Anda di halaman 1dari 5

23/02/24, 17.

33 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa

Tafsir
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa
Sel, 28 Februari 2023 | 05:00 WIB

Ilustrasi: Puasa (freepik).


Alwi Jamalulel Ubab
Kolomnis
Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas
surat Al-Baqarah ayat 184:
‫َف َم ْن َك اَن ِم ْنُكْم َّم ْيًض ا َا ْو َع ٰل َسَف َفِعَّد ٌة ِّم ْن َا َّي ا ُا َخ َۗر َو َع َل اَّل ْيَن ُيِطْيُقْو َن ٗه ِف ْد َي ٌة َطَعاُم ِم ْسِكْي ٍۗن َف َم ْن‬ ‫َا َّي ًم َّم ُد ْو ٰد ٍۗت‬
‫ا ا ْع‬
‫ى ِذ‬ ‫ٍم‬ ‫ى ٍر‬ ‫ِر‬
‫َخ ْي ٌر َّل ۗٗه َو َا ْن ْو ْو َخ ْي ٌر َّل ْم ْن ُت ْم َل ْو َن‬
‫ُك ِا ُكْن َتْع ُم‬ ‫َتُص ُم ا‬ ‫َتَطَّو َع َخ ْي ًر ا َف ُهَو‬

Ayyāmam ma‘dūdāt, fa mang kāna mingkum marīdlan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min
ayyāmin ukhar, wa ‘alalladzīna yuthīqūnahū fidyatun tha‘āmu miskīn, fa man tathawwa‘a
khairan fa huwa khairul lah, wa an tashūmū khairul lakum ing kuntum ta‘lamūn.
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka siapa di antara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib
https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-184-tiga-fase-kewajiban-puasa-K5eyN 1/5
23/02/24, 17.33 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa

membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.”

Baca Juga

Sejarah Puasa Ramadhan

Ragam Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184


Ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya yang menerangkan kewajiban puasa
Ramadhan di awal periode Islam. Allah memberi pilihan kepada hamba-Nya untuk
memilih di antara dua hal, yakni memilih berpuasa atau memberi makan orang miskin
sebagai ganti berpuasa.
Ibnu Katsir menuturkan dalam tafsirnya sebagai berikut:
‫َّد ٌة َا‬ ‫ًض َا‬ ‫َف َك َن‬ ‫أ‬
‫ { َم ْن ا ِم ْنُكْم َّم ِر ْي ا ْو َع ٰلى َسَفٍر َفِع ِّم ْن َّي ٍما‬:‫ فقال‬,‫ث م ب ي ن حكم الصيام على ما كان عليه ال مر فى اب تداء الإ سلام‬
‫ُا َخ َۗر } أ المريض والمساف ر لا يصومان فى حال المرض والسفر لما فى ذ لك من المشقة عل هما ب ل يفطران ويقضيان بعدة‬
‫ي‬ ‫ي‬
‫ أو ما الصحيح المق الذ ى يطيق الصيام فقد كان مخ را ب ن الصيام بو ن الإ طعام إ ن ش اء صام إ ن‬.‫ذ لك من أ ي ام أ خ ر‬
‫ي‬ ‫ي ي‬ ‫يم‬
‫ ف إ ن أ طعم أ كث ر من مسكي ن عن كل يوم ف هو خ ي ر إو ن صام ف هو أ فض ل من‬,‫ش اء أ فطر أو طعم عن كل يوم مسكينا‬
‫ ق اله ا ن مسعود وا ن عباس ومج اهد وطاوس ومقات ل ن حبان وغ رهم من السلف‬.‫الإ طعام‬
‫ي‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬

Artinya: “Kemudian Allah menjelaskan hukum berpuasa pada permulaan periode Islam,
Allah berfirman: “Fa mang kāna mingkum marīdhan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min
ayyāmin ukhar”, orang yang sedang sakit atau sedang dalam perjalanan tidak berpuasa
dalam keadaan sakit dan perjalanan karena terdapat kepayahan di dalamnya. Keduanya
boleh berbuka dan mengqadhanya di lain hari.
Adapun orang yang sehat dan mukim yang kuat melaksanakan puasa, maka baginya
untuk memilih antara berpuasa atau memberi makan (orang miskin). Ia boleh memilih
berpuasa atau berbuka dan memberi makan orang miskin setiap hari (sebagai ganti).
Jika ia memberi makan lebih dari satu orang miskin untuk setiap harinya maka itu lebih
baik dan jika ia berpuasa maka itu lebih utama dari memberi makan (dengan
meninggalkan puasa). Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Thawis,
Muqatil bin Hibban dan ulama salaf lainnya. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azhim,
[Riyadh, Dar Thayyibah lin Nasyri wa Tauzi’: 1999 M/ 1420 H], juz I, halaman 498).

https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-184-tiga-fase-kewajiban-puasa-K5eyN 2/5
23/02/24, 17.33 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa

Baca Juga

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 183: Manfaat Sebenarnya Puasa Ramadhan

Ada banyak sir yang dapat diperoleh dari ayat di atas. Di antaranya penyebutan lafal
“ayyāmam ma‘dūdāt”, memiliki arti bahwa puasa hanya dilaksanakan dalam jangka waktu
yang terbatas. Hal tersebut memberi rasa ringan dalam melaksanakan puasa bagi umat
Islam. (Abu Hayan, Al-Bahrul Muhith, juz II, halaman 180).
Juga bagaimana Allah meski memberi keringanan dalam pelaksanaan puasa, Allah tetap
memberikan motivasi untuk tetap beramal lebih dengan berfirman: “Fa man tathawwa‘a
khairan fa huwa khairul lah, wa an tashūmū khairul lakum ing kuntum ta‘lamūn”,
barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan
berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Syekh Nawawi Al-Bantani memaknai maksud dari kata “lebih baik” pada ayat dengan
alasan mengerjakan puasa memiliki banyak keutamaan, mewariskan ketakwaan,
membebaskan tanggungan. Juga dikarenakan ibadah yang memiliki tingkat kesulitan
lebih maka pahalanya akan lebih banyak. (lNawawi Al-Bantani, Marah Labid, juz I,
halaman 42).

Tiga Fase Kewajiban Puasa Ramadhan


Imam As-Suyuthi dalam tafsirnya menukil dari Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Jarir,
Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Al-Hakim yang bersumber dari Mu'adz bin Jabal
menyebutkan bahwa sebagaimana shalat, puasa memiliki tiga fase perkembangan di
dalamnya.
Mulanya, ketika Nabi Muhammad saw tiba di kota Madinah, ia berpuasa tiga hari tiap
bulannya, juga berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Allah mewajibkan puasa Ramadhan
dengan menurunkan ayat 184 sebagai perintah kewajiban puasa Ramadhan dengan
masih memberi keringanan. Termasuk bagi orang yang kuat melaksanakan puasa dan
dalam keadaan mukim di rumah berupa pilihan antara melaksanakan puasa atau
memberi makan orang miskin sebagai gantinya.
Pada fase kedua, Allah menetapkan kewajiban berpuasa bagi orang mukim yang sehat,
memberi keringanan (rukhsah) untuk orang yang sakit dan musafir, dan masih
menetapkan kewajiban memberi makan orang miskin (fidyah) untuk orang-orang yang
tidak mampu berpuasa dengan perantara turunnya ayat 185 surat Al-Baqarah.
Fase ketiga ialah waktu pelaksanaan puasa yang mulanya jika umat Islam tidur setelah
berbuka puasa, ketika bangun sudah tidak diperkenankan untuk melakukan aktifitas
yang membatalkan puasa, kemudian hal tersebut membuat payah sebagian umat Islam,
https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-184-tiga-fase-kewajiban-puasa-K5eyN 3/5
23/02/24, 17.33 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa

termasuk Umar bin Khattab waktu itu, llau turunlah ayat 187 surat Al-Baqarah yang
menjelaskan kebolehan melakukan aktifitas yang dapat membatalkan puasa selagi
belum terbitnya fajar shadiq. (As-Suyuthi, Ad-Durrul Mantsur fi Tafsiril Ma’tsur, [Beirut,
Darul Fikr: 2011 M/ 1433 H], juz I, halaman 427).
Dalam hal ini kita dapat melihat sifat welas asih Allah kepada makhluk-Nya dengan
memberikan tahapan (tadrij) dalam pelaksanaan ibadah.

Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Mahasantri
Ma'had Aly Saidussidiqiyah Jakarta.
Editor: Ahmad Muntaha AM
Kolomnis: Alwi Jamalulel Ubab
Tags
Puasa Ramadhan

Terpopuler

1 Khutbah Jumat: Mari Hidupkan Malam Nisfu Sya’ban


2 Khutbah Jumat: Nisfu Sya'ban, Momentum Titik Tolak Perbaikan Diri
3 Khutbah Jumat: Nisfu Sya’ban, Momentum Hentikan Permusuhan
4 Hasil Resmi KPU di Jakarta 70,24 Persen, Prabowo-Gibran Salip Anies-Muhaimin
5 Hukum Berhubungan Seksual dengan Boneka Seks
6 Doa Nabi Yunus: Dibaca pada Malam Nisfu Sya’ban

Terkini Lihat Semua

Nasional

PBNU Pantau Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 2024

https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-184-tiga-fase-kewajiban-puasa-K5eyN 4/5
23/02/24, 17.33 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 184: Tiga Fase Kewajiban Puasa
Jum, 23 Februari 2024 | 17:00 WIB
Doa

Doa Malam Nisfu Sya'ban dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan Imam Haddad
Jum, 23 Februari 2024 | 15:30 WIB
Pustaka

Kitab Kanzun Najah was Surur, Himpunan Doa Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
Jum, 23 Februari 2024 | 15:00 WIB
Nasional

Banyak Kelompok Rentan Sulit Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024, Ini Jawaban KPU
Jum, 23 Februari 2024 | 12:30 WIB
Nasional

Evaluasi dan Tantangan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023-2024


Jum, 23 Februari 2024 | 11:00 WIB

https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-184-tiga-fase-kewajiban-puasa-K5eyN 5/5

Anda mungkin juga menyukai