Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap muslim memiliki kewajiban dalam ibadahnya, di antaranya adalah


menunaikan zakat yang merupakan rukun Islam ketiga. Di samping itu, tanggung jawab
seorang muslim sebagai hamba Allah yang beribadah dengan menunaikan zakat perlu
juga mengetahui dalil-dalil atau ilmu tentang zakat, utamanya Al-Quran.1 Zakat
merupakan pembersih jiwa kita dari berbagai dosa yang senantiasa kita lakukan,
sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam QS. AtTaubah Ayat 103: ِّ “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan menyucikan mereka
serta mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Sebagai bentuk
keyakinan kita kepada Allah ialah dengan menunaikan zakat, seperti sudah disinggung
pada ayat tersebut, yang menyatakan bahwa orang yang menunaikan zakat merupakan
salah satu di antara sifat orang beriman. Penunaian zakat merupakan bukti bahwa harta
yang dimiliki pada hakikatnya merupakan pemberian dan amanah dari Allah Swt. dalam
rangka ibadah kepada-Nya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat? 2. Apa yang dimaksud zakat fitrah dan zakat mal? 3. Apa
hikmah mengeluarkan zakat? 4. Bagaimana manfaat mengeluarkan zakat? 1 Anton
Athoilah. Zakat dan Wakaf. 2019 (Bandung: Simbiosa Rekatama Media), hal 1-2.
Banyak sekali ayat yang tegas dan muhkam dalam Kitabullah yang
mulia,memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana untuk taqarrub (mendekatkan
diri)kepada Allah 'Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya,
sepertifirman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat,
kaummukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh,
dankaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita
yangsabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu', dan kaum pria
sertawanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yang berpuasa, dan kaum
priadan wanita yang menjaga kehormatannya (kemaluannya), dan kaum pria serta
wanitayang banyak mengingat Allah; Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan
pahalayang besar" [A-Ahzab : 35].

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits


yangshahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah
Tabarakawa Ta'ala telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa
bisamemutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang
jelek,hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan yang
agung ;dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini, dijelaskan
denganpenjelasan yang sempurna.

Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Aku


pernahmendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang
artinya) :“Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang kedua
lenganku, membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, "Naik".
Akukatakan, "Aku tidak mampu". Keduanya berkata, 'Kami akan
memudahkanmu'.Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku
mendengar suarayang keras. Akupun bertanya, 'Suara apakah ini?'. Mereka berkata, 'Ini
adalahteriakan penghuni neraka'. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku
melihatorang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak/robek,
darahmengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, 'Siapa mereka?' Keduanya
menjawab,'Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka
(sebelum tibawaktu berbuka ." [Riwayat An-Nasa'i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam
TuhfatulAsyraf 4/166 dan Ibnu Hibban (no.1800 zawaid-nya) dan Al-Hakim 1/430 dari
jalanAbdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin 'Amir dari Abu Umamah.
Sanadnyashahih].

Jadi secara singkat kita telah dapat menyimpulkan bahwa betapa penting
danbermanfaatnya puasa itu bagi kita. Baik yang berhubungan dengan ibadah
kepadaAllah, kesehatan, dan hubunan sesama manusia. Dalam makalah ini
akandiberikan uraian singkat seputar puasa Ramadhan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan definisi dari puasa
2. Menjelaskan bentuk-bentuk puasa
3. Menjelaskan hikmah dan faedah puasa ramadhan
4. Menjelaskan cara menentukan awal puasa
5. Menjelaskan amalan-amalan dalam berpuasa di bulan ramadhan

C. Perumusan Masalah
Permasalahan puasa masih begitu luas, karena itu untuk menghindariperluasan
pembahasan dan mencapai tujuan diatas, maka makalah ini akandikembangkan untuk
menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah definisi puasa dalam agama islam?
2. Bagaimana saja bentuk-bentuk puasa itu?
3. Apakah hikmah dan faedah dalam berpuasa?
4. Bagaimanakah amalan-amalan dalam puasa ramadhan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Puasa

Secara bahasa Puasa adalah menahan diri dari sesuatu Sedangkan secara
terminology/syariat Puasa ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar
sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah, karena
mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.
Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihat hitungan Sya’ban
telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggal30 Sya’ban.
Sesuai dengan hadits Nabi SAW, Yang Artinya:

Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan (ru’yat),


danberbukalah dengan berdasar ru’yat pula. Jika bulan tertutup mendung,
makagenapkanlah Sya’ban menjadi 30 hari.

Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang


dapatmembatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari
tersebut (sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan atasseorang
muslim yang baligh, berakal, bersih dari haid dan nifas, disertai niat ikhlassemata-mata
karena Allah ta’aala.

Adapun rukunnya adalah menahan diri dari makan dan minum, menjaga
kemaluannya (tidak bersenggama), menahan untuk tidak berbuka, sejak terbitnyaufuk
kemerah-merahan (fajar subuh) di sebelah timur hingga tenggelamnya
mataharisebagaimana dijelaskan dalam Firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah : 187,
yangartinya:

Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benanghitam,
yaitu fajar”. (Q.S.)
Ibn’ Abdul Bar dalam hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Bilal biasaazan
pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya azanIbn Ummi
Maktum”, menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh dan sahurhanya
dikerjakan sebelum waktu fajar.

B. Bentuk Puasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin
di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman,
sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad SAW. Puasa merupakan
amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.

Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu :
1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud
menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta.
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah dikisahkan
dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 26, yang artinya :Jika kamu (Maryam) melihat
seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya aku bernadzar berpuasa untuk
Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang
manusiapun pada hari ini”. (Q.S. Maryam : 26)
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yangdilakukan
oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasalainnya yang
mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum
tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan
yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata
cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan
kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan.
Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.

C. Hikmah Puasa

Diwajibkannya puasa atas umat Islam mempunyai hikmah yang dalam. Yakni
merealisasikan ketaqwaan kepada Allah SWT. sebagaimana yang terkandung dalamsurat
Al-Baqarah ayat 183 :

‫ِب ٰا َم ُن ْوا الَّ ِذي َْن ٰ ٓيا َ ُّي َها‬


َ ‫ص َيا ُم َع َل ْي ُك ُم ُكت‬ َ ‫َت َّتقُ ْو ۙ َن َل َعلَّ ُك ْم َق ْبلِ ُك ْم ِمنْ ٰا َم ُن ْوا الَّ ِذي َْن َع َلى ُكت‬
ِّ ‫ِب َك َما ال‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian
bertaqwa (QS Al-Baqarah: 183).

Kadar taqwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185, yang artinaya :
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang
haq dan bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamuhadir (di negeri
tempat tinggalnya) bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu. (QS Al-Baqarah: 185).
Ayat ini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa
puasadiwajibkan di bulan Ramadhan, tidak di bulan yang lain. Allah
mengisyaratkanhikmah puasa bulan Ramadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan
yang penuhberkah dan yang diistimewakan Allah dengan menurunkan kenikmatan
terbesar di dalamnya, yaitu Al-Qur’an al-Karim yang akan menunjukkan manusia ke
jalan yang lurus. Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmat bagi orang-orang
yangberiman, dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa raga. Inilah nikmat
terbesardan teragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk
bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.

Bila puasa telah diwajibkan kepada umat terdahulu, maka adakah puasa yang
diwajibkan atas umat Islam sebelum Ramadhan? Jumhur ulama dan sebagian pengikut
Imam Syafi’i berpendapat bahwa tidak ada puasa yang pernah diwajibkan atas umat
Islam sebelum bulan Ramadhan. Pendapat ini dilandaskan pada hadits Nabi SAW yang
diriwayatkan oleh Mu’awiyah :

Artinya : Hari ini adalah hari Asyura’, dan Allah tidak mewajibkannya atas kalian.
Siapa yang mau silahkan berpuasa, yang tidak juga boleh
meninggalkannya.

Sedangkan Madzhab Hanafi mempunyai pendapat bahwa puasa yang


diwajibkan pertama kali atas umat Islam adalah puasa Asyura’. Setelah dating Ramadhan
Asyura’ dirombak (mansukh). Madzhab ini mengambil dalil haditsnya IbnUmar dan
Aisyah ra. :
Artinya : Diriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa orang-orang Quraisy biasa
melakukan puasa Asyura’ pada masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah
memerintahkan untuk berpuasa hari Asyura’ sampai diwajibkannya
puasa Ramadhan. Dan Rasul berkata, barang siapa ingin berpuasa Asyura’
silahkan berpuasa, jika tidak juga tidak apa-apa”. (H.R. Bukhari dan
Muslim.

Pada masa-masa sebelumnya, Rasulullah biasa melakukan puasa Asyura’sejak sebelum


hijrah dan terus berlanjut sampai usai hijrah. Ketika hijrah ke Madinah beliau mendapati
orang-orang Yahudi sedang berpuasa (Asyura’), beliau pun ikut berpuasa seperti mereka
dan menyerukan ke umatnya untuk melakukan puasa itu.

D. Manfaat Puasa
Puasa mempunyai banyak faedah bagi rohani dan jasmani kita, antara lainPuasa
adalah ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan kepada Allah SWT.Maka tiada balasan
bagi orang yang mengerjakannya kecuali pahala yang berlimpah ruah dan baginya hak
masuk surga melalui pintu khusus bernama ‘Ar-Rayyan’. Orang yangberpuasa juga
dijauhkan dari azab pedih serta dihapuskan seluruh dosa-dosanya yang terdahulu,
sebagaimana terdapat dalam sabda rasulullah SAW :
‫صا َم َم ْن‬
َ ‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫َذ ْنبِ ِه ِم ْن تَقَ َّد َم َما لَهُ ُغفِ َر َواحْ تِ َسابًا ِإي َمانًا َر َم‬
Artinya : “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38
dan Muslim No. 860).
Patuh kepada Allah SWT berarti meyakini dimudahkan dari segala
urusannyakarena dengan puasa secara tidak langsung kita dituntun untuk bertaqwa,
yaitumengerjakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya.

Selain itu berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam
berbagaimasalah seperti jihad nafsi, melawan gangguan setan, bersabar atas malapetaka
yangmenimpa. Bila mencium aroma masakan yang mengundang nafsu atau melihat
airsegar yang menggiurkan kita harus menahan diri sampai waktu berbuka. Kita
jugadiajarkan untuk memegang teguh amanah Allah SWT, lahir dan batin, karena
tiadaseorang pun yang sanggup mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi.

Adapun puasa melatih menahan dari berbagai gemerlapnya surga


duniawi,mengajarkan sifat sabar dalam menghadapi segala sesuatu, mengarahkan cara
berfikirsehat serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara otomatis
mengistirahatkanroda perjalanan anggota tubuh. Lukman berwasiat kepada anaknya
:“Wahai anakku, apabila lambung penuh, otak akan diam maka seluruh
anggotabadan akan malas beribadah”.
Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapanwaktu
buat menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa berpuasa hanya dirasakan olehumat
Islam dari munculnya warna kemerah-merahan di ufuk timur hingga lenyapnyadi
sebelah barat. Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada waktu yang
telahditentukan karena agama dan Tuhan yang satu.

Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan


sertamenimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling membahu
dalammenghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu mengistirahatkan
lambungagar terlepas dari bahaya penyakit menular misalnya. Rasulullah SAW
bersabda,“Berpuasalah kamu supaya sehat”. Seorang tabib Arab yang terkenal pada
zamannya. yaitu Harist bin Kalda mengatakan bahwa lambung merupakan sumber
timbulnyapenyakit dan sumber obat penyembuh.Tiada diragukan kita dapati jihad
nafsi, menyelamatkan kita dari segala aromakeduniaan dalam menahan hawa nafsu.
Seperti yang dikatakan Rasulullah SAW :

Artinya : Wahai pemuda/i, barang siapa yang telah memenuhi


bekal,bersegeralah kawin, sesungguhnya itu dapat menahan dari
penglihatandan menjaga kemaluan. Dan barang siapa belum
memenuhi makaberpuasalah, sesungguhnya itu adalah penangkalnya.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa puasa mempunyai manfaat-
manfaat yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah orang-orang yang
dapatmengerjakan puasa. Sebagaimana Kamal bin Hamman berkata, “Puasa adalah
rukunIslam yang ketiga setelah syahadat dan salat, disyariatkan Allah SWT
karenakeistimewaan dan manfaatnya seperti : ketenangan jiwa dari menahan hawa
nafsu,menolong dan menimbulkan sifat menyayangi orang miskin, persamaan derajat
baikitu fakir atau kaya”.

E. Persiapan Menghadapi Ramadhan


1. Menghitung Bulan Sya’ban
Salah satu bentuk persiapan dalam menghadapi Ramadhan yang
seharusnyadilakukan oleh kaum muslimin adalah menghitung bulan Syakban, karena satu
bulandalam hitungan Islam adalah 29 hari atau 30 hari sebagaimana yang
dijelaskanRasulullah SAW dalam hadits Ibnu Umar, beliau bersabda:
Artinya : Satu bulan itu 29 malam. Maka jangan berpuasa sampai
kalianmelihatnya. Jika kalian terhalang (dari melihatnya), maka
genapkanlah30 hari. (Riwat al-Bukhariy).

Maka tidaklah kita berpuasa sampai kita melihat hilal (anak bulan). Olehkerana
itu, untuk menentukan bila masuk Ramadhan diperlukan pengetahuanhitungan
bulan Syaban.

2. Melihat Hilal Ramadhan


Untuk menentukan permulaan bulan Ramadhan diperintahkan untuk melihathilal,
dan itulah satu-satunya cara yang disyariatkan dalam Islam sebagaimana yangdijelaskan
oleh an-Nawawi dalam al-Majmu’ (6/289-290) dan oleh Ibnu Qudamahdalam Al-
Mughniy (3/27). Dan ini adalah pendapat Ibnu Taimiyah yang berkata, Kitasudah
mengetaui dengan pasti bahawa termasuk dalam agama Islam beramal denganmelihat
hilal puasa, haji, atau iddah (masa menunggu ), atau yang lainnya darihukum-hukum
yang berhubungan dengan hilal. Adapun pengambilannya dengan caramengambil berita
orang yang menghitungnya dengan hisab, baik dia melihatnya atautidak, maka tidak
boleh. [Lihat: Majmu’ al-Fatawa 25/132).

Kemudian perkataan beliau ini merupakan kesepakatan kaum muslimin.Sedang


munculnya masalah bersandar dengan hisab dalam hal ini baru terjadi padasebagian
ulama setelah tahun 300-an. Mereka mengatakan bahwa jikalau terjadimendung
(sehingga hilal tertutup ) boleh bagi orang yang mampu menghitung hisabuntuk beramal
dengan hisabnya itu hanya untuk dirinya sendiri. Jika hisab itumenunjukkan rukyah,
maka dia berpuasa, dan jika tidak, maka tidak boleh. (Lihat:Majmu’ al-Fatawa 25/133).

3. Puasa Pada Hari Yang Diragukan


Berpuasa pada hari yang diragukan, apakah sudah masuk bulan Ramadhanatau
belum, adalah terlarang sebagaimana di sebutkan dalam hadits Abu Hurairahbahwa
Rasulullah bersabda, yang Artinya:
Janganlah mendahului puasa Ramadhan dengan puasa satu hari atau duahari
(sebelumnya), kecuali orang yang (sudah biasa) berpuasa satu puasa(yang
tertentu), maka hendaklah dia berpuasa. (Riwayat Muslim).

Penentuan bulan Ramadhan dengan cara melihat hilal dapat ditetapkan


denganpersaksian seorang Muslim yang adil sebagaimana yang dikatakan Ibnu
Umar :Manusia sedang mencari hilal, lalu aku khabarkan Nabi S.a.w bahawa aku
telahmelihatnya maka beliau berpuasa dan memerintahkan manuasia untuk berpuasa.
(Riwayat Abu Dawud, ad-Darimy, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan al-Baihaqy).

F. Amalan – Amalan Puasa


1. Niat
Jika telah masuk bulan Ramadhan, wajib atas setiap muslim untuk berniatpuasa
pada malam harinya kerana Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang tidakberniat puasa
sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu. (Riwayat Abu Dawud,Ibnu Khuzaimah, dan
al-Baihaqy dari Hafshah binti Umar).
Dan niat tempatnya di hati sedang melafazkannya itu termasuk kebidahan.Dan
berniat puasa pada malam hari khusus untuk puasa wajib saja
2. Waktu Puasa
Adapun waktu puasa dimulai dari terbit fajar subuh sampai terbenam
mataharidengan dalil firman Allah, Dan makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi
kalianputihnya siang dan hitamnya malam dari fajar.(Al-Baqarah, 2:186).
Dan perlu diketahui bahawa Rasulullah telah menjelaskan bahawa fajar ada dua:
a. Fajar kazib (fajar awal). dalam waktu ini belum boleh dilakukan solat subuh
dandibolehkan untuk makan dan minum bagi yang berpuasa.
b. Fazar shodiq (fajar yang kedua/subuh) sebagaimana hadits Ibnu
Abbas,Rasulullah bersabda,
Untuk mengenal keduanya dapat dilihat dari bentuknya. Fajar yang
pertama,bentuknya putih memanjang vertikal seperti ekor serigala. Sedangkan fajar
yangkedua, berwarna merah menyebar horisontal (melintang) di atas lembah-lembah
dangunung-gunung dan merata di jalanan dan rumah-rumah, dan jenis ini yang
adahubungannya dengan puasa.
Dalam firmannya allah telah menjelaskan bahwa Waktu puasa bermula
dariterbitnya fajar subuh dan berakhir ketika matahari terbenam yakni dalam surah Al-
Baqaroh ayat 187 :
ْ ‫ َح ٰ ّتى َو‬%‫ْط لَ ُك ُم َي َت َبي ََّن َوا ْش َرب ُْوا‬
 ‫ َرب ُْوا‬% ‫اش‬ ُ ‫ْال َخي‬ ُ‫ص َيا َم اَ ِتمُّوا ُث َّم الَّي ۚ ِْل ْال َفجْ ۖ ِر م َِن ااْل َسْ َو ِد ْال َخيْطِ م َِن ااْل َ ْب َيض‬ ِ ۚ ‫الَّي‬
ِّ ‫ْل ِالَى ال‬
‫َو ُكلُ ْوا‬
Artinya : Dan makan dan minumlah kalian hingga nampak bagi kalian
benangputih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian
sempurnakanlah puasaitu sampai malam.

3. Sahur
a. Hikmahnya
Setelah mewajibkan berpuasa dengan waktu dan hukum yang sama dengan
yangberlaku bagi orang-orang sebelum mereka, maka Allah mensyariatkan sahur
ataskaum muslimin dalam rangka membedakan puasa mereka dengan puasa orang-
orang sebelum mereka, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam haditsAbu
Sa’id al-Khudriy yang Artinya :
“ Pembeda antara puasa kami dan puasa ahlul kitab adalah makan sahur “
b. Keutamaanya
Keutamaan sahur antara lain:
1) Sahur adalah berkah sebagai mana sabda Rasulillah:
Sesungguhnya dia adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, makajangan
kalian meninggalkannya. (Riwayat an-Nasai dan Ahmad dengan sanadyang
sahih)..Sahur sebagai suatu berkah dapat dilihat dengan jelas kerana sahuritu
mengikuti sunnah dan menguatkan orang yang berpuasa serta menambahsemangat
untuk menambah puasa dan juga mengandung nilai menyelisihi ahlikitab.
2) Salawat dari Allah dan malaikat bagi orang yang bersahur, sebagaimana yang
adadalam hadits Abu Sa’id al-Khudry bahwa Rasulullah bersabda,Sahur adalah
makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salahseorang dari kalian
hanya meneguk seteguk air, kerana Allah dan para malaikatbersalawat atas orang-
orang yang bersahur. (Riwayat Ibnu Abu Syaibah danAhmad).
c. Sunnah Mengakhirkannya
Disunnahkan memperlambat sahur sampai mendekati subuh
(fajar)sebagaimana yang dilakukan Rasulullah di dalam hadits Ibnu Abbas dari Zaid
binTsabit, beliau berkata, Kami bersahur bersama Rasulullah , kemudian beliau
pergiuntuk solat. Aku (Ibnu Abbas) bertanya, Berapa lama antara azan dan sahur?
Beliaumenjawab, Sekitar 50 ayat. (Riwayat al-Bukhariy dan Muslim).
d. Hukumnya
Sahur merupakan sunnah yang muakkad dengan dalil:
1) Perintah dari Rasulullah untuk itu sebagaimana hadits yang terdahulu dan jugasabda
beliauyang artinya: Bersahurlah kerana dalam sahur terdapat berkah.(Riwayat al-
Bukhariy dan Muslim).
2) Larangan beliau dari meninggalkannya sebagaimana hadits Abu Sa’id yangterdahulu.
Oleh kerana itu, al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary (3/139)menukilkan ijmak
atas kesunahannya.

4. Perkara – Perkara Yang Membatalkan Puasa


Di dalam puasa ada perkara-perkara yang merosaknya, yang harus dijauhioleh
seorang yang berpuasa pada siang harinya. Perkara-perkara tersebut adalah:
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Sengaja untuk muntah ( muntah dengan sengaja).
c. Haid dan nifas.
d. Injeksi yang berisi makanan (infus).
e. Bersetubuh.
Kemudian ada perkara-perkara lain yang harus ditinggalkan oleh seorangyang berpuasa,
yaitu:
a. Berkata bohong .
b. Berbuat kesia-siaan dan kejahatan (kejelekan).

5. Perkara – Perkara yang dibolehkan


Ada beberapa perkara yang dianggap tidak boleh padahal dibolehkan, diantaranya:
a. Orang yang junub sampai datang waktu fajar
b. Bersiwak.
c. Berkumur dan memasukkan air ke hidung ketika bersuci.
d. Bersentuhan dan berciuman bagi orang yang berpuasa dan dimakruhkan bagiorang-
orang yang berusia muda.
e. Injeksi yang bukan berupa makanan.
f. Berbekam.
g. Mencicipi makanan selama tidak masuk ke tenggorokan.
h. Memakai penghitam mata (celak) dan tetes mata.
i. Menyiram kepala dengan air dingin dan mandi.

6. Orang-Orang yang Dibolehkan Tidak Berpuasa


Sesungguhnya agama Islam adalah agama yang mudah. Oleh karena itu,
iamemberikan kemudahan dalam puasa ini kepada orang-orang tertentu yang tidakmampu
atau sangat sulit untuk berpuasa. Mereka itu adalah sebagai berikut:
a. Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan/bepergian ke luar kota).
b. Orang yang sakit.
c. Wanita yang sedang haid atau nifas.
d. Orang yang sudah tua dan wanita yang sudah tua dan lemah.
e. Wanita yang hamil atau menyusui.

7. Berbuka Puasaa.
a. Waktu berbuk
Berbuka puasa dilakukan pada waktu terbenam matahari dan telah
lalupenjelasannya pada pembahasan waktu puasa.
b. Mempercepat Buka Puasa
c. Termasuk dalam sunnah puasa adalah mempercepat waktu berbuka dalam
rangkamengikuti contoh Rasulullah dan para sahabatnya sebagaimana yang
dikatakanoleh Amr bin Maimun al-Audy bahawa sahabat-sahabat Muhammad saw
adalahorang-orang yang paling cepat berbuka dan paling lambat sahurnya.
(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam al-Musannaf nomor 7591 dengan sanadyang
disahihkan Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary 4/199).
Adapun manfaatnya adalah:
a. Mendapatkan kebaikan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Sahl
bin Saàd bahawa Rasulullah bersabda,
Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka mempercepat buka puasanya.
(Riwayat al-Bukhariy dan Muslim).
b. Merupakan sunnah Nabi .Dalam rangka menyelisihi ahli kitab sebagaimana disebutkan
dalam hadits AbuHurairah bahawa Rasulullah bersabda,Agama ini akan senantiasa
menang selama manusia (kaum muslimin)mempercepat buka puasanya kerana
orang-orang Yahudi dan Kristen (Nashrani)mengakhirkannya. (Riwayat Abu Dawud
dan Ibnu Hibban dengan sanad hasan).
Buka puasa dilakukan sebelum solat maghrib kerana itu merupakan akhlak para
nabi. Sedangkan Rasulullah memotivasi kita untuk berbuka dengan kurma dan kalau
tidak ada kurma, maka memakai air. Ini merupakan kesempurnaan kasih sayangdan
perhatian beliau e terhadap umatnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa puasa mempunyai manfaat-manfaat
yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah orang-orang yang dapatmengerjakan
puasa. Sebagaimana Kamal bin Hamman berkata, “Puasa adalah rukunIslam yang ketiga
setelah syahadat dan salat, disyariatkan Allah SWT karenakeistimewaan dan manfaatnya
seperti : ketenangan jiwa dari menahan hawa nafsu,menolong dan menimbulkan sifat
menyayangi orang miskin, persamaan derajat baikitu fakir atau kaya”.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentu terdapat berbagai kekeliruan dankekurangan


sebagaimana fitrah kami sebagai manusia, tempat salah dan lupa.Olehkarena itu, dengan
setulus hati kami mengharapkan apresiasi pembaca sekalian untukmenyampaikan saran dan
kritik demi perbaikan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Asma’ Kholid bin Syamhudi Shifat shaum Nabi Oleh Salim Al Hilaly dan Ali
Hasanhttp://downloads.ziddu.com/downloadfile/4230110/MakalahPuasaRamadhan.doc.html
http://www.docs-finder.com/makalah-masalah-Puasa.Ramadan-Piqih-doc~3.htmlhttp://
salafiyunpad.wordpress.com/2010/08/10/panduan-puasa-ramadhan-di-bawah-naungan-al-quran-
dan-as-sunnah/
iv
ii

KATA PENGANTAR
iii

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Puasa Ramadhan”.Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2
dan diharapkan dapat menambah wawasan penulis serta pembaca.Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian isi.Oleh karena itu, kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Pengantar
Manajemen ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
 

Suka Bhakti, 13 April 2023


 

Penulis
ZAKAT

NAMA : NURUL HIKMATUL ALIYAH


KELAS : X Akuntansi
JURUSAN : Akuntansi Dan Lembaga Keuangan

LEMBAGA PENDIDIKAN SMK ESA KENCANA

KECAMATAN GEDUNG AJI BARU

KABUPATEN TULANG BAWANG

PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai