Anda di halaman 1dari 6

‫‪HIKMAH HIJRAH DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI‬‬

‫‪Oleh :‬‬

‫‪Triat Adi Yuwono‬‬

‫ت‬ ‫شهرموإر أدمنفه إ‬


‫سدناِ دوإممن د‬
‫سييدئاِ إ‬ ‫ستدمغفإهرمه دوندهعوُهذ إباِلإ إممن ه‬ ‫إإنن املدحممدد إنلإ ندمحدمهدهه دوند م‬
‫ستدإعمينههه دوند م‬
‫شدههد أدمن لد إإلدهد إإلن اه‬‫ي لدهه‪ ُ.‬أد م‬
‫ضلإمل فدلد دهاِإد د‬
‫ضنل لدهه دودممن يه م‬ ‫أدمعدماِلإدناِ‪ ،‬دممن يدمهإدإه اه فدلد هم إ‬
‫سلممم دعلى همدحممدد‬ ‫صمل دو د‬ ‫سموُلههه‪ ُ.‬داللمههمم د‬ ‫شدههد أدنن همدحنمددا دعمبهدهه دودر ه‬ ‫شإرميدك لدهه دوأد م‬‫دومحددهه لد د‬
‫ساِدن إإدلى يدموُإم المدميإن‪ ُ.‬دياِ أدييهاِ د النإذميدن دءادمهنوُا اتنهقوُا اد‬
‫صدحاِبإه دودممن تدبإدعههمم بإاِ إمح د‬ ‫دودعلى آلإإه دوأد م‬
‫سلإهمموُدن ‪ُ.‬دياِأديمدهاِ الدناِ ه‬
‫س اتمقهموُا دربمهكهم المإذي دخلدقدهكمم إممن‬ ‫ق تهدقاِتإإه دولد تدهمموُتهنن إإلن دودأنتهمم يم م‬
‫دح ن‬
‫ساِدء دواتمهقوُا اد الدإذي‬ ‫ث إممنههدماِ إردجاِلد دكثإميدرا دونإ د‬ ‫س دواإحدددة دودخلد د‬
‫ق إممندهاِ دزمودجدهاِ دوبد م‬ ‫ندمف د‬
‫ساِدءلهموُدن بإإه دومالدمردحاِم د إإمن اد دكاِدن دعلدميهكمم درقإميدباِ‪ ُ.‬دياِأديمدهاِ المإذميدن آدمنهموُا اتمهقوُا اد دوقهموُلهموُا‬
‫تد د‬
‫صلإمح لدهكمم أدمعدماِلدهكمم دويدمغفإمرلدهكمم هذنهموُبدهكمم دودممن يهإطإع اد دودر ه‬
‫سموُلدهه فدقدمد دفاِدز فدموُدزا‬ ‫قدموُلد د‬
‫سإدميددا يه م‬
‫دعإظميدماِ‪ُ.‬‬
‫‪Jama’ah Jum’at Rahimakumullah‬‬

‫‪Saat ini kita sudah memasuki tahun baru 1441 H, dalam memasuki tahun baru ini hendaknya kita bisa‬‬
‫‪mengambil pelajaran dari sejarah Hijrah Rasulullah SAW sehingga kita bisa membentuk masyarakat‬‬
‫‪Madani sebagaimana yang kita cita-citakan. Sebagaimana yang telah Rasulullah SAW lakukan.‬‬

‫‪1ُ. Pembangunan Pribadi & Keluarga‬‬


‫‪Peristiwa hijrah merupakan peristiwa yang menggambarkan kekuatan iman dan‬‬
‫‪kerelaan berkorban para pelakunya. Para Sahabat yang melakukan hijrah rela‬‬
‫‪meninggalkan harta benda yang telah bertahun-tahun mereka peroleh. Mereka juga rela‬‬
‫‪mengorbankan jiwa dan ragannya untuk mempertahankan keimanan mereka. Hal ini‬‬
‫‪menunjukkan kuatnya karakter dan kepribadian orang-orang Muslim saat itu. Hal ini‬‬
‫‪bukanlah hal yang kebetulan, karena Rasulullah telah membina pribadi-pribadi mereka‬‬
‫‪dengan penuh kesabaran selama 13 tahun di Makkah.‬‬
Kekuatan-kekuatan pribadi itu juga yang kemudian menjadikan keluarga muslim
saat itu menjadi keluarga yang kokoh yang mau untuk bersama-sama berjuang
mempertahankan keimanan. Hal ini tercermin dalam keluarga Abu Bakar Ash Shidiq
yang bahu membahu untuk menyukseskan perjalanan hijrah Rasulullah SAW.
Saat itu pemuda-pemuda Quraisy telah mengepung Rumah Rasulullah, kemudian
Rasulullah meminta sepupunya, Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan tidur di tempat
tidurnya. Allah kemudian menidurkan para pemuda Quraisy yang sedang berjaga dan
Rasulullahpun pergi menuju rumah Abu Bakar untuk mengajak nya pergi ke Madinah.
Abu Bakar dan Rasulullah sebelum ke Madinah pergi ke Gua tsur untuk
bersembunyi. Abu Bakar melibatkan anggota keluarganya untuk ikut menyukseskan
hijrah Nabi. Saat bersembunyi di Gua, ada Abdullah putra Abu Bakar yang setiap malam
datang ke gua Tsur melaporkan perkembangan suasana di Makkah. Kemudian ada putri
Abu Bakar yang bernama Asma yang menyiapkan makanan setiap hari selama tinggal di
Gua. Dan ada juga pembantu Abu Bakar -Amir bin Fuhaira-yang menggembala kambing
untuk menghapus jejak. Inilah sebuah contoh tentang kekompakkan sebuah kelurga untuk
menyuksesKAN Hijrah Nabi. Keluarga Abu Bakar dapat bersinergi untuk mencapai
tujuan bersama, tentulah karena adanya pembinaan di dalam keluarga itu.
Di dalam keluarga kita pun hendaknya demikian, selain kita melakukan
pembinaan masing-masing pribadi kita. Kita juga diperintahkan untuk membina, menjaga
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. SEhingga kita dan kleluarga kita terbebas
dari siksa Api neraka. Firman Allah SWT dalam QS. At-Tahrim [66]:6
     

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

2ُ. Pembangunan Masjid


Setelah Abdullah bin Abu Bakar menginformasikan bahwa orang kafir Quraisy
sudah tidak melakukan pengejaran, Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari Gua Tsur untuk
menuju ke Madinah. Setibanya di Madinah, hal yang pertama di bangun adalah Masjid.
Melalui masjid inilah Rasulullah membina Masyarakat Madinah dan mempersaudarakan
antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Dari Masjid inilah Rasulullah membangun
ukhuwah Islamiyah, membangun persatuan tanpa melihat perbedaan suku, kabilah dan
status social. Dari masjid inilah Rasulullah menyemaikan keimanan dan ketaqwaan di
dalam dada Masyarakat Madinah. Dari Masjid inilah kemudian semua persoalan ummat
di bahas. Masjid menjadi pusat kegiatan ummat Islam saat itu.
Saat ini hendaknya kita pun demikian, menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan
ummat. Tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat shalat saja, tetapi juga
menjadikan masjid untuk melaksanakan berbagai kegiatan ummat Islam. Maka marilah
kita mencontoh Rasulullah SAW dalam memakmurkan masjid, menjadikan masjid
sebagai pusat kegiatan umat Islam. Firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah [9]:18
       
      
       
 
18. hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang
diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Semoga kita mau memakmurkan masjid-masjid di lingkungan sekitar kita masing-masing
dan semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.

3ُ. Pembangunan Pasar


Setelah membangun masjid maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah
membangkitkan ekoonomi ummat dengan membangun pasar. Kenapa Rasulullah saw.
membangun pasar? Sebab, apapun bentuknya perjuangan manusia, perlu didukung oleh
kekuatan ekonomi. Jika ekonomi umat Islam ini bagus, tentulah dakwah akan bisa
dijalankan dengan maksimal Bukankah Rasulullah pernah bersabda, “Kefakiran sangat
dekat dengan kekukufuran”.
Begitu umat Islam memasuki Madinah, maka dominasi ekonomi Yahudi tergusur
oleh umat Islam. Muncullah para konglomerat-konglomerat Muslim yang kaya dan
bertaqwa. Sebut saja misalnya Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf.
Islam adala agama yang seimbang, agama yang tidak mementingkan akhirat saja tetapi
juga memntingkan kehidupan dunia. Juga bukan agama yang hanya memikirkan dunia
saja, tetapi juga memikirkan akhirat. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Qashash [28]:77
        
        

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu,

Umat Islam adalah umat yang seimbang dalam menjalani kehidupan, ia


mementingkan dunia dan juga akhirat. Umat Islam adalah umat yang pada siang hari
mencari nafkah bekerja keras sebagaimana singa kelaparan yang mencari makan namun
di malam hari mereka adalah seperti rahib-rahib yang tekun beribadah kepada Tuhannya.
Mereka mencari bekal dunia seakan hidup selamanya dan mereka mencari akhirat dengan
beribadah seakan mati besok.

4ُ. Pembangunan Kepemimpinan


Rasulullah dalam membina masyarakat madinah tidak hanya dalam masalah
keagamaan saja, tetapi juga dalam masalah keduniawian dan kehidupan masyarakat
sehari-hari. Dalam bimbingan beliau, Masyarakat Madinah menjadi masyarakat yang
sejahtera adil dan makmur sehingga beliau pun menjadi pemimpin yang sangat disegani
dan ditaati.
Beliau tidak hanya menyuruh manusia untuk berhubungan baik dengan Allah saja
tetapi juga dibarengi dengan berhubungan baik sesama manusia.
Rasulullah mengajarkan agar kita tidak menyakiti orang lain baik dengan lisan kita atau
tangan kita. Rasulullah SAW bersabda
Al Muslimu Man Salimal Muslimuna Millisanihi wa yadihi
Seorang muslim adalah orang yang membuat muslim lainnya merasa aman dari lisan
dan tangannya.” (HRُ. Bukhari)

Abdullah bin Salam, seorang rahib Yahudi yang masuk Islam, mengatakan, “Aku
mendatangi Rasulullah saw. saat ia tiba di Madinah. Jelaslah bagiku wajahnya, dan tidak
tampak padanya wajah seorang pendusta. Hal yang pertama kali aku dengar dari ucapan-
ucapannya adalah:
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambungkanlah
persaudaraan, dan sholatlah di waktu malam sementara manusia tidur, maka kalian
akan masuk surga Tuhanmu dengan sejahtera.” (HRُ.at-Turmudzi, Ibnu Majah, dan
ad-Daarimi

Inilah dia sesungguhnya gambaran masyarakat madani itu, satu tipe alternatif
yang dicita-citakan masyarakat manusia sekarang ini. Masyarakat yang harmonis, penuh
kasih sayang dan toleransi, serta rahmat bagi semua. Karena itulah, mengawali
keberadaannya di kota Madinah, Rasulullah saw. mensosialisasikan slogan-slogannya,
yaitu keselamatan, kesejahteraan, keamanan, kasih sayang, keadilan, dan persaudaraan

‫ت كوالييذذمكِر‬ِ ‫ِ كو نكفكِكعنَِي كوإِيِياَاكمم ِبماَ ك فِميِه ِمكن مالْييياَ ك‬،‫ك اا ِلي كولكاكمم في املقاارأكِن املكعِظميِم‬
‫كباَكر ك‬
.‫ب‬‫ أكقاموال قكمولِي هككذا كوأكمستكمغفِاراك املكعِظميِم ِلييي كولكاكييمم كولِكسيياَئِِر مالاممسييلِِمميكن ِمييمن اكييذل كذمنيي ب‬.‫مالكحِكميِم‬
.‫ِ إِنيِها هاكو املكغافوار اليِرِحميِم‬،‫كفاَمستكمغفِارواه‬

KHUTBAH KE-2

‫سسمن‬
‫سسدناِ دوِم‬ ‫هشهروِر أدمنهفِس‬ ‫دودنمسدتمغِفهره دودنهعوهذ ِباِلِ ِممن‬ ‫إِنن الدحممدد ِلِ نمحدمهده دودنمسدتِعميهن ه‬
ُ.‫ل دهاِِددي دلهه‬ ‫دف د‬ ‫ضِلمل‬
‫ضنل دله دودممن هي م‬ ِ ‫ل هم‬ ‫دف د‬ ‫َ دممن ديمهِدِه اله‬،ِ‫دسيدئاِِت أدمعدماِِلندا‬

ُ.‫ل دشِرميدك لده دوأدمشدههد أدنن مدحنمدَّدا دعمبهده دودرهسمولههه‬‫ل اله دومحدده د‬ ‫اِ ن‬ ‫دوأدمشدههد دان د‬
‫ل إِدلده‬
‫صمحِبه‬‫دعدلىَ مدحنمدَّد دودعدلىَ آِلِه دو د‬ ‫لهم‬‫لةَا هدوالنس د‬
‫صد‬‫دوال ن‬

Untuk memmbangun masyarakat madani hendaknya kita mencontoh strategi Rasulullah, yaitu :

1. Pembinaan diri dan keluarga

2. Pembangunan Masjid
‫‪3. Pembangunan Pasar‬‬

‫‪4. Pembangunan Kepemimpinan‬‬

‫صلولَوا لعلَلييلإه لولسللَيهموا تليسللَإييمماَ‪.‬لاللَلههلنم‬ ‫إ‬


‫صلللَوولن لعلَللى النلبَّيي‪ ِّ،‬لياَأليوللهللاَ النلذييلن أللمنلهلوا ل‬
‫إ‬
‫إنن اللل لولمللئلكتللهه يه ل‬ ‫‪.5‬‬
‫صيل لعللَى ملحنمدد لو لعللَى آإل ملحنمدد‬ ‫ل‬
‫ت ايلليحيللاَإء إم ينلهه لم وايلليم لوا إ‬
‫ت‪ .‬لربَنلنلللاَ‬ ‫ت ويالم ليؤإمنإيين ويالميؤإمنلللاَ إ‬ ‫إ إ‬ ‫إ إ إإ‬
‫يل ل‬ ‫ل‬ ‫لاللَلهه لنم ايغف لير ليلَهميس للَمييلن لويالهميس للَلماَ ل ه ل ل ه‬ ‫‪.6‬‬
‫صلللةإ لوإملين ذهيرينتإنللاَ‪ ِّ،‬لربَننلاَل لوتلللقبَّنليل هدلعللاَمء‪ .‬لربَننلاَل ايغإفيرلنلللاَ لولإلوالإللدييللناَ لوإليلَهمليؤإمنإييلن يل ليولم‬‫ايجلعيلَنلللاَهمإقييإمييلن ال ن‬
‫ب للناَ إمين أليزلواإجلناَ لوذهيرنياَتإلناَ قهلنرلة أليعيهدن لوايجلعيلَلناَ إليلَهمتنإقييلن إلماَمماَ‪.‬‬ ‫يللهقيوهم الإحساَ إ‬
‫ب لربَنللناَ له ي‬ ‫ل‬
‫ص أليسللعاَإرإهيم لوآإم ينلههليم فلإى أليوطللإاَنِإهيم‪ .‬لربَنلنلللاَ آتإنلللاَ فلإى اللودنِيللياَ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫صلَيح أليحلوالل يالهميسللَإمييلن لوأليرخل ي‬
‫لاللَلهنم أل إ‬
‫ه ي‬ ‫‪.7‬‬
‫ب ايلإعلنزةإ لعنمللاَ ي إ‬ ‫ب ال لنلاَإر‪ .‬هسليبَّلحاَلن لربَيل ل‬ ‫إ‬ ‫إ إ‬
‫صلهفولن‪ ِّ،‬لولسلللمم‬ ‫ل‬ ‫ك لر ي‬ ‫لحلسلنلةم لوفلإى يالْخللرة لحلسلنلةم لوقنلللاَ لعللذا ل‬
‫ب ياللعلاَلإمييلن‪.‬‬ ‫ل لر ي‬‫لعللَى يالمرسلَإيين ويالحمهدإ إ‬
‫هي ل ل ل ل ي‬
‫سللاَإن لوإييتلآإئ إذىِ يالهقيربَللى لويلل ينللهلى لعلإن‬ ‫إ إ إ‬ ‫إ إ‬ ‫إ إ‬ ‫إ‬
‫علبَّاَلد ال‪ ِّ،‬نن الل يللأيهمهرهكيم بَلاَلثنللث‪ ِ:‬يللأيهمهرهكيم بَياَللعليدل لوايليح ل‬ ‫‪.8‬‬
‫شآإء لويالهمينلكإر لوايلبَّللغيإي يلإعظههكيم للعلَنهكيم تلللذنكهريولن‪ ِّ،‬فلللاَيذهكهروا اللل ياللعإظييلإم يلليذهكيرهكيم لوايسلأللهيواهه إملين‬ ‫ياللفيح ل‬
‫صلللة!َ‬ ‫ل أليكبَّللهر‪ .‬لوألقإهميوا ال ن‬ ‫ضلَإإه يليعإطهكم وايشهكرواهه لعلَى نِإعاَإمإه يإزيدهكم ولإذيكر ا إ‬
‫ل ل ل يل ه‬ ‫فل ي ه ي ل ه ي‬

Anda mungkin juga menyukai