Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu


komunikasi

Dosen pengampu : Najmuddin,Ph.D

Disusun oleh:
RIANI ZAHRA
No BP : 21140041

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah komunikasi politik yang berjudul
Komunikasi Interpersonal.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

Padang, 3 Januari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang
terjadi antara dua orang atau lebih. Contoh komunikasi interpersonal (antarpribadi) seperti
percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan percakapan antara tiga orang.
Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan bekerja.
Komunikasi interpersonal bisa disebut komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi
ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan.

Dengan demikian secara umum komunikasi terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi
pertukaran pikiran atau pengertian antara komunikator (penyebar pesan)

dengan komunikan (penerima pesan), tujuan dari komunikasi tersebut adalah untuk tercapainya
suatu pengertian antar dua belah pihak atau menyamakan makna pesan yang telah
disampaikan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Komunikasi Interpersonal?

2. Bagaimana Persahabatan dan Hubungan Interpersonal?

3. Bagaimana Proses Persahabatan?

4. Bagaimana Proses Hubungan Interpersonal untuk membangun Komunikasi Interpersonal yang


efektif?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian komunikasi interpersonal.

2. Mengetahui bagaimana persahabatan dan hubungan interpersonal.

3. Mengetahui proses persahabatan.

4. Mengetahui proses hubungan interpersonal yang efektif.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang
terjadi antara dua orang atau lebih. Contoh komunikasi interpersonal (antarpribadi) seperti
percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan percakapan antara tiga orang.
Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan bekerja.
Komunikasi interpersonal bisa disebut komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi
ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan.

Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal:

1. Bahasa yang digunakan bisa formal dan informal.

2. Memakai media tertentu misal telepon, ponsel, dan e-mail.

3. Dilakukan dua orang atau lebih.

4. Bersifat terbuka dan komunikatif.

Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli

Mengutip dari jurnal "Komunikasi Antar Pribadi" buatan Drs. Syahrul Abidin, M.A, ada
beberapa pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli, yaitu:

1. Joe Ayres Menurut Joe Ayres, tidak ada makna seragam diantara para pakar dalam
mengartikan komunikasi interpersonal. Beberapa orang menandai komunikasi ini sebagai sebuah
tingkatan dari proses terjadinya komunikasi antar manusia.

2. Dean Barnlund Menurut Dean Barnlund, komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi
yang melibatkan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi ketika melakukan interaksi yang
berfokus pada isyarat verbal dan nonverbal serta saling berbalas. Jika tidak ada proses pertukaran
verbal dan nonverbal maka tidak disebut proses komunikasi antarpribadi.
3. Gerald Miller Gerald Miller membedakan komunikasi interpersonal dan bukan komunikasi
antarpribadi. Perbedaanya terletak pada cultural atau sosiologi (keanggotaan kelompok).
Komunikasi antarpribadi melandaskan persepsi dan reaksi pada karakter psikologis yang unik
dari individu.

Tujuan Komunikasi Interpersonal

Menurut De Vito (1997) tujuan komunikasi antarpribadi untuk berpikir, melakukan penalaran,
menganalisis, dan merenung.

Mengutip dari jurnal "Komunikasi Antarpribadi Pustakawan Dengan Pemustaka Dalam Memberi
Layanan Jasa Di Perpustakaan" yang dibuat Daryono, tujuan komunikasi interpersonal yaitu:

1. Mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain.

2. Membantu orang lain.

3. Menolong orang lain.

4. Bertukar pikiran.

5. Memecahkan masalah.

6. Menyampaikan informasi.

7. Membina hubungan.

8. Saling mempengaruhi dan bermain.

9. Mengenal diri sendiri dan orang lain.

10. Berbagi pengalaman.

11. Menumbuhkan motivasi.

12. Melakukan kerjasama.


B. Persahabatan dan Hubungan Interpersonal

Dalam komunikasi sehari-hari kita sebagai manusia tidak terlepas dari konteks sosial agar dapat
menjalin interaksi sosial yang baik, karena sebagai mahluk sosial kita saling membutuhkan dan
tidak bisa berjalan dengan sendirinya, seperti bantuan dari teman. Kerena kita membutuhkan
kehadiran orang lain, maka kita harus menjaga hubungan dengan baik.

Hubungan interpersonal dengan teman yang terjalin memberikan dampak positif yang dirasakan
seperti mengurangi rasa kesepian, bertukar pikiran, dan memberikan kebahagiaan. Untuk
menjaga hubungan yang baik dengan teman kita harus memahaminya agar ia merasa nyaman
dan tidak terganggu, saling percaya satu sama lain, dan saling menghormati. Keterbukaan dalam
hubungan pertemanan dapat meningkatkan kepercayaan, jika kita saling terbuka untuk
mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita sembunyikan apa yang
tidak diketahui artinya kita sudah saling percaya satu sama lain, setelah saling mempercayai
maka akan timbul rasa simpati dan empati.

Simpati dan empati pun menjadi penting untuk menjaga hubungan, karena rasa simpati dan
empati kita dapat merasakan apa yang teman kita rasakan seperti memberikan dukungan atau
motivasi dikala teman kita sedang kesusahan dan jika teman kita sedang bahagia maka kita juga
akan ikut merasakan kebahagian. Rasa peduli dengan sesama temanlah dapat menjaga
keharmonisan dalam menjalin ikatan pertemanan yang kuat.

Menjaga agar tidak ada konflik yang terjadi dalam hubungan seperti berkomunikasi dengan
baik, orang lain atau teman kita akan memperhatikan bagaimana kita berbicara, maka dari itu
alangkah baiknya kita berusaha meningkatkan cara berkomunikasi kita dengan baik agar tidak
salah ucap dan tidak menyinggung perasaan teman kita.

Mempelajari segala keinginan-keinginan teman kita, untuk mengetahuinya kita belajar dari
keinginan-keinginan sendiri, apa yang kita inginkan adalah yang diinginkan teman kita juga, jika
kita ingin dihargai maka harus menghargai teman kita. Selalu mencurahkan segala kesediaan kita
untuk mendengar dan memberi, tidak hanya mendengarkan pembicaraan saja, namun juga
mengkondisikan segala aspek nonverbal yang dapat mendukung keefektifitasan dalam
berkomunikasi.
Dengan semua itu hubungan pertemanan kita akan semakin dekat dan bisa dibilang sahabat.
Karena dengan kehadiran seorang sahabat dalam kehidupan kita dapat memberikan warna
tersendiri, kita bisa berbagi cerita, canda tawa bersama, saling mendukung dalam suka maupun
duka. Maka dari itu kita harus menjaga keharmonisan dalam menjalin hubungan persahabatan
yang kuat.

C. Proses Persahabatan

1. Mengenal piramida persahabatan terlebih dahulu

Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita mengenal konsep tentang piramida persahabatan.
Menurut Jermaine Tucker dalam Humans, setidaknya ada lima tahapan dalam konsep tersebut.
Dari urutan paling bawah adalah stranger (orang asing), acquaintance (sebatas kenal), casual
friends (teman biasa), close friends (teman dekat) dan intimate friends (teman yang intim dan
akrab).

Untuk menjadi sahabat, seseorang harus melalui tahapan mulai dari bawah hingga atas. Of
course, tentu saja kita tidak bisa serta merta mempercayai orang asing menjadi sahabat, kan?
Harus ada tahapan yang dilalui terlebih dahulu, yang memerlukan effort, tenaga dan waktu untuk
menjaga pertemanan tersebut.

2. Mari kita mulai dari fase stranger (orang asing)

Kita bertemu dengan banyak orang asing setiap harinya. Sebagian besar hanya sekadar lewat lalu
pergi, namun ada juga yang akhirnya kita kenal. Misalnya, orang yang sama-sama mengantri di
kasir swalayan dan tetangga jauh yang namanya tidak kita ketahui adalah orang asing bagi kita.

Tahap stranger ini didefinisikan dari kurangnya kesadaran akan keberadaan orang lain. Ini
merupakan tahap terbawah dari piramida persahabatan. Kesan pertama sangatlah penting untuk
mencapai tahap selanjutnya. Jika kesan pertama buruk, maka kemungkinan hubungan ini tidak
akan berkembang. Sebaliknya, jika kesan pertama baik, maka akan mengarah pada interaksi dan
membuka pintu ke tahap selanjutnya.

3. Berlanjut ke tahap acquaintance (sekadar kenal)


Tahap selanjutnya adalah acquaintance (sekadar kenal). Di tahap ini, kita mengenal sedikit
tentang orang itu, namun tidak sampai mendalam dan tidak terlalu banyak berinteraksi juga.
Contoh acquaintance adalah teman kelas sebelah atau rekan kerja.

Seorang kenalan bisa jadi kita temui sehari-hari, namun interaksinya lebih banyak basa-basi saja.
They are not actual friend to us, karena interaksi yang minim, kurang kedekatan dan tidak
mengenal lebih dalam. Namun, kita bisa mengubahnya menjadi teman jika kamu dan orang
tersebut lebih banyak menghabiskan waktu berdua.

4. Beranjak menjadi casual friend

Sampailah kita pada tahap casual friend (teman biasa). Di tahap ini, kita cukup banyak
menghabiskan waktu dengan mereka, bertukar cerita dan berbincang tentang diri masing-masing.
Untuk mengubah acquaintance menjadi casual friend, sebenarnya mudah kok. Cukup ajak saja
orang tersebut makan siang untuk mengenal satu sama lain. Intinya, cobalah menghabiskan
waktu untuk saling mengenal.

Namun, perlu diingat untuk terus merawat dan menjaga hubungan pertemanan. Pertemanan
sangat rentan untuk berubah, tak jarang kita temui dua orang teman yang awalnya dekat, bisa
jadi jauh dan tidak saling menyapa. Jadi, selalu sempatkan waktu untuk bertemu dan mengobrol,
ya!

5. Berlanjut ke tahap close friend (teman dekat)

Untuk mencapai level ini, dibutuhkan effort yang tidak main-main, karena kepercayaan tidak
diberikan begitu saja, kan? Maka, berusahalah menjadi pribadi yang mau menerima, mendengar
dan memahami. Selain itu, dibutuhkan upaya untuk tidak menghakimi dan sama-sama mau
merawat hubungan pertemanan ini, bukan hanya dari satu pihak.

6. Sampailah ke tahap intimate friend

Apa perbedaan antara close friend dan intimate friend? Meskipun sama-sama sering
menghabiskan waktu berdua, sering curhat satu sama lain dan saling support, nyatanya level
keintiman antara keduanya berbeda. Istilahnya, intimate friend adalah kedua orang yang sudah
terkoneksi jiwanya (connected soul to soul), ungkap laman Humans.Inilah level tertinggi dari
persahabatan, di mana kita sudah tidak perlu malu atau takut dalam mengungkapkan hal yang
rahasia atau privat sekalipun. Saking dekatnya, ada yang bisa membaca gestur dan bahasa tubuh
sahabatnya dan langsung mengerti apa yang sedang terjadi, bahkan tanpa terlontar kata
sekalipun. Mencapai tahap ini tidak mudah, pasti melewati waktu yang panjang, penuh ujian dan
suka duka yang dialami.

7. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk bisa menjadi sahabat?

Konon, semakin bertambahnya usia, semakin sulit bagi kita untuk berteman dengan seseorang.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam laman Business Insider, rata-rata orang dewasa
perlu menghabiskan waktu 50 jam dengan seseorang untuk menjadi casual friend. Sementara,
untuk menjadi close friend, butuh waktu lebih lama, yakni 200 jam!

Memang, membangun ikatan emosional butuh waktu. Apalagi, di usia dewasa, semua orang
memiliki kesibukan masing-masing, membuat kita sedikit kesulitan untuk menghabiskan waktu
bersama.

D. Proses Hubungan Interpersonal untuk Membangun Komunikasi Interpersonal


yang Efektif

Tubbs dan Moss (2000) menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif didapatkan
ketika individu saling memahami informasi yang disampaikan serta mudah dipahami oleh
individu lainnya.

Hubungan interpersonal yaitu hubungan yang dibangun oleh dua orang atau lebih yang saling
tergantung dan memiliki cara-cara interaksi yang konsisten menjadi penting dalam kehidupan
mengingat sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat lepas dari adanya interaksi dengan orang
lain.

Cara Meningkatkan Komunikasi Interpersonal yang efektif

1. Tunjukkan senyuman

Siapa sangka bahwa langkah kecil juga dapat mendatangkan sesuatu yang besar? Cara pertama
yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal adalah
dengan tersenyum. Jika kamu saja dapat memberikan seyuman pada orang yang kamu temui
pertama kali atau bahkan pada orang yang tidak kamu kenal, tentu tidak akan sulit untuk
memberikan senyuman pada rekan-rekan kerjamu.

Sebaliknya, jika kamu menunjukkan wajah yang kurang ramah tentu saja orang-orang di
sekitarmu akan sungkan untuk dekat denganmu. Hal ini akan menghambat kamu dalam
komunikasi interpersonal. Jangan biarkan masalah yang kamu alami menghilangkan
senyumanmu di tempat kerja. Kamu mungkin bisa berbagi masalahmu dengan rekan kerjamu,
tapi jangan biarkan mereka membaca masalah dari wajahmu.

2. Jadilah partner yang pengertian dan perhatian

Cara selajutnya yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan komunikasi interpersonal di
tempat kerja adalah dengan menjadi pengertian dan menunjukkan perhatian pada rekan kerjamu.
Tidak perlu sungkan untuk memberi pujian ketika rekan kerjamu melakukan sesuatu yang
memang patut diberi apresiasi. Jangan pernah lupa juga untuk selalu berterimakasih untuk hal
yang mereka lakukan untukmu, seberapa kecilpun itu.

Selain itu, kamu bisa menunjukkan perhatian dengan mengingat ulan tahun rekan-rekan kerjamu
dan memberi selamat untuk setiap hal baik yang dapat padanya dan juga menunjukkan simpati
jika mereka mengalami hal buruk. Menghargai lawan bicaramu juga sangat penting untuk
meningkatkan komunikasi interpersonal.

3. Bangun kebersamaan

Bagaimana cara membangun kebersamaan demi meningkatkan komunikasi interpersonal?


Mulailah dengan memperlakuakan semua rekan kerjamu dengan perlakuan yang sama. Jangan
biarkan satu rekan kerjamu merasa tidak lebih didengar daripada rekan kerjamu yang lain.
Hargai pendapat semua orang dengan porsi yang sama karena setiap orang memang memiliki
hak untuk dipertimbangkan pendapatnya.

Hal yang tidak kalah penting jika ingin membangun kebersamaan untuk meningkatkan
komunikasi interpersonal, jangan pernah bergosip! Kamu pasti tidak akan sadar seberapa cepat
gosip akan tersebar di lingkungan kerja, jadi lebih baik hindari sejak awal. Dan ingatkah kamu
sudah mencatat kapan ulang tahun rekan kerjamu? A surprise party would be great! Jika kamu
bukan menjadi penggagasnya, pastikan saja kamu terlibat dengan hal menyenangkan seperti ini
dan jangan sampai melewatkannya!

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam komunikasi sehari-hari kita sebagai manusia tidak terlepas dari konteks sosial agar dapat
menjalin interaksi sosial yang baik, karena sebagai mahluk sosial kita saling membutuhkan dan
tidak bisa berjalan dengan sendirinya, seperti bantuan dari teman. Kerena kita membutuhkan
kehadiran orang lain, maka kita harus menjaga hubungan dengan baik.

Hubungan interpersonal dengan teman yang terjalin memberikan dampak positif yang dirasakan
seperti mengurangi rasa kesepian, bertukar pikiran, dan memberikan kebahagiaan. Untuk
menjaga hubungan yang baik dengan teman kita harus memahaminya agar ia merasa nyaman
dan tidak terganggu, saling percaya satu sama lain, dan saling menghormati. Keterbukaan dalam
hubungan pertemanan dapat meningkatkan kepercayaan, jika kita saling terbuka untuk
mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita sembunyikan apa yang
tidak diketahui artinya kita sudah saling percaya satu sama lain, setelah saling mempercayai
maka akan timbul rasa simpati dan empati.
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61641c388b290/pengertian-tujuan-dan-proses-komunikasi-
interpersonal
https://www.kompasiana.com/iipabdulbachrudin2260/601517418ede48176d4979b2/komunikasi-
interpersonal-menjaga-hubungan-dengan-sahabat
https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/tahap-terbentuknya-persahabatan-
secara-ilmiah/7
https://glints.com/id/lowongan/meningkatkan-komunikasi-interpersonal-yang-
profesional/#.YdIMBWhBzIU

Anda mungkin juga menyukai