Kultum Ramadan tentang Cara Berpuasa yang Benar Hadirin dan hadirat yang
dimuliakan Allah 35, Allah berkalam dalam Al-Qur'an, surat al-Baqarah,ayat 183:
َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِم ْن َقْب ِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقون
Selain syarat kewajiban di atas, puasa dianggap sah jika memenuhi dua
hal yang dikenal dengan rukun puasa. Pertama, niat mengerjakan puasa yang
ditetapkan pada setiap malam bulan Ramadhan (untuk puasa wajib), atau hari
yang hendak berpuasa (puasa sunat). Sebagian ulama (di antaranya mazhab
Maliki) tidak mewajibkan niat di setiap malam bulan Ramadhan. Tetapi cukup di
awal malam bulan Ramadhan, dengan niat akan melakukan puasa sebulan
penuh di bulan Ramadhan. Waktu berniat adalah mulai dari terbenamnya
matahari hingga terbit fajar. Niat ini tidak perlu disuarakan dengan keras, karena
niat tempatnya dalam hati. Selain itu, niat yang dilafalkan dengan suara keras
juga tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Berbuka dengan kurma, kalau tidak ada dengan air putih. Salah satu
hikmah berbuka dengan kurma, dikarenakan kurma mengandung banyak
glukosa yang sangat dibutuhkan tubuh yang baru saja berpuasa. Dalam sebuah
riwayat diterangkan, "Hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak
mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air, karena air itu suci." (HR.
Bukhari Muslim).
Berdoa sehabis berbuka, karena saat tersebut termasuk waktu di mana
doa mudah dikabulkan. "Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat
berbuka ada doa yang tidak ditolak" (HR. Ibnu Majah). Salah satu doa yang
diajarkan Rasulullah adalah:
َذ َهَب الَّظ َم ُأ َو اْب َت َلِت اْل ُعُروُق َو َث َب َت اَأْلْج ُر ِإْن َش اَء ُهَّللا َت َع اَلى
"Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala
Insya Allah." (HR. Abu Dawud, an-Nasâ'i dan dihasankan oleh asy-Syaikh al-
Albâni).
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalakan ibadah puasa dengan
benar.