Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGEMBANGKAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI


MATA KULIAH “ KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI”

Dosen Pengampu :
Santy Andrianie, M.Pd.

Di Susun Oleh
Kelompok 08
1. Tias Tara Dwiva (19.1.01.01.0003)
2. Fitrinai Qurrotul Uyun (19.1.01.01.0018)

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI


FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN dan KONSELING
i KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala kuasa-Nyalah kami bisa menyusun Makalah ini yang berjudul ”hubungan
antar pribadi’’ telah selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada ibu santy andrianie, M.Pd.selaku
Dosen pengampu mata kuliah “komunikasi antar pribadi” yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang
telah turut serta membantu menyumbangkan pikirannya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-per satu.
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi para
pembaca terutama pada para orang tua atau siapapun yang membaca makalah
ini.Kami juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua
pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

Kediri, 30 oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik hubungan antar pribadi……………………………………. 3
B. Iklim komunikasi yang efektif dalam hubungan antar pribadi …………..4
C. Mengembangkan dan memelihara hubungan antar pribadi……………….5
D. Negoisasi dan wawancara…………………………………………………6
E. Mengelola konflik dalam hubungan antar pribadi………………………..9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial, adalah
perilaku komnikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti
membutuhkan orang lain. Dari lahir sampai mati, cenderung memerlukan
bantuan orang lain (tidak terbatas pada keluarga, saudara, dan teman).
Kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang
menunjukkan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia
berhubungan dengan orang lain.Secara kodrati, manusia hidup sebagai
makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, artinya
bahwa setiap manusia pada hakikatnya memiliki “keunikan” yang
membedakan dengan orang lain. Setiap orang memiliki kedudukan dan peran
berbeda, saling memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai makhluk sosial,
artinya bahwa secara kodrati sejak dilahirkan manusia memerlukan bantuan
orang lain.
Karakteristik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk
membangun sebuah relasi dengan orang lain, sehingga akan terjalin sebuah
ikatan perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang
dinamakan hubungan interpersonal. Hubungan antar pribadi dalam arti luas
adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala
situasidan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.
B. Rumusan Masalah
A.Bagaiman karakteristik hubungan antar pribadi?
B.Bagaimana Iklim komunikasi yang efektif dalam hubungan antar pribad
i?
C. Bagaimana caraMengembangkan dan memelihara hubungan antar priba
di? 1
D.Bagaimana Negoisasi dan wawancara?
E. Bagaimana caraMengelola konflik dalam hubungan antar pribadi?
A.Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui karakteristik hubungan antar pribadi
B.Untuk mengetahui iklim komunikasi yang efektif dalam hubungan antar p
ribadi
C.Untuk mengetahui caramengembangkan dan memelihara hubungan antar
pribadi
D. Untuk mengetahui negoisasi dan wawancara
E. Untuk mengerahui caramengelola konflik dalam hubungan antar pribadi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik hubungan Antar Pribadi


Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik hubungan antarpriba
di adalah sebagai berikut :
1.hubungan antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self)
Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyan
gkut pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dala
mdiri individu. Oleh karena itu, artinya hubungan antar pribadi dibatasi ole
h siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
2.Hubungan antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan anta
rpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang menjadi
media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi pengirim pesan sert
a bagaimana hubungan kita dengan penerima pesan tersebut.
3. Hubungan antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-
pihak yang berhubungan.Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik u
ntuk sang pengirim pesan, maupun juga penerima pesan. Oleh karena itu, j
arak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu hubungan a
gar mencapai hubungan yang efektif.
4. Hubungan antarpribadi bersifat transaksional
Transaksional yang menjadi sifat hubungan antar pribadi mengacu pada ti
ndakan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak me
nyampaikan dan menerima pesan.
5. Hubungan antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung sat
u dengan lainnya.
Dalam sebuah hubungan antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang berkait
an mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan terjadi k
esenjangan dalam 3berhubungan dan menimbulkan keheningan serta salah
pemahaman antara pengirim pesan dan penerima pesan. Oleh karena itu, p
eran pesan menjadi sangat penting.
6. Hubungan antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.
Proses penyampaian pesan yang terjadi saat hubungan antar pribadi berlan
gsung tidak dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah disampaika
n dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi stimulasi berbeda –
beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar tercipta
hubungan yang kondusif.

B. Iklim komunikasi yang efektif dalam hubungan antar pribadi


Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur
komunikasi, antara lain:
1) Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan
menggunakan media tertentu.Unsur yang sangat berpengaruh dalam
komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu
komunikasi.
2) Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian
memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3) Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai
sarana berkomunikasi.Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya
berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan
lain sebagainya.
4) Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh
Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan
pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi
5) Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan
pesan.Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan
4
sesuai dengan pesan yang diterima.
B. Untuk Mengetahui Cara Mengembangkan Dan Memelihara Hubungan
Antar Pribadi
1. Menjadi pendengar yang baik
Setiap orang pasti ingin didengar, oleh karena itu dalam membangun
suatu hubungan dengan orang lain anda harus menjadi pendengar yang
baik terlebih dahulu. Hal tersebut akan membuat lawan bicara nyaman.
Selain itu dengan mendengar anda akan mendapatkan banyak informasi
juga. Saat mendengarkan anda juga dapat menunjukan ekspresi yang
baik dengan sesekali tersenyum atau mengangguk.
2. Jangan memotong pembicaraan
Saat seseorang sedang bicara, jangan memotong
pembicaraannya.Tunggu sampai dia selesai barulah anda memberikan
sanggahan atau tanggapan.Memotong pembicaraan dapat merubah
suasana.
3. Memberikan perhatian penuh
Kontak mata dengan lawan bicara dapat menunjukan kalau anda
memberikan perhatian penuh terhadap pembicaraan kalian.Usahakan
untuk tidak memainkan gadget saat berkomunikasi sebagai wujud
menghargainya.
4. Memberikan respon
Memberikan respon juga merupakan hal yang penting dalam komunikasi
interpersonal.Hal tersebut menunjukan kalau anda memperhatikan
pembicaraan. Respon yang anda berikan juga akan melanjutkan jalannya
komunikasi, terjadi timbal balik dua arah antara anda dan lawan bicara.
Seseorang juga akan merasa dimengerti saat anda menunjukan simpati
kepadanya. Anda mungkin dapat memberikan saran atau motivasi.
5. Mulai terbuka
Tidak hanya lawan bicaramu yang bercerita, anda juga dapat mulai
menunjukan diri anda. Biasanya saat anda mulai menceritakan tentang
diri atau pengalaman anda, anda sudah mulai menunjukan keterbukaan
5
kepada orang lain. Lawan bicara anda akan merasa dipercaya dan dapat
mempercayai anda juga sebagai teman bicara yang baik. Selanjutkan
akan lebih mudah dalam melakukan komunikasi dengan orang tersebut
sehingga hubungan yang lebih dekat akan terbangun.
Hal yang tidak boleh dilupakan, anda harus merasa percaya diri saat
berkomunikasi dengan orang lain. Tidak perlu merasa gugup, percayalah
anda juga memiliki sesuatu yang menarik. Aura positive yang anda tunjukan
akan sangat mempengaruhi suasana. Seseorang akan merasa nyaman
berinteraksi dengan anda saat anda menunjukan semangat dan antusiasme.

C. Negosiasi dan Wawancara


1. Negoisasi
Negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak yang
melakukan hubungan mempunyai hak atas hasil akhir. (oliver). Pakar lain
mengatakan bahwa negosiasi adalah proses dimana paling sedikit ada dua
pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk
bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.(Casse). Sementara
Stephen Kozicki mengemukakan Negosiasi adalah sustu seni dalam mencapai
persetujuan dengan memecahkan berbagai perbedaan melalui kreatifitas.
Tujuan negosiasi adalah antara lain :
a. Untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak
b. Untuk memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak
c. Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghidari kerugian, atau
memecahkan problem lain.
Dalam melakukan negosiasi terdapat 6 tahapan yang penting yang harus
dilakukan, meliputi:
1) Persiapan meliputi
a) Mengumpulkan informasi
b) Menentukan tim negosiasi
c) Mengusahakan lebih banyak mengenal profil pihk lawan, tujuannya
adalah menumbuhkan kepercayaan diri dan kesiapan dalam melakukan
negosiasi.
6
2) Kontak pertama
Tahap ini adalah tahap pertemuan secara langsung abtara kedua belah
pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
Tahap penilaian yang berlangsung diantara para negosiator dan
biasanya pada tahap ini akan memunculkan kesan pertama antara kedua
belah pihak.
3) Konfrontasi
Tahap ini adalah tahap dimana sering terjadinya adu argumentasi
antara kedua pihak terhadap segala sesuatu yang dinegosiasikan.Pada
tahap ini terdpat perbedaan dan potensi perdebatan yang semakin
memanas dan biasanya tidak terkendali disebabkan oleh kurangnya
pengendalian emosi.
4) Konsiliasi
Bentuk konsoliasi adalah melakukan tawar menawar untuk memperoleh
titik temu atau kesepakatan yang betul-betul disepakati dan bermanfaat
bagi kedua belah pihak. Seperti halnya proses tawar menawar antara
penjual dan pembeli.
5) Solusi tahap
Dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan memberi, atau
dimana para negosiator mulai menemukan titik kesepakatan bagi kedua
belah pihak dengan cara mereka masing-masing dengan
mengembangkan sikap relasional yaitu sikap yang selalu berorientasi
untuk menanggung bersama dan selalu menumbuhkan sikap saling
member solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
6) Pasca Negosiasi
Tahap ini adalah tahap terakhir dari negosiasi yaitu bentuk
konsolidasi bagi kedua belah pihak, apakah masing-masing pihak
benar-benar memiliki komitmen atas segala yang telah disepakati
bersama.

2. Wawancara
7
Wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik
tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan
pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi
(narasumber). Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena
ia merupakan sarana atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap
pengumpulan data kualitatif hampir selalu membutuhkan wawancara dengan
sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan
sebagainya.Wawancara adalah salah satu teknik meliput, selain terjun
langsung ke lapangan atau tempat kejadian peristiwa dan studi literatur atau
studi kepustakaan. Etika dalam wawancara di antaranya adalah
(1) sebutkan/perkenalkan identitas diri
(2) jelaskan tujuan wawancara
(3) datang tepat waktu, konfirmasi bila terlambat
(4) menghormati permintaan responden, buat secara tertulis.
Misalkan dalam suatu wawancara, kita melakukan hubungan komunikasi
dengan seorang yang diwawancara.Dalam wawancara tersebut, ada pihak
yang lebih mencondong memberikan pertanyaan.Wawancara biasanya
dilakukan untuk mengumpulkan data yang ingin kita dapat.Ada juga etika
dalam berwawancara, diantaranya adalah memperkenalkan diri terlebih
dahulu.Kemudian kita sampaikan maksud dari wawancara yang kita lakukan.
Kita juga harus respect kepada orang yang kita tanya sehingga ia merasa
nyaman.

Berikut ini ialah hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan


wawancara:

1) Gunakan volume suara yang baik dan terdengar (berbicara tidak


terlalu keras).
2) Hindari bahasa menggurui responden.
3) Hindari sikap rakus.
4) Fokus pada lawan bicara.
5) Fokus pada pembicaraan.
6) Tidak boleh memotong pembicaraan.
8
7) Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
8) Hindari kata-kata kasar (kotor).
9) Bersikap ramah.
10) Jangan menyakiti hati responden.
11) Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
12) Ucapkan terima kasih.

D. Mengelola Konflik Dalam Hubungan Antar Pribadi

Jika kita terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, ada hal yang harus
dipertimbangkan yaitu:

a. Kepentingan pribadi kita

b. Hubungan baik dengan pihak lain

Lima gaya mengelola konflik antar pribadi, yaitu:

a. Gaya Kura-kura

– Cenderung menghindari masalah

– Cenderung menghindari orang-orang yang berpotansi timbulkan


konflik

– Ada keyakinan bahwa solusi konflik hanya sia-sia

– Lebih mudah menarik diri (fisik dan psikologis) daripada


menghadapinya

– Figur : baladewa

b. Gaya ikan hiu

– Tercapainya tujuan pribadi adalah hal utama

– Hubungan dengan pihak lain tidak terlalu penting

– Konflik harys diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak
lainnya kalah

– Mencari kemenangan dengan cara menyerang, mengungguli dan


mengancam 9

– Figur : Duryudana
c. Gaya kancil

– Sangat mengutamakan hubungan

– Kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadi

– Ingin diterima dan disukai orang lain

– Konflik harus dihindari, demi kerukunan

– Adanya keyakinan bahwa setiap konflik tidak mungkin dipecahkan


tanpa merusak hubungan

– Konflik harus didamaikan bukan dipecahkan, agar hubungan tidak


menjadi rusak

– Figure: puntadewa

d. Gaya rubah

– Senang mencari kompromi

– Tercapainya tujuan pribadi maupun terpeliharanya hubungan baik


dengan pihak lain sama-sama penting

– Mau mengorbankan sedikit tujuan dan hubungannya dengan pihgak


lain demi tercapainmya kepentingan dan kebaikan bersama

e. Gaya burung hantu

– Sangat mengutamakan tujuan pribadi sekaligus hubungannya dengan


pihak lain

– Konflik merupakan masalah yang harus dicari solusinya

– Solusi konflik harus sejalan dengan tujuan pribadi lawan

– Konflik bermanfaat meningkatkan hubungan dengan caramengurangi


ketegangan yang terjadi antara dua pihak yang berhubungan

– Selalu berusaha
10mancari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak
– Berusaha menghilangkan ketegangan dan perasaan negatif lain yang
mungkin muncul dalam diri kedua belah pihak

– Figure: kresna

Strategi Mengatasi Konflik

Konflik dalam komunikasi perlu diatasi, maka dari itu yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perlu keterampilan untuk membedakan yang wajar dan sehat serta


terampil untuk mengelolanya.

2. Menetapkan batas secara konstruktif antara yang boleh dibahas dengan


yang tidak.

3. Memulai percakapan yang bermanfaat dan dapat diterima setiap pihak.

4. Mengarahkan pada batas-batas yang disepakati

5. Terampil menyatakan ketidaksetujuan tanpa ada kesan menolak gagasan


pihak lain.

6. Sebaliknya, ia mampu menerima ketidaksetujuan pihak lain tanpa merasa


ditolak.

7. Melihat konflik dari sudut pandang orang lain.

8. Mengarahkan keputusan pada kepuasan bersama

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

12
DAFTAR PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-pribadi

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-
organisasi.html#:~:text=Jadi%20secara%20singkat%2C%20yang
%20termasuk,pada%20tujuan%2Dtujuan%20kinerja%20tinggi.

https://silabus.org/komunikasi-efektif/
https://www.kompasiana.com/monicaolivia/581ad8470123bdc244059d26/
membangun-hubungan-melalui-komunikasi-interpersonal?
page=all#sectionall

https://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/konflik-dalam-hubungan-anta
r-pribadimengelola-konflik-antar-pribadi-dan-strategi-mengatasi-konflik/

https://florentinamagnani.wordpress.com/2017/10/18/komunikasi-lisan-
dalam-rapat-wawancara-dan-negosiasi-tugas-komunikasi-bisnis/

13

Anda mungkin juga menyukai