkan oleh petugas yang
menggunakan sistem informasi peminjaman dan pengembalian. Berikut adalah
perincian dari field tabel data pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.3
70

Tabel 4. 3 Pelayanan
Name Field Type Width Index
No_pel Varchar 5 Ascending
Nama_pel Varchar 50

4. Tabel Data Pasien


Tabel data pasien digunakan untuk menyimpan data-data pasien yang
berkunjung di rumah sakit umum daerah genteng, berikut perincian field tabel
data pasien dijelaskan pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Pasien

Name Field Type Width Index


Norm Varchar 6 Ascending
Nama Varchar 30
Alamat Varchar 100
Ttl Varchar 20
Tgl_lahir Date 8
Jenis_kel Varchar 20
Agama Varchar 15
Status Varchar 1

5. Tabel Data Jenis Pelayanan


Tabel data jenis pelayanandigunakan untuk menyimpan data-data jenis
pelayanan yang terdapat di rumah sakit umum daerah genteng termasuk pelayanan
poli dan unit penunjang lainnya yang dapat di inputkan oleh petugas yang
menggunakan sistem informasi peminjaman dan pengembalian. Berikut adalah
perincian dari field tabel data jenis pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4. 5 Jenis Pelayanan
Name Field Type Width Index
No_jns_pel Varchar 5 Descending
Nama_jns_pel varchar 50
No_pel Varchar 5
71

6. Tabel Data Peminjaman


Tabel data peminjaman digunakan untuk menyimpan data transaksi
peminjaman yang ada di rumah sakit umum daerah genteng, data peminjaman ini
dapat digunakan secara manual maupun memakai barcode. Berikut perincian field
tabel data peminjaman akan dijelaskan pada tabel 4.6 Tabel 4. 6 Pinjam

Name Field Type Width Index


No_pinjam Varchar 10 Ascending
Norm Varchar 6
Tgl Date 8
No_pegawai Varchar 5
No_pel Varchar 5
No_jns_pel Varchar 5
Nama_pinjam varchar 30

7. Tabel Data Pengembalian


Tabel data pengembalian digunakan untuk menyimpan data transaksi
pengembalian yang ada di rumah sakit umum daerah genteng. Berikut perincian
fieldyang ada di tabel data pengembalian dijelaskan pada tabel 4.7

Tabel 4. 7 Kembali
Name Field Type Width Index
No_kembali Varchar 10 Ascending
Norm Varchar 6
Tgl Date 8
No_pinjam varchar 10

4.4.2 Membangun interface sistem informasi peminjaman dan pengembalian


berkas rekam medis dengan barcode
Setelah proses membuat flowchart ,CD ,DFD dan ERD maka langkah
selanjutnya adalah membuat desain interface dan mengkodekan desain interface
dengan tujuan desain interface tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan
user. Berikut adalah tampilan desain form koneksi database MySQL dengan
FoxPro 9.0.
72

Gambar 4.10 Form koneksi database MySQL dengan


Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas

Gambar 4.11 Syntax koneksi database

Syntax koneksi diatas merupakan syntax yang digunakan untuk


menghubungkan antara database di MySQL dengan program yang dibuat di
Microsoft Visual Foxpro 9.0 . Koneksi ini dibuat dengan tujuan untuk membantu
proses pengkoneksian antara database external yang bukan database bawaan dari
Microsoft Visual Foxpro 9.0 dengan program yang telah dibuat sehingga ketika
proses pengkoneksian dengan database external tersebut maka user dapat
menginputkan data-data yang diperlukan dalam kegiatan peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis. Setelah proses koneksi database berhasil maka
selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar 4.12
73

Gambar 4.12 Tampilan login utama bagi user pengguna sistem


peminjaman dan pengembalian dengan barcode di RSUD Genteng

Tampilan diatas adalah form halaman login bagi user pengguna sistem yang
telah berhasil mengkoneksikan database MySQL dengan program yang telah
dibuat, berikut ini adalah syntax dari tampilan halaman login diatas.

Gambar 4. 13 Syntax halaman login sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng

Proses selanjutnya yaitu menampilkan halaman cetak barcode yang ada


pada menu master form master data pasien. Tujuan dari cetak barcode ini adalah
peneliti menyesuaikan tujuan peneliti dalam merancang sistem informasi
peminjaman dan pengembalian yang dapat memudahkan dan mempercepat
kegiatan petugas filling dalam melakukan peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan proses scanning barcode. Berikut adalah form data pasien
yang dapat mencetak kode barcode yang disesuaikan dengan nomor rekam medis
pasien, tipe kode batang atau barcode yang digunakan adalah EAN-13, tampilan
form master data pasien dapat dilihat dibawah ini.
74

Gambar 4.14 Form master data pasien


Tampilan diatas adalah form master data pasien, dalam form master data
tersebut terdapat command button ‘cetak no rm” yang dapat mencetak nomor
rekam medis yang diterjemahkan kedalam bentuk barcode. Barcode tersebut pada
tahap sebelumnya telah dibuat dalam laporanbarcode berikut adalah tampilan
dalam membuat barcode agar dapat dicetak dan dilampirkan pada berkas rekam
medis pasien.

Syntax untuk memunculkan dan mencetak barcode nomor rekam medis


tersebut adalah sebagai berikut ini.

Gambar 4.15 Syntax barcode nomor rekam


medis pasien
75

4.5 Menguji Sistem


Tahap uji coba yaitu proses untuk membuat atau menerjemahkan desain
yang telah dibuat sebelumnya kedalam bahasa pemrograman sehingga dihasilkan
sebuah sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
Dalam hal ini, bahasa yang digunakan untuk menterjemahkan desain sistem
adalah Microsoft Visual FoxPro 9.0. Dengan menggunakan bahasa pemrograman
berbasis Desktop tersebut maka sistem informasi ini hanya dapat dibuka pada
perangkat misalnya PC dan Laptop.Sedangkan pengujian sistem menggunakan
metode black box untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah
berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan
oleh peneliti.
4.5.1 Tampilan Sistem Informasi Peminjaman Dan Pengembalian Berkas Rekam
Medis Dengan Barcode Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
a) Tampilan login pada sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode rumah sakit umum daerah genteng

Gambar 4. 16 Tampilan Login sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode di RSUD Genteng

Pada saat pertama dijalankan, muncul pertama adalah tampilan form Login.
Kepala Rekam Medismelakukan proses login dengan menginputkan username
76

dan password. Jika username dan password yang diinputkan terdaftar kedalam
database maka login berhasil dan sistem akan menampilkan halaman utama.
Proses ini berjalan sesuai harapan dan fungsinya, petugas dapat login setelah
menginputkan username dan password yang sudah terdaftar. Berikut hasil
pengujian form login sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Tabel 4. 8 hasil pengujian
Login
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Login kedalam Mengisikan Apabila username dan Berhasil
system username dan password yang dimasukan
password pada terdaftar di database maka
text box inputan sistem akan menampilkan
lalu klik ok halaman utama. Jika username
dan password yang dimasukan
tidak terdaftar maka akan
muncul peringatan

b) Tampilan Halaman Utama Pada Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng.

Gambar 4. 17 Tampilan halaman utama sistem informasi peminjaman


dan pengembalian berkas rekam medis dengan Barcode di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng.

Pada halaman utama sistem informasi peminjaman dan pengembalian


berkas rekam medis, terdapat pilihan menu utama untuk petugas bagian filling.
77

Pilihan menu yang ada pada sistem tersebut diantaranya menu master yang terdiri
daridata pegawai, data pasien, data pelayanan, datajenis pelayanan, dan data
password, kemudian terdapat menu transaksi yang terdiri dari transaksi
peminjaman dan transaksi pengembalian, selanjutnya terdapat menu retensi lalu
menu laporan yang terdiri dari laporan peminjaman, laporan pengembalian dan
laporan keterlambatan. Gambar 4.17 menunjukan tampilan menu utama sistem
informasi peminjaman dan pengembalian secara keseluruhan yang user friendly.
Tabel 4. 9 Hasil pengujian halaman utama
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan Menginputkan Sistem akan menampilkan Berhasil
halaman utama username dan halaman utama secara
sistem informasi password pada keseluruhan dengan tampilan
peminjaman dan menu login yang user friendly
pengembalian

c) Tampilan Data Pegawai Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian


Berkas Rekam Medis dengan Barcode di RSUD Genteng

Gambar 4. 18 Tampilan data pegawai sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng

Tampilan data pegawai menampilkan nik pegawai dan juga nama pegawai.
Tampilan data pegawai berupalist view serta terdapat menu-menu didalam nya
seperti menu tambah baru, edit data pegawai, menu hapus data pegawai serta menu
simpan data pegawai. Informasi yang ditampilkan pada form data pegawai
78

ini bertujuan agar para user dapat menambahkan pegawai baru ataupun dapat
menghapus data pegawai.
Tabel 4. 10 Hasil pengujian tampilan data pegawai
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
pegawai data pegawai pegawai yang di inputkan
kedalam textbox kedalam databasedan akan
data pegawai ditampilkan secara otomatis
kemudian kedalam tampilan listview
menyimpan
kedalam
database
2 Edit data pegawai Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
pegawai dalamdatabase sebelumnya
kemudian akan berubah sesuai dengan
menyimpan data yang diinputkan
kedalam padabutton edit data pegawai
database yang baru
3 Menghapus data Menghapus data Data yang telah disimpan Berhasil
pegawai pegawai yang dalam database akan terhapus
telah tersimpan secara permanen
dalam database

d) Tampilan Data Pasien Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian


Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah
Genteng

Gambar 4. 19 Tampilan data pasien sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis di RSUD Genteng.
79

Tampilan data pasien berfungsi untuk menampilkan data-data pasien yang


telah diinputkan oleh petugas rumah sakit. Inputan data yang tersedia dalam
tampilan data pasien antara lain , nomor rekam medis, nama pasien, alamat,
tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin dan agama. Tampilan data pasien sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengam barcode
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sudah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan yaitu dapat menampilkan data pasien yang tersedia. Selain itu menu
hapus data pasien juga dapat berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Berikut ini adalah hasil pengujian tampilan data pasien sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan barcode dirumah
sakit umum daerah genteng :
Tabel 4. 11 Hasil pengujian tampilan data pasien
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menambahkan Menginputkan data Sistem akan menyimpan Berhasil
data pasien pasien kedalam data pasienyang di inputkan
textbox datapasien kedalam databasedan akan
kemudian ditampilkan secara otomatis
menyimpan kedalam kedalam tampilan listview
database
2 Edit data pasien Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
pasienkemudian dalamdatabase sebelumnya
menyimpan kedalam akan berubah sesuai dengan
database data yang diinputkan
padabutton edit data pasien
yang baru
3 Menghapus data Menghapus data Data yang telah disimpan Berhasil
pasien pasien yang telah dalam database akan
tersimpan dalam terhapus secara permanen
database
4 Cetak no rm Mencetak nomor Sistem akan memunculkan Berhasil
rekam medis dengan nomor rekam medis pasien
bentuk barcode atau yag telah diinputkan dan
kode batang yang nomor tersebut
nantinya akan diterjemahkan ke dalam
digunakan dalam barcode atau kode batang
proses transaksi
peminjaman dan
pengembalian
80

e) Tampilan Data Pelayanan Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian


Berkas Rekam Medis dengan Barcode

Gambar 4. 20 Tampilan data pelayanan sistem informasi peminjaman


dan pengembalian berkas rekam medisdengan barcode di RSUD
Genteng

Tampilan data pelayanan menampilkan data-data pelayanan yang terdapat di


rumah sakit umum daerah genteng. Adapun pelayanan yang terdapat di rumah
sakit umum daerah genteng diantaranya pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat
inap, pelayanan unit gawat darurat, pelayanan penunjang, dan pelayanan lain-lain.
Pada tampilan ini terdapat button menambahkan data pelayanan atau untuk
menginputkan data pelayanan baru,button edit data pelayanan jika petugas
melakukan kesalahan input data pelayanan atau akan merubah nama pelayanan
nya, dan button hapus pelayanan.

Setelah petugas menginputkan data pelayanan ke dalam textbox selanjutnya


data inputan akan disimpan kemudian ditampilkan data pelayanan ke dalam
listview agar petugas yang lain dapat melihat bahwa proses inputan berhasil
disimpan ke dalam database. Petugas mengisikan nama pelayanan disesuaikan
dengan kebutuhan yang ada pada rumah sakit umum daerah genteng sehingga
81

seluruh pelayanan dapat ter-cover ke dalam sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis,
Tabel 4. 12 Hasil pengujian tampilan data pelayanan
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan data Membuka menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
pelayanan pelayanan menampilkan data pelayanan
yang telah disimpan pada
database kedalam tampilan
list data pelayanan.
2 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
pelayanan data pelayanan pelayananyang di inputkan
kedalam textbox kedalam databasedan akan
datapelayanan ditampilkan secara otomatis
kemudian kedalam tampilan listview
menyimpan
kedalam
database
3 Edit data pelayanan Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
pelayanan dalamdatabase sebelumnya
kemudian akan berubah sesuai dengan
menyimpan data yang diinputkan
kedalam padabutton edit data
database pelayanan yang baru
4 Menghapus data Menghapus data Data yang telah disimpan Berhasil
pelayanan pelayanan yang dalam database akan terhapus
telah tersimpan secara permanen
dalam database

f) Tampilan Data Jenis Pelayanan Sistem Informasi Peminjaman dan


Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di Rumah Sakit Umum
Daerah Genteng

Gambar 4. 21 Tampilan data jenis pelayanan sistem informasi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medisdengan barcode
82

Tampilan data jenis pelayanan sudah berfungsi sesuai dengan apa yang
user harapkan seperti menampilkan data jenis pelayanan, mengedit data,
menghapus data, serta menambahkan data jenis pelayanan kedalam
database.Berikut hasil pengujian tampilan data jenis pelayanan. Tabel 4. 13 Hasil
pengujian tampilan data jenis pelayanan
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan data Membuka menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
jenis pelayanan jenis pelayanan menampilkan data jenis
pelayanan yang telah disimpan
pada database kedalam
tampilan list data jenis
pelayanan.
2 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
jenispelayanan data jenis jenis pelayanan yang di
pelayanan inputkan kedalam
kedalam textbox databasedan akan ditampilkan
data pelayanan secara otomatis kedalam
kemudian tampilan listview
menyimpan
kedalam
database
3 Edit data jenis Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
pelayanan jenis pelayanan dalamdatabase sebelumnya
kemudian akan berubah sesuai dengan
menyimpan data yang diinputkan
kedalam padabutton edit data jenis
database pelayanan yang baru
4 Menghapus data Menghapus data Data yang telah disimpan Berhasil
jenis pelayanan jenis pelayanan dalam database akan terhapus
yang telah secara permanen
tersimpan dalam
database

g) Tampilan Data Password

Gambar 4.22 Tampilan data password sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis dengan barcode
83

Tampilan data password sudah berfungsi seperti apa yang diharapkan


seperti menampilkan data password, mengedit data, menghapus data, serta
menambahkan data password kedalam database. Data yang diinputkan ke dalam
textbox diatas adalah user id dan password yang bertujuan agar petugas rekam
medis dapat mengakses ke sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis. Data ini berfungsi untuk memberi hak askes kepada petugas
yang mempunyai user id dan juga password sehingga tidak sembarang orang
dapat masuk atau mengakses sistem informasi peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis. Berikut hasil pengujian tampilan data password

Tabel 4. 14 Hasil pengujian tampilan data password

No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan


1 Menampilkan data Membuka menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
password password menampilkan data
passwordyang telah disimpan
pada database kedalam
tampilan list data password.
2 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
password data password password yang di inputkan
seperti user id dan kedalam databasedan akan
password kedalam ditampilkan secara otomatis
textbox kedalam tampilan listview
datapassword
kemudian
menyimpan
kedalam database
3 Edit data password Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
passwordkemudian dalamdatabase sebelumnya
menyimpan akan berubah sesuai dengan
kedalam database data yang diinputkan
padabutton edit
datapassword yang baru
4 Menghapus data Menghapus data Data yang telah disimpan Berhasil
password password yang dalam database akan
telah tersimpan terhapus secara permanen
dalam database
84

h) Tampilan Transaksi Peminjaman Berkas Rekam Medis dengan Barcodedi


Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.

Gambar 4.23 Tampilan transaksi peminjaman berkas rekam medis


dengan barcode .
Pada tampilan transaksi peminjaman berkas rekam medis menampilkan
data-data transaksi peminjaman berkas rekam medis yang dilakukan oleh petugas
peminjam berkas. Dalam tampilan transaksi peminjaman terdapat button tambah
data peminjaman baru. Apabila petugas akan melakukan transaksi peminjaman
baru maka petugas dapat mengklik button baru, peminjaman ini dilakukan secara
otomatis menggunakan Barcode Reader yang nantinya akan ditembakkan ke
kode batang terjemahan dari nomor rekam medis pasien yang sebelumnya telah
diinputkan di data pasien. Data-data peminjaman tersebut meliputi no rm,tanggal,
nama pasien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, nama petugas,
pelayanan,jenis pelayanan dan nama peminjam dari external rekam medis
sebagai tanda bukti sah bahwasanya berkas dipinjam oleh pihak ketiga. Proses
transaksi ini dapat dilakukan secara manual dengan cara menginputkan nomor
rekam medis ke dalam textbox. Hasil dari transaksi peminjaman yang berhasil
adalah munculnya peringatan cetak tracer yang nantinya akan diselipkan ke rak
penyimpanan berkas rekam medis sebagai penanda bahwa berkas tidak ada
dalam rak penyimpanan. Tracer ini juga sebagai tanda bukti bahwasanya berkas
rekam medis sedang dipinjam unit pelayanan dan menjadi bukti otentik petugas
apabila kesulitan dalam mencari berkas maka dapat melihat tracer pengganti
keberadaan berkas rekam medis.
85

Gambar 4.24 Tracer rekam medis


Berikut adalah hasil pengujian tampilan transaksi peminjaman berkas rekam
medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.
Tabel 4. 15 Hasil pengujian tampilan transaksi peminjaman berkas rekam medis

No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan


1 Menampilkan Membuka menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
transaksi transaksi menampilkantampilan
peminjaman berkas peminjaman transaksi peminjamanyang
rekam medis berkas rekam telah disimpan pada database
medis kedalam tampilan
listpeminjaman
2 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
transaksi nomor rekam password yang di inputkan
peminjaman berkas medis kedalam kedalam databasedan akan
rekam medis textbox dengan ditampilkan secara otomatis
menembakkan kedalam tampilan listview
data password
kemudian
menyimpan
kedalam
database
3 Menyimpan Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
transaksi password dalamdatabase sebelumnya
peminjaman berkas kemudian akan berubah sesuai dengan
rekam medis menyimpan data yang diinputkan
kedalam padabutton edit data password
database yang baru
86

i) Tampilan Transaksi Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan Barcode di


Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.

Gambar 4. 25 Tampilan transaksi pengembalian berkas rekam medis


dengan barcode di RSUD Genteng.

Tampilan halaman transaksi pengembalian berkas rekam medis sudah


dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Seluruh menu button yang ada dalam
tampilan sudah juga sudah dapat berfungsi seperti yang diharapkan.Tampilan
transaksi pengembalian berkas rekam medis menampilkan data-data transaksi
pengembalian berkas rekam medis yang dilakukan oleh petugas peminjaman
berkas. Dalam tampilan transaksi pengembalian terdapat button tambah data
pengembalian baru. Apabila petugas akan melakukan transaksi pengembalian baru
maka petugas dapat mengklik button baru, pengembalian ini dilakukan secara
otomatis menggunakan Barcode Reader yang nantinya akan ditembakkan ke kode
batang terjemahan dari nomor rekam medis pasien yang sebelumnya telah
diinputkan di data pasien. Data-data pengembalian tersebut meliputi no rm,tanggal
pengembalian, nama pasien, nomor pinjam, nama petugas peminjam, pelayanan,
dan jenis pelayanan. Proses transaksi pengembalian berkas rekam medis ini juga
dapat dilakukan secara manual dengan cara menginputkan nomor rekam medis ke
dalam textbox. Hasil dari transaksi pengembalian yang berhasil data akan
tersimpan kedalam database pengembalian berkas rekam medis.Berikut
87

adalah hasil pengujian tampilan transaksi pengembalian berkas rekam medis


dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng.
Tabel 4. 16 Hasil pengujian tampilan transaksi pengembalian berkas rekam medis
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan Membuka menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
transaksi transaksi menampilkan tampilan
pengembalian peminjaman transaksi peminjamanyang
berkas rekam medis berkas rekam telah disimpan pada database
medis kedalam tampilan
listpeminjaman
2 Menambahkan data Menginputkan Sistem akan menyimpan data Berhasil
transaksi nomor rekam password yang di inputkan
pengembalian medis kedalam kedalam databasedan akan
berkas rekam medis textbox dengan ditampilkan secara otomatis
menembakkan kedalam tampilan listview
data password
kemudian
menyimpan
kedalam
database
3 Menyimpan Mengganti data Data yang telah disimpan Berhasil
transaksi password dalamdatabase sebelumnya
pengembalian kemudian akan berubah sesuai dengan
berkas rekam medis menyimpan data yang diinputkan
kedalam padabutton edit data password
database yang baru

j) Tampilan Halaman Retensi Berkas Rekam Medis dengan Barcodedi Rumah


Sakit Umum Daerah Genteng.

Gambar 4. 26 Tampilan retensi sistem informasi peminjaman dan


pengembalian berkas rekam medis dengan barcode di RSUD Genteng.
88

Tampilan form retensi menampilkan riwayat berkas pengembalian berkas


rekam medis atau pemusnahan berkas rekam medis inaktif lebih dari 5 tahun yang
dapat dicari sesuai dengan option group pilihan range periode waktu, pelayanan
dan jenis pelayanan. Data yang dapat ditampilkan tersebut antara lain nomor
rekam medis,nama pasien, tanggal kembali atau tanggal terakhir pasien
berkunjung ke rumah sakit, alamat,nama pelayanan dan jenis pelayanan. Seluruh
menu button juga berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Retensi ini dapat
ditampilkan karena mengambil data dari database pengembalian dan disesuaikan
dengan tahun terakhir pasien berkunjung. Tampilan form retensi dapat dilihat
pada gambar 4.26
Tampilan form retensi sudah dapat berjalan seperti yang diharapkan oleh user.
Berikut hasil pengujian yang dilakukan pada tampilan form retensi :
Tabel 4. 17 Hasil pengujian tampilan form retensi
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan data Memilih option Sistem akan secara otomatis Berhasil
retensi berdasarkan grup tahun range menampilkan data retensi
waktu yang telah disimpan pada
database kedalam tampilan
tabel data retensi disesuaikan
dengan range waktu yang
dipilih.
2 Menampilkan data Memilih option Sistem akan secara otomatis Berhasil
retensi berdasarkan grup pelayanan menampilkan data retensi
pelayanan yang telah disimpan pada
database kedalam tampilan
tabel data retensi disesuaikan
dengan pelayanan yang
dipilih.
3 Menampilkan data Memilih option Sistem akan secara otomatis Berhasil
retensi berdasarkan grup jenis menampilkan data retensi
jenis pelayanan pelayanan yang telah disimpan pada
database kedalam tampilan
tabel data retensi disesuaikan
dengan jenis pelayanan yang
dipilih.
4 Mencetak laporan Memilih menu Sistem akan memunculkan Berhasil
retensi berkas cetak retensi laporan retensi yang akan
rekam medis dicetak
89

k) Tampilan Form Laporan Peminjaman

Gambar 4. 27 Tampilan laporan peminjaman berkas rekam


medis Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
Tampilan form laporan peminjaman menampilkan riwayat peminjaman
berkas rekammedis. Data yang dapat ditampilkan tersebut antara lain nomor
rekam medis,nomor pinjam, nama pasien, tanggal pinjam, nama pegawai,nama
pelayanan dan jenis pelayanan. Seluruh menu button juga berjalan sesuai dengan
apa yang diharapkan. Data laporan ini dapat ditampilkan karena mengambil data
dari database peminjaman dan pilihan tampilan laporan peminjaman dapat
disesuaikan per tanggal, per bulan dan juga range time. Tampilan form laporan
peminjaman dapat dilihat pada gambar 4.27. Form cetak laporan peminjaman ini
peneliti sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Genteng. Tampilan formlaporan peminjaman sudah dapat berjalan seperti yang
diharapkan oleh user. Berikut hasil pengujian yang dilakukan pada tampilan form
laporan peminjaman berkas rekam medis :
Tabel 4. 18 Hasil pengujian tampilan form laporan peminjaman
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan Memilih option Sistem akan secara otomatis Berhasil
laporan grup pertanggal, menampilkan data laporan
peminjaman perbulan dan peminjaman yang telah
berdasarkan range waktu disimpan pada database
tanggal, bulan kedalam tampilan tabel
danrange waktu. datapeminjaman disesuaikan
dengan pilihan option grup
yang dipilih user
90

2 Mencetak laporan Memilih menu Sistem akan secara otomatis Berhasil


peminjaman cetak mencetak data laporan
berdasarkan peminjamanyang telah
pilihan option disimpan pada database
grup laporan peminjaman kedalam tampilan
tabel data laporan peminjaman
disesuaikan dengan pilihan
option grup option grup yang
dipilih user
3 Mencari laporan Memilih menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
peminjaman per search mencari data laporan
tanggal, bulan dan berdasarkan peminjamanyang telah
range waktu pilihan option disimpan pada database
grup laporan peminjaman kedalam tampilan
tabel data laporan peminjaman
disesuaikan dengan pilihan
option grup yang dipilih user

l) Tampilan Form Laporan Pengembalian Berkas Rekam Medis

Gambar 4. 28 Tampilan laporan pengembalian berkas rekam medis


Rumah Sakit Umum Daerah Genteng

Tampilan form laporan pengembalian menampilkan riwayat pengembalian


berkas rekammedis. Data yang dapat ditampilkan tersebut antara lain nomor
rekam medis, nomor kembali, nama pasien, tanggal pinjam, tanggal kembali,
nama pegawai,nama pelayanan dan jenis pelayanan. Seluruh menu button juga
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Data laporan ini dapat ditampilkan
karena mengambil data dari database pengembalian dan pilihan tampilan laporan
pengembalian dapat disesuaikan per tanggal, per bulan dan juga range time.
Tampilan form laporan pengembalian dapat dilihat pada gambar 4.28. Form cetak
laporan pengembalian ini peneliti sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Tampilan form laporan peminjaman sudah
91

dapat berjalan seperti yang diharapkan oleh user. Berikut hasil pengujian yang
dilakukan pada tampilan form laporan peminjaman berkas rekam medis :
Tabel 4. 19 Hasil pengujian tampilan form laporan pengembalian berkas rekam
medis
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan Memilih option Sistem akan secara otomatis Berhasil
laporan grup pertanggal, menampilkan data laporan
pengembalian perbulan dan pengembalian yang telah
berdasarkan range waktu disimpan pada database
tanggal, bulan dan kedalam tampilan tabel
range waktu. datapengembalian disesuaikan
dengan pilihan option grup
yang dipilih user
2 Mencetaklaporan Memilih menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
pengembalian cetak mencetak data laporan
berdasarkan pengembalian yang telah
pilihan option disimpan pada database
grup laporan pengembalian kedalam
tampilan tabel data laporan
pengembalian disesuaikan
dengan pilihan option grup
option grup yang dipilih user
3 Mencari laporan Memilih menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
pengembalian per search mencari data laporan
tanggal, bulan dan berdasarkan pengembalian yang telah
range waktu pilihan option disimpan pada database
grup laporan pengembalian kedalam
tampilan tabel data laporan
pengembalian disesuaikan
dengan pilihan option grup
yang dipilih user

m) Tampilan Form Laporan Keterlambatan Berkas Rekam Medis

Gambar 4. 29 Tampilan laporan keterlambatan berkas rekam


medis Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
92

Tampilan form laporan keterlambatan menampilkan riwayat keterlambatan


pengembalian berkas rekam medis. Data yang dapat ditampilkan tersebut antara
lain nomor rekam medis, nomor pinjam, nama pasien, tanggal pinjam, nama
pegawai,nama pelayanan dan jenis pelayanan. Seluruh menu button juga berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user. Data laporan ini dapat ditampilkan
karena mengambil data dari database peminjaman dan pilihan tampilan laporan
keterlambatan pengembalian dapat disesuaikan per tanggal, per bulan dan juga
range waktu. Tampilan form laporan keterlambatan pengembalianberkas rekam
medis dapat dilihat pada gambar 4.29. Form cetak laporan keterlambatan
pengembalian ini peneliti sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng. Tampilan formlaporan keterlambatan sudah dapat
berjalan seperti yang diharapkan oleh user. Laporan keterlambatan ini juga dapat
menampilkan jumlah berkas rekam medis yang terlambat disesuaikan dengan
pelayanan dan juga dapat menampilkan pelayanan apa saja yang paling sering
terlambat mengembalikan berkas rekam medis ke ruang filling. Berikut hasil
pengujian yang dilakukan pada tampilan form laporan keterlambatan berkas
rekam medis :
Tabel 4. 20 Hasil pengujian tampilan form laporan keterlambatan
No Fungsionalitas Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
1 Menampilkan Memilih option Sistem secara otomatis Berhasil
laporan grup pertanggal, menampilkan data laporan
keterlambatan perbulan dan keterlambatanyang telah
pengembalian range waktu disimpan pada database
berdasarkan kedalam tampilan tabel
tanggal, bulan dan dataketerlambatan disesuaikan
range waktu. dengan pilihan option grup
yang dipilih user
2 Mencetaklaporan Memilih menu Sistem akan secara otomatis Berhasil
keterlambatan cetak mencetak data laporan
pengembalian berdasarkan keterlambatan kedalam
pilihan option tampilan tabel data laporan
grup laporan keterlambatan disesuaikan
dengan pilihan option grup
option grup yang dipilih user
3 Mencari laporan Memilih menu Sistemsecara otomatis mencari Berhasil
keterlambatan search data laporan keterlambatan
pengembalian per berdasarkan kedalam tampilan tabel data
tanggal, bulan dan pilihan option laporan keterlambatan
range waktu grup laporan pengembalian berkas rekam
medis disesuaikan option
grup yang dipilih user
93

4.6 Menggunakan Sistem


Pada tahap ini dilakukan tahap implementasi sistem informasi yang siap
digunakan dan dioperasikan, setelah itu dilakukan perbandingan antara sistem
yang baru dan sistem yang lama dan berikut ini merupakan tabel perbandingan
waktu yang dibutuhkan selama melakukan proses peminjaman dan pengembalian
berkas rekam medis yang dilakukan secara manual di dalam buku ekspedisi
peminjaman dan pengembalian yang akan ditunjukkan oleh tabel 4.21
Tabel 4.21 Perbandingan waktu yang dibutuhkan pada saat melakukan transaksi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis secara manual dan sistem.
Waktu Yang Dibutuhkan
Kegiatan Transaksi Menulis atau Menginput

Sistem Lama Sistem Baru

Transaksi Peminjaman dan Pengembalian


a. Pasien Lama - -
Tgl. Pinjam & Tgl Kembali 10 Detik Otomatis
No.RM 8 Detik Otomatis
Nama Pasien 10 Detik Otomatis
Tujuan Jenis Pelayanan 5 Detik 2 Detik
Nama Petugas Peminjam - 2 Detik
b. Pasien Baru - 1 Menit
No.RM - Otomatis
Nama Pasien - Otomatis
Tujuan Jenis Pelayanan - 2 Detik
Nama Petugas Peminjam - 2 Detik
Pembuatan Laporan 40 Menit Otomatis
Cetak Laporan 5 Menit Otomatis
Kesimpulan dari tabel 4.21 diatas menunjukkan perbandingan antara sistem
manual yaitu dengan cara menulis di buku ekspedisi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis, dengan sistem komputerisasi yaitu dengan
menggunakan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis dengan barcode. Ini menunjukkan bahwa sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan barcode dapat mempercepat dan
memudahkan kegiatan transaksi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
94

medis yang dilakukan oleh petugas filling maupun petugas yang lainnya di Rumah
Sakit Umum Daerah Genteng.
4.7 Brainstorming Hasil

Melakukan Brainstorming terkait sistem informasi yang telah dibuat baik


dari segi interface, fitur dan menu yang ada dengan petugas rekam medis di
Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Apabila user puas terhadap sistem yang
telah dibuat maka ditarik kesimpulan dan saran sebagai langkah akhir dari
penelitian. Jika user tidak puas maka dapat dilakukan identifikasi kebutuhan user
kembali.
Berikut hasil dari diskusi Brainstorming yang dilakukan kepada 3
responden diantaranya 1 petugas rekam medis, 1 kepala rekam medis serta 1
petugas ekpedisi di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng. Berikut hasil diskusi
brainstorming terkasit sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode .
a. Diskusi mengenai pendapat responden terhadap perancangan sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan
barcode yang telah dibuat

Sistem informasi yang telah dibuat sudah sesuai, secara keseluruhan bagus dan
mudah dipahami oleh petugas, sudah mencakup semua proses transaksi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis, retensi berkas dan juga
dapat menghasilkan laporan-laporan secara otomatis dan cepat berdasarkan
filter data yang diinginkan tanpa merekap data lagi secara manual satu persatu.
Sistem tersebut sudah terdapat login untuk mengakses sistem dan dapat
membedakan hak akses petugas dalam mengelola sistem sehingga tidak
sembarang petugas yang dapat mengelola sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis.

Berdasarkan hasil diskusi brainstorming diatas mengenai pendapat


terhadap perancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa
responden sudah puas, dikarenakan keseluruhan sistem sudah sesuai dengan
95

kebutuhan responden, mudah dipahami, mencakup semua proses transaksi


peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dan dapat membantu proses
retensi berkas rekam medis dan juga pelaporannya dapat dijalankan secara
otomatis dan cepat serta terdapat login yang telah disediakan sebagai keamanan
sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara sebelumnya kepada reponden
mengenai harapan responden terhadap sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis yang menyatakan bahwa sistem yang mudah
dipahami, cepat dalam rekapitulasi laporan, memudahkan petugas dalam proses
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis, dapat menampilkan jumlah
peminjaman dan pengembalian berkas harian, tahunan dan per periode serta
terdapat login untuk mengakses sistem.
b. Diskusi mengenai pendapat responden terhadap menu apa saja yang
diinginkan dalam perancangan sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis.

Menu yang disajikan sudah cukup lengkap yaitu sudah membedakan menu
master, menu transaksi peminjaman dan pengembalian berkas, menu retensi,
menu laporan serta pada tiap-tiap menu juga sudah ada sub menu yang
digunakan. Data yang dibutuhkan juga cukup lengkap dan jelas sesuai dengan
apa yang dibutuhkan dalam pelaporan yang ada. Cara penginputannya, cara
menambah data juga sudah mudah dipahami.

Berdasarkan hasil diskusi brainstorming diatas mengenai pendapat


terhadap menu apa saja yang diinginkan dalam perancangan sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis yang telah dibuat dapat
disimpulkan bahwa menu yang telah dibuat serta data yang dibutuhkan sudah
cukup lengkap dan jelas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses transaksi
peminjamaan dan pengembalian berkas rekam medis dan juga pelaporan.
Hal tersebut sesuai dengan observasi peneliti dan wawancara kepada
responden sebelumnya yang menyatakan bahwa data yang dibutuhkan diantaranya
identitas pasien, nomor rekam medis, data nama petugas, tanggal pinjam, tanggal
96

kembali, data pelayanan dan data jenis pelayanan yang yang dibutuhkan untuk
pelaporan dan juga proses transaksi peminjaman dan pengembalian berkas rekam
medis.
c. Diskusi mengenai pendapat responden terhadap tampilan dari sistem
informasi indeks rekam medis yang telah dibuat.
Tampilan sudah cukup bagus, pada menu utama sudah ada background
gambar rumahsakitnya, tetapi beri tambahan logo rumah sakit pada semua
report yang dihasilkan akan lebih bagus lagi.

Berdasarkan hasil diskusi brainstorming diatas mengenai pendapat


terhadap tampilan dari sistem informasi indeks rekam medis yang telah dibuat
dapat disimpulkan bahwa tampilan sudah cukup bagus dan responden
menginginkan ditambahkannya logo Rumah Sakit Umum Daerah Genteng pada
semua report yang dihasilkan.
d. Diskusi mengenai usulan responden terhadap perancangan sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis yang telah dibuat.

Sejauh ini sudah sangat bagus sekali, ada menu untuk retensinya yang
mempermudah kerja petugas sehingga tidak perlu lagi menyisir berkas rekam
medis satu-satu pada rak. Kemudian sistem juga sudah dapat mencetak tracer
yang tidak perlu lagi ditulis secara manual. Untuk usulan pada pelaporan
peminjaman, pengembalian dan keterlambatan dimunculkan jumlahnya dan
juga grafiknya per jenis pelayanan untuk kepentingan analisa dan bahan
evaluasi bagi ruangan apakah sudah sesuai SPO atau belum sehingga dapat
memberikan feedback positif nantinya dan dilaporkan pada direktur dan dapat
menampilkan hasil filter data sesuai yang diinginkan dan lebih sederhana.

Berdasarkan hasil diskusi brainstorming diatas mengenai usulan terhadap


perancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis
yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa responden mengusulkan
ditampilkannya grafik peminjaman, pengembalian dan keterlambatan berkas
rekam medis per jenis pelayanan untuk kepentingan analisa dan bahan evaluasi
97

serta agar dapat menampilkan semua hasil filter data sesuai yang diinginkan dan
lebih sederhana.

Kesimpulan dari hasil brainstorming diatas mengenai pendapat terhadap


perancangan sistem, pendapat terhadap menu, pendapat terhadap tampilan serta
usulan yang diberikan responden, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
responden telah menyatakan puas terhadap sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis yang telah dibuat peneliti dan dengan sedikit
tambahan pendapat dari responden sesuai dengan apa yang diinginkan responden.
Dari hasil brainstorming diatas, maka selanjutnya peneliti akan menarik
kesimpulan dan saran sebagai langkah akhir dari penelitian.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian dengan judul “Perancangan dan Pembuatan
Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis dengan
Barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng” ini akan di jelaskan sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasikan kebutuhan user
Mengidentifikasi permasalahan dan mengidentifikasi kebutuhan user
terhadap aplikasi yang akan dibuat, kebutuhan user meliputi data master
pasien, data master pegawai, data master pelayanan, data master jenis
pelayanan, data master password, transaksi peminjaman dan pengembalian
dilengkapi dengan teknologi barcode, retensi berkas rekam medis yang telah
memasuki masa inaktif berkas .
2. Membangun prototype
Membangun prototip sistem informasi peminjaman dan pengembalian berkas
rekam medis dengan barcode di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang
diawali dari pembuatan flowchart system, kemudian pembuatan context
diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD) level 0 hingga sampai level 1,
Entity Relationship Diagram(ERD), membuat database serta membuat
interface pada Microsoft Visual Foxpro 9.0.
3. Mengkoding prototype
Mengkoding prototip dengan bahasa pemrograman menggunakan aplikasi
Microsoft Visual Foxpro 9.0. dan mengkoneksikannya dengan database
external yaitu MySQL.
4. Menguji sistem
Menguji sistem yang telah dibuat kepada user, tujuan dari pengujian ini
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi yang telah dibuat
dalam menjalankan transaksi peminjaman, pengembalian, serta mengetahui
kebutuhan user yang belum terpenuhi.

98
99

5. Menggunakan sistem
Menggunakan prototip merupakan tahap akhir dati metode Prototype. Yaitu
dimana sistem informasi telah berjalan sesuai dengan kebutuhan user, dan
sistem informasi ini telah bisa digunakan.

5.2 Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka peneliti mengemukakan beberapa saran terkait sistem informasi
peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan barcode di Rumah
Sakit Umum Daerah Genteng ini yaitu :
1. Dilakukannya pengembangan lebih terhadap sistem informasi peminjaman
dan pengembalian berkas rekam medis dengan barcode ini.
2. Dilakukannya evaluasi terkait sistem informasi peminjaman dan
pengembalian berkas rekam medis dengan barcode ini.
3. Dilakukan penambahan terhadap fitur SMS Gateway pada sistem informasi
peminjaman dan pengembalian dengan barcode untuk dapat mengirimkan
pesan kepada petugas yang belum mengembalikan berkas agar kegiatan
peminjaman dan pengembalian dapat berjalan dengan lancar dan terstruktur.
4. Sistem informasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan
mengintegrasikan bridging SIMRS yang dimiliki rumah sakit dengan sistem
informasi peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dengan
barcode ini.
DAFTAR PUSTAKA

Afrina, M. & A. Ibrahim. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Barcode


Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas
Ilmu Komputer Unsri. Jurnal Sistem Informasi (JSI),7(2), 2085-1588

Agustina. (2011). Perancangan dan Prosedur Petunjuk Keluar (outguide) untuk


Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha
Martapura. Banjarbaru. Stikes Husada Borneo.

A.S, Rosa. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung. Informatika.

Attamimi, Malda Malik. (2017). Pembuatan Sistem Pendaftaran Pasien dan


Penyimpanan File Rekam Medis Rawat Jalan Berbasis Barcode di
Puskesmas Rambipuji Jember. Skripsi. Jember. Politeknik Negeri Jember.

Basuki, AP. & L. Hakim (2016). Membangun Aplikasi Barcode Berbasis Web
dengan Codeigniter Bootstrap. Yogyakarta: Lokomedia.

DEPKES. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit. Diambil dari : http://www.depkes.go.id/resources/
download/peraturan/UU No. 44 Th 2009 ttg Rumah Sakit.PDF. di akses
pada tanggal 25 April 2017.

Firgiawansyah, Irwan. (2005). Tips Membangun Aplikasi Cantik dengan


Menggunakan MS Visual FoxPro 9.0. Yogyakarta: Andi Offset

Huffman, Edna K. (1994). Health Information Management: Physician Record


Company. Illinois.

100
101

Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi (Pendekatan Terintegrasi: Konsep


Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan) jilid I.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

------------, (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur


teori dan praktik aplikasi bisnis jilid III. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Kadir, A. & T.Ch.Triwahyuni. (2005). Pengenalan Teknologi Informasi,


Yogyakarta : CV. Andi Offset.

MENKES RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. Diambil
dari: http://www.lshk.or.id/uu/PMK No. 56 ttg Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit.pdf. diakses pada tanggal 27 April 2017

-------------, (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11


Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif Di
Rumah Sakit. Diambil dari :
www.depkes.go.id/download.php ?file=download/info-terkini/PMK
No...pdf. Diakses pada tanggal 24 April 2017

-------------, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


340/Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Diambil dari
http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/2011/kepmenk
es/KMK No. 340 ttg Klasifikasi Rumah Sakit.pdf. Diakses pada tanggal 29
April 2017

---------------, (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/Menkes/Per/Iii/2008 Tentang Rekam Medis. Diambil dari:
perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/1310/1/PMK269 -
0308.pdf. Diakses pada tanggal 26 April 2017
102

Noersela Diah Ratna, Walupi. (2016). Perancangan dan Pembuatan Sistem


Informasi Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Rizani Paiton
Probolinggo. Skripsi. Politeknik Negeri Jember.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Raymond Mcleod dan Jr George P Schell. (2007). Management Information


System (10th ed., pp. 187–189). Pearson Education. Inc and Dorling
Kindersley. Diambil dari: https://www.scribd.com/doc/50306007 /McLeod-
Management-Information-Systems-10-e diakses pada tanggal 2 Juni 2017

Rossa A.S dan M. Shalahuddin. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur


Dan Berorientasi Objek. hlm 50–51 & 70–72. Bandung: Informatika
Bandung.

Rahayu, DP. (2017). Aplikasi Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam


Medis dengan MenggunakanReminder Short Message ServiceGateway di
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember. Skripsi. Politeknik
Negeri Jember

Anda mungkin juga menyukai