Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan masyarakat menuntut adanya peningkatan
kebutuhan masyarakat, khususnya akan pelayanan kesehatan termasuk
tuntutan asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar.
Dinamika globalisasi yang terjadi menyebabkan perpindahan penduduk
baik antar daerah maupun antar negara (migrasi) dimungkinkan dapat
terjadi dan mampu menimbulkan pergeseran terhadap tuntutan asuhan
keperawatan. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki
keragaman budaya yang sangat kaya menyebabkan ada beberapa
kebiasaan kultur yang terpengaruh dalam kehidupan sehari-hari khususnya
bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of
knowledge yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan
dalam praktek keperawatan. Perkembangan teori keperawatan terbagi
menjadi 4 level perkembangan yaitu metha theory, grand theory, midle
range theory dan practice theory. Salah satu teori yang diungkapkan pada
midle range theory adalah Transcultural Nursing Theory (Pratiwi, 2011).
Teori yang berasal dari disiplin ilmu antropologi yang kemudian
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Konsep keperawatan didasari
oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang
melekat dalam masyarakat.
Perawat memandang pasien sebagai makhluk bio-psikososio-
kultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap
perubahan kesehatan. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat
tidak bisa terlepas dari aspek kultural yang merupakan bagian integral dari
interaksi perawat dengan pasien. Perawat berupaya memberikan
pemahaman terhadap pasien sebagai bagian kebutuhan menyeluruh pasien
dalam kaitannya dengan kesehatannya. Kombinasi pengetahuan tentang
pola praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan

1
makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan
berbagai kultur.
Setiap teori merupakan setiap teori yang yang dicoba dari
penjelasan keseluruhan kehidupan sosial, sejarah, atau pengalaman
manusia, maka dari itu penting halnya memahami mengenai konseptual
model dan grand theory itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimanakah definisi dari grand theory?
b. Bagaimanakah hubungan grand theory dengan level teori lain?
c. Bagaimanakah kriteria dari grand theory?
d. Bagaimanakah pengelompokan dari grand theory?
e. Bagaimanakah pengembangan grand theory?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk
mengetahui konseptual model grand theory dalam teori
keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini yakni:
a. Untuk mengetahui definisi dari grand theory
b. Untuk mengetahui hubungan grand theory dengan level teori
lain
c. Untuk mengetahui kriteria dari grand theory
d. Untuk mengetahui pengelompokan dari grand theory
e. Untuk mengetahui pengembangan grand theory
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu
mahasiswa diharapkan:
a. Memahami konseptual model dalam teori keperawatan.
b. Memahami grand teory dalam teori keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori mulai dari meta
theory, grand theory, middle range theory dan practice theory. Teori-teori
tersebut diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup atau tingkat
keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak,
hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Grand theory
merupakan level kedua dari teori keperawatan. Namun grand theory
memberikan latar belakang dalam pengembangan praktek keperawatan
karena grand theory berusaha menjelaskan dan memaparkan aspek
pengalaman dan respon manusia dengan sangat komperhensif (McEwen &
Wills, 2011).
Grand theory didefinisikan sebagai teori yang memiliki cakupan yang
luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas
konsep-konsep umum yang relatif abstrak, sulit untuk dibuat definisi
operasionalnya dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Grand
teori menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik
keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah
fenomena keperawatan (Fawcett & DeSanto-Madeya, 2012)
Nursing Theories dibagai menjadi 4 tipe, yaitu tipe 1: Philosophies
Theories, Tipe 2: Nursing Conceptual Models, Tipe 3: Nursing Theories,
Tipe 4: Middle Range Theories. Grand theory disebut juga konseptual
model, dalam hal ini termasuk Nursing Conceptual Models dan Nursing
Theories. Nursing Conceptual Models adalah konsep-konsep dan hubungan
yang melihat secara spesifik dari fenomena dari keperawatan. Nursing
Theories mendeskripsikan, menjelaskan atau memprediksikan hubungan
antara konsep-konsep dalam fenomena keperawatan. Nursing teori
dikembangkan dari berbagai level abstraksi. Nursing Theories yang berada
dalam level yang sama dengan Grand theory memiliki tingkat keabstrakan
yang mendekati Nursing Conceptual Models yang menjadi acuan

3
pengembangan nursing teori ini. Oleh karena itu ada beberapa literatur yang
menyamakan Nursing Theories dan Nursing Conceptual Models (Alligood,
2013).

2.2 Hubungan dengan Level Teori Lain


Grand theory atau di dalam Alligood disebut dengan Nursing
Conceptual Model dan Nursing Theories apabila dibandingkan dengan level
teori diatasnya yaitu meta theory, grand theory memiliki konsep yang lebih
spesifik dari pada meta theory yang berfokus pada pengembangan ilmu atau
teori. Grand theory juga mempunyai tingkat abstraksi yang lebih rendah
dari meta theory. Namun, kedua teori ini belum dapat dibuat definisi
operasional sehingga tidak bias secara langsung dilakukan uji empiris pada
kedua teori tersebut (McEwen & Wills, 2011).
Middle range theory merupakan teori yang berada di level bawah dari
grand theory. Apabila dibuat perbadingan dengan middle range theory akan
didapatkan hasil bahwa grand theory memiliki konsep atau sudut pandang
yang lebih umum atau komperhensif pada semua aspek manusia, sedangkan
middle range hanya melihat beberapa aspek saja dan memiliki area yang
lebih spesifik, sehingga middle range theory lebih mudah diaplikasikan
dalam uji empiris dari pada grand theory (McEwen & Wills, 2011).

2.3 Kriteria Grand Theory


Grand theory mempunyai beberapa kriteria atau penciri yang
membedakannya dengan level teori lainnya, menurut McEwen & Wills
(2011) dan Alligood (2013) grand theory mempunyai scope atau ruang
lingkup yang luas, karena grand theory memiliki sudut pandang yang umum
dan komperhensif yang memperhatikan seluruh aspek dan respon manusia.
Kriteria kedua, grand theory memiliki tingkat abstraksi yang cukup besar
sehingga kurang mampu diterapkan langsung pada penelitian. Kriteria
selanjutnya, grand theory masih general dan belum terfokus pada area yang
spesifik pada salah satu respon manusia. Kriteria berikutnya, grand theory
tidak dapatlangsung digunakan dalam uji empirik, hal ini dikarenakan grand

4
theory masih memiliki konsep yang sangat abstrak sehingga tidak dapat di
susun kedalam definisi operasional.

2.4 Pengelompokan Grand Theory


Terdapat perbedaan dalam pengelompokkan grand theory. Alligood
(2013) mengelompokan grand theory berdasarkan scoop atau ruang lingkup
teori, yaitu Conceptual model theory dan nursing theory. Pengelompokan
yang berbeda dipaparkan oleh McEwen & Wills (2011) yang
mengelompokkan grand theory berdasarkan paradigma keperawatan, dengan
analisa akan lebih memudahkan perawat untuk mencari dan memahami grand
theory sesuai sudut pandang dan kebutuhan.

2.4.1 Pengelompokan Grand Theory Menurut Alligood


Alligood (2013) membagi grand theory berdasarkan cakupan atau
scope atau ruang lingkup dari teori. Conceptual model theory dan nursing
theory menjadi pengelompokkan dari grand theory berdasarkan tingkat
keabstrakkan dari masing-masing teori dan ruang lingkup fenomena atau
spesifikasi dari teori tersebut. Berikut ini teori yang termasuk dalam Grand
Theory menurut Alligood :
1. Conceptual Model Theory
1) Myra E. Levine : The Conservation Model
2) Martha E. Rogers: Unitary Human Being
3) Dorathea E. Orem : Self-Care Deficit Theory of Nursing
4) Imogene M. King: Conceptual System and Middle-Range Theory of
Goal Attainment
5) Betty Neuman: System Model
6) Sister Calista Roy: Adaptation Model
7) Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
2. Nursing Theory
1) Anne Boykin and Savina O. Schoenhofer: The Theory of Nursing as
Caring: A Model for Transforming Practice
2) Afaf Ibrahim Meleis: Transitions Theory

5
3) Nola J. Pender: Health Promotion Model
4) Madeleine M. Leininger: Culture Care Theory of Diversity and
Universality
5) Margaret A. Newman: Health as Expanding Consciousness
6) Rosemarie Rizzo Parse: Humanbecoming
7) Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Mary Ann P. Swain: Modeling
and Role-Modeling
8) Gladys L. Husted and James H. Husted: Symphonological Bioethical
Theory

2.4.2 Pengelompokan Grand Theory Menurut Melanie


Melanie membagi grand theory kedalam tiga kategori. Pembagian ini
berdasarkan paradigma atau sudut pandang keperawatan. Pembagian ini
dipilih untuk mempermudah dalam mempelajari teori karena teori telah
dikelompokan sesuai area atau kekhususannya. Pengelompokkan teori
menurut paradigma yang dipilih adalah teori Wills (2002) yang membagi
grand theory menjadi human need theory, interactive theory dan unitary
process.
1. Grand Theory based on human need theory
1) Florence Nightingale: Nursing: What It Is and What It Is Not
2) Virginia Henderson: The Principles and Practice of Nursing
3) Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches to Nursing
4) Dorothea E. Orem: The Self-Care Deficit Nursing Theory
5) Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
6) Betty Neuman: System Model
Terdapat tiga teori yang baru atau tidak disebutkan dalam Alligood
(2013) sebagai grand theory, yaitu: Florence Nightingale: Nursing: What
It Is and What It Is Not; Virginia Henderson: The Principles and Practice
of Nursing dan Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches to
Nursing. Teori Virginia Henderson dan Faye G. abdellah dalam Alligood
(2013) dikelompokkan ke dalam Nursing Theorists of Historical
Significance karena kedua theorist tersebut dinilai mempunyai kontribusi

6
besar terhadap perkembangan pengetahuan keperawatan pada saat pre
paradigm. Teori Florence Nightingale dalam Alligood (2013)
dikelompokkan pada Meta theory karena teori Florence dianggap telah
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu keperawatan dengan cara
memberikan arah bagi disiplin ilmu keperawatan itu sendiri, serta memberi
dasar bagi para professional dibidang perawatan untuk memahami teori
baru. Selain pendapat diatas, Mcewen & Wills (2010) tidak mengenal meta
theory karena meta teori merupakan teori umum dan bukan bagian dari
teori keperawatan, sehingga ketiga teori tersebut dimasukkan kedalam
grand theory.
2. Grand Theory based on interactive theory
1) Myra Estrin Levine: The Conservation Model
2) Barbara M. Artinian: The Intersystem Model
3) Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, and Mary Ann P. Swain:
Modeling and Role-Modeling
4) Imogene M. King: King’s Conceptual System and Theory of Goal
Attainment and Transactional Process
5) Roper, Logan, and Tierney: Model of Nursing Based on Activities of
Living
6) Sister Callista Roy: The Roy Adaptation Model
7) Jean Watson: Caring Science as Sacred Science
3. Grand Theory based on unitary process
1) Martha Rogers: The Science of Unitary and Irreducible Human
Beings
2) Margaret Newman: Health as Expanding Consciousness
3) Rosemarie Parse: The Theory of Human Becoming

2.5 Pengembangan Grand Teori


1. Myra Estrin Levine: The Conservation Model
Sumber Teori
Levine mengembangkan teori konservasi berdasarkan ide dari
Nightingale yang menyebutkan bahwa perawat harus menyediakan

7
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses penyembuhan. Selain itu
Levine juga meng adopsi pemikiran dari Tillich dengan prinsip kesatuan
hidup, Bernard dengan lingkungan internal, Cannonpada teori homeostasis
dan Waddington pada konsep homeorhesis. Karya-karya ilmuwan lain juga
digunakan dalam pengembangan teori konservasi. Terbentuklan empat
prinsip konservasi yang membentuk dasar dari model keperawatan Levine;
teori ini disintesis dari penelitian ilmiah dan praktek (Alligood, 2013;
McEwen&Wills, 2010).
Terdapat tiga komponen utama dari model konservasi yaitu:
1. Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem
terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality
between diversified functions and parts within an entirety, the boundaries of
which are open and fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik,
mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam
keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”  Levine (1973, hal 11) menyatakan
bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan
lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi
kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan
lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di semua
dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara
lingkungan internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir
holistik,  memandang individu secara keseluruhan.
2. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan
internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa
adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Levine mengemukakan
3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy. Levin
menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk
menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan 
adaptasi historis dan spesificity.

8
3. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya.
Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu
melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian
Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan
beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Intervensi keperawatan mempengaruhi adaptasi atau ke arah
peningkatan kesejahteraan sosial, maka perawat melakukan tindakan
tarapeutik; ketika respon tidak menguntungkan, Perawat memberikan
perawatan suportif . Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan mempertahankan keutuhan
 Individu
Individu digambarkan sebagai makhluk holistik; keutuhan adalah
integritas . Integritas berarti bahwa orang tersebut memiliki kebebasan
memilih dan bergerak. Orang memiliki rasa identitas dan harga diri.
Individu yang hidup melakukan adaptasi dengan tujuan konservasi.
 Kesehatan
Kesehatan bukan hanya tidak adanya kondisi patologis. Kesehatan
adalah kembali ke diri; individu bebas dan mampu mengejar
kepentingan mereka sendiri dalam konteks sumber mereka sendiri.
 Lingkungan
Levine membahas pentingnya lingkungan internal dan eksternal untuk
penentu intervensi keperawatan untuk mempromosikan adaptasi.
"Semua adaptasi mewakili akomodasi yang mungkin antara
lingkungan internal dan eksternal.

9
2. Martha E. Rogers: Unitary Human Beings
Sumber Teori
Rogers dipengaruhi oleh banyak ilmuwan dalam mengembangkan
teorinya.Yang paling penting adalah teori von Bertalanffy pada sistem umum
yang memberikan kontribusi konsep entropi dan negentropi dan
mengemukakan bahwa sistem terbuka ditandai dengan interaksi yang konstan
dengan lingkungan. Karya Rapoport memberikan latar belakang pada sistem
terbuka, dan teori Herrick kontribusi untuk premis evolusi sifat manusia
(Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Praktik profesional dalam keperawatan berusaha untuk meningkatkan
interaksi antara manusia dan lingkungan, untuk memperkuat integritas
manusia, dan mengarahkan manusia dan lingkungan untuk
mendapatkan derajat kesehatan maksimal
 Individu
Rogers mendefinisikan individu sebagai sistem terbuka dalam proses
yang kontinyu atau berkelanjutan dengan sistem terbuka yaitu
lingkungan. Dia mendefinisikan manusia sebagai kesatuan
"Tereduksi, terpisahkan, bidang energi pandimensional diidentifikasi
oleh pola dan karakteristik yang spesifik secara keseluruhan ".
 Kesehatan

10
Rogers menggunakan kesehatan sebagai istilah yang didefinisikan
oleh budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit adalah manifestasi
pola dan dianggap "untuk menunjukkan perilaku yang bernilai tinggi
dan nilai rendah. Sehat dimanifestasikan dalam proses kehidupan
menunjukkan sejauh mana manusia mencapai derajat maksimum
kesehatan menurut beberapa sistem nilai.
 Lingkungan
Bidang lingkungan yang tak terbatas, dan terus terjadi perubahan yang
inovatif, tak terduga, dan ditandai dengan meningkatnya keragaman.
Lingkungan dan bidang manusia diidentifikasi oleh pola yang
menunjukkan perubahan saling berkesinambungan.

3. Dorothea E. Orem : Self Care Defisit Theory of Nursing


Sumber Teori
Orem membantah bahwa teori tertentu memberikan dasar untuk
Teori Keperawatan Defisit Perawatan Diri (SCDNT). Dia menyatakan
minatnya untuk beberapa teori, meskipun dia merujuk hanya struktur Parsons
aksi sosial dan teori sistem von Bertalanfy (Alligood, 2013; McEwen&Wills,
2010).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Orem menjelaskan bahwa grand teori keperawatan digambarkan
menjadi tiga teori, yaitu:
1. Theory of nursing systems adalah bahwa perawat sebagai produsen
dan pemberi layanan kesehatan bagi seseorang yang membutuhkan
layanan kesehatan.
2. Theory of self-care deficit adalah dimana seseorang membutuhkan
layanan kesehatan, namun dalam keterbatasan, baik keterbatasan
fasilitas kesehatan maupun sarana untuk mencapainya.
3. Theory of self-care adalah fungsi regulasi manusia dimana seseorang
harus mempertahankan kehidupan dan kesehatannya.
Ketiga teori tersebut saling berhubungan, teori self-care deficit maknanya
mengapa seseorang diuntungkan dengan adanya perawat. Teori self-

11
care yang mnejadi dasar dari ketiganya yang menggambarkan tujuan,
metode dan hasil daripada perawatan mandiri itu sendiri (Alligood,
2014).

Paradigma Keperawatan
 Perawat
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup, integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.
 Individu
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit
atau trauma atu koping dan efeknya.
 Kesehatan
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
 Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik (Alligood,
2013; McEwen&Wills, 2010).

12
4. Imogene M. Kings : King’s Conceptual System and Theory of Goal
Attainment and Transactional Process
Sumber Teori
Von Bertalanffy Model Sistem Umum diakui menjadi dasar untuk
teori King. Dia menyatakan bahwa ilmu keutuhan dijelaskan dalam model
yang memberi harapan bahwa kompleksitas keperawatan dapat dipelajari
sebagai suatu keseluruhan yang terorganisir (Alligood, 2013;
McEwen&Wills, 2010).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
King mengatakan bahwa beberapa ilmuwan telah melakukan riset
mengenai interaksi human being dengan lingkungan merupakan suatu desain
dari kerangka konsep yang tergantung pada variabel dan beberapa konsep.
Sedangkan menurut Wills (2011), teori King meruapakan turunan dari Goal
Attainment teori yang menghasilkan beberapa asumsi yang berhubungan
dengan relasi antar individu, diantaranya (1) individu merupakan makhluk
sosial, ,sentient, rasional, bereaksi dan (2) adanya kontrol, tujuan,
aksi/tindakan dan perilaku (Alligood, 2014).
Adanya interaksi antara perawat dan klien, King percaya bahwa:
1. Persepsi antara perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi,
2. Tujuan, kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
proses inetraksi,
3. Individu mempunyai hak untuk memperoleh informasi
pengetahuan,
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan dan
pelayanan komunitas,
5. Individu mempunyai hak untuk memperoleh atau menolak
perawatan
6. Tujuan dari pemberi layanan kesehatan mungkin tidak sejalan
dengan tujuan klien.
Interaksi tersebut mengahruskan perawat agar (1) perawat dapat
merawat klien secara human being, (2) perawat harus berpikir kritis,

13
mengambil keputusan dan action sesuai kebutuhan klien, (3) menjalin
hubungan timbal balik anatara perawat dan klien dan (4) target keperawatan
adalah menolong individu dan kelompok mempertahankan derajat kesehatan.
Kerangka kerja King menjelaskan perkembangan terhadap teori personal
system empathy (Alligood, 2014).

Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang
ditemukan dalam system perawatan kesehatan masyarakat. Tujuan
keperawatan adalah menolong individu mempertahankam
kesehatannya sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran-peran
mereka. Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal aksi,
reaksi, interaksi dan transaksi sehingga model keperawatan King
dikenal sebagai “ An Interaction Model”.
 Individu
Asumsi spesifik King mengenai individu adalah individu sebagai makhluk
sosial, individu sebagai makhluk berakal, individu sebagai makhluk rasional,
individu sebagai makhluk perasa, individu sebagai makhluk pengontrol,
individu sebagai makhluk yang bertujuan, individu sebagai makhluk
berorientasi tindakan, dan individu sebagai makhluk berorientasi waktu.

14
Menurut King, individu mempunyai hak untuk mengetahui berbagai hal
menyangkut dirinya, hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka, serta hak untuk
menerima atau menolak perawatan kesehatan.
 Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamis dalam lingkaran kehidupan,
sedangkan penyakit merupakan bagian dalam lingkaran kehidupan tersebut.
Kesehatan memengaruhi upaya adaptasi yang terus-menerus terhadap
kondisi stress, baik internal maupun eksternal, melalui pemanfaatan
optimum sumber daya manusia guna meraih potensi maksimal bagi
kehidupan keseharian.
 Lingkungan
King menyatakan, “Pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi
dengan lingkungannya guna mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi
perawat”. Sistem terbuka berimplikasi pada terciptanya interaksi antara
system dan lingkungan yang memengaruhi perubahan lingkungan secara

konstan (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).

5. Betty Newman: System Model


Sumber Teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan
merupakan refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang
terbuka. Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental.
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin
dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari
suatu bagian akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari
keseluruhan dalam system organism yang bersifat dinamis. Melalui
pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi
munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin
tentang keseluruhan kehidupan. Neuman juga menggunakan definisi stress
dari Selye’s yang menjelaskan bahwa stress merupakan respon non spesifik

15
tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan
untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan
adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh karena
itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik untuk aktivitas.
Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat
negatif dan positif (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Menurut Wills (2011), konsep yang digunakan Neuman yaitu
pendekatan terhadap kebutuhan manusia atau bentuk dari stres yang
dihasilkan. Neuman percaya bahwa penyebab stres dapat diidentifikasi
melalui intervensi keperawatan. dia menekankan bahwa kebutuhan manusia
itu bersifat dinamis dan perawat harus mampu melakukan pengkajian
masalah, menentukan tujuan yang akan dicapai dan menggunakan konsep
pencegahan sebagai intervensinya.
Neuman juga mendefinisikan manusia sebagai klien atau sistem klien
yang terdiri dari berbagai macam variabel (physio-logical, psychological,
sociocultural, developmental, spiritual). Tiap-tiap variabel tersebut dapat
dibentuk oleh masing-masing manusia sebagai klien atau mempertahankan
sistem kestabilan dan integritas klien. Model Neuman ini tidak hanya
digunakan di seting critcal care yang mengarah ke level stabil, namun juga
dapat dilakukan di setingkomunitas mengingat dalam intervensinya lebih
menekankan pada tindakan preventif (Alligood, 2014).

16
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan
semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan
adalah profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien
harus dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan
intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.
 Individu
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem
klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup
sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan
lingkungan.
 Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat
menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan
seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau
stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau
sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.
 Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena
dari model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan

17
lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan
klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal)
adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan
sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara
potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai
berikut :
 Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien
 Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan
digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan (Alligood,
2013; McEwen&Wills, 2010).

6. Sister Calista Roy: Adaptation Model


Sumber Teori
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-
konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model
konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan
dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat
kesehatan. Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari
ahli-ahli lain dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961),
Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun,
model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan
keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model
adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana
muda keperawatan di Mount Saint Mary’s College. Sejak saat itu lebih dari

18
1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi,
menyaring, dan memperluas model (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Menurut Alligood (2014), model adaptasi Roy bertujuan untuk
menggali konsep diri dan indentitas kelompok dalam integritas sosial. Level
adaptasi Roy berubah secara konstan, berasal dari ucapan, kontekstual dan
stimuli residual. Secara teori sistem, sistem adaptasi manusia merupakan
pandangan interaksi merupakan aksi dari suatu unit untuk mencapai tujuan.
Roy’s model berfokus pada konsep adaptasi melalui perawat, sehat, manusia
dan lingkungan. Respon adaptasi yang dihasilkan yaitu mencapai integritas
dan menolong manusia untuk mampu beradaptasi, tumbuh, reproduksi dan
transformasi lingkungan.
Empat model adaptasi pada Roy menunjukkan gejala dari kognator
dan aktifitas reguler yang dialami pada saat adaptasi berlangsung .
1. The physiological-physical adaptive mode seperti kebutuhan dasar
membutuhkan oksigen, nutrisi, eliminasi, aktifitas dan istirahat dan
perlindungan and
2. The self-concept group identity adaptive mode digunakan untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan dari seseorang dan bagaimana
aksinya dalam masyarakat.
3. The role function adaptive mode menjelaskan peran primer, sekunder
dan tersier individu pada tatanan sosial.
4. The interdependence adaptive mode menjelaskan interaksi antara
seseorang di dalam sosial. Kunci pada mode ini adalah beri dan terima
dengan cinta , menghormati. Paling penting konten dalam ini adlaah
adapatasi melalui tingakatan pasangan, anak, teman atau Tuhan dan
pada dukungan sistem setempat.

19
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa
pemenuhan kebutuhan dasar dan diberikan kepada individu baik sehat
maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan social agar
dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Roy mendefinisikan
bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi
berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan internal
dan eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping
individu. Kondisi koping seseorang atau keadaan koping seseorang
merupakan tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi seseorang
akan ditentukan oleh stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Fokal

20
adalah suatu respon yang diberikan secara langsung terhadap
ancaman/input yang masuk.
 Individu
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.
Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic
sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan
proses umpan balik. Proses control adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia di
definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator
dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara
adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia
dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang
dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan.
Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah
karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai menerima masukan
dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri.
Input atau stimulus termasuk variable satu kesatuan yang saling
berhubungan antar unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa
unit fungsional untuk beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia
juga dapat digambarkan dengan istilah input, proses control dan
umpan balik serta output. 
 Kesehatan
Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continum dari meninggal
sampai tingkatan tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat
merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan
dirinya secara terintegrasi secara keseluruhan, fisik, mental dan social.
Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan
individu untuk memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan dan
reproduksi. Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu
untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan
luar individu.Kondisi sehat dan sakit sangat individual dipersepsikan

21
oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping)
tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan
dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan,
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain. 
 Lingkungan
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal
dari internal dan eksternal,yang mempengaruhi dan berakibat terhadap
perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan
eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang
diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.
Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam
tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emosioanal,
kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang
berasal dari dalam tubuh individu.manifestasi yang tampak akan
tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan
pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu perawat
dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko
akibat dari lingkungan sekitar (Alligood, 2013; McEwen&Wills,
2010).

7. Dorothy E. Jonshon: Behaveoral System Model


Sumber Teori
Teori dari Florence Nightingale bahwa perhatian keperawatan
berfokus pada orang dan bukan penyakit.  Menurut keyakinan Nightingale
tujuan keperawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau
mengobati penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada
pasien sebagai individu dan bukan pada entitas penyakit yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi
dan etnologi untuk membangun teorinya, ia menyandarkan sepenuhnya pada
teori sistem dan menggunakan berbagai konsep dan definisi teori sistem oleh
Buckley, 1968; Chin, 1961; Parsons & Shils, 1951; Rapoport, 1968; dan Von
Bertalanffy, 1968. Sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk

22
melakukan fungsi bersama-sama guna membentuk keseluruhan (Alligood,
2013; McEwen&Wills, 2010).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Menurut Wills (2011), Johnson mengembangkan konsep model
perilaku pada tahun 1950. Fokus dari perilaku yaitu kebutuhan, manusia
sebagai sistem perilaku dan perwujudan stress sebagai asuhan keparawatan.
Konsep manusia didefinisikan sebagai sistem perilaku. Johnson
mendefinisikan arti sehat adalah derajat reguler dan konstan dari perilaku dan
sistem perilaku merefleksikan adaptasi terhadap lingkungan sukses atau
tidaknya seseorang menuju derajat yang diharapkan termasuk adaptasi stres
dari internal maupun eksternal.

Model Johnson dapat digunakan dalam praktek keperawatan dan


penelitian keperawatan yang mengahsilkan signifikansi. Namun nyatanya
model ini lebih cocok jika digunakan dalam situasi pengembangan kurikulum
pembelajaran baru, dan ini diadaptasi untuk digunakan di situasi rumah sakit.

23
24
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan dipandang sebagai layanan yang bersifat komplementer
terhadap terapi medis dan profesi kesehatan lainnya, tetapi memiliki
kontribusi tersendiri bagi kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Seni dan ilmu dalam memberikan bantuan eksternal baik
sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem.
 Individu
Johnson dalam teorinya memandang klien sebagai sistem
perilaku. Sistem perilaku yang teratur, berulang, sistematis, dan
terorganisir dengan subsistem biologis dan perilaku saling
berhubungan dan saling tergantung. Klien dipandang sebagai
kumpulan subsistem perilaku yang saling berhubungan membentuk
sistem perilaku. 
 Kesehatan
Johnson melihat kesehatan sebagai fungsi yang efektif dan efisien dari
sistem, serta sebagai keseimbangan dan stabilitas sistem perilaku yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial.
Keseimbangan dan stabilitas sistem perilaku ditunjukkan oleh perilaku
yang bisa diamati yaitu bertujuan (purposeful), tertib (orderly), dan
bisa diprediksi (predictable). Perilaku dipertahankan jika terbukti
efektif dan efisien dalam mengelola hubungan individu dengan
lingkungannya. Perilaku berubah ketika efektivitas dan efisiensinya
tidak lagi jelas, atau ketika tingkat fungsional yang lebih optimal
dirasakan. 
 Lingkungan
Dalam teorinya, Johnson menyebut adanya lingkungan internal dan
eksternal. Dia juga menyebutkan adanya interaksi antara individu
dengan lingkungan, objek, peristiwa, dan situasi di lingkungan. Dia
mencatat bahwa ada kekuatan di lingkungan yang mempengaruhi
seseorang sehingga orang yang bersangkutan meyesuaikan diri dengan
lingkungan tersebut. Dengan demikian, lingkungan terdiri dari semua

25
elemen yang bukan merupakan bagian dari individu sistem perilaku
tetapi mempengaruhi sistem dan bisa berfungsi sebagai sumber

imperatif sustenal (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).

8. Florence Nightingale: What It Is and What It Is Not


Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Nightingale dikenal sebagai germ theory (Beck, 2005), dimana
teorinya berkembang sebelum adanya teori mengenai penyakit. Kampanye
terbesarnya yaitu meliputi kebersihan, udara segar (ventilasi), sanitasi,
kenyamanan dan sosialisasi yang bermanfaat untuk penyembuhan. Dia
menulis banyak buku dan salah satu buku yang terpopuler dan sangat penting
bagi perawat yaitu Notes on Nursing: What It Is and What It Is Not (Alligood,
2013; McEwen&Wills, 2010).
a. Latar belakang teori
Nightingale sejak usia remaja telah mimilih untuk bersekolah yang
berhubungan dengan perawatan orang sakit, walaupun ada
pengekangan oleh ibunya. Hingga pada akhirnya dia masuk pada
program keperawatan di Kaiserswerth, Jerman pada tahun 1850-
1851. Setelah lulus dari sekolah, Nigthingale bekerja sebagai
perawat di Institution for Care of Sick Gentlewomen in Distressed
Circumstances, dimana banyak sekali pasien yang membutuhkan
perawatan (Dossey, 2000; Selanders, 1993; Small, 1998).
Selama perang Crimean, Nigthingale bersama 38 perawat muda
lainnya diajak oleh sekretaris panglima perang dari Inggris Sidney
Herbert untuk menjadi relawan yang bertugas merawat tentara
perang yang terluka di Rumah Sakit Scutari Army. Di RS tersebut,
ningthingale berasumsi bahwa mayoritas kematian tentara
disebabkan oleh transportasi yang buruk dan nutrisi yang buruk.
Setelah dilakukan pengkajian ulang, ternyata penyebab dari
kematian para tentara adalah lingkungan RS yang sangat buruk.
Nightingale berupaya untuk bagaimana menjadikan lingkungan RS
yang bersih, udara yang segar dan sehat, kenyaman bagi pasien dan

26
terbukti lingkungan yang bersih mempengaruhi kesembuhan
pasiennya. Setiap malam, Nightingale mengecek ke medan perang
menggunakan lampu lentera apakah ada tentara yang masih bisa
diselamatkan seingga dia dijuluki sebagai “lady with the lamp”.
Selama dia bertugas di medan perang, Nightingale
mendokumentasikan semua tindakannya dan menghitung angka
kejadian kematian dan kesakitan menggunakan statistik pertama
kalinya yang dikenal dengan diagram polar (Audain, 2007;
O’Connor & Robertson, 2003).
b. Filosofi yang mendasari teori
Menurut Alligood (2013), Nightingale menyadari bahwa ada
kaitannya perubahan lingkungan sosial dapat mempengaruhi status
kesehatan individu. Sumber kekuatan bagi teori keperawatan
adalah keyakinan dan kepercayaan. Dia percaya dan yakin bahwa
dengan dia lakukan merawat orang sama halnya dengan melayani
Tuhannya. Sedangkan menurut Wills (2011), filosofi yang dipakai
Nightingale ada tiga prinsip, yaitu “healing, leadership, and global
action”. Filosofi ini masih abstrak dan maknanya masih alami, oleh
sebab itu para penulis mengklasifikasikan sebagai grand teori atau
filosofi
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat
adalah untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien. Dia
mendefinisikan berbagai jenis keperawatan sebagai keperawatan yang
tepat (Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi
kesehatan), dan kebidanan keperawatan. Nightingale melihat
keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan". Perawat yang
menggunakan akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan
alam untuk efektif memperbaiki pasien (Alligood, 2013;
McEwen&Wills, 2010).

27
 Individu
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang
sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang
tersebut adalah makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed dan
Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale membayangkan orang
karena membandingkan fisik". Untuk sebagian besar, Nightingale juga
menggambarkan seorang pasien pasif dalam hubungan ini. Namun,
ada referensi khusus untuk pasien melakukan perawatan diri bila
mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi
makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar
pasif (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010). 

 Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagaidalam risalah nya, Penyakit-
Keperawatan dan Kesehatan-Keperawatan, kesehatan yaitu "menjadi
baik, tetapi untuk dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan
yang kita miliki" Hal menjelaskan bahwa kesehatan tidak hanya
sekedar bebas dari penyakit saja, tapi bagaimana menggunakan
kesehatan untuk melakukan tindakan sesuai kekuatan kita. 
 Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
dimanipulasi untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi
alam untuk bertindak. Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun
psikologis. Komponen fisik dari lingkungan mengacu pada ventilasi,
hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu dan
aktivitas. Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan
harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang
penyakitnya. Terdapat pula komponen Sosial diantaranya hubungan
intrapersonal, interpersonal dan juga ekstrapersonal (Alligood, 2013;
McEwen&Wills, 2010).

28
9. Virginia Henderson: The Principle and Practise for Nursing
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Menurut Wills (2011), Henderson memfokuskan asuhan keperawatan
pada kebutuhan pasien. Baik kebutuhan bio, psiko, sosio maupun spiritual
dan memandang pasien sebagai klien atau konsumen. Henderson merupakan
perawat edukator dimana kesembuhan pasien tidak luput dari peran edukasi
perawat. Mayor asumsi dari teori ini bahwa perawatan pasien itu hingga
pasien tidak ketergantungan perawatan. Henderson mempertahankan kondisi
lingkungan yang suportif dimana merupakan salah satu dari 14 aktifitas yang
dilakukan pasien dengan bantuan perawat hingga bisa dilakukan sedia kala.
14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi:
1. Bernafas dengan normal
2. Makan dan minum cukup.
3. Pembuangan eliminassi tubuh.
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi
Lingkungan.
8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit
9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.
10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan,
ketakutan dan pendapat.
11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.
12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan
13. Bermain, berhak untuk ikut serta dalam segala bentuk rekreasi
14. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan
dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia
(McEwen&Wills, 2010).

29
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran
pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu
memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan
hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip
dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih
lanjut (McEwen&Wills, 2010).
 Individu
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional
(McEwen&Wills, 2010).
 Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson
dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit,
adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu
(sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.
Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga
dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian
(McEwen&Wills, 2010).
 Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor
eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan
perkembangan manusia (McEwen&Wills, 2010).

30
10. Faye G. Abdellah: Patient Centered-Approach to Nursing
Sumber Teori
Teori yang paling mempengaruhi Abdellah adalah teori Henderson.
Abdellah mengembangkannya menjadi 21 masalah keperawatan yang ia
percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori
keperawatan (Alligood,2013).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Abdellah bekerja dengan menggunakan metode dasar problem-
solving, yang artinya bahwa perawat sebagai fasilitator dalam melayani
pasien hingga menhasilkan derajat kesehatan yang optimal. Abdellah
memandang perawat sebagai seni dan ilmu yang mempunyai perilaku,
kompetensi intelektual dan teknik skill untuk merawat pasien sesuai
kebutuhannya. Dia menyusun 21 masalah perawat yang sering ditemui
dilapangan dan menemukan 10 solusi penyelesaian maslah tersebut.
Adapun konsep Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah keperawatan,
yaitu:
1.        Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2.        Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3.        Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah
meluasnya infeksi.
4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan
memperbaiki deformitas.
5.        Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6.        Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7.        Mempertahankan eliminasi.
8.        Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9.    Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit
patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10.    Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11.    Mempertahankan fungsi sensorik.
12.    Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan
negatif.

31
13.    Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara
emosi dan penyakit organic.
14.    Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
15.    Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16.    Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17.    Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18.    Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki
kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19.    Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan fisik dan emosional.
20.    Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat daripenyakit.
21.    Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif,
yang meliputi:
1. Menyadari masalah keperawatan pasien.
2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-
prinsip keperawatan yang relevan.
3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan
tingkat ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan
ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.
5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan
dasar pasien.
6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan
mengarahkan dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan
masalah psikisnya.

32
9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan
peningkata derjat kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah,
nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk
meningkatkan keahlian dalam tindakan keperawatan dan untuk
mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi
semua kebutuhan kesehatan masyarakat.
(McEwen&Wills, 2010).
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau
memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar,
meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi
kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang
merupakan suatu cara berdasarkan pola pemecahan masalah
(Alligood, 2013).
 Kesehatan
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan
merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan
tidak adanya kecacatan (Alligood, 2014).
 Individu
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan
merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan
tidak adanya kecacatan (Alligood, 2014).
 Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau
menyediakan lingkungan terapeutik. Yang termasuk lingkungan
adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal (Alligood, 2013).

33
11. Barbara M. Artinian: The Intersystem Model
Sumber Teori
Beberapa karya yang digunakan dalam mengembangkan komponen
model Artinian. Misalnya, sense of coherence (SOC), ilmu sosial karya
Antonofsky, menjadi landasan untuk konsep situational sense of coherence
(SSOC). SSOC berfungsi sebagai ukuran potensi integratif klien dalam
konteks situasi. Selain itu, model analisis intrasistem dan interaksi
intersystem yang dikembangkan oleh Alfred Kuhn telah disempurnakan oleh
Artinian untuk menjelaskan proses interaksi klien-perawat dalam situasi
perawatan kesehatan dan untuk digunakan dalam mengembangkan rencana
keperawatan perawatan (Artinian, Katharine S. West, & Margaret Conger,
2011).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Intersystem Model menggabungkan konsep paradigma keperawatan
dari orang, lingkungan, dan kesehatan dan menentukan tindakan keperawatan
konsep. Sejumlah asumsi utama dari model Artinian:
1. Manusia ada dalam kerangka pembangunan dan perubahan, yang melekat
untuk hidup.
2. Kehidupan manusia adalah unit sistem yang saling terkait yang dipandang
sebagai masa lalu dan potensi masa depan.
3. Orang berinteraksi dengan lingkungan pada tingkat biologis, dan indra
adalah input dari lingkungan; fungsi tubuh adalah output.
4. Kehadiran orang dapat dilihat dalam hal masa lalu dan masa depannya.
5. Jiwa manusia adalah pusat dari keberadaan orang tersebut, melampaui
waktu dan mempengaruhi semua aspek kehidupan.
6. Perawat berfokus pada semua aspek manusia, secara sistematis mencatat
keterkaitan dari sistem dan hubungan sistem terhadap waktu dan
lingkungan.
7. Proses keperawatan dapat berlangsung hanya pada saat ini.
Intersystem Model terdiri dari dua tingkat: intrasistem dan
intersystem. Intrasistem berlaku baik untuk klien dan perawat dan berfokus
pada individu. Intersystem, sebaliknya, berfokus pada interaksi antara

34
perawat dan klien. Dalam model intrasistem, tiga komponen dasar terdiri
setiap intrasistem: detektor, pemilih, dan efektor. Detektor memproses
informasi, pemilih membandingkan situasi dengan sikap dan nilai-nilai
individu dan efektor mengidentifikasi perilaku yang relevan dengan situasi
(McEwen & Wills, 2014).

Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan adalah tindakan (intervensi) yang diperlukan ketika
klien memasuki lingkungan rumah sakit. Tujuan dari perawat dan
klien untuk memindahkan klien ke SSOC lebih tinggi. Perawat
menilai pengetahuan klien (keseluruhan masalah), sumber daya yang
tersedia yang diperlukan untuk mengelola masalah (pengelolaan), dan
motivasi klien untuk memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh
masalah (kebermaknaan).
 Kesehatan

35
Kesehatan dianggap kontinum multidimensi. Sense of coherence
(SSOC) klien adalah refleksi dari adaptasi klien terhadap krisis dan
merupakan faktor yang perawat nilai dan yang dibantu untuk
beradaptasi. Di Intersystem Model, kesehatan didefinisikan sebagai
yang memiliki SSOC kuat dan adaptasi bergerak dari SSOC rendah
menuju tingkat yang lebih tinggi.
 Individu
Individu adalah makhluk yang koheren yang terus berupaya untuk
memahami dunianya. Orang adalah suatu sistem, subsistem dari yang
biologis, psikososial, dan spiritual.
 Lingkungan
Lingkungan memiliki dua dimensi, perkembangan dan situasional.
Lingkungan perkembangan adalah "semua peristiwa, faktor, dan
pengaruh yang mempengaruhi sistem saat melewati tahap
perkembangannya. Lingkungan situasional terjadi ketika perawat dan
klien berinteraksi, dan ini termasuk semua rincian pertemuan itu
(McEwen & Wills, 2014).

12. Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Marry Ann P. Swain: Modeling


and Role-modeling
Background Teorist
Helen Erickson mendapatkan diploma keperawatan dari Rumah Sakit
Umum Saginaw di Saginaw, Michigan. Dia meraih gelar sarjana di bidang
keperawatan, gelar master di keperawatan jiwa, dan gelar doktor dalam
psikologi pendidikan dari Universitas Michigan. Karirnya membentang posisi
dalam praktek keperawatan dan pendidikan, baik di Amerika Serikat dan luar
negeri. Dia memimpin kurikulum keperawatan kesehatan di program
pascasarjana University of Texas di Austin dan merupakan Asisten Khusus
Dekan Studi Pascasarjana. Dia adalah profesor emeritus dari University of
Texas di Austin, ketua dewan direktur Sertifikasi Nurses Holistik Amerika '
Korporasi, dan aktif dalam Masyarakat untuk Kemajuan Modeling dan Role-
Modeling (McEwen&Wills, 2010).

36
Evelyn M. Tomlin dididik di Pasadena City College di California
selatan dan Los Angeles Rumah Sakit Umum School of Nursing. Dia
menerima sarjana keperawatannya dari University of Southern California dan
master's degree dari University of Michigan. Dia telah memiliki beragam
pengalaman dalam praktek dan pendidikan, termasuk keperawatan medikal
bedah, maternitas dan anak. Tomlin adalah anggota fakultas di Universitas
Michigan (McEwen&Wills, 2010).
Mary Ann P. Swain dididik di psikologi di Universitas DePauw di
Greencastle, Indiana, dan memperoleh master dan doktor dari Universitas
Michigan. Dia mengajar metode penelitian psikologi di Universitas DePauw
dan di University of Michigan. Dia juga menjabat sebagai direktur doktor
Program keperawatan di University of Michigan selama satu tahun dan
menjadi ketua penelitian keperawatan dari tahun 1977 ke 1982. Kemudian,
menjadi profesor keperawatan di University of Michigan dan pada tahun
1983, ditunjuk sebagai Wakil Presiden Bidang Akademik di universitas yang
sama. (McEwen&Wills, 2010).
Sumber Teori
Sejumlah karya teoritis menjadi dasar untuk MRM. MRM adalah
sintesis dari karya dasar dari Maslow, Milton Erickson, Piaget, Bowlby,
Winnicott, Engel, Lindemann, Selye, Lazarus, dan Seligman. Secara filosofis,
Erickson, Tomlin, dan Swain percaya "keperawatan yang merupakan proses
antara perawat dan klien dan membutuhkan hubungan interpersonal dan
interaktif antara perawat-klien ". Untuk alasan ini, teori mereka dianggap
sebagai teori interaksi manusia (McEwen & Wills, 2014).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Erickson menyampaikan bahwa dalam diri manusia terhadapat
hubungan antara pikiran-tubuh, manusia juga mempunyai kemampuan
mengidentifikasi sumber potensial untuk mengatasi stress. Erickson
menjelaskan hubungan antara tingkat kebutuhan dan proses perkembangan,
kebutuhan kepuasan dan pencapaian tujuan, kehilangan & kondisi sakit, sehat
& rasa puas. Tomlin dan Swain menfasilitasi dan mewujudkan model praktek
Erickson, serta mengembangkan fenomena dan hubungan teori tersebut. Teori

37
ini mengidentifikasi hubungan antara keterikatan objek (object attachment)
dan kebutuhan rasa puas (need satisfaction), artinya jika objek/individu
berulangkali menemukan/terpenuhi kebutuhan dasarnya, maka
keterikatan/hubungan antara keduanya terjalin. Selanjutnya disimpulkan
bahwa kehilangan/tidak tersedianya objek menyebabkan deficit kebutuhan
dasar. Sintesa teori-teori sebelumnya dan integrasi hasil observasi klinis
dengan pengalaman Erickson dikembangkan menjadi Model penilaian potensi
adaptasi/the Adaptive Potential Assessment Model (APAM) yang berfokus
pada kemampuan individu untuk menggunakan sumber-sumber yang ada
untuk mengatasi stress sampai dengan proses adaptasi (McEwen & Wills,
2014). Konsep mayor pada teori Modeling dan Role-modeling adalah:
1. Holistik
2. Kesehatan
3. Pertumbuhan dan perkembangan seumur hidup
4. Berafiliasi-individuasi
5. Adaptasi
6. Self-care
7. Perawat
8. Modeling
9. Role Modelling
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Perawat adalah faslitator, bukan afektor. Hubungan perawat klien
bersifat interaktif, merupakan proses interpersonal yang membantu
individu untuk mengidentifikasi, menggerakkan, dan mengembangkan
kekuatan diri untuk mencapai status optimal baik kesehatan dan
kehidupannya.
 Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi sehat baik fisik; mental; dan social tidak
hanya dimaknai dengan tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah
kondisi keseimbangan yang dinamis antara beberapa subsistem
(manusia holistic).

38
 Individu
Teori ini membedakan antara pasien dank klien. Pasien adalah yang
diberi perlakuan dan instruksi, sedangkan klien adalah yang mampu
berpartisipasi dalan perawatannya sendiri. Klien adalah tujuan dari
aktifitas perawat.
 Lingkungan
Lingkungan diartikan sebagai sub system social yang berinteraksi
antara individu dengan individu yang lain, atau antara individu dengan
budaya. Stressor biofisik dipandang sebagai bagian adri lingkungan
(McEwen & Wills, 2014).

13. Jean Watson: Caring Sience and Scared Sience


Sumber Teori
Watson mencatat bahwa ia menyusun teorinya dari penulis
keperawatan, termasuk Nightingale dan Rogers. Dia juga menggunakan
konsep-konsep dari karya-karya psikolog Giorgi, Johnson dan Koch, serta
konsep dari filsafat (McEwen & Wills, 2014).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan
adalah “human science and human care”. Watson percaya bahwa fokus
utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari
perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar poengetahuan
ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistic
dan system nilai serta seni yang kuat. Filosofi humanistic dan system nilai ini
member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni
dapat membantu perawat mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia
dan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis
dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada
peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit (McEwen & Wills, 2014).
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1. Membentuk sistem  nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).

39
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memeperbaiki mental, sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis (McEwen
& Wills, 2014).
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui
transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai
keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
 Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa
dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan
lingkungan.
 Individu
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami
ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan
bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan
dan selfdetermination.
 Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi
antara klien dan perawat. (McEwen & Wills, 2014).

40
14. Roper, Logan and Tierney : Model of Nursing based on Activity of
Living
Sumber Teori
Roper, Logan, dan Tierney menjelaskan bahwa Model ALS diciptakan
untuk tujuan pendidikan menyusul kajian literatur ekstensif perawatan pasien
di rumah sakit dan situasi lain. Data yang mereka kumpulkan dari daerah
klinis yang dianalisis, dan mereka memutuskan bahwa ada inti umum,
kehidupan kegiatan sehari-hari . Dengan demikian, model itu dirumuskan
secara induktif . Bahasa model ini diakui secara universal, bahasa Inggris
ilmiah modern. (McEwen & Wills, 2014).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Asumsi utama yang Roper kemukakan adalah:
1. Hidup dapat digambarkan sebagai campuran dari kegiatan hidup
(ALS).
2. Cara ALS dilakukan oleh setiap orang memberikan kontribusi untuk
hidup pribadinya.
3. Individu sama nilainya pada semua tahapan umur.
4. Melalui umur hingga dewasa, mayoritas individu cenderung menjadi
semakin independen di Als.
5. Selama kebebasan di Als dihargai, ketergantungan seharusnya tidak
mengurangi martabat individual.
6. Pengetahuan individu tentang, sikap dan perilaku yang terkait dengan
Als dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikategorikan secara
luas sebagai faktor biologis, psikologis, sosial budaya, lingkungan dan
politik-ekonomi.
7. Cara di mana seorang individu melakukan ALS dapat berfluktuasi
dalam kisaran normal untuk orang tersebut.
8. Ketika orang tersebut adalah "sakit," mungkin ada masalah (aktual
atau potensial) dengan ALS.
9. Selama umur, sebagian besar individu mengalami peristiwa kehidupan
yang signifikan atau peristiwa tak diinginkan yang dapat

41
mempengaruhi cara mereka melakukan Als dan dapat menyebabkan
masalah, aktual atau potensial.
10. Konsep potensi masalah menggabungkan promosi dan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit dan juga mengidentifikasi peran
perawat sebagai guru kesehatan, bahkan dalam pengaturan penyakit.
11. Dalam konteks pelayanan kesehatan, perawat dan pasien / klien
masuk ke dalam hubungan profesional dimana, bila memungkinkan,
pasien / klien terus menjadi otonom dalam pengambilan keputusan.
12. Perawat merupakan bagian dari tim perawatan kesehatan
multiprofessional, mereka bekerja dalam kemitraan untuk kepentingan
dari klien / pasien dan untuk kesehatan masyarakat.
13. Fungsi spesifik keperawatan adalah untuk membantu individu untuk
mencegah, mengurangi, memecahkan, atau mengatasi positif dengan
masalah (aktual atau potensial) terkait dengan Als (McEwen & Wills,
2010).
12 aktivitas ALS Model

 Mengamankan lingkungan  Mengontrol temperatur

 Berkomunikasi  Mobilisasi

 Bernapas  Bekerja dan belajar

 Makan dan minum  Seksualitas

 Eliminating  Tidur

 membersihkan diri dan  Dying


berpakaian

42
15. Margaret Newman: Health as Expanding Conciousness
Sumber Teori
Newman menyatakan bahwa Ilmu Rogers 'dari Makhluk Kesatuan
Manusia adalah dasar teorinya 'Kesehatan sebagai Memperluas Kesadaran'.
Dia juga mencatat bahwa Itzhak Bentov memberi penjelasan tentang konsep
evolusi kesadaran, Arthur Young dengan pekerjaan pengenalan pola, dan
teori David Bohm yang mengimplikasikan agar membawa perspektif pikiran
dan ide-idenya (McEwen & Wills, 2014).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
1. Kesehatan
Kesehatan adalah pola dari seluruh manusia dan termasuk sakit yang
dimanifestasikan secara menyeluruh dalam kehidupan yang
berkelanjutan, menyangkut penyakit dan nonpenyakit, ekspilasi pola
yang mendasari individu & lingkungan. Sebagai suatu proses
perkembangan kesadaran diri dan lingkungan bersama-sama dengan
peningkatan kemampuan untuk mempersepsikan alternatif dan
berespon dalam berbagai cara.
2. Pola
Pola adalah informasi yang menggambarkan individu secara holistic
dan memahami arti hubungan satu dengan yang lain. Pola ini sebagai
pedoman untuk melengkapi yang sudah ada, dan menyatukan segala
perbedaan. Pola ini yang menjadi identitas individu sebagai particular

43
person. Dalam teori Helath as expanding consciousness, Newman
mengemukakan bahwa pola adalah salah satu konsep mayornya. Ini
digunakan untuk memahami individu sebagai manusia secara
menyeluruh. Newman menjelaskan paradigm shift yang terjadi di
pelayanan keperawatan mulai perawatan gejala penyakit, menemukan
pola dan memaknai pola tersebut.
3. Kesadaran
Kapasitas informasional system dan kemampuan sistem berinteraksi
dengan lingkungannya. Kesadaran tidak hanya berfokus pada
kemampuan kognitif dan afektif tetapi juga kesinambungan system
kehidupan termasuk pemeliharaan psikokimia dan proses
perkembangan yang beepengaruh pada system imun. Newman
mengidentifikasi 3 hubungan antara waktu, gerakan dan ruang sebagai
manifestasi pola secara keseluruhan.
4. Gerakan ruang waktu
Newman menyatakan bahwa ini penting untuk menjelaskan perubahan
ruang dan waktu secara bersama-sama sebagai “emerging pattern of
consciousness“ dari pada menjelaskan secara terpisah (McEwen &
Wills, 2014).
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Untuk membantu klien mendapatkan berhubungan dengan makna
kehidupan mereka dengan identifikasi pola mereka berhubungan.
Intervensi ini adalah bukan bentuk intervensi di mana kehadiran
perawat membantu klien untuk mengenali pola mereka sendiri
berinteraksi dengan lingkungan. Memfasilitasi pengenalan pola pada
klien dengan membentuk hubungan dengan mereka pada titik kritis
dalam kehidupan mereka dan menghubungkan dengan mereka dengan
cara yang otentik. Hubungan perawat dengan klien ditandai oleh
"berirama datang bersama-sama dan bergerak terpisah sebagai klien
mengalami gangguan yang terorganisir dan diprediksi mereka.

44
Perawat dilihat sebagai mitra dalam proses perluasan kesadaran
tentang kesehatan.
 Kesehatan
Sebuah penyakit dan non-penyakit menciptakan sintesis yang
dianggap sebagai kesehatan. Penyakit dan non-penyakit masing-
masing refleksi dari keseluruhan yang lebih besar, sehingga konsep
"pola keseluruhan" baru terbentuk. Newman telah menyatakan bahwa
pengenalan pola adalah inti dari kesehatan muncul. Manifest
kesehatan, penyakit mencakup dan non-penyakit dapat dianggap
sebagai penjelasan dari pola yang mendasari orang-lingkungan.
 Individu
Manusia sebagai individu yang diidentifikasi oleh pola masing-
masing kesadaran. Manusia lebih lanjut didefinisikan sebagai "pusat
kesadaran" dalam pola keseluruhan memperluas kesadaran kesehatan
" Definisi individu juga telah diperluas untuk mencakup keluarga dan
masyarakat.
 Lingkungan
Lingkungan tidak secara eksplisit didefinisikan tetapi digambarkan
sebagai keseluruhan yang lebih besar, yang berada di luar kesadaran
individu (McEwen & Wills, 2014).

16. Rosmary Parse: Humanbecoming Paradigm


Sumber Teori
Parse menyusun Teori Humanbecoming dari prinsip-prinsip dan
konsep-konsep dari Rogers. Dia juga memasukkan konsep dan prinsip-prinsip
dari phenomenologic eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger,
Sartre, dan Merleau-Ponty. Teori ini berasal dari pengalamannya dalam
keperawatan dan dari sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia
(McEwen & Wills, 2014).
Asumsi Mayor, Konsep dan Hubungan
Human Becoming Theory dalam keperawatan dihadirkan oleh
Rosemary R Parse sebagai alternatif dalam pendekatan biomedis dan bio-

45
psycho-social-spiritual. Pada tahun 1992 Human Becoming Theory di
popularkan teori ini berasal dari Man-living-health theory pada tahun 1981.
Teori ini dikembangkan berdasarkan teori keperawatan tradisional mengacu
pada teori pakar keperawatan Eropa yaitu dari Heidegger, Sartre, Merleau-
Ponty, dan Gadamer yang bekerja sama dengan pakar keperawatan dari
Amerika Martha Rogers. Tiga prinsip pada teori Human Becoming. Setiap
prinsip berisi 3 konsep yang diperlukan untuk mengeksplorasi pengertian
yang lebih mendalam tentang theory human becoming. Teori ini terdiri dari 3
bagian besar yaitu: structuring, cocreating rhythmical pattern, and
cotranscendence (McEwen & Wills, 2014).
Parse tidak memisahkan secara spesifik asumsinya tentang alam
semesta karena dia yakin bahwa alam semesta adalah multidimensi dan
proses yang saling menguntungkan pada manusia dan juga tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Kejadian ini membuktikan bahwa asumsi tentang
manusia dan prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Manusia adalah ada selama pola secara teratur dari pembentukan (proses)
alam semesta (keberadaan, pembentukan, dan pola).
2. Manusia adalah mahluk terbuka, menentukan makna situasi secara bebas,
bertanggung jawab untuk keputusan (situasi bebas, terbuka, dan energi).
3. Manusia adalah unit terkecil, terjadi pola hubungan yang teratur (energi,
pola, dan pembentukkan).
4. Manusia adalah mempunyai cakupan yang luas (melihat lebih jauh) secara
multidimensi terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan (terbuka,
pandimensional, dan situasi yang bebas).
5. Menjadi unit terkecil dari kehidupan kesehatan manusia (terbuka, situasi
bebas dan pembentukkan).
6. Menjadi bagian proses pembentukkan manusia-alam semesta secara
terarur (pola pembentukan dan pandimensional).
7. Menjadi adalah pola yang terbentuk dari prioritas nilai dari hubungan
(siatusi bebas, pola, dan keterbukaan).
8. Menjadi adalah proses dalam diri terhadap berbagai kemungkinan
(keterbukaan, situasi bebas, dan keberadaan).

46
9. Menjadi adalah proses menjadi manusia sebagai suatu unit (keberadaan,
energi, dan pandimensional) (McEwen & Wills, 2014).
Parse (1998) mensintesis 9 asumsi dasar tentang manusia dan prosesnya
menjadi 3 asumsi dasar, yaitu :
1. Proses menjadi manusia adalah pilihan setiap individu secara bebas
terhadap makna akan suatu situasi dalam proses nilai kehidupan manusia.
2. Proses manusia menjadi adalah pola yang diciptakan secara teratur dalam
hubungan proses menguntungkan antara manusia dan alam semesta.
Proses menjadi manusia adalah proses multidimensi yang
menggabungkan berbagai kemungkinan-kemungkinan (McEwen & Wills,
2014).
Paradigma Keperawatan
 Perawat
Keperawatan dilihat sebagai komponen yang harus ada (dihadirkan)
untuk dapat memfasilitasi proses menjadi sehat dari setiap komponen
yang lain. Menulis secara luas tentang keyakinan mengenai
keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dasar selama lebih dari 30
tahun. Parse telah mengembangkan keyakinannya bahwa keperawatan
adalah ilmu pengetahuan dasar dan bahwa perawat memerlukan teori
yang berbeda dari disiplin ilmu lain.
 Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai proses yang berubah secara terus
menerus untuk menjadi tetap sehat. Kesehatan manusia berhubugan
erat dengan bagaimana perilaku dalam hidupnya mengembangkan
powering, originating, dan transforming.
 Individu
Manusia merupakan kompanen terbuka, unik dan berbeda dari
komponen yang lain secara terpisah. Parse memandang konsep
manusia universal dan kesehatan sebagai suatu kesatuan. Parse
mengatakan bahwa walaupun tiap hal ini dideskripsikan secara
terpisah tetapi mereka berhubungan dalam suatu proses. Manusia
mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Manusia menjadi tau dan

47
mengerti saat mereka bekerja dengan alam melalui orang lain dengan
ide-ide, sejarah, budaya dan harapan-harapan.
 Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai pemberi stimulus dalam proses timbal
balik dalam hubungan dengan manusia (McEwen & Wills, 2014)

48
Tokoh Teori Asumsi Paradigma Penekanan
Perawat Kesehatan Individu Lingkungan
Myra Estrin The Model konservasi levine Intervensi Individu Kesehatan bukan Pentingnya Tujuan dari
Levine Conservation merupakan Keperawatan praktis keperawatan digambarkan hanya tidak lingkungan intervensi
Model dengan konservasi model dan mempengaruhi sebagai makhluk adanya kondisi internal dan keperawatan
prinsip yang berfokus pada adaptasi atau ke arah holistik; keutuhan patologis. eksternal untuk adalah
pelestarian energi pasien untuk peningkatan adalah integritas . Kesehatan adalah penentu intervensi memfasilitasi
kesehatan dan penyembuhan. kesejahteraan sosial, Integritas berarti kembali ke diri; keperawatan adaptasi dan
Terdapat 4 prinsip konservasi: maka perawat bahwa orang individu bebas untuk menjaga
konservasi energy, konservasi melakukan tindakan tersebut memiliki dan mampu mempromosikan keutuhan
integritas struktur, konservasi tarapeutik; ketika kebebasan mengejar adaptasi. integritas klien
integritas personal dan respon tidak memilih dan kepentingan
konservasi integritas sosial. menguntungkan, bergerak. Orang mereka sendiri
Dengan 3 konsep utama: Perawat memberikan memiliki rasa dalam konteks
keutuhan, adaptasi dan perawatan suportif . identitas dan sumber mereka
konservasi Tujuan keperawatan harga diri. sendiri.
adalah untuk Individu yang
mempromosikan hidup melakukan
adaptasi dan adaptasi dengan
mempertahankan tujuan konservasi
keutuhan
Martha E. Unitary Teori Rogers memandang Praktik profesional Sistem terbuka Kesehatan dan Bidang Perhatian
Rogers Human Beings manusia sebagai satu kesatuan dalam keperawatan dalam proses penyakit adalah lingkungan yang perawat adalah
yang utuh dan lingkungan berusaha untuk yang kontinyu manifestasi pola tak terbatas, dan pada orang dan
sebagai fokus utama praktek meningkatkan atau berkelanjutan dan dianggap terus terjadi lingkungan
keperawatan. interaksi antara dengan sistem "untuk perubahan yang yang
Rogers menyebutkan komponen manusia dan terbuka yaitu menunjukkan inovatif, tak merupakan

49
sentral yang dikenal dengan lingkungan, untuk lingkungan. perilaku yang terduga, dan satu kesatuan
‘blok bangunan” sistemnya yaitu memperkuat Manusia sebagai bernilai tinggi dan ditandai dengan yang tidak
bidang energy, keterbukaan, integritas manusia, kesatuan nilai rendah. meningkatnya dapat
pola dan pandimensionality. dan mengarahkan "Tereduksi, Sehat keragaman. terpisahkan
Rogers juga menyebutkan manusia dan terpisahkan, dimanifestasikan Lingkungan dan dan saling
komponen lainnya yang lingkungan untuk bidang energi dalam proses bidang manusia mempengaruhi
mendasari teorinya yaitu mendapatkan derajat pandimensional kehidupan diidentifikasi oleh dalam
resonansi, helicy dan integral. kesehatan maksimal diidentifikasi oleh menunjukkan pola yang perubahan
pola dan sejauh mana menunjukkan
karakteristik yang manusia perubahan saling
spesifik secara mencapai derajat berkesinambunga
keseluruhan ". maksimum n
kesehatan
menurut beberapa
sistem nilai
Dorothea E. Self- Care Teori Keperawatan Defisit Pelayanan yang Individu atau Kemampuan Tatanan dimana Bahwa semua
Orem (1914- Deficit Theory perawatan diri adalah Teori dengan sengaja kelompok yang individu atau klien tidak dapat orang atau
2007) of Nursing umun yang terdiri dari empat dipilih atau kegiatan tidak mampu kelompoki memenuhi individu
teori terkait yaitu: 1. Teori self- yang dilakukan secara terus memenuhi kebutuhan memerlukan
care, yang menggambarkan untuk membantu menerus tuntutatn self care keperluan self perawatan diri
mengapa dan bagaimana orang- individu, keluarga mempertahankan yang berperan care dan perawat baik yang
orang peduli untuk merawat diri dan kelompok self care untuk untuk termasuk mereka
mereka sendiri. 2. Teori masyarakat dalam hidup dan sehat, mempertahankan didalamnya tetapi mampu
dependent-care, yang mempertahankan self pemulihan dari dan meningkatkan tidak spesifik maupun
menjelaskan bagaimana anggota care yang mencakup, sakit atau trauma integritas dibantu untuk
keluarga dan / atau teman-teman integritas struktural, atu koping dan structural fungsi meningkatkan
memberikan perawatan untuk fungsi dan efeknya. dan derajat

50
orang yang tergantung secara perkembangan. perkembangan kesehatan
sosial. 3. Teori self-care deficit, mereka.
yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang
dapat dibantu melalui perawatan
4. Teori sistem keperawatan,
yang menggambarkan dan
menjelaskan hubungan yang
harus dibawa dan dipelihara
untuk pemberian asuhan
keperawatan
Imogene M. King’s Filosofi pribadi King tentang Tujuan keperawatan Asumsi spesifik Kesehatan Sistem terbuka Manusia
King (1923- Conceptual manusia dan hidup dipengaruhi adalah menolong King mengenai dipandang berimplikasi pada berinteraksi
2007) System and asumsi nya yang berhubungan individu individu adalah sebagai bagian terciptanya dengan
Theory of dengan lingkungan, kesehatan, mempertahankam individu sebagai dinamis dalam interaksi antara lingkungan
keperawatan, individu, dan kesehatannya makhluk sosial, lingkaran system dan mereka, yang
Goal
interaksi perawat-pasien. Sistem sehingga mereka individu sebagai kehidupan, lingkungan yang mengarah ke
Attainment
konseptual King dari Teori Goal dapat berfungsi makhluk berakal, sedangkan memengaruhi keadaan
and
Pencapaian yang "didasarkan dalam peran-peran individu sebagai penyakit perubahan kesehatan
Transactional
pada asumsi bahwa keseluruhan mereka. makhluk rasional, merupakan bagian lingkungan secara untuk
Process
fokus keperawatan adalah Keperawatan individu sebagai dalam lingkaran konstan individu, yang
manusia berinteraksi dengan dipandang sebagai makhluk perasa, kehidupan merupakan
lingkungan mereka, yang proses interpersonal individu sebagai tersebut. kemampuan
mengarah ke keadaan kesehatan aksi, reaksi, interaksi makhluk Kesehatan untuk
untuk individu, yang merupakan dan transaksi pengontrol, memengaruhi berfungsi
kemampuan untuk berfungsi individu sebagai upaya adaptasi dalam peran
dalam peran sosial " makhluk yang yang terus- sosial

51
bertujuan, menerus terhadap
individu sebagai kondisi stress,
makhluk baik internal
berorientasi maupun eksternal,
tindakan, dan melalui
individu sebagai pemanfaatan
makhluk optimum sumber
berorientasi daya manusia
waktu guna meraih
potensi maksimal
bagi kehidupan
keseharian
Betty System Model Konsep utama yang Neuman menyatakan Manusia sebagai Menurunnya Lingkungan Pendekatan
Newman diidentifikasi dalam model bahwa keperawatan klien atau sistem kondisi sehat didefinisikan holistic dari
Newman adalah pendekatan adalah klien, model merupakan akibat sebagai semua semua system
holistik, sistem terbuka memperhatikan sistem Neuman dari tidak faktor internal dan dapat
(termasuk fungsi, input dan semua aspek menyatakan terpenuhi eksternal yang meningkatkan
output, umpan balik, negentropi, manusia. Dia juga konsep klien kebutuhan sistem. berada kesehatan
dan stabilitas), lingkungan menggambarkan sebagai sistem Klien berada disekelilingi individu kea
(termasuk penciptaan bahwa keperawatan yang dapat berupa dalam kondisi manusia dan rah sejahtera
lingkungan), sistem klien adalah profesi yang individu, dinamis baik berinteraksi
(termasuk lima variabel klien unik yang keluarga, sehat atau sakit dengan manusia
yaitu: struktur dasar, garis memperhatikan kelompok, dalam beberapa dan klien
resistensi, garis normal semua variabel yang komunitas, atau tahap yang
pertahanan, dan garis pertahanan mempengaruhi kelompok sosial diberikan pada
fleksibel), kesehatan (sejahtera respon individu tertentu waktu itu
sampai sakit), stresor, tingkat terhadap stress

52
reaksi, pencegahan sebagai
intervensi (tiga level), dan
pemulihan
Sister Calista Adaptation Roy’s model berfokus pada Keperawatan adalah Manusia Roy Roy Adaptasi
Roy Model konsep adaptasi melaluibentuk pelayanan dijelaskan sebagai mendefinisikan mendefinisikan psikologis,
perawat, sehat, manusia dan professional berupa suatu sistem yang sehat sebagai lingkungan konsep diri,
lingkungan. Respon adaptasi pemenuhan hidup, terbuka suatu continum sebagai semua peran dan
yang dihasilkan yaitu mencapai kebutuhan dasar dan dan adaptif yang dari meninggal kondisi yang lingkungan
integritas dan menolong diberikan kepada dapat mengalami sampai tingkatan berasal dari diperlukan
manusia untuk mampu individu baik sehat kekuatan dan zat tertinggi sehat. internal dan manusia untuk
beradaptasi, tumbuh, reproduksimaupun sakit yang dengan perubahan Dia menekankan eksternal,yang tumbuh,
dan transformasi lingkungan. mengalami gangguan lingkungan. bahwa sehat mempengaruhi bereproduksi
fisik, psikis dan Sebagai sistem merupakan suatu dan berakibat dan mencapai
Empat model adaptasi pada
social agar dapat adaptif manusia keadaan dan terhadap derajat
Roy:
mencapai derajat dapat proses dalam perkembangan kesehatan
- The physiological-physical
kesehatan yang digambarkan upaya dan dari perilaku
adaptive mode
optimal. dalam istilah menjadikan seseorang dan
- The self-concept group
karakteristik dirinya secara kelompok.
identity adaptive mode
sistem terintegrasi secara Lingkungan
- The role function adaptive
keseluruhan, fisik, eksternal dapat
mode
mental dan social berupa fisik,
- The interdependence
kimiawi, ataupun
adaptive mode
psikologis yang
diterima individu
dan dipersepsikan
sebagai suatu
ancaman

53
Dorothy E. Behaveoral Ada empat asumsi tentang Keperawatan Johnson dalam Johnson melihat lingkungan terdiri Fokus dari
Jonshon System Model subsistem perilaku manusia. dipandang sebagai teorinya kesehatan sebagai dari semua perilaku yaitu
Pertama adalah keyakinan layanan yang bersifat
memandang klien fungsi yang elemen yang kebutuhan,
bahwa keinginan merupakan komplementer sebagai sistem efektif dan efisien bukan merupakan manusia
motivasi terbentuknya perilaku terhadap terapi medis
perilaku. Sistem dari sistem, serta bagian dari sebagai sistem
untuk mencapai tujuan tertentu. dan profesi
perilaku yang sebagai individu sistem perilaku dan
Kedua, perilaku terdiri dari dua kesehatan lainnya,
teratur, berulang, keseimbangan perilaku tetapi perwujudan
dimensi yang merupakan aturan tetapi memiliki
sistematis, dan dan stabilitas mempengaruhi stress sebagai
terorganisir atau pilihan. Ketiga, kontribusi tersendiri
terorganisir sistem perilaku sistem dan bisa asuhan
bagian khusus atau subsistem bagi kesehatan dan dengan subsistem yang dipengaruhi berfungsi sebagai keperawatan
dari sistem perilaku terstruktur kesejahteraan biologis dan oleh faktor-faktor sumber imperatif
adalah tujuan, seting, pilihan, masyarakat perilaku saling biologis, sustenal
dan tindakan; masing-masing berhubungan dan psikologis dan
memiliki perilaku yang dapat saling sosial
diamati. Terakhir, subsistem tergantung. Klien
interaktif dan saling tergantung dipandang
untuk mencapai dan menjaga sebagai kumpulan
keseimbangan di antara subsistem
subsistem melalui kontrol dan perilaku yang
mekanisme regulasi saling
berhubungan
membentuk
sistem perilaku.
Florence What It Is and Nightingale percaya bahwa lima Nightingale percaya Meskipun Kesehatan Lingkungan dapat Lingkungan
Nightingale What It Is Not poin yang penting dalam keperawatan sebagai sebagian besar didefinisikan didefinisikan merupakan
mencapai sebuah rumah yang panggilan jiwa. tulisan sebagaidalam sebagai sesuatu aspek penting
sehat: "udara bersih, air bersih, Perawat adalah untuk Nightingale risalah nya, yang dapat yang harus

54
drainase yang efisien, membantu alam yang merujuk kepada Penyakit- dimanipulasi dikendalikan
kebersihan, dan pencahayaan menyembuhkan orang sebagai Keperawatan dan untuk untuk
yang cukup ". Dia pikir pasien. Dia orang yang Kesehatan- menempatkan kesembuhan
bangunan harus dibangun agar mendefinisikan menerima Keperawatan, pasien dalam klien
cahaya bisa masuk untuk setiap berbagai jenis perawatan, dia kesehatan yaitu kondisi terbaik
penghuni serta memungkinkan keperawatan sebagai percaya bahwa "menjadi baik, bagi alam untuk
aliran udara segar. keperawatan yang orang tersebut tetapi untuk dapat bertindak. Teori
tepat (Perawatan adalah makhluk menggunakan ini memiliki
orang sakit), yang dinamis dan dengan baik komponen baik
keperawatan umum kompleks setiap kekuatan fisik maupun
(promosi kesehatan), yang kita miliki" psikologis.
dan kebidanan Hal menjelaskan Komponen fisik
keperawatan bahwa kesehatan dari lingkungan
tidak hanya mengacu pada
sekedar bebas ventilasi, hangat,
dari penyakit saja, ringan, nutrisi,
tapi bagaimana obat-obatan,
menggunakan stimulasi, ruang,
kesehatan untuk suhu dan
melakukan aktivitas.
tindakan sesuai Komponen
kekuatan kita psikologis
meliputi
menghindari
memberikan
harapan yang
terlalu muluk,

55
menasehati yang
berlebihan
tentang
penyakitnya.
Terdapat pula
komponen Sosial
diantaranya
hubungan
intrapersonal,
interpersonal dan
juga
ekstrapersonal
Virginia The Principle Henderson memfokuskan Fungsi unik dari Individu sebagai Sehat adalah Henderson Setiap manusia
Henderson and Practise asuhan keperawatan pada perawat adalah untuk kesatuan yang kualitas hidup mendefinisikan atau klien
for Nursing kebutuhan pasien. Baik membantu individu, tidak dapat tertentu, yang lingkungan mempunyai
kebutuhan bio, psiko, sosio baik apakah ia sakit dipisahkan: jiwa oleh Henderson sebagai seluruh kebutuhan
maupun spiritual dan atau sehat, dalam dan raga adalah dihubungkan faktor eksternal dasar (14
memandang pasien sebagai klien peran tambahan atau satu kesatuan. dengan dan kondisi yang aspek) dari
atau konsumen. 14 komponen peran pendukung. Lebih lanjut lagi, kemandirian. memengaruhi segi
kebutuhan dasar hidup tersebut Tujuan dari indifidu dan Karakteristik kehidupan dan biopsikososial
meliputi : keperawatan adalah keluarganya utama dari sakit, perkembangan spiritual yang
untuk membantu dipandang adalah manusia harus dipenuhi
1. Bernafas dengan normal
individu memperoleh sebagai unit ketergantungan untuk
2. Makan dan minum cukup.
kembali tunggal dan berbagai mencapai
3. Pembuangan eliminassi
kemandiriannya tingkat kesehatan
tubuh.
sesegera mungkin inkapasitas
individu

56
4. Bergerak dan (sekarang pasien)
mempertahankan posisi untuk memuaskan
yang nyaman. kebutuhan
5. Tidur dan istirahat. manusianya
6. Memilih pakaian pantas,
berpakaian dan
menanggalkan pakaian.
7. Mempertahankan suhu
tubuh dalam kondisi
normal dengan
memodifikasi
Lingkungan.
8. Menjaga kebersihan tubuh
dan memelihara kesehatan
dan melindungi kulit
9. Menghindari bahaya
dilingkungannya dan
menghindari cedera yang
lain.
10. Komunikasi dengan orang
lain dalam pernyataan
emosi, kebutuhan,
ketakutan dan pendapat.
11. Beribadah menurut
kepercayaan seseorang.
12. Bekerja sedemikian rupa
sehingga ada rasa

57
pemenuhan akan
kebutuhan
13. Bermain, berhak untuk
ikut serta dalam segala
bentuk rekreasi
14. Belajar, menemukan atau
mencukupi keingintahuan
akan pertumbuhan dan
kesehatan yang normal
dan dapat menggunakan
fasilitas kesehatan yang
tersedia
Faye G. Patient Abdellah memandang perawat Keperawatan adalah Pada pendekatan Pada pendekatan Pada pendekatan Perawat
Abdellah Centered- sebagai seni dan ilmu yang profesi pelayanan keperawatan keperawatan keperawatan merupakan
Approach to mempunyai perilaku, untuk membantu berpusat pada berpusat pada berpusat pada profesi yang
Nursing kompetensi intelektual dan individu atau pasien, kesehatan pasien, kesehatan pasien, kesehatan membantu
teknik skill untuk merawat memberikan merupakan merupakan merupakan klien
pasien sesuai kebutuhannya. Dia informasi untuk keadaan dimana keadaan dimana keadaan dimana memenuhi
menyusun 21 masalah perawat memenuhi kebutuhan terpenuhinya terpenuhinya terpenuhinya kebutuhan
yang sering ditemui dilapangan dasar, meningkatkan semua kebutuhan semua kebutuhan semua kebutuhan dasarnya dan
dan menemukan 10 solusi atau memulihkan dasar dan tidak dasar dan tidak dasar dan tidak menghindari
penyelesaian masalah tersebut kemandirian atau adanya kecacatan adanya kecacatan adanya kecacatan kecacatan
mengurangi sehingga
kecacatan dengan perawat harus
menggunakan mempunyai
strategi keperawatan kompetensi
yang merupakan intelektual dan

58
suatu cara skill yang baik
berdasarkan pola dalam
pemecahan masalah perawatan
Barbara M. The 1. Manusia ada dalam kerangka Keperawatan adalah Kesehatan Individu adalah Lingkungan Pada klien,
artinian Intersystem pembangunan dan tindakan (intervensi) dianggap makhluk yang memiliki dua dimana klien
Model perubahan, yang melekat yang diperlukan kontinum koheren yang dimensi, sebagai
untuk hidup. ketika klien multidimensi. terus berupaya perkembangan intrasistem dan
2. Kehidupan manusia adalah memasuki Sense of untuk memahami dan situasional. terlibat dalam
unit sistem yang saling lingkungan rumah coherence dunianya. Orang Lingkungan intesistem.
terkait yang dipandang sakit. Tujuan dari (SSOC) klien adalah suatu perkembangan Karena klien
sebagai masa lalu dan perawat dan klien adalah refleksi sistem, subsistem adalah "semua harus dibantu
potensi masa depan. untuk memindahkan dari adaptasi klien dari yang peristiwa, faktor, untuk
3. Orang berinteraksi dengan klien ke SSOC lebih terhadap krisis biologis, dan pengaruh beradaptasi
lingkungan pada tingkat tinggi. Perawat dan merupakan psikososial, dan yang agar dapat
biologis, dan indra adalah menilai pengetahuan faktor yang spiritual mempengaruhi meningkatkan
input dari lingkungan; fungsi klien (keseluruhan perawat nilai dan sistem saat SSOC
tubuh adalah output. masalah), sumber yang dibantu melewati tahap
4. Kehadiran orang dapat dilihat daya yang tersedia untuk beradaptasi. perkembangannya
dalam hal masa lalu dan yang diperlukan Di Intersystem . Lingkungan
masa depannya. untuk mengelola Model, kesehatan situasional terjadi
5. Jiwa manusia adalah pusat masalah didefinisikan ketika perawat
dari keberadaan orang (pengelolaan), dan sebagai yang dan klien
tersebut, melampaui waktu motivasi klien untuk memiliki SSOC berinteraksi, dan
dan mempengaruhi semua memenuhi tantangan kuat dan adaptasi ini termasuk
aspek kehidupan. yang ditimbulkan bergerak dari semua rincian
6. Perawat berfokus pada semua oleh masalah SSOC rendah pertemuan itu
aspek manusia, secara (kebermaknaan). menuju tingkat

59
sistematis mencatat yang lebih tinggi
keterkaitan dari sistem dan
hubungan sistem terhadap
waktu dan lingkungan.
7. Proses keperawatan dapat
berlangsung hanya pada saat
ini.

Helen C. Modeling and 1. Holistik Perawat adalah Kesehatan adalah Teori ini Lingkungan Hubungan atau
Erickson, Role-modeling 2. Kesehatan faslitator, bukan kondisi sehat baik membedakan diartikan sebagai
interaksi
Evelyn M. 3. Pertumbuhan dan afektor. Hubungan fisik; mental; dan antara pasien sub system social
antara perawat
Tomlin, perkembangan seumur perawat klien social tidak hanya dank klien. Pasien yang berinteraksi
dan klien yang
Marry Ann hidup bersifat interaktif, dimaknai dengan adalah yang antara individu
saling terikat
P. Swain 4. Berafiliasi-individuasi merupakan proses tidak adanya diberi perlakuan dengan individu
dengan
5. Adaptasi interpersonal yang penyakit. dan instruksi, yang lain, atau
penekanan
6. Self-care membantu individu Kesehatan adalah sedangkan klien antara individu
kepada
7. Perawat untuk kondisi adalah yang dengan budaya.
perawat bahwa
8. Modeling mengidentifikasi, keseimbangan mampu Stressor biofisik
perawat harus
9. Role Modelling menggerakkan, dan yang dinamis berpartisipasi dipandang memahami
mengembangkan antara beberapa dalan sebagai bagian
kebutuhan
kekuatan diri untuk subsistem perawatannya adri lingkungan
klien sehingga
mencapai status (manusia holistic) sendiri. Klien mampu
optimal baik adalah tujuan dari memenuhi
kesehatan dan aktifitas perawat kelima tujuan
kehidupannya intervensi
Jean Watson Caring science Elemen-elemen yang terdapat Keperawatan adalah Kesehatan adalah Klien adalah Lingkungan Interaksi
and scared dalam carative factor adalah: penerapan art dan hu kesatuan dan individu atau adalah dimana antara perawat

60
science 1. Membentuk sistem  nilai man science melalui keharmonisan kelompok yang interaksi transper dan pasien
humanistic-alturistik. transaksi didalam pikiran, mengalami sonal sehingga
2. Menanamkan keyakinan transpersonal caring jiwa dan raga ketidakharmonisa caring terjadi perawat
dan harapan (faith-hope). untuk membantu antara diri dengan n pikiran, jiwa antara klien dan mampu
3. Mengembangkan manusia mencapai orang lain dan dan raga, yang perawat memberikan
sensitivitas untuk diri keharmonisan antara diri dengan membutuhkan asuhan
sendiri dan orang lain. pikiran, jiwa dan lingkungan bantuan keperawatan
4. Membina hubungan saling raga yang terhadap pengamb dengan
percaya dan saling bantu menimbulkan selfkno ilan keputusan memperhatika
(helping-trust). wlegde, self-control, tentang kondisi n 10 carative
5. Meningkatkan dan self-care, dan selfhea sehat-sakitnya faktor sebagai
menerima ekspresi perasaan ling. untuk prinsi interaksi
positif dan negative. meningkatkan
6. Menggunakan metode harmonisasi, self-
pemecahan masalah yang control, pilihan
sistemantis dalam dan selfdetermina
pengambilan keputusan. tion
7. Meningkatkan proses
belajar-mengajar
interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan
yang mendukung,
melindungi, dan
memeperbaiki mental,
sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam
pemenuhan kebutuhan

61
dasar manusia.
10. Mengembangkan factor
kekuatan eksistensial-
fenomenologis
Margaret Health as Dari 9 konsep mayor Newman, Perawat dilihat Sebuah penyakit Manusia sebagai Lingkungan tidak Klien sebagai
Newman Expanding dapat diambil kesimpulan: sebagai mitra dalam dan non-penyakit individu yang secara eksplisit individu yang
Conciousness 1. Kesehatan proses perluasan menciptakan diidentifikasi oleh didefinisikan utuh dan untuk
Kesehatan adalah pola dari kesadaran tentang sintesis yang pola masing- tetapi meningkatkan
seluruh manusia dan termasuk kesehatan. dianggap sebagai masing digambarkan kesehatannya
sakit yang dimanifestasikan Memfasilitasi kesehatan kesadaran. sebagai maka harus
secara menyeluruh dalam pengenalan pola Manusia lebih keseluruhan yang mampu
kehidupan yang berkelanjutan pada klien dengan lanjut lebih besar, yang meningkatkan
2. Pola membentuk didefinisikan berada di luar atau
Pola adalah informasi yang hubungan dengan sebagai "pusat kesadaran memperluas
menggambarkan individu secara mereka pada titik kesadaran" dalam individu kesadarannya
holistic dan memahami arti kritis dalam pola keseluruhan dengan
hubungan satu dengan yang lain. kehidupan mereka memperluas meningkatkan
3. Kesadaran dan menghubungkan kesadaran kemampuan
Kapasitas informasional system dengan mereka kesehatan " dan
dan kemampuan sistem dengan cara yang Definisi individu memahami
berinteraksi dengan otentik. juga telah alternative
lingkungannya. diperluas untuk yang ada dari
4. Gerakan ruang waktu mencakup masalah
Newman menyatakan bahwa ini keluarga dan kesehatan
penting untuk menjelaskan masyarakat
perubahan ruang dan waktu
secara bersama-sama sebagai

62
“emerging pattern of
consciousness“ dari pada
menjelaskan secara terpisah
Rosmary Humanbeco- Parse mensintesis 9 asumsi Keperawatan dilihat Kesehatan Manusia Lingkungan Alam semesta
Parse ming dasar tentang manusia dan sebagai komponen dipandang merupakan dipandang adalah
Paradigm prosesnya menjadi 3 asumsi yang harus ada sebagai proses kompanen sebagai pemberi multidimensi
dasar, yaitu : (dihadirkan) untuk yang berubah terbuka, unik dan stimulus dalam dan proses
dapat memfasilitasi secara terus berbeda dari proses timbal yang saling
1. Proses menjadi manusia
proses menjadi sehat menerus untuk komponen yang balik dalam menguntung-
adalah pilihan setiap
dari setiap komponen menjadi tetap lain secara hubungan dengan kan pada
individu secara bebas
yang lain. sehat. Kesehatan terpisah. manusia manusia dan
terhadap makna akan suatu
manusia juga tidak
situasi dalam proses nilai Parse telah
berhubugan erat dapat
kehidupan manusia. mengembangkan
dengan dipisahkan
2. Proses manusia menjadi keyakinannya bahwa
bagaimana dari manusia
adalah pola yang diciptakan keperawatan adalah
perilaku dalam
secara teratur dalam ilmu pengetahuan
hidupnya
hubungan proses dasar dan bahwa
mengembangkan
menguntungkan antara perawat memerlukan
powering,
manusia dan alam semesta. teori yang berbeda
originating, dan
3. Proses menjadi manusia dari disiplin ilmu
transforming.
adalah proses multidimensi lain.
yang menggabungkan
berbagai kemungkinan-
kemungkinan

63
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori mulai dari meta
theory, grand theory, middle range theory dan practice theory. Grand theory
didefinisikan sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak
dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang
relatif abstrak, sulit untuk dibuat definisi operasionalnya dan hubungannya tidak
dapat di uji secara empiris. Grand teori menegaskan fokus global dengan board
perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda
terhadap sebuah fenomena keperawatan. Beberapa pengelompokkan grand theory
menurut Alligood (2013) yaitu Conceptual Model Theory dan Nursing Theory.
Sedangkan menurut Melanie grand theory dibagi menjadi human need theory,
interactive theory dan unitary process berdasarkan Teori Wills (2002).Terdapat
beberapa pengembangan grand theory menurut beberapa pakar keperawatan
diantaranya Myra Estrin Levine: The Conservation Model, Martha E. Rogers:
Unitary Human Beings, Dorothea E. Orem : Self Care Defisit Theory of Nursing,
Imogene M. Kings : King’s Conceptual System and Theory of Goal Attainment
and Transactional Process, Betty Newman: System Model, Sister Calista Roy:
Adaptation Model, Dorothy E. Jonshon: Behaveoral System Model, Florence
Nightingale: What It Is and What It Is Not, Virginia Henderson: The Principle
and Practise for Nursing, Faye G. Abdellah: Patient Centered-Approach to
Nursing , Barbara M. Artinian: The Intersystem Model, Helen C. Erickson,
Evelyn M. Tomlin, Marry Ann P. Swain: Modeling and Role-modeling, Jean
Watson: Caring Sience and Scared Sience, Roper, Logan and Tierney : Model of
Nursing based on Activity of Living serta Rosmary Parse: Humanbecoming
Paradigm.

B. SARAN
Saran untuk penulisan makalah adalah lebih dikaji kembali tentang
pengetahuan perawat terhadap grand theory keperawatan.

64

Anda mungkin juga menyukai