Anda di halaman 1dari 17

MATERI 01.

AHAMMIYAH
TARBIYAH ISLAMIYAH
(Pentingnya Membina Ke-islam-an Diri)
Muwashafat
(Target Ideal yang di harapkan dapat tertanam dalam diri binaan)

 Mensyukuri nikmat Allah swt saat


mendapatkan nikmat
 Memperluas wawasan diri dengan
sarana-sarana baru
Rasmul Bayan
Emang, seberapa pentingnya sih ?

Tarbiyah itu artinya pendidikan atau pembinaan. Nah, halaqoh


(duduk melingkar) untuk belajar islam secara intensif adalah salah
satu sarananya. Dengan tarbiyah, pembinaan dan perbaikan
pemahaman keislaman akan secara berantai terus meluas hingga
menghasilkan masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah
sebagai satu-satunya illah (sesembahan). Begitu guys!

Nabi Muhammad SAW pun memperbaiki ummat jahiliyah dengan


melaksanakan tarbiyah yang mula-mulanya diawali dari lingkaran-
lingkaran kecil yang berisi para sahabat, dengan tarbiyah Imaniyah
dan Qur’aniyah alias tarbiyah dengan pendekatan Qur’an dan
penanaman keimanan.
Gimana kondisi umat sebelum
islam masuk?

Duluu banget, di zaman sebelum nabi Muhammad SAW


datang, umat masih hidup dalam kejahiliyahan. Tapi
sayangnya, sampai sekarangpun ciri-ciri jahiliyah ini rupanya
masih banyak kita temui pada masyarakat. Wah, fix banget
kalau tarbiyah islamiyah itu penting, apalagi ternyata PR
membina umat ini masih banyak. Iya sih, secara pendidikan,
teknologi, dan kemahiran memang termasuk tinggi tetapi
peradaban, budaya, serta tingkah laku yang tercermin pada
budayanya masih mengacu dan mengikuti nafsu.
Ciri umat jahilyah itu…

1. Bodoh
 (al-jahlu)
 Salah satu contohnya adalah Abu Jahal (Bapak Kebodohan)
yang diberi gelar oleh ummat Islam. Bukan karena dia bodoh
ilmu, tetapi karena bodoh hidayah. Sedangkan oleh kaumnya
ia diberi gelar dengan julukan abu hakam (Bapak Pengadil).
 Hmm.. Begitulah tingkah laku yang mencerminkan kebodohan,
ia tidak menyadari bahwa tingkah lakunya menghancurkan
dirinya sendiri.
 Pribadi jahiliyah tidak menyadari hakikat hidupnya. Padahal
pengingat dan peringatan sudah tersebar dimana-mana, tetapi
ia melihat kebaikan dengan keburukan dan sebaliknya.
Pastinya kita tidak ingin menjadi orang yang merugi seperti
mereka bukan?
Ciri umat jahilyah itu…

2. Hina
 Bagaimana tidak? Jika kehormatan dan kebanggaan yang
diciptakannya melekat di atas status, kendaraan, rumah, dsb.
Ingat, materi itu sifatnya fana loh ya! Justru kebanggan pada
yang fana ini lah yang mendorong ke jurang kehinaan, karena
hakikatnya ia tertipu dengan silaunya dunia yang gemerlap.
 Mereka lebih senang dengan sesuatu yang bernilai rendah
daripada yang bernilai mulia yang datang dari sisi Allah SWT.
Contohnya sebagaimana yang terabadikan dalam firman Allah
SWT yang mengisahkan tentang Bani Isra’il.
 Coba baca : Al-Baqoroh : 84-86 dan Al-Baqoroh : 16-18
Ciri umat jahilyah itu…

3. Lemah
 (adh-dha’fu)
 Lemah, letih, lesu, lunglai. Eh, memangnya anemia? Bukan itu
ya yang dimaksud. Tapi karena sedari awal penciptaannya,
manusia adalah makhluk yang lemah (Ar-Rum : 54). So, rugi
banget kan kalau semasa hidupnya hanya dihabiskan untuk
hawa nafsu dan menghamba pada duniawi yang fana.
Kemampuan diri hanya digunakan untuk mencari keuntungan
yang bersifat sementara dan kerusakan.
 Umat jahiliyah itu krisis iman alias bodoh hidayah, sehingga
mereka tidak memikirkan bagaimana mempersiapkan
kehidupan setelah kematian. Seharusnya dia bisa memikirkan
investasi amal jariyah yang bagus untuk dijadikan passive
income pahala meskipun raga ini sudah tidak lagi di dunia.
Ciri umat jahilyah itu…

4. Berpecah belah
 (al-firqatu) (3:103)
 Tau tujuan hidup kita apa? Kalau tau tujuan hidup kita, tentu
akan ada arah dan gambaran bagaimana cara mencapainya.
Nah, umat jahiliyah tidak memiliki pegangan dan tujuan akhir
yang jelas, sebenarnya apa yang mereka harapkan dari
perbuatannya itu. Hanya berebut, meninggikan ego,
membanggakan diri, dan ingin di akui sebagai pemenang
 Hawa nafsu itu tidak mempunyai kekuatan dan tidak ada
muaranya, sehingga hawa nafsu senantiasa berubah dan tidak
mempunyai arah. Seakan diperbudak oleh sesuatu yang tidak
jelas bahkan menyesatkan. Ih, serem lah ya!
 Itulah mengapa perpecahan semakin bermunculan. Tidak ada
kesepakatan atau perjanjian yang dapat dipegang.
Ummat Jahiliyah,
Berada di dalam kesesatan yang nyata
 Kenapa bisa gitu, ada yang tau?
 Sebab kesesatan berarti dipengaruhi oleh setan dan
menjadikan mereka sebagai kawan. Jangan ditanya bagaimana
mereka bertingkah laku, pastinya semakin berlawanan dengan
nilai Islam. Bahasa mudahnya nih ya, sesat itu kalau kamu
mengamalkan sesuatu yang dilarang dalam Islam.
 Contoh : Membunuh bayi perempuan yang lahir, Menyembah
dan mempertuhankan berhala, dsb.
 Al-Jumu’ah : 2
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka,
mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah
(As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.
So, Peranan tarbiyah memang benar-benar
masih dibutuhkan kan? Bandingkan saja
keadaan jahiliyah dengan kondisi saat ini
yang masih terdapat kesamaan.
 Al-Baqoroh :151
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah), serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

 Ali-Imron :164
Sesungguhnya Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang
yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul
dari golongan mereka sendiri, yang membacakan di antara mereka
ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan rasul) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan
yang nyata.

 Al-Jumu’ah :2
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka,
mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan
Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-
benar dalam kesesatan yang nyata.
Tarbiyah Islamiyah mengacu pada Pengetahuan, harga diri,
kekuatan, dan persatuan. Dengan begitu kita akan menjadi
manusia yang berilmu dan sadar atas tingkah laku yang kita
lakukan. Kita akan faham bagaimana harus bersikap, bertingkah
laku, berkehidupan sosial, dan mewarnai keseharian kita dengan
nilai-nilai islam. Dalam hal akademik, sosial, ekonomi, dsb.

Mempunyai ‘izzah (kemuliaan, kehormatan, kesucian) Islam


berarti mengembalikan dirinya hanya kepada Allah, bukan kepada
benda-benda dunia yang tidak bernilai.

Dengan ‘izzah ini juga terdapat kekuatan Islam karena semangat


yang ditumbuhkan melalui tarbiyah dapat membangkitkan
suasana kecintaan dan perjuangan. Akhirnya melalui tarbiyah kita
dapat disatukan dengan fikrah (pola pikir) dan amal (perbuatan).
Jadilah kita sebagai
Khairu Ummah
(sebaik-baik ummat)
Ummat jahiliyah  berubah menjadi ummat Islam.

Ummat Islam yang berdakwah dan senantiasa peduli dengan


keadaan sosial, masyarakat, dan agamanya. Sebab Ummat yang
baik adalah yang menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.

 Ali-Imron : 104
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang yang beruntung.
Jadi, Ayo teman-teman…

Semakin rajin halaqah yaa… Agar tarbiyah islamiyah semakin


tersebar meluas dan kita bisa terbebas dari budaya-budaya
jahiliyah yang terlanjur mengakar.

Kenapa halaqoh? Itu sarana yang memungkinkan dakwah dan


proses pembelajaran islam bisa dimulai dari bawah, dari akar
rumput kehidupan. Tanpa perlu menunggu momen besar
seperti tabligh akbar, kajian tematik, manggil ustadz bergelar
LC, dsb.

Di dalam halaqoh yang berbasis kekeluargaan, kita bisa belajar


mentarbiyah diri dalam lingkup kecil. Untuk mengontrol amal
ibadah harian, menyelaraskan pola pikir, visi, dan misi dalam
menegakkan kalimatullah di muka bumi ini.
Tujuan Halaqoh itu…

 Kesetaraan posisi, jabatan, wawasan, usia, dll saat dalam


lingkaran. Sehingga tinggal lah kadar amal yauminya yang
saling diperlombakan, berapa banyak hafalan al-
qur’annya, seberapa rajin ibadah sunnahnya, dsb
 Menumbuhkan kesadaran dan kecintaan akan Islam
 Membina pribadi semua anggota dalam satu lingkaran
 Memberi masukan dan pengarahan bagaimana membina
keluarga dan teman-teman sekitar, termasuk
merencanakan tujuan hidup dimasa depan
 Membuka pandangan akan persatuan jamaah dan
gerakan dakwah islam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai