Oleh
Anis Habibah
Intan Rosmala Dewi
Mila Rachmi Amalia
Wahyu Alamsyah
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah laporan observasi PPL I ini dapat terselesaikan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Rinaldi Rizal Putra, M.Sc. selaku dosen pembimbing lapangan dan Ibu Ikah, S.Pd. SMAN 9
Tasikmalaya yang telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian
laporan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa, serta
pihak lain yang turut membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Dalam laporan ini, penulis menyampaikan hasil pengamatan yang penulis lakukan di
SMAN 9 Tasikmalaya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi isi maupun dari segi penyusunannya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan penulis
dalam hal pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi
mahasiswa PPG Prajabatan.
Tasikmalaya,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2.1 Tujuan Lesson Study ……………………………………………………… 2
3.1 Manfaat Lesson Study ……………………………………………………… 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………… 4
2.1 Pengertian Lesson Study …………………………………………………… 4
2.2 Hakekat Lesson Study …………………………………………………… 4
2.3 Langkah-Langkah Melaksanakan Lesson Study ………………………… 5
2.4 PPL berbasis Lesson Study …………………………………………………. 8
BAB 3 REFLEKSI DAN IMPLEMENTASI LESSON STUDY …………… 9
3.1 Implementasi Lesson ………………………………………………… 9
Study
3.2 Refleksi Lesson Study ……………………………………………………… 9
BAB 4 PENUTUP ……………………………………………………………. 14
4.1 Simpulan …………………………………………………………………… 14
4.2 Saran ……………………………………………………………………… 14
DATAR …………………………………………………. 15
PUSTAKA
LAMPIRAN 16
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lesson study merupakan salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan
ini menarik untuk diperbincangkan. Lesson study ini sesungguhnya bukanlah program baru
sebab sesungguhnya program kerjasama meningkatan pembelajaran ini merupakan
kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang disebut “piloting”. Lesson study merupakan
sebuah adaptasi program peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di Jepang.
Prinsip utama lesson study adalah peningkatan kualitas pembelajaran secara bertahap
dengan cara belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Lesson study muncul sebagai salah satu alternatif yang berguna untuk mengatasi
masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Sekarang ini
masih banyak praktik pembelajaran di Indonesia yang cenderung melakukan pembelajaran
secara konvensional. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung
menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa
belajar (student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya tidak banyak memberikan
kontribusi bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Dalam hal ini,
Lesson Study dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya
perubahan dalam praktik pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih
efektif.
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) baik negeri maupun swasta
terus berlomba-lomba mencetak calon guru. LPTK selalu terus berupaya meningkatkan
mutu lulusan calon guru dengan berbagai cara. Mulai dari meningkatkan kualifikasi dosen
LPTK, memperbaiki kualitas perkuliahan melalui berbagai penelitian pendidikan dan juga
pelatihan. Keberhasilan tersebut seharusnya diindikasikan oleh semakin meningkatnya
kemampuan dan profesionalisme guru dan dosen, semakin meningkatnya kualitas proses
dan prestasi belajar siswa.
Dalam rangka mewujudkan keinginan-keinginan tersebut, khususnya upaya untuk
meningkatkan kemampuan calon guru. Universitas Siliwangi menggagas suatu bentuk
pelaksanaan PPL yang berbasis Lesson Study bagi mahasiswanya. Dengan demikian,
penyusun melaksanakan Lesson Study di SMAN 9 Tasikmalaya sebagaimana ketentuan
dari Universitas.
2.1 Tujuan Lesson Study
Penerapan lesson study sebagai salah satu alternatif pengembangan
profesionalitas guru dalam mengajar memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama Lesson
Study yaitu untuk: (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang
bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3)
meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4)
membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba
pengetahuan dari guru lainnya (Sudrajat:2008).
Selain itu, tujuan Lesson Study diantaranya:
1. Meningkatnya pengetahuan tentang pembelajaran.
2. Meningkatnya kemampuan mengobservasi aktivitas belajar.
3. Semakin kuatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan jangka panjang (perbaikan mutu pembelajaran terus-menerus);
Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran (termasuk kompetensi pedagogik).
4. Meningkatnya pengetahuan tentang materi pengajaran (termasuk kompetensi
profesional).
5. Semakin meningkatnya motivasi untuk selalu berkembang (termasuk kompetensi
kepribadian).
6. Semakin kuatnya hubungan rekan sekerja (termasuk kompetensi sosial).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lesson study sangat diperlukan dalam
pembelajaran untuk dapat terus meningkatkan mutu serta kualitas dari pembelajaran
saat ini.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam Lesson Study ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan Lesson Study di SMAN 9 Tasikmalaya pada saat
pelaksanaan Lesson Study PPL semester Ganjil tahun pelajaran 2023.
2. Mengetahui pola pembelajaran yang dilakukan guru model ketika melaksanakan
pembelajaran di kelas.
3. Mengetahui hasil observasi yang dilakukan observer saat pembelajaran
berlangsung.
4. Mengetahui refleksi yang muncul untuk perbaikan Lesson Study di SMAN 9
Tasikmalaya.
2
3.1 Manfaat Leson Study
1. Guru
a. Memperbaiki dan meningkatkan cara/model pembelajaran.
b. Terbuka atau melakukan sharing secara kolaboratif dengan koleganya.
c. Meningkatkan pengetahuan tentang cara mengobservasi aktivitas belajar siswa.
d. Meningkatkan motivasi untuk senantiasa berkembang.
e. Meningkatkan kualitas rencana pembelajaran.
2. Siswa
a. Meningkatkan aktivitas belajar.
b. Meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan hasil belajar.
3. Sekolah
Adanya Lesson Study ini dapat berpengaruh kepada semua guru untuk
memperbaiki model pembelajarannya sehingga kesulitan dan permasalahan yang
dihadapi di sekolah pada waktu kegiatan belajar mengajar dapat diatasi.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Lesson Study
Lesson Study (jugyokenyu) adalah suatu proses sistematis yang digunakan oleh
guru- guru untuk menguji keefektifan pengajarannya dalam rangka meningkatkan
keefektifan pengajarannya dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran (Garfield,
dalam Syamsuri 2010). Proses sistematis yang dimaksud adalah kerja guru secara
kolaboratif untuk mengembangkan rencana dan perangkat pembelajaran, melakukan
observasi, refleksi dan revisi rencana dan perangkat pembelajaran, melakukan observasi,
refleksi dan revisi rencana pembelajaran secara bersiklus dan terus menerus. Menurut
Walker dalam Syamsuri (2010), Lesson Study adalah suatu metode pengembangan
profesionalitas guru. Menurut Lewis dalam Syamsuri (2010), ide yang dikandung didalam
Lesson Study sebenarnya singkat dan sederhana, yakni seorang guru ingin melakukan
kolaborasi dengan guru lain untuk merancang, mengamati dan melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Namun demikian dalam praktiknya ada beberapa variasi
atau penyesuaian cara melaksanakan Lesson Study.
Secara lebih sederhana Lesson Study adalah suatu kegiatan pengkajian pembelajaran
yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru guna meningkatkan kualitas
pembelajarannya. Tim pengembangan Lesson Study yang bekerja untuk Program
SISTEMS JICA di Indonesia mengartikan Lesson Study sebagai suatu model pembinaan
profesi pendidik melalui pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran
secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip- prinsip kolegalitas danmutual
learning untuk membangun learning community (Hedrayana, dkk.2006).
2.2 Hakekat Lesson Study
Lesson Study bukanlah suatu strategi atau metode dalam pembelajaran, tetapi
merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam
merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Lesson
Study bukan sebuah proyek sesaat, tetapi merupakan kegiatan terus-menerus yang tiada
henti dan merupakan sebuah upaya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam Total
Quality Management (TQM), yakni memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa
secara terus- menerus, berdasarkan data. Lesson Study merupakan kegiatan yang dapat
mendorong
4
terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan
sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial.
Mulyana (2007) memberikan rumusan tentang Lesson Studysebagai salah satu model
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar.
Bill Cerbin & Bryan Kopp mengemukakan bahwa Lesson Study memiliki 4 (empat)
tujuan utama, yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang
dapat dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta Lesson Study; (3) meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah
pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru
lainnya.
2.3 Langkah-Langkah Melaksanakan Lesson Study
Ada beberapa cara orang melakukan Lesson Study. Hal ini tentunya disesuaikan
dengan kondisi dan situasi dalam praktiknya. Menurut Lewis (2002) menyarankan ada 6
tahapan dalam mengimplementasikanLesson Study di sekolah antara lain:
Tahap 1: Membentuk kelompok Lesson Study, yang antara lain berupa kegiatan merekrut
anggota kelompok, menyusun komitmen waktu khusus, menyusun jadwal
pertemuan dan menyetujui aturan kelompok.
Tahap 2: Memfokuskan Lesson Study dengan 3 kegiatan antara lain yakni: (a)
menyepakati tema penelitian (recearchtrime) tujuan jangka panjang bagi murid;
(b) memilih cakupan materi; (c) memilih unit pembelajaran dan tujuan yang
disepakati.
Tahap 3: Merencanakan pembelajaran (recearchlessen), yang meliputi kegiatan
melakukan pengkajian pembelajaran yang telah ada, mengembangkan petunjuk
pembelajaran, meminta masukan dari ahli dalam bidang studi dari luar
(Dosen/guru lain yang berpengalaman).
Tahap 4: Melaksanakan pembelajaran di kelas dan mengamatinya (Observasi). Dalam hal
ini pembelajaran dilakukan oleh salah seorang guru anggota kelompok dan
anggota yang lain menjadi observer.Observer tidak diperkenankan melakukan
introduksi terhadap jalannya pembelajaran baik kepada guru maupun siswa.
Tahap 5: Mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran yang telah dilaksanakan. Diskusi
5
dan analisis sebaiknya mencakup butir-butir: Refleksi oleh instruktur, informasi
6
latar belakang anggota kelompok, presentasi dan diskusi data data dari hasil
observasi pembelajaran, diskusi umum, komentar dari ahli luar, ucapan terima
kasih.
Tahap 6: Merefleksikan pembelajaran dan merencanakan tahap-tahap selanjutnya. Pada
tahap ini anggota kelompok diharapkan berpikir tentang apa yang harus
dilakukan selanjutnya. Apakah berkeinginan untuk membuat peningkatan agar
pembelajaran ini menjadi lebih baik?, apakah akan mengujicobakan dikelas
masing-masing?, dan anggota kelompok sudah puas dengan tujuan-tujuan
Lesson Study dan cara kerja kelompok.
Untuk lebih jelasnya, dengan merujuk pada pemikiran Mulyana (2007) dan
konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA), di bawah ini akan diuraikan secara ringkas tentang
empat tahapan dalam penyelengggaraan Lesson Study:
a. Tahapan Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan, para guru yang menjadi model dalam Lesson
Study menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran, seperti: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa,
mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat ketahui
berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Selanjutnya,
secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan
ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian
yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah
perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi
segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik
pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.
b. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru model yang disepakati
atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan
(2) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas
Lesson Study yang lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau
undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/ observer). Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, diantaranya:
7
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
b. Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan
natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program Lesson
Study.
c. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan
mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru
maupun siswa.
d. Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-
bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
e. Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk
mengevalusi guru.
f. Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk
keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
g. Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat
mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi
pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan
pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
c. Tahapan Refleksi (Check)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan
proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta
berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson
Study yang dipandu oleh guru pamong atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai
dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan
menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses
pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan permasalahan yang
dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak
terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang
bersangkutan). Dalam menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh
8
bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai
pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh
peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena
itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung
dalam diskusi.
2.4 PPL Berbasis Lesson Study
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah sentral di Lembaga
Pendidikan dan Tenaga kependidikan (LPTK) karena program ini merupakan jembatan
bagi mahasiswa LPTK sebelum menjadi guru yang sebenarnya. PPL merupakan ajang
latihan mahasiswa untuk menjadi guru dan merupakan ajang untuk mempertemukan antara
teori di perguruan tinggi dan praktik lapangan (yang terkadang tidak berjalan harmonis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model proses pembimbingan dan evaluasi PPL
berbasislesson study dapat meningkatkan profesionalisme calon guru baik yang berkaitan
dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian guru dan kelima
praktikan yang menggunakan PPL lesson study menyatakan lebih siap dibanding dengan
praktikan yang tidak menggunakan lesson study.
Aspek yang dilihat dari keaktifan mahasiswa sejak merencanakan PBM, penyusunan
Rencana Pembelajaran/skenario pembelajaran, penguasaan materi dan kelas, penggunaan
media dan ketepatan evaluasi semuanya bisa terlihat ketika plan-do- see. Dengan kehadiran
dan diskusi yang dihadiri observer dan juga guru pamong mampu meningkatkan kualitas
proses dan hasil PPL sekaligus mengefektifkan sistem evaluasi.
9
BAB 3
IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI LESSON STUDY
10
masukan dan saran untuk perencanaan Lesson Study. Guru Model menyiapkan
format-format Lesson Study, lembar observasi untuk pengamat mahasiswa, serta
format observasi pembelajaran untuk Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.
Pada hari Rabu, 01 Maret 2023, dilakukan pelaksanaan Lesson Study di kelas XI
MIPA 4 pada jam pelajaran ke 5 dan 6. Guru Model terlebih dahulu berkonsultasi
dengan Guru Pamong mengenai praktik pengajaran terbimbing yang akan dilakukan.
Meskipun Dosen Pembimbing tidak hadir, rencana pembelajaran telah dikonsultasikan
sebelum pelaksanaan Lesson Study.
Pelaksanaan Lesson Study dilakukan sesuai dengan RPP yang telah direncanakan.
Dalam kegiatan ini, hadir Guru Pamong, kami berempat sebagai Guru Model, serta
Dosen Pembimbing yang berhalangan hadir namun rencana pembelajaran sudah
dikonsultasikan sebelum pelaksanaan Lesson Study. Model pembelajaran yang
digunakan adalah PjBL, di mana siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk
mengerjakan proyek sesuai dengan minat yang diminati oleh peserta didik dengan
kesempatan pemilihan, yaitu berupa video pendek, poster fisik atau digital, dan
artikel.
Setelah pelaksanaan Lesson Study, dilakukan refleksi yang diikuti oleh Guru Pamong
dan kami berempat sebagai Guru Model. Hasil observasi kelas yang dilakukan secara
bergantian menunjukkan bahwa pengelolaan serta pengendalian kelas perlu
diperbaiki, dan masih terdapat beberapa siswa yang melakukan kegiatan sendiri yang
berada di luar proses pembelajaran. Guru Pamong menyampaikan bahwa model
pembelajaran PjBL memerlukan pengontrolan yang cukup teliti, namun secara umum
skenario pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan dan sintaks yang
dilaksanakan. Saran dari Guru Pamong adalah agar pengelolaan kelas lebih
diperhatikan, terutama pada sebagian siswa yang masih bingung dan pasif. Secara
keseluruhan, siswa bersikap kooperatif dan kolaboratif dalam proses pembelajaran
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dari perencanaan pembelajaran.
14
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Lesson study merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam satu ruangan
kelas. Terdapat 3 tahap dalam pelaksanaan Lesson Study, yaitu perencanaan (Plan),
Pelaksanaan (Do), dan Refleksi (See).
Simpulan dari pelaksanaan Lesson Study yang telah dilaksanakan di SMAN 9
Tasikmalaya diantaranya:
a. Lesson Study yang dilaksanakan di SMAN 9 Tasikmalaya berlangsung dengan baik,
dimana guru dan observer bisa bersama-sama belajar dan bisa memperbaiki kegiatan
pembelajaran dari hasil pengamatan supaya untuk pembelajaran yang berikutnya bisa
lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah baik, sehingga siswa bisa aktif
dalam kegiatan proses pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi yang dilakukan pada akhir Lesson Study ini sangat membangun guru maupun
para observer yang ikut dalam kegiatan Lesson Study, dengan adanya refleksi ini guru
bisa memperbaiki cara mengajarnya dari saran dan kritik yang disampaikan para
observer.
4.2 Saran
Dari uraian yang dipaparkan pada Bab 1 sampai Bab 3 serta adanya kesimpulan di
atas, maka di sini penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Mengembangkan sosialisasi Lesson Study agar lebih dikenal oleh berbagai
lembaga pendidikan.
2. Sikap membuka diri dari peserta Lesson Study untuk diobservasi dan direfleksi,
perlu dipertahankan agar proses perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran
bisa maju dan bersaing dengan negara lain.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
18
19
Lesson Study (LS) II
20
21
Lesson Study (LS) III
22
JURNAL HARIAN
1. Anis Habibah
23
24
2. Intan Rosmala Dewi
25
26
27
3. Mila Rachmi Amalia
28
29
4. Wahyu Alamsyah
30
31
32
33
34
35
36
37
38