Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KUANTITATIF KUALITATIF REKAM MEDIS

PANDUAN PRAKTIK KLINIK SECSIO CESAREAN


TUGAS PRAKTIKUM

Oleh:

Astiarini Arifin G41161823


Ariqpurna Bayu T G41161829
Ilham Rahmansyah G41161830
Danang Iqbal M G41161891
Della Apriliana G41161893

Golongan C

Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Politeknik Negeri Jember
Jurusan Kesehatan
Program Study D4 Rekam Medis
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

PROSEDUR SECTIO CESAREA (SC)

1. Pengertian (Definisi) Seksio Sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin
di atas 500 gram.

2. Indikasi - Indikasi Ibu : misal : panggul sempit absolute,


tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi, stenosis
serviks/vagina, plasenta previa, disproporsi sefalopelvik,
rupture uteri membakat
- Indikasi janin : kelainan letak, gawat janin

3. Kontra Indikasi Adanya kontra indikasi untuk mengeluarkan bayi secara


pervaginam
4. Persiapan - Persetujuan medik.
- Menetapkan indikasi Operasi Caesarea.
- Menentukan jenis Operasi Caesarea.
- Mempersiapkan tim.

- Pencegahan infeksi
5. Pemeriksaan Fisik - Pemeriksaan Keadaan umum, vital sign, untuk
mengetahui ada tidaknya tanda-tanda infeksi antara lain
dengan mengukur suhu ibunya, ada tidaknya takikardi ibu
- Pemeriksaan Abdomen yaitu Leopold untuk menentukan
posisi janin dan pemeriksaan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia k ehamilan dan taksiran berat janin,
memeriksa adanya kontraksi rahim dan menghitung
jumlah dan kontraksi dalam 10 menit, dan juga
menghitung denyut jantung janin, menilai ada tidaknya
takikardi janin
- Pemeriksaan Ginekologi
Vaginal Toucher : Menilai tanda-tanda persalinan dan
mengevaluasi kemajuan persalinan, yaitu menilai
pembukaan dan pendataran serviks, penurunan kepala,
kulit ketuban, air ketuban dan adanya sarung lendir
darah
6. Kriteria Diagnosis - Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Abdomen

- Pemeriksaan Ginekologi
7. Prosedur Tindakan - Pasien terlentang di meja operasi.
- Untuk pembiusan dengan bius umum, dilakukan
prosedur antisepsis sebelum pembiusan dilakukan.
- Untuk pembiusan sebagian (regional), dilakukan
pembiusan dulu, kemudian antisepsis lapangan operasi.
- Pasang kain penutup steril.
- Lakukan irisan sederhana transversa supra pubic
ataupun midline dengan pisau secara benar selebar sekitar
10 cm.
- Perdalam irisan secara tajam, kecuali otot secara
tumpul, hingga rongga abdomen terbuka.
- Dibuat bladder flap. Lipatan peritonium, kandung
kencing dengan segmen bawah rahim dibuka dengan
gunting, disisihkan ke depan secara tumpul untuk
memisahkan kandung kencing dari uterus.
- Lakukan insisi pada segmen bawah rahim,
diperlebar dengan jari, kemudian ketuban dipecahkan dan
hisap cairan ketuban yang keluar.
- Luksir keluar bagian terbawah janin, kemudian
lahirkan seluruh tubuh dengan cara yang sesuai. Untuk
kelainan letak janin, lahirkan sesuai dengan cara yang
ditetapkan.
- Bersihkan seluruh muka janin dengan kain kasa
lembab.
- Tali pusat dijepit pada jarak 10-15 cm dari
umbilikus dan digunting. Bayi diberikan kepada petugas bayi
untuk perawatan bersama dokter anak . Plasenta dilahirkan
dengan melakukan tarikan ringan pada tali pusat.
- Tepi luka irisan pada segmen bawah rahim dijepit
dengan klem Fenster/Foerster terutama pada kedua ujung
luka irisan.
- Dilakukan eksplorasi ke dalam cavum uteri
dengan kassa yang dijepit klem fenster atau dengan 2-3 jari
tangan operator yang dibalut dengan kassa, pastikan tidak
ada bagian plasenta yang tertinggal.
- Lakukan jahitan simpul 8 pada kedua ujung irisan
rahim dengan benang poliglycolic atau chromic catcut no 0
atau 1 dilanjutkan dengan penjahitan segmen bawah rahim
secara jelujur terkunci.
- Pastikan tidak adanya perdarahan melalui evaluasi
ulang luka jahitan.
- Jahit kembali irisan lipasan peritoneum kandung
kencing.
- Pastikan tidak adanya perdarahan melalui evaluasi
luka jahitan.
- Bersihkan rongga abdomen, dan lakukan periksa
ulang untuk memastikan tidak adanya perdarahan dari
tempat jahitan atau tempat lain.
- Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
8. Pasca Prosedur Tindakan
1. Perawatan pasca bedah
2. Nasehat dan konseling pasca operasi kepada keluarga pasien,
dan kepada pasien setelah sadar.
9. Tingkat Evidens IV
10. Tingkat Rekomendasi C

11. Penelaah Kritis 1. dr. SpOG(K)


2. dr., SpOG
12. Indikator Prosedur
Tindakan
13. Kepustakaan 1. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2007
2. Buku Panduan Praktik Klinik Keperawatan Maternnitas II.
Akademi Keperawatan Balige
3. Cunningham. Et all. 2010. Williams
Obstetrics. 23 thedition. The McGraw-Hill
Companies.Inc

Anda mungkin juga menyukai