Anda di halaman 1dari 33

Di antara dua Tradisi: Pilih mana?

- Tadarus Al Quran (bacaan, -Tidur berlebih


hapalan, pemahaman,
-Main game (tradisional dan
pengamalan)
-Memberikan buka puasa modern)
kepada orang lain -Jalan-jalan dan jajan-jajan
- Menghadiri majelis Ilmu -Bermewah-mewah ketika
-I’ikaf
-Mengendalikan diri, hawa
berbuka puasa
-Tidak pernah full terawihnya
nafsu, emosi
-Membaca buku-buku -Tidak pernah khatam baca Al
bermanfaat Quran
-Semangat bekerja -Tidak pernah mengalami
-Qiyamullail
perbaikan pemahaman dan amal
soleh pasca Ramadhan
Demi Ramadhan yang
lebih baik ….

Harus ada yang


dipersiapkan …
Persiapan Ilmu dan
Pemahaman yang baik

-Hal yang membatalkan


-Hal yang merusak
-Hal yang dianjurkan dilakukan
-Hal yang dibolehkan dilakukan
-Nilai-nilai tarbiyah dalam puasa
Persiapan Mentalitas
(Maknawiyah)
Persiapan Fisik
Optimal

Siapkah kesehatan anda untuk


berpuasa?
Sebaiknya Anda
Ketahui …..

Apakah Ramadhan itu?


Definisi Ramadhan

Ramadhan, jamaknya adalah Ramadhanaat, atau


armidhah, atau ramadhanun. Dinamakan demikian
karena mereka mengambil nama-nama bulan dari
bahasa kuno (Al Qadimah), mereka menamakannya
menurut realita yang terjadi saat itu, melelahkan,
panas, dan membakar (Ar ramadh). Atau juga
diambil dari ramadha ash shaaimu: sangat panas
rongga perutnya, atau karena hal itu membakar
dosa-dosa. (Lihat Al Qamus Al Muhith, 2/190)
Definisi Shaum /Shiyam

‫الص يام ف ي اللغ ة مص در ص ام‬


‫ ومعناه أمسك‬،‫يصوم‬
Shiyam secara bahasa merupakan mashdar
dari shaama – yashuumu, artinya adalah
menahan diri. (Syaikh Ibnu Utsaimin, Syarhul
Mumti’, 6/296)
Definisi Menurut Syariat :

‫ من طلوع الفجر إلى غروب‬،‫االمساك عن المفطرات‬


‫ مع النية‬،‫الشمس‬

“Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, dari


terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dan
dibarengi dengan niat (berpuasa).” ( Syaikh Sayyid
Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/431)
Kewajibannya telah ditetapkan
oleh

-Al Quran
-As Sunnah
-Ijma’
“Hukumnya adalah wajib
berdasarkan nash (teks Al Quran dan
Al Hadits) dan ijma’. Kedudukannya
dalam agama Islam adalah dia
sebagai salah satu rukun Islam yang
memiliki urgensi yang agung dalam
Islam. Telah ijma’ bahwa Allah
mewajibkan puasa pada tahun
kedua, dan ijma’ pula bahwa
puasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam adalah sembilan kali
Ramadhan. Pertama kali diwajibkan
adalah sebagai takhbir (pemberian
pengalaman) antara puasa dan
makan, hikmah dari pewajiban
dengan cara ini adalah sebagai
pentahapan dalam pensyariatannya
agar lebih mudah diterima,
sebagaimana dalam pengharaman
khamr.” (Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin,
Syarhul Mumti’ , 6/298. Mawqi Ruh
Al Islam)
Allah Ta’ala berfirman ………….َ

‫ام َك َم ا‬ ‫ي‬ ‫الص‬


ِّ ‫م‬ ‫ك‬ُ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫ب‬ ِ‫ت‬‫ك‬ُ ‫وا‬ ‫ن‬
ُ ‫آم‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫َي‬
ُّ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َُ ُ ْ َ َ َ َ َ
َّ ِ ِ
‫ين م ْن َق ْبل ُك ْم لَ َعل ُك ْم َتَّت ُقو َن‬ ِ َّ‫ُكتِب َعلَى ال‬
‫ذ‬
َ َ
Wahai orang-orang beriman, telah diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian agar kalian bertaqwa. (QS. Al Baqarah (2):
183)
ِ ‫الر ْحم ِن َع ْب ِد‬
‫اهلل بْ ِن‬ َّ ‫د‬ِ ‫َعن أَبِي َعب‬
ْ ْ ْ
َ
ِ ‫اب ر‬
‫ض َي اهللُ َع ْن ُه َما‬ َ ِ َّ‫ُع َم َر بْن ال َخط‬
‫ت النبي صلى اهلل عليه‬ ُ ‫ َس ِم ْع‬:‫ال‬ َ َ‫ق‬
‫الم َعلَى‬ ِ ِ
ُ ْ َ ‫ (بُن‬:‫وسلم َي ُق ْو ُل‬
‫س‬ ‫إل‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َّ ‫اد ِة أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهلل َوأ‬
‫َن‬ َ ‫ َش َه‬:‫س‬ ٍ ‫َخ ْم‬
ِ ‫الص‬
،‫الة‬ َّ ‫ َوإِقَ ِام‬،‫اهلل‬ ِ ‫مح َّم َداً رسو ُل‬
ُْ َ َ ُ
‫ص ْوِم‬َ َ ‫و‬ ، ‫ت‬ِ ‫ وح ِّج البِْي‬،‫الز َك ِاة‬
ََ َّ ِ ‫وإِيت‬
‫اء‬َْ َ
)‫ضا َن‬
َ ‫َر َم‬
Imam Bukhari dalam Shahihnya No. 8, 4243
Imam Muslim dalam Shahihnya No. 16
Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya No. 158,
1446
Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubranya No.
1561, 7680
Imam Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya No. 308
Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 6015, 6301,
19220, 19226
Tidak puasa tanpa uzur?

‫ من‬،‫ عليهن أسس االسالم‬،‫ وقواعد الدين ثالثة‬،‫عرى االسالم‬


‫ شهادة أن ال إله إال‬:‫ فهو بها كافر حالل الدم‬،‫ترك واحدة منهن‬
‫ وصوم رمضان‬،‫ والصالة المكتوبة‬،‫اهلل‬
Tali Islam dan kaidah-kaidah agama ada tiga, di atasnyalah agama
Islam difondasikan, dan barangsiapa yang meninggalkannya satu
saja, maka dia kafir dan darahnya halal ( untuk dibunuh), (yakni):
 Syahadat Laa Ilaaha Illallah, shalat wajib, dan puasa Ramadhan.”
(HR. Abu Ya’ala dan Ad Dailami dishahihkan oleh Adz Dzahabi.
Berkata Hammad bin Zaid: aku tidak mengetahui melainkan
hadits ini  telah dimarfu’kan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam. Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan, Majma’ Az
Zawaid, 1/48. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Berkata Imam Adz Dzahabi Rahimahullah:

،‫ أنه شر من الزاني‬،‫أن من ترك صوم رمضان بال مرض‬  :‫وعند المؤمنين مقرر‬
.‫ واالنحالل‬،‫ ويظنون به الزندقة‬،‫ بل يشكون في إسالمه‬،‫ومدمن الخمر‬
“Bagi kaum mukminin telah menjadi ketetapan bahwa meninggalkan puasa
Ramadhan padahal tidak sakit adalah lebih buruk dari pezina dan pemabuk,
bahkan mereka meragukan keislamannya dan mencurigainya sebagai zindiq dan
tanggal agamanya.” (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/434. Lihat
juga Imam Al Munawi, Faidhul Qadir, 4/410. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Kepada Siapa Diwajibkan?

Puasa Ramadhan diwajibkan kepada


setiap umat Islam, laki dan perempuan,
baligh, berakal, dan sedang tanpa udzur
(halangan)
Udzur – Udzur tersebut adalah
…..
1. Orang Sakit 2. Musafir

‫ومن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر‬

“Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit


atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al
Baqarah (2): 184)
3. Orang Yang Kesulitan dan berat
menjalankan Puasa

‫ِين‬
ٍ ‫ك‬ ‫ِس‬
ْ ‫م‬ ‫م‬
ُ ‫ا‬‫ع‬َ َ
‫ط‬ ٌ
‫ة‬ ‫َو َع َلى ا َّل ِذينَ ُيطِ يقُو َن ُه فِدْ َي‬

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya


(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi Makan (fidyah) seorang miskin.” (QS. Al Baqarah
(2): 184)

Mereka adalah: ibu hamil dan menyusui, orang jompo yang


lemah, pikun, sakit yang menahun, kuli bangunan, dan yang
semisalnya.
Keutamaan-
Keutamaan Puasa
Ramadhan
‫ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له‬
  ‫ما تقدم من ذنبه‬
           

"Barangsiapa yang berpuasa


Ramadhan karena iman dan ihtisab,
 maka akan diampuni dosa-dosanya
yang lalu."

(HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802.


Al Baihaqi, Syu’abul Iman No.
3459)
‫ غُ ِف َر‬،‫احتِ َسابًا‬
ْ َ َ ‫ضا َن إ‬
‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬ ‫ا‬‫يم‬ ِ َ ‫ام َر َم‬ َ َ‫َم ْن ق‬
.‫لَهُ َما َت َق َّد َم ِم ْن َذنْبِ ِه‬
           
"Barang siapa yang shalat
malam pada Ramadhan
karena iman dan  ihtisab,
maka akan diampuni dosa-
dosa yang lalu."

(HR. Bukhari No. 37 1904,


1905)
‫ غفر له ما تقدم من‬،‫من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا‬
‫ذنبه‬
           

"Barang siapa yang shalat malam


pada malam Lailatul Qadar karena
iman dan  ihtisab (mendekatkan diri
kepada Allah) , maka akan diampuni
dosa-dosanya yang lalu."

(HR. Bukhari No. 35, 38, 1802)


َّ‫ات لِ َما َب ْي َن ُهن‬ َ ‫س َوا ْل ُج ْم َع ُة إِ َلى ا ْل ُج ْم َع ِة َك َّف‬
ٌ ‫ار‬ ُ f‫ات ا ْل َخ ْم‬
ُ ‫الصلَ َو‬
َّ
           

“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke


jumat, dan ramadhan ke Ramadhan,
merupakan penghapus dosa di antara
mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa
besar.”

(HR. Muslim No. 233)


‫ت‬ ‫د‬ ِّ
‫ف‬ ‫ص‬‫و‬ ِ
‫ر‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اب‬ ‫و‬‫َب‬
‫أ‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ِّ
‫ل‬ ‫غ‬ ‫و‬ ِ
‫َّة‬
‫ن‬ ‫ْج‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫اب‬‫و‬ ‫َب‬
‫أ‬ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ان‬ ‫ض‬ ‫م‬ ِ
ْ َ ُ َ ُ َْ ْ َ ُ َ َ ُ َْ َ ْ ِّ ُ َ ََ َ َ ‫إ‬
‫ر‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫ذ‬َ
ِ ‫الشي‬
‫اطين‬ َ َّ
            "Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu
surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.“

(HR. Muslim No. 1079)


‫َج ِزي بِ ِه‬ َ ِ ِّ ‫ إِاَّل‬،ُ‫آد َم لَه‬
َ ‫ُك ُّل َع َم ِل ابْ ِن‬
ْ َ َ ‫ َف ُه َو ل‬،‫الصيَ َام‬
‫أ‬ ‫ا‬‫ن‬‫أ‬ ‫و‬ ،‫ي‬

“Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala)


baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku
dan Akulah yang akan membalasnya.”

(HR. Bukhari No. 1795, Muslim No. 1151, Ibnu Majah No. 1638,
3823, Ahmad No. 7494, Ibnu Khuzaimah No. 1897, Ibnu Hibban No.
3416)
‫الصا ِئ ُمونَ َي ْو َم ا ْلقِ َيا َم ِة اَل‬
َّ ‫الر َّيانُ َيدْ ُخل ُ ِم ْن ُه‬َّ ‫إِنَّ فِي ا ْل َج َّن ِة َبا ًبا ُي َقال ُ َل ُه‬
‫الصا ِئ ُمونَ َف َيقُو ُمونَ اَل َيدْ ُخل ُ ِم ْن ُه أَ َح ٌد‬ َّ َ‫َيدْ ُخل ُ ِم ْن ُه أَ َح ٌد َغ ْي ُر ُه ْم ُي َقال ُ أَ ْين‬
‫َغ ْي ُر ُه ْم َفإِ َذا دَ َخلُوا أ ُ ْغل َِق َف َل ْم َيدْ ُخلْ ِم ْن ُه أَ َح ٌد‬


Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar
Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang
berpuasa pada hari kiamat nanti, dan tidak ada yang
memasuki melaluinya kecuali mereka. Dikatakan: “Mana
orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri, dan
tidak ada yang memasukinya seorang pun kecuali mereka.
Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup, dan
tidak ada lagi seorang pun yang masuk melaluinya.” (HR.
Bukhari No. 1797, 3084, Muslim No. 1152, At Tirmidzi
No. 762, Ibnu Majah No. 1640)
‫ب ِع ْن َد اللَّ ِه َي ْو َم ال ِْقيَ َام ِة ِم ْن‬
َُ‫ي‬ْ‫ط‬َ
‫أ‬ ِ
‫م‬ ِ‫الصائ‬
َّ ِ
‫م‬ ‫ف‬
َ ‫وف‬
ُ ُ‫ل‬‫خ‬ ‫ل‬
َ ِ
‫ه‬ ِ
‫د‬ ‫ي‬
ُ َ َُ ُِ‫ب‬ ٍ
‫د‬ ‫م‬
َّ ‫ح‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ي‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫َوال‬
ِ ‫يح ال ِْمس‬
‫ك‬ ْ ِ ‫ِر‬

… Demi Yang Jiwa Muhammad ada di tanganNya, bau mulut orang yang
berpuasa lebih Allah cintai dibanding bau misk (kesturi) …” (HR. Bukhari
No. 1904 dan Muslim No. 1151)
‫ان َف ْر َحةٌ ِع ْن َد ِفطْ ِر ِه َو َف ْر َحةٌ ِع ْن َد لَِق ِاء َربِِّه‬
ِ َ‫لصائِ ِم َفرحت‬
َْ َّ ِ‫ل‬

“Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika


berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya.”

(HR. Bukhari No. 1805, 7054. Muslim no. 1151. At Tirmidzi No. 766. An Nasa’i
No. 2211, 2212, 2213, 2215, 2216. Ibnu Majah No. 1638. Ad Darimi No. 1769. Ibnu
Hibban No. 3423. Al Baihaqi dalam As Sunan No. 7898. Ibnu Khuzaimah No. 1896.
Abu Ya’la No. 1005. Ahmad No. 4256, dari Ibnu Mas’ud. Ath Thabarani dalam Al
Kabir No. 10077. Abdurrazzaq No. 7898)

Dan berbagai keutamaan lainnya ................


Sedangkan cerita dari mulut ke mulut, dari
khathib ke khathib, dan dari buku ke buku, bahwa:

•Barang siapa yang berbahagia dengan


datangnya Ramadhan maka diharamkan masuk ke
neraka.
•Tidurnya orang puasa adalah ibadah
(Naumush Shaim 'Ibadah).
•Sepuluh hari pertama Ramadhan adalah
rahmat, yang kedua adalah maghfirah, dan yang
ketiga adalah dijauhkan dari api neraka. Ibadah
dilipat menjadi 70 kali. Ibadah sunah dinilai seperti
wajib.
•Keutamaan tarawih malam pertama adalah
begini, malam kedua adalah begitu ..dst.
Hadits-hadits ini adalah dhaif (lemah), bahkan
ada yang munkar dan palsu. Dan masih banyak
hadits-hadits dhaif seputar Ramadan dan puasa
yang beredar di masyakarat, dan ini hanyalah
contoh.
Salah Kaprah Ketika Puasa
-Terlalu banyak tidur
dgn alasan ibadah

- Menunda buka dan


mengawali sahur

- Terkecoh oleh Imsak -Mengisinya dengan


pekerjaan melalaikan
- Menganggap batal
padahal tidak - Menyia-nyiakan sepuluh
malam terakhir
- Berlebihan ketika
berbuka dan lebaran
Mari hidupkan dengan sunnah
……….
- Tilawah Al Quran dan
memperbaiki
bacaannya
- Mengkaji ilmu agama
- Sedekah
- Memberikan buka
puasa kepada orang
lain
- I’tikaf pada 10 malam
terakhir
Sudahkah Puasa Ramadhan mengajarkan kita?

Empati
Sabar
Syukur

Ukhuwah
Disiplin

Mujahadah Cinta Al Quran


Semoga Puasa Tahun Ini
Lebih Baik dan
Bermakna …

Anda mungkin juga menyukai