Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulisdapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metode Pembelajaran
Lesson Study ”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah serta makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin
Curup,Oktober 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB PENDAHULUAN.........................................................................................1
A.Latar Belakang.....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................2
C.Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A.Definisi model pembelajaran lesson study..........................................................3
B.Tujuan model pembelajaran lesson study..........................................................4
C.Manfaat model pembelajaran lesson study.........................................................5
D.Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran lesson study............................7
E.Langkah-langkah penerapan lesson study............................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A.Kesimpulan............................................................................................................9
B.Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lesson study sesungguhnya bukanlah program baru sebab sesungguhnya program
kerjasama peningkatan pembelajaran ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya
yang disebut “piloting”.lesson study merupakan sebuah adaptasi program peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan di Jepang. Lesson study dinilai sebagai rahasia
keberhasilan Jepang dalam peningkatan kualitas pendidikannya (Stigler & Hiebert, 1999).
Prinsip utama lesson study adalah peningkatan kualitas pembelajaran secara bertahap dengan
cara belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.Dalam lesson study bukan hanya guru yang melaksanakan pembelajaran saja
yang dapat memetik manfaat, namun terlebih lagi para observer (guru lain/mitra, mahasiswa,
dosen dan pihak-pihak lain) yang hadir pada saat pembelajaran.
Dengan mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru, observer
didorong untuk merefleksikan pembelajaran yang dilaksanakannya dan bagaimana
meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, lesson study sesungguhnya merupakan forum
belajar bersama untuk saling belajar dari pengalaman guna meningkatkan kualitas
pembelajaran.Pentingnya pengalaman “belajar dari orang lain” dan pengalaman nyata
bagaimana orang lain melakukan pembelajaran sudah sering diungkapkan dalam berbagai
literatur.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru sulit sekali berubah
(Davis, 2003) dan bahwa mahasiswa calon guru lebih banyak belajar dari bagaimana mereka
diajar oleh para dosennya dan bukan dari apa yang dipaparkan dosen tenatang cara mengajar
yang baik (Mellado, 1998). Karenalesson study merupakan sumber contoh-contoh nyata
tentang bagaimana melakukan pembelajaran, partisipasi sebagai observer dalam lesson study
atau mengamati rekaman video lesson study dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan mengajar guru dan mahasiswa calon guru.
1
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Herawati, Susilo, et.al., Lesson Study Berbasis Sekolah “Guru Konservatif Menuju Guru
Inovatif”, (Malang: Bayumedia Publishing, 2009), 2
3
B. Tujuan Model Pembelajaran Lesson Study
Menurut Cerbin & Bryan Kopp ,Lesson Study memiliki 4 (empat) tujuan utama, yaitu :
1) To better understand how student learn what you teach(memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar);
2) To create usable products for other teachers in your field (memperoleh hasil-hasil
tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta Lesson Study).
3) To improve teaching through systematics, collaborative inquiry(meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif).
4) The build a pedagogical knowledge base in wich teachers can benefit from one another’s
knowledge or teaching(membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang
guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya).2
Melalui kegiatan Lesson Study dikembangkan pembelajaran yang dapat mendorong siswa
agar belajar secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan melalui hands-on dan mind-on
activity, daily life, dan local materials. Kegiatan Lesson Study ini sudah dikembangkan oleh
berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan sangat potensial sebagai model pembinaan yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keprofesionalan pengajar di Indonesia.Dampak
akumulatif dari kegiatan Lesson study adalah terjadinya peningkatan mutu pendidikan di
tanah air.3
Lesson study berbasis sekolah dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam rangkaian kegiatan lesson study yang meliputi perencanaan, implementasi dan
observasi, serta refleksi, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
dalma pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran, memilih alternatif model
pembelajaran yang digunakan, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan
kekurangan model pembeljaran yang dipilih, melaksanakan pembelajran, melakukan
observasi, mengidentifikasi hal penting yang terjadi di kelas, melakukan refleksi secara
bersama-sama berdasarkan hasil observasi, serta mengambil pelajaran berharga dari setiap
proses yang dilakukan guna kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran
2
Catherine Lewis, Does Lesson Study Have Future in the United States?, diakses pada tanggal 20
April 2013
3
Sudrajat, “Lesson study untuk meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran”, 8
4
C. Manfaat Model Pembelajaran Lesson Study
Adapun manfaat Lesson Study menurut Lewis adalah sebagai berikut:
1) Lesson Study Memungkinkan Guru Memikirkan Dengan Cermat Mengenai Tujuan
Pembelajaran, Materi Pokok, dan Bidang Studi
Lesson Study tidak hanya memperhatikan pembelajaran untuk satu kali pertemuan
atau satu pokok bahasan saja, melainkan bagaimana membelajarkan satu unit materi
pokok dan bahkan bidang studi, dan juga memperhatikan perkembangan siswa dalam
jangka panjang. Karena itu, ketika memilih bidang kajian akademis dan topik LS, guru
sering
a) menargetkan dalam mengatasi kelemahan siswa dalam belajar,
b) memilih topik yang bagi guru sulit mengajarkannya,
c) memilih subjek terkini, misalnya aspek kebaharuan segi isi, teknologi, dan pendekatan
pembelajaran,
d) memusatkan perhatian pada hal terpenting yang mendasar yang berpengaruh terhadap
pembelajaran lainnya (misalnya bahasa dan matematika).
2) Lesson Study Memungkinkan Guru Mengkaji dan Mengembangkan Pembelajaran yang
Terbaik yang Dapat Dikembangkan
Melalui Lesson Study, guru dapat mengkaji dan mengembangkan pembelajaran yang
terbaik, misalnya guru mampu menghasilkan produk buku. Buku-buku tersebut memuat
tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, filosofi pembelajaran yang dianut, rancangan
pembelajaran dan rancangan seluruh unit, contoh hasil kerja siswa, hasil refleksi mengenai
kekuatan dan kesulitan dalam pembelajaran, serta petunjuk praktis bagi guru lain yang
ingin mencoba pembelajaran tersebut. Dalam hal ini, guru yang lain tidak hanya
diharapkan mencoba membelajarkan, tetapi yang lebih penting mereka sedapat mungkin
menambah, menguji, dan melaporkan perbaikan yang mereka lakukan. Proses tersebut
akan bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran.
3) Lesson Study Memungkinkan Guru Memperdalam Pengetahuan Mengenai Materi Pokok
Yang Diajarkan
Lesson Study juga memperdalam pengetahuan guru mengenai materi pokok yang
diajarkan. Dengan melaksanakan Lesson Study, guru dapat mengidentifikasi dan
mengorganisasi informa siapa yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah
pembelajaran yang menjadi fokus kajian dalam Lesson Study. Melalui Lesson Study guru
secara bersama-sama berkesempatan untuk memikirkan pengetahuan yang dianggap
penting, apa saja yang belum mereka ketahui mengenai hal itu, dan berusaha mencari
informasi yang mereka perlukan untuk membelajarkan siswa.
5
4) Lesson Study Memungkinkan Guru Memikirkan Secara Mendalam Tujuan Jangka
Panjang Yang Akan Dicapai Yang Berkaitan dengan Siswa
Lesson Study dapat memberi kesempatan kepada guru untuk mempertimbangkan
kualitas ideal yang ingin dikuasai oleh siswa pada saat mereka lulus, kualitas apa yang
dimiliki siswa saat sekarang, dan bagaimana mengatasi kesenjangan yang ada di
antaranya. Guru sering menerjemahkan kualitas ideal yang diharapkan dimiliki oleh para
siswa itu adalah dalam bentuk kecakapan hidup. Kecakapan-kecakapan hidup yang
dimaksud, misalnya sikap menghargai persahabatan, mengembangkan perspektif, dan cara
berpikir dalam menikmati sains.
5) Lesson Study Memungkinkan Guru Merancang Pembelajaran Secara Kolaboratif
Lesson Study memberi kesempatan kepada guru secara kolaboratif merancang
pembelajaran. Menurut Lewis, rata-rata guru di Jepang mengamati sekitar 10
pembelajaran yang diteliti setiap tahun. Guru di Jepang mempersepsi bahwa aktivitas
kolaboratif sangat menguntungkan. Aktivitas kolaboratif dapat memberikan kesempatan
kepada guru untuk memikirkan pembelajarannya sendiri setelah mempertimbangkannya
dengan pengalaman yang dilakukan oleh guru yang lain. Melalui LS guru dapat saling
membelajarkan melalui aktivitas-aktivitas shared knowledge.
6) Lesson Study Memungkinkan Guru Mengkaji Secara Cermat Cara dan Proses Belajar
Serta Tingkah Laku Siswa
Lesson Study memberi kesempatan kepada guru untuk mengkaji secara cermat cara
dan proses belajar serta aktivitas siswa. Fokus Lesson Study hendaknya diarahkan pada
peningkatan pembelajaran melalui pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa.
Pengamatan tersebut bertujuan untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan kegiatan
belajar dan kegiatan berpikir siswa, bukan pada kegiatan guru. Oleh sebab itu, aktivitas LS
sesungguhnya buka menyalahkan guru atau mengkritik kesalahan guru. Di dalam Lesson
S, guru perlu mencari bukti bahwa siswa memang belajar, termotivasi, dan berkembang.
7) LS Memungkinkan Guru Mengembangkan Pengetahuan Pedagogis Yang Kuat Penuh
Daya
6
LS dapat memberi peluang kepada guru untuk mengembangkan pengetahuan
pedagogis secara optimal. Hal ini disebabkan karena melalui LS guru secara terus menerus
berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk menerjemahkan kurikulum.Guru dapat secara terus menerus memikirkan
bagaimana kualitas pertanyaan yang mampu dipecahkan oleh siswa dalam pembelajaran.
Pertanyaan tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mempertahankan minat
belajarnya secara konsisten.
8) Lesson Study Memungkinkan Guru Melihat Hasil Pembelajaran Sendiri Melalui Respon
Siswa dan Tanggapan Para Kolega
Lesson Study memberi kesempatan kepada guru melihat hasil pembelajarannya
sendiri melalui respon siswa dan tangapan para kolega. 4 Data yang diberikan oleh kolega
menjadi “cermin” bagi guru yang melaksanakan LS. Kolega dapat membantu guru
mencatat kegiatan diskusi dalam kelompok kecil, menghitung jumlah siswa yang angkat
tangan, atau mencatat pertanyaan dan jawaban guru. Guru pelaksana LS dapat pula
memita kepada kolega untuk mencatat interaksi siswa, misalnya difokuskan pada interaksi
3 orang siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan menilai karya
mereka. Dengan cara ini, guru dapat melihat bagaimana siswa mengalami pembelajaran
yang efektif.5
4
Herawati, Susilo, et.al., Lesson Study Berbasis Sekolah “Guru Konservatif Menuju Guru
Inovatif”, (Malang: Bayumedia Publishing, 2009), 2
5
Putu Ashintya Widhiartha, et.al.,Lesson Study , Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik,
Pendidikan Non-Formal, (Surabaya: Prima Printing, 2008), 1
7
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Lesson Study
Adapun kelebihan Lesson Study, yaitu:
1) Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan akuntabilitas kinerja guru.
3) Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya.
4) Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi
dalam kurikulum.
5) Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa.
6) Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan para guru tentang pemahaman berpikir
dan belajar siswa.
7) Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru.
1) Belum berawal dari permasalahan pembelajaran yang dialami siswa, dan masih
berkutat pada bagaimana mengajarkan suatu materi ajar.
2) Belum berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran atau penerapan ide
pembelajaran yang mengacu pada pencapaian kompetensi pada aspek kognitif pada
level tinggi dan aspek afektif.
3) Kelemahan dalam observasi dan refleksi.
8
4) Para observer banyak bicara antar observer yang mengganggu konsentrasi belajar
siswa.
5) Kemampuan dan ketrampilan observer dalam mengamati aspek-aspek pada aktivitas
belajar siswa (misalnya : konsentrasi, motivasi, kepuasan, interaksi belajar) masih perlu
ditingkatkan.
6) Dalam kegiatan refleksi, kebanyakan observer menyampaikan kekurangan-kekurangan
guru dan kurang menyampaikan bagaimana aktivitas siswa, dan tidak menyampaikan
langkahlangkah berikutnya.
6
Susilo, Lesson Study Berbasis Sekolah
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lesson study merupakan sebuah model pembinaan guru dalam meningkatkan
kinerja guru yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok guru demi
mewujudkan kinerja guru ke arah yang lebih baik lagi. Lesson study sendiri bukan
merupakan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat
menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi guru. Ciri-ciri dari Lesson study yaitu adanya, tujuan
bersama untuk jangka panjang, materi pelajaran yang penting, studi tentang siswa secara
cermat; dan observasi pembelajaran secara langsung. Lesson study memberikan banyak
manfaat bagi para guru, yaitu: guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, guru
dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas lainnya, dan guru dapat
mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson study. Selain itu,
Lesson study dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapannya meliputi, tahapan
perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see).
B. Saran
Untuk mengembangkan model pembelajaran lesson study, guru harus memulai satu
langkah perubahan yaitu merubah pola pembelajaran tradisional, Dalam upaya
mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah
seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat belajar
mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial. Siswa dapat
dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat, seperti:
program kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa
perlu diajak pula mengunjungi pantipanti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan
kepedulian sosialnya
10
DAFTAR PUSTAKA
Hendayana, Sumar dkk. 2007. Lesson Study Suatu Startegi Untuk Meningkatkan
Keprofesionalan Pendidik. Bandung: FPMIPA UPI dan JICA.
Susilo, Herawati, 2009. Lesson Study Berbasis Sekolah” Guru Konservatif Menuju Guru
Inovatif. Jakarta:UNJ.
Widhiartha, Ashintiya Putu. 2008. Lesson Study, Sebuah Upaya Peningkatan Mutu
11