Anda di halaman 1dari 127

Pusk.

Wringinanom
Kec. Sambit - Ponorogo
{ Jum’at – 15 Desember 2017
Ada umbul2 … ada gawe
Merah … berani … siap luar dalam
Generasi jaman now … terlibat juga
Para panglima .. Siap berkorban
jiwa dan raga ….
Ngantuk kah ? …. Lembur teruuus
Aman …. Ada yang jaga ...
Sang pembuka … melebihi kamikaze
Akreditasi … siapa takut ?
Andaikan bisa sama-sama duduk … kan
lebih gaayeng
Sangat bermanfaat … sayang kurang
strategis ….
Si OLD FASHION … bisa bikin KTD
Teknologi informasi …. Masih under
utilities
Lagi2 si OLD FASHION … KTD yang
berikutnya
Lagi2 si OLD FASHION … KTD yang
berikutnya
Salah satu sasaran PPI
 Memahami akreditasi dari EP ke EP
sehingga akreditasi terasa selesai tapi
tidak selesai
 Karena di UKP banyak EP akibatnya
banyak yang seolah-olah ada gejala
intoksikasi EP
 Bahkan ada gejala dan tanda-tanda

saking sudah juteknya dg EP akhirnya


seperti jadi EGP

Pada umumnya
 Dokumen eksternal belum menjadi
tradisi untuk dipakai sebagai navigator
 Kebanyakan baru ditulis di SOP yang
konon katanya sebagai acuan
 Tetapi kalau ditanya isi dokumen
eksternal kebanyakan masih lupa
 Akhirnya dokumen eksternal lebih
diperlakukan sebagai dokumen keramat
 Kok bisa ya dokumen dasarnya ada ?

Bergelut dg dokumen
 Dokumen UKP itu sifatnya “rigid”
 Hampir 100% didasarkan pada dokumen

eksternal yang telah disusun oleh para


pakar
 Peran dokumen eksternal di UKP sangat

vital – kalau tidak memahaminya – tidak


dapat tersesat ke jalan yang benr
 Dokumen ekternal jangan hanya
dikumpulkan saja tanpa dibaca

Dokumen UKP
9.2.2 – 7.2.1 - 9.2.2 – 7.2.1 -
7.4.1 - 7.6.1 7.4.1 – 7.6.1
pedoman
layanan SPO layanan
klinis klinis

8.2.1.6
7.2.2 – 8.4 .4
formularium
rekam medis
puskesmas

4 pilar UKP
Rekam medis PMK 269/2008

RM
90% Bab 7
rawat
inap
RM RM
rawat gawat
jalan darurat
R
Diisi dengan : TEPAT –
M LENGKAP – LAYAK
DIBACA
 Pendaftaran
 Silakan bench mark ke Bank  pedaftaran =
Customer Service
 Kegiatan utama : melakukan pendaftaran +
memberikan informasi
 Perlu kebijakan untuk mengaturnya – perlu
SOP untuk melaksanakannya
 SOP sesuai dg pelaksanaan pekerjaan yang
sesungguhnya – bukan angan2 belaka

Memahami secara sistem


 Kajian awal
 Kajian itu bukan kegiatan baru
 Kajian awal = mengumpulkan informasi data
fakta untuk dalam rangka menegakkan
diagnosis
 Anamnesis – pemeriksaan fisik – bila perlu
pemeriksaan penunjang
 Tidak perlu ada tambahan rekam medis
“kajian awal” apalagi ada “ruang kajian
awal”
 Layanan medis – layanan
keperawatan/kebidanan – bila perlu layanan
gizi

Memahami secara sistem


 Rencana layanan klinis
 Rencana layanan gadar

 Rencana layanan terpadu

 Rencana layanan terpadu –

Perkesmas/ Home care


 Perlu ada kebijakan – mungkin
prioritas – perlu SOP

Rencana layanan
 Layanan terpadu vs rujukan
internal
 Layanan terpadu vs kajian awal

 Audit klinis vs audit internal

 Kinerja klinis vs mutu layanan


klinis
 Sasaran keselamatan pasien vs
insiden keselamatan pasien

Perlu dibedakan
 Rujukan  kriteria  wewenang 
ralan-ranap-gadar  7.1.2 - 7.1.4 – 7.2.3.3
– 7.5.1 – 7.5.2 – 7.5.3 – 7.5.4 – 7.10.1.4 –
7.10.1.5 – 7.10.2 – 7.10.3
 Layanan terpadu  7.3 – 7.4.1 – 7.4.3

 Layanan gadar 7.2.3 – 7.6.2 – 7.4.4

 Audit klinis  7.4.1 – 7.6.2 – 7.6.3 - 7.4.4


– 7.8.1.4 – 8.2 – 8.4.4
 Peralatan  Bab 2 – 7.3 – 8.5 - 8.6

Memahami secara cross reference


5 Fenomena akreditasi

Memahami Memahami
& & tidak
Yangmengerjakan
mengerjakan
dipahami
lain yang
dikerjakanTidak
Tidak
memahamilain memahami
& & tidak
mengerjakan mengerjakan
 Akreditasi itu alami
 Akreditasi tidak membuat
Puskesmas menjadi aneh
 Apalagi menjadi NGANEH-
NGANEHI

akreditasi
Klarifikasi & Masukan UKP
hasil telusur hari ke-2
Pusk Wringinanom - Sambit
{ SABTU, 16 DESEMBER 2017
Projo Manggolo – durriyat nya
Suro Menggolo
UKP hari ke-2 …. Ada mendung
tetapi ada keindahan
Penampakan UKP hari ke tiga
Belajar BULKONAH
KEPUT
USAN

AWAL - KEPUT
AKHIR AKTIVITAS
USAN

KONEK
DOKUMEN TOR
ARSIP
 Menyukai yang sederhana
 Yang dapat dilakukan layanan lab
dengan alat fast service … stick2 saja
 Petugas lab … seorang perawat

 Belum pernah mendapat pelatihan

laboratorium
 Kompetensi petugas masih perlu
dipertimbangkan untuk kesesuaiannya
 Secara praktis cukup dapat
melaksanakan tugasnya
 Untuk keperluan yang lebih tinggi –

perlu dipertimbangkan kompetensi yang


lebih sesuai

Layanan farmasi
 Sesuai dg prinsip kekinian atau jaman
now  minimalis + banget
 Dipertimbangkan ruang yang lebih
sesuai
 Dalam keamanan & keselamatan pasien

penting peran sterilisasi ….juga untuk


PPI

sterilisasi
 Mengatur zona layanan termasuk PPI
 Perhatikan sirkulasi udara dan ventilasi

 Perhatikan posisi petugas – posisi pasien


– aliran udaran dan ventilasi
 Kedekatan dg layanan lain perlu

diperhatikan

Ruang TBC & Konsul Gizi


MUTU – bak secercah cahaya dalam suasana
gelap gulita
Layanan ber-mutu

Ber- MUTU

Sesuai Memuaskan
standar pelanggan
Syarat tak tertulis

Stop Sensi Ada


kejujuran yg
Stop Baper melimpah
Kompe Efisie
tensi n

mengenal 8 dimensi mutu


 Pengalaman adalah guru yang
terbaik
 Tapi lebih baik …..

 Pengalaman orang lain adalah guru


yang terbaik

Kata peribahasa
Kebijakan mutu – indikator
mutu

Indika
tor
mutu
Indik
ator
mutu Kebi
jakan
mutu

Kebijakan mutu dg indikator mutu  sejalan  matching


Acuan menetapkan indikator mutu

Dimensi
Input Proses Output
Mutu
KOMPETENSI

AKSES

EFEKTIFITAS

EFISIENSI

KESELAMATAN

KENYAMANAN

KONTINUITAS

KOMUNIKASI
Pernyataan indikator mutu
JUDUL Kepuasan pelanggan pada layanan gawat darurat
DIMENSI Kenyamanan
Terselengganya layanan gawat darurat yang
TUJUAN
memberikan kepuasan pada pelanggan
DEFINISI Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
OPERASIONAL pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
FREKUENSI
PENGUMPULAN Setiap bulan
DATA
PERIODE
Tiga bulan sekali
ANALISIS
Jumlah komulatif rerata penilaian kepuasan pasien
NUMERATOR
gawat darurat yang di survey
Jumlah seluruh pasien gawat darurat yang disurvey
DENUMERATOR
(minimal n = 50)
SUMBER DATA Survey
STANDAR > 70%
PENANGGUNG
Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu
JAWAB
Pola pikir kegiatan peningkatan mutu

Belajar mutu & Belajar insiden Komitmen ber Tim Mutu &
keselamatan keselamatan kesinambungan Keselamatan

Pengukuran KAK 1 Kebijakan mutu


Pelaporan pening indikator mutu Pedoman
Monitoring katan – sasaran (Manual) Mutu
evaluasi M&K keselamatan & keselamatan

Audit Survey Rekomendasi


RTM
Internal kepusan perbaikan

KAK 2 perbaikan Rekomendasi


M&K perbaikan
Landasan berpikir & bertindak

pla
n

Membiasakan
actio yang benar –

n
bukan
membenarkan
do
yang biasa

check
PDCA cycle PLUS
Pengukuran mutu

P
PDCA

A D
MONITOR

AKAR
MASALAH C EVALUASI

CHECK
ANALISIS
Continuous Quality Improvement

Perba Pengu
Perba ikan
Pengu kuran
Perba ikan
Pengu kuran
ikan kuran

KA KAK KAK
Ana Peman 3
K1
Ana AnaPeman 2 Peman
lisis tauan
lisis lisis tauan tauan
Evalu
asi Evalu
asi
Evalu
asi
Sasaran keselamatan pasien

1. Tidak terjadi kesalahan identitas pasien


Tidak terjadi kesalahan tindakan
2.
medik/keperawtan
3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat

4. Pengurangan terjadinya infeksi nosokomial

5. Pengurangan kejadian pasien jatuh

6. Tidak terjadi kesalahan komunikasi


Wajib paham IKP
IKP KEPANJANGAN

KTD Kejadian Tidak Diharapkan/Diinginkan

KTC Kejadian Tidak Cidera

KNC Kejadian Nyaris Cidera

KPC Kejadian Potensial Cidera


Pemantauan
sasaran keselamatan pasien

Sasaran Insiden
keselamatan keselamatan
pasien pasien

6 sasaran KTD – KTC


keseelamatan – KNC
pasien KPC
KTD KTC KNC  RCA
Ada lapor Investi
IKP IKP gasi

Penyebab
TL masalah
analisis

Penganan dokumenta
Koreksi si
prevensi
KPC  FMEA
Susun Diagram Identifika
SOP ALIR si FM

Hitung Tetapkan
List FM
RPN OSD

pareto Cut off RCA


perilaku mutu &
keselamatan
Indika
tor
perilak
u mutu
Indikat
or
Perilak
u mutu
Tata
Nilai

Tata Nilai dg indikator perilaku mutu  sejalan 


matching
Pemantuan perilaku M & K
petugas
Indikator Dipantau Penuh jujur
Tata Nilai
perilaku tiap hari no sensi

Dapat Self
disaksikan: evaluation
mata - & peer
telinga review

Tindak Akar
lanjut penyebab Evaluasi
Analisis
perbaikan masalah
Perlu KOTAK KEJUJURAN
prioritas diperbaiki 
KaPusk + Staff yanis
Identifikasi Penetapan Lakukan Pilih ranking
jumlah prioritas : ranking
teratas untuk
layanan yang HV – HC – berdasarkan
hasil perkalian diperbaiki
ada HR - PP

Indik Lakukan
Tindak lanjut ator Perbaikan analisis unt
perbaikan terca prioritas ke 2 temukan
pai? masalah

Laksanakan
Evaluasi – Tetapkan PJ Tetapkan
perbaikan –
analisis – perbaikan & PJ indikator unt
lakukan monitoriing
penyebab perbaikan
monitoring
Tim kredensial
 PMK 755/2011 (Komed RS)
Tim kredensial

Kredensialing

Orientasi

Evaluasi pelimpahan
wewenang
Kredensialing

Kredensialing

Lisensi Sertifikasi

Ijazah – STR - SERTIFIKAT


SK KHUSUS
SIP DIKLAT
Kredensialing

Lisensi Sertifikasi

Kompetensi Kompetensi
dasar tambahan

Keikutserta
Kewenangan Kewenangan
an dalam
pokok tambahan
Team

Tugas Tugas
Tugas Pokok
tambahan integrasi
SETIAP PETUGAS

TUGAS
POKOK

TUGAS URAIAN
TAMBAHAN TUGAS

TUGAS
INTEGRASI
Kredensialing  uraian
tugas perorangan

Evaluasi kinerja
perorangan

Kenaikan pangkat
fungsional

SKP Tahunan
ANJAB - ABK

Pola kompetensi
profesi
Kompetensi
ideal
Pola kompetensi
tenaga umum
Anjab - ABK

Jml kebut tenaga Pola ketenagaan


ideal ideal
PETA KOMPETENSI
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI

Hasil Anjab -
kredensial ABK
Peta Peta
Kompetensi kompetensi
saat ini ideal

Pola Pola
ketenagaan ketenagaan
saat ini ideal
Rencana pengembangan
kompetensi & sdm
HASIL
HASIL ANJAB -
KREDENSIALIN
ABK
G

GAP ANALYSIS

RENCANA PENGEMBANGAN
KOMPETENSI - TENAGA
 Pengalaman adalah guru yang
terbaik
 Tapi lebih baik …..

 Pengalaman orang lain adalah guru


yang terbaik

Kata peribahasa
Manajemen akreditasi

Manajemen
Mutu

Manajemen Manajemen
operasional risiko

Akred
i tasi
Menyusun dok akreditasi

Memahami
sistem
Mamahami Memahami
dokumen cross
eksternal reference

Akre
ditasi
Semangat akreditasi

Kerja
cerdas
Kerja Kerja
keras ikhlas
Akre
ditasi
SK : how to directing  memberi
arahan

Pedoman : how to organizing –


mengorganisasikan program

SOP :
Dokumen dasar
how to do something step by step 
seperti membuat kue & berhias
9.2.2 – 7.2.1 - 9.2.2 – 7.2.1 -
7.4.1 - 7.6.1 7.4.1 – 7.6.1
pedoman
layanan SPO layanan
klinis klinis

8.2.1.6
7.2.2 – 8.4 .4
formularium
rekam medis
puskesmas
ukp
Rekam medis  PMK
269/2008

90%
bab 7
Rekam
medis
10%
bab 8
Rekam medis PMK 269/2008

RM
rawat
inap
RM RM
rawat gawat
jalan darurat
R
Diisi dengan : TEPAT –
M LENGKAP – LAYAK
DIBACA
Pendaftaran  7.1.1 – 7.1.4

Pendaf
taran

Customer
service
Infor
masi
 Isi utama :
 Pendaftaran dg identifiksi pasien
 Pemberian informasi
 Pendaftaran = customer service
 Dipertimbangkan :
 Regulasi pemberian informasi di pendaftaran
 Prioritas pemberia informasi
 Pemanfaatan teknologi informasi di tempat
pendaftaran
 Cara lain teknis pemberian informasi di
pendaftaran

Kriteria 7.1.1 – 7.1.4


 Mengumpulkan informasi untuk menegakkan
diagnosis
 Perlu “Pedoman/ standar layanan klinis” sbg
landasan pikir
 Dilakukan holistik
 Kajian yang diperlukan :
 Kajian medis
 Kajian keperawatan/kebidanan
 Kajian gizi (bila perlu)
 Dokumentasi dlm RM  RM harus dipahami
petugas yanis

7.2 Kajian awal


 Kompetensi petugas
 Bila perlu dilakukan pelimpahan wewenang :
 KAK pelatihan (klasikal – OJT)
 Pelimpahan secara tertulis (one by one)
 Pelimpahan secara profesi
 Tempat pelayanan layak
 Peralatan aman (sterilisasi – kalibrasi –
dilakukan pemeliharaan )

7.3 keputusan klinis


 Rencana layanan harus dibahas bersama
pasien/keluarga
 Rencana layanan harus dipertimbangkan
secara holistik
 Rencana layanan :
 Rencana layanan klinis
 Rencana layanan gadar
 Rencana layanan terpadu
 Rencana layanan gadar  triase  SPO yan
gadar  SPO rujukan gadar - RM gadar

7.4 rencana layanan klinis


 Perlu ada tim layanan terpadu  7.2.1 
perkesmas/home care
 Perlu ada kebijakan – perlu ada SPO – layanan
terpadu  dipahami petugas yanis  7.4.1
 Perencanaan layanan terpadu  7.4.3

7.4 rencana layanan


terpadu
 Audit klinis ≠ audit internal
 Perlu ada regulasi / kebijakan Ka Pusk
 Kesesuaian kebijakan thd pelaksanaan  7.4.1
 Kesesuaian pedoman – rencana – pelaksanaan
layanan  7.6.1
 Evaluasi informed concern  7.4.4
 Evaluasi edukasi pasien  7.8.1
 Evaluasi ketepatan pengisian RM  8.4 …….
dst

Audit klinis
 Terkait rujukan  7.1.2 - 7.1.4 – 7.2.3.3 – 7.5.1 –
7.5.2 – 7.5.3 – 7.5.4 – 7.10.1.4 – 7.10.1.5 – 7.10.2 –
7.10.3
 Kewenangan merujuk pasien
 Kriteria merujuk pasien
 SPO merujuk pasien :
 Rujukan gadar
 Rujukan elektif
 Menolak rujukan

7.5 rujukan
 Triase  pedoman triase (algoritma start) 
petugas dilatih  bukti di RM
 Identifikasi kasus gadar  susun pedoman yan
gadar
 Identifikasi kasus risti  susun pedoman yan
risti
 Identifikasi tindakan medik  susun SPO nya
 Kewaspadaan universal  pedoman K3 &
Patient Safety

7.6.2 yan gadar


Kinerja yanis  7.6.4

Rawat jalan Rawat inap Gadar

PB – PL BOR
NDR
KB – KL – KK ALOS
kuantitatif Kepuasan
Kepuasan Kepuasan
pelanggan
Pelanggan Pelanggan

Keluhan Keluhan Keluhan


kualitatif
Pelanggan pelanggan pelanggan
Interaksi provider - customer
EDUKASI

FEED BACK

PROVIDER TRANSAKSI CUSTOMER

FEED BACK

COMPLAIN
 Ditetapkan kebijakan cara pelanggan
menyampaikan kompalin
 Ditetapkan tim penanggung jawab penanganan
komplain
 Ditetapkan SPO mengelola kompalin
 Motto : Before sun set rule or Before sun rise
rule
 Pendokumentasian

7.6.5 Complaint managment


Tanggal …………….. Pukul ………….. Ttd.
Identitas pelanggan : no. HP
Isi Keluhan :
Tanggapan unit / petugas :
Analisis tim :

Alternatif Pendokumentasian
Rencana tindak lanjut :
Penanganan :…….Koreksi : ….. Prevensi : …..
komplain
Arahan/persetujuan Ka Pusk :
Selesai ……… Belum selesai : ……
 Anestesi tidak selalu dg sedasi – sedasi
juga tak selalu dg anestesi
 Bedah minor = tindakan medik bedah dg
anestesi lokal/regional
 Kalau ada tindakan bedah  ada
anestesi
 Anestesi dan sedasi  monitoring status
fisiologis
 SPO bedah minor = SPO bedah + SPO
Anestesi – sedasi – bedah
anestesi + monitoring status fisiologis

minor
Alternatif Dokumentasi
anestesi & pembedahan
Nama Pasien :………………………………..No. RM : ……………………….
Diagnosis : ………………………………………………………ICD X : …………

1. Kajian Pra pembedahan :

2. Rencana anestesi & pembedahan :

3. Monitaring status fisiologis pasien :

4. Informed concern ( terlampir )

5. Laporan pelaksanaan pembedahan :

6. Edukasi pasca pembedahan :

7. Operator :………………… asisten …………… anestesi …………….


mutu

input proses output

1. Man
1. Melaksanakan
2.
3. mutu
Money
Material
2.
3.
Mengendalikan
Memelihara
1. Target
2. Standar
4. Machine 3. Spesifikasi
4. Memperbaiki
5. Methods
5. Mengganti
6. Environment
mutu

1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan

6 Proses tidak didokumentasi dg baik


 Pelanggan - masyarakat
 Pemberi pelayanan – Puskesmas dg stafnya
 Pengambil kebijakan – Dinas Kesehatan
 Penyandang dana – Pemerintah Kabupaten
 Pemangku kepentingan – tokoh2

Siapa yang
berkepentingan ?
 Sesuai standar
 Ada yang diukur
 Ada ukuran
 Ada cara mengukur
 Memuaskan pelanggan
 Pelanggan luar (eksternal)
 Pelanggan dalam (internal)

Pengertian mutu secara


sederhana
 Mutu secara definisi bermacam-macam
 Yang dapat dilihat “DIMENSI” nya
 8 DIMENSI MUTU menurut WHO :
 Kompetensi
 Komunikasi
 Aksesibilitas
 Efektifitas
 Efisiensi
 Kesinambungan
 Kenyamanan
 Keselamatan

Mutu itu seperti apa ?


 Kompetensi = sesuai dg ijazah  pelatihan
 Kepala Puskesmas  SK dan sesuai syaratnya
 Kepala TU  SK dan sesuai syaratnya
 Bendahara  SK dan sesuai syaratnya
 Dokter
 Dokter gigi
 Apoteker
 Perawat
 dst

1. Dimensi “Kompetensi”
 Komunikasi dg pelanggan
 Komunikasi dg rekan sekerja
 Komunikasi yang baik
 Komunikasi yang efektif
 Komunikasi dengan jujur
 Komunikasi tanpa sensi

2. Dimensi “komunikasi”
 Aksesibilitas = keterjangkauan = dapat
dijangkau
 Terjangkau jaraknya
 Terjangkau pengertiannya
 Terjangkau biayanya

3. Dimensi “aksesibilitas”
 Efektif = ber-hasil guna
 Efektif = tujuan tercapai
 Kegiatan efetif  terlaksana dg baik
 Pelayanan pasien  penyakit sembuh –
penyakit terkontrol
 Cita-cita  tercapai
 Keinginan  tercapai

4. Dimensi “efektifitas”
 Efisien = berhasil guna
 Efisien = pengorbanan sesuai hasil yg diperoleh
 Efisien = biaya yang dikeluarkan sesuai dg hasil
yang diperoleh
 Efisien = irit tetapi bukan BAKHIL
 Efisien = proporsional

5. Dimensi “efisiensi”
 Kenyamanan  ilmu ergonomi  kenyamanan
dalam bekerja
 Nyaman suasana kerjanya
 Tempat  bangunan, ruang kerja, meja kursi,
penataan ruang kerja, lay out bangunan
 Temperatur, cahaya, aliran udara, kelembaban,
kebisingan
 Bio – psiko – sosio – kultural - spiritual

6. Dimensi “kenyamanan”
 Kesinambungan  kontinuitas  tidak
terputus-putus  berlanjut
 One Stop Shopping
 Pelayanan pasien :
 Taat SOP
 Menulis rekam medik dg benar lengkap dapat
dibaca
 Menyuruh kontrol
 Merujuk bila tak mampu melayani  rujuk balik
 Memberi alternatif solusi bila menolak

7. Dimensi
“kesinambungan”
 Selamat yang dilayani & yang melayani
 Yang dilayani :
 Tidak terjadi cidera yang tidak perlu
 Tidak terjadi kematian yang tidak perlu
 Tidak “dikerjain”
 Tidak tertular penyakit yang tidak seharusnya
 Yang melayani :
 Tidak tertular penyakit yang tidak seharusnya

8. Dimensi “keselamatan”
 Indikator  perangkat untuk mengetahui –
memonitor – mengevaluasi
 Standar  ukuran yang diinginkan
 Cakupan bayi yg diimunisasi 80%
 Pendapatan Puskesmas X setahun 1 milyar
 Waktu tunggu pasien di pendaftaran < 10 menit

Apa “indikator mutu”


 Indikator mutu dapat dipilih berdasarkan
dimensi mutu
 Dapat pula dipilih berdasarkan input – proses -
output

Hub indikator dg dimensi


Dimensi Input Proses Out put
Kompetensi
Efektifitas
Efisiensi
Kenyamanan
Keselamatan
Kesibambungan
Akses
Matriks untuk indikator
Komunikasi (Hub
antar mans)
 Tingkat pendidikan seorang kepala Puskesmas
minimal sarjana di bidang kesehatan
 Syarat menjadi bendaharawan Puskesmas
memiliki sertifikat diklat pengelolaan
keuangan
 Penanggung jawab posyandu balita harus
memiliki sertifikat pelatihan kader posyandu
balita
 Perawat yang bekerja di ruang gawat darurat
Puskesmas harus memiliki sertifikat pelatihan
PPGD

CONTOH indikator
kompetensi
 Apel pagi setiap hari yang dilakukan di Puskesmas
harus dihadiri semua karyawan
 Semua keluhan pelanggan harus sudah diselesaikan
maksimal dalam 3 hr
 Jadwal posyandu lansia bulan berikutnya harus
diumumkan pada pelaksanaan posyandu lansia
 Setiap hari selama jam kerja tidak ada petugas yang
marah.
 Setiap akan merujuk pasien dilakukan komunikasi
dengan RS rujukan oleh petugas Puskesmas

Contoh indikator
kumunikasi
 Setiap Puskesmas dan jaringannya harus dapat
dijangkau dg kendaraan roda-4
 Setiap petugas Puskesmas dapat dihubungi
melalui tilpun.
 Petugas surveilans Puskesmas harus dapat
dihubungi setiap saat (1x24 jam, 7x1 hr)
 Bidan harus bersedia melayani persalinan
setiap ada panggilan di wilayah kerjanya

Contoh indikator akses


 Surat masuk dan surat keluar harus tercatat di
agenda 100%
 Japel sudah dibagikan ke semua staf kalau
uang japel ada dibendahara Puskesmas
maksimal 10 hari.
 Setiap pelaksanaan posyandu lansia 100%
sasaran yang hadir diperiksa tensi darahnya
 100% pasien yang diberi obat harus diberikan
PIO

Contoh indikator
efektifitas
 Tindak lanjut surat masuk maksimal 3 hari
setelah didisposisi Kepala Puskesmas
 Tidak ada jadwal posyandu yang diundur
 Pelayanan 10 T untuk setiap ibu hamil yang
berkunjung pertama kali ( K1 ) harus lengkap
dalam 1 hr sesuai tanggal kunjungannya.
 Waktu tunggu di pendaftaran tidak lebih 10’
 Waktu pelayanan obat puyer maksimal 15’

Contoh indikator efisiensi


 Semua surat yang sudah didisposisi oleh
Kepala Puskesmas tidak lanjutnya harus ada
bukti dokumentasi
 Balita yang hadir di posyandu ditemukan ada
masalah gizi harus dihadirkan pada jadwal
posyandu berikutnya
 Angka DO penanganan TB paru harus 0%.
 kunjungan ulang peserta prolanis harus 100%
 Pasien yang tidak mampu ditangani Puskesmas
harus dirujuk

Contoh indikator
kesinambungan
 Semua petugas yang berhak naik gaji berkala
prosesnya tidak perlu melalui usulan pribadi.
 Semua sasaran posyandu balita yang hadir
harus mendapatkan makanan tambahan
 Semua sasaran posyandu lansia yang berusia
80 th atau lebih dilakukan antar jemput ketika
pelaksanaan posyandu
 Semua pasien yang menunggu pelayanan di
Puskesmas X mendapat tempat duduk

Contoh indikator
kenyamanan
 Tak ada kesalahan jumlah uang setiap transaksi
pembayaran oleh bendahara Pusk.
 Tidak terjadi kesalahan petugas yang
diperintahkan mengikuti pelatihan
 Tidak terjadi kesalahan pencatatan hasil
penimbangan dalam pelaksanaan posyandu
 Setiap SAP yang dibuat petugas Promkes harus
diverifikasi oleh pengelola program
 Jadwal sterilisasi harus ditaati 100%

Contoh Indikator
keselamatan
 Dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan dilakukan secara Tim dengan melibatkan
semua petugas Puskesmas
 Penetapan kebijakan mutu dilakukan dengan
mempertimbangkan survey kebutuhan masyarakat,
pertimbangan ketersediaan sumber daya di Puskesmas
dan kebijakan Dinas Kesehatan Kab.
 Penetapan indikator mutu dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat, bila perlu
dilakukan prioritas dengan pertimbangan ketersediaan
sumber daya di Puskesmas

Kebijakan Mutu
 Arah perbaikan mutu diutamakan untuk untuk
melakukan efisiensi waktu pelayanan terkait dengan
hasil survey kebutuhan pelanggan.
 Penetapan indikator mutu yang selanjutnya
dilakukan monitoring, setiap unit layanan dipilih
satu indikator yang sesuai.
 Pengukuran indikator mutu dilakukan setiap hari
dan dilakukan monitoring dan evaluasi setiap bulan
melalui minilokakarya bulanan.
 Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
evaluasi untuk dilakukan perbaikan.
Pemantauan IKP
{
KTD KTC KNC  RCA
Ada lapor investigas
IKP IKP i

Penyebab
TL masalah
analisis

Pengana
n dokumenta
si
Koreksi
prevensi
KPC  FMEA
Susun Diagram Identifika
SOP ALIR si FM

Hitung Tetapkan
List FM
RPN OSD

pareto Cut off RCA


Belajar BULKONAH
KEPUT
USAN

AWAL - KEPUT
AKHIR AKTIVITAS
USAN

KONEK
DOKUMEN TOR
ARSIP
Alur pelayanan

1 2 3 4

Khu Ambil nomor Mendaftar di


Px datang
sus ? antrian loket
Menuju
Klinik yg
Px pulang diinginkan
12 11 10 5

Menerima Diru Menerima


obat juk ? surat rujukan

7 8 9 6
Px
menuju MRS Dilakukan Menunggu di
rawat ? pemeriksaan ruang tunggu
inap
Layanan
Layanan Obat
Laboratorium

Wajib dilakukan FMEA


Nilai Penjelasan Pengertian

10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan
berbahaya sistem tanpa tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada
8 berbahaya pelanggan atau gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan
pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan
tingkat ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan
ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang
signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan
5 sedang pelanggan dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi
3 ringan sampai dirasakan mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah

2
Severity Rating Scale
sedang

Berbahaya
ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan

Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari


ringan adanya masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak
berakibat pada sistem
1 Tidak Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
berbahaya
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya
dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang

Occurence Rating Scale


4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah

1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan
terjadi amat terakhir terjadi
sangat rendah
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan


peluang untuk
diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak
8 diketahui feasible dan tidak segera dapat dilakukan

7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses
6 yang baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan

Berpeluang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau
5 sedang untuk dilakukan secara sampling
diketahui
4 Berpeluang Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 tinggi untuk

2 Detection Rating Scale


diketahui
Berpeluang
sangat tinggi
Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis

untuk diketahui
1 Hampir Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah
dipastikan untuk kesalahan
diketahui
F Uraian
O S D RPN %
M
1 Rebutan nomor antrian 2 8 10 160 160 7.27
2 Keluarga pasien tengkar 1 10 10 100 260 11.82
3 Salah memberikan identits 3 10 10 300 560 25.45
4 Salah mengambil RM 4 10 10 400 960 43.64
5 Petugas ke lapangan 8 2 8 128 1088 49.45
6 Pasien jatuh 2 10 10 200 1288 58.55
7 Salah identitas -
8 Salah diagnosis 1 10 10 100 1388 63.09
9
10
FMEA
Salah tindakan medis

Salah tujuan rujukan


1
1
10
9
10
8
100
72
1488
1560
67.64
70.91
11 Salah memberikan PIO 3 10 8 240 1800
81.82 RCA
12 Salah memberikan obat 4 10 10 400 2200
MCUA : management tool

Tetapkan prioritas Mencari akar


Tetapkan prioritas penyebab masalah :
penyelesaian
masalah : 1. Fish bone
masalah : 2. Tree diagram
1. USG
1. CARL 3. Why why analysis
2. HHHP

Pernyataan masalah : SMART


(Specific – Measurable – Attainable – Rational – Time bound)
 USG : Urgency – Seriousness – Growth
 HHHP : High volume – High cost – High risk –
Prone
 CARL : Capability – Achiveable – Rational –
Leverage
 Fish bone = Ischikawa Diagram
 Tree diagram = pohon masalah
 Why n Why analysis = mengapa – mengapa -
mengapa

Anda mungkin juga menyukai