Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MENURUT

(IDA JEAN ORLANDO)

Disusun oleh :

1. Ica Mega Saputri (202301019)


2. Imelda Putri Intan Pandia (202301020)
3. Novita Nanda Kusumaningtyas (202301028)

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS TEKNOLOGI DAN


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Salawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang
benderang seperti yang kita rasakan seperti saat ini.

Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada dosen yang telah ikut serta dalam
memberikan tugas makalah “TEORI KEPERAWATAN MENURUT (IDA JEAN
ORLANDO)”. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber buku dan jurnal yang
telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan


sumbang dan sarannya untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan terbatasmya
kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, Aamiin.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,


mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman.
Pelaksanaan asuhan keperawatan yang baik, perlu menerapkan pendekatan ilmiah melalui
proses keperawatan. Dimana standar praktik tersebut mengacu pada tahapan dalam
proses keperawatan yang terdiri dari 5 standar : pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pelaksanaan asuhan keperawatan tersebut
merupakan aplikasi unsur dan konsep dari beberapa teori dan model keperawatan yang
diadopsi, digabung, dikembangkan serta dilaksanakan. Salah satu teori dan model
tersebut adalah teori dari Ida Jean Orlando, maka diperlukan pembahasan yang lebih
mendalam.

1.2 Rumusan Masalah


1. 2.1 Bagaimaka Biografi Ida Jean Orlando ?
2. 2.2 Apa saja konsep utama teori Ida Jean Orlando ?
3. 2.3 Bagaimana penggunaan data teori Ida Jean Orlando ?
4. 2.4 Apa saja asumsi pokok teori Ida Jean Orlando ?
5. 2.5 Apa saja pokok utama dari teori Ida Jean Orlando ?
6. 2.6 Bagaimana penerapan dalam dunia keperawatan ?
7. 2.7 Apa saja kekurangan dan kelebihan teori Ida Jean Orlando ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana biografi Ida Jean Orlando
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja konsep utama teori Ida Jean Orlando
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana penggunaan data teori Ida Jean Orlando
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja asumsi pokok teori Ida Jean Orlando
1.3.5 Untuk mengetahui apa saja pokok utama dari teori Ida Jean Orlando
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana penerapan dalam dunia keperawatan
1.3.7 Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan teori Ida Jean Orlando
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

 Tingkat Teori Keperawatan


Teori didefinisikan sebagai satu atau lebih konsep yang spesifik dan konkrit yang
diperoleh dari sebuah konsep konsitual, dalil yang ada secara sempit menjelaskan konsep,
dan dalil yang ada secara konkrit dan spesifik berhubungan dengan dua atau lebih
konsep. Ada 3 teori : Grand theory, Middle Range theory, Pratice theory (Fawcett 2005).
 Teori keperawatan harus dikembangkan dengan menggunakan komponen teori
keperawatan
 Konsep diperoleh dari persepsi individu atau berdasarkan pengalaman individu. Teori
keperawatan menekankan pada 4 konsep utama yang dikenali sebagai konsep paradigma
yang meliputi individu lingkungan derajat kesehatan atau penyakit dan keperawatan
 Definisi yaitu penjelasan atau gambaran teori, konsep atau komponen-komponen yang
menyusun teori tersebut
 Perposidi didefisinikan sebagai pernyataan dua konsep atau lebih yang menegaskan
sebuah teori dengan mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksikan
 Asumsi memerlukan pertanyaan yang menjelaskan tentang konsep-konsep penggabungan
konsep-konsep
 Metode yang digunakan dalam pengembangan teori keperawatan
1. Deduktif merupakan bentuk penalaran logis dari umum ke spesifik. Proses ini
melibatkan sederetan pertanyaan teoris yang diperoleh dari pernyataan-
pertanyaan umum atau aksioma. Hubungan-hubungan teoris yang abstrak
digunakan untuk memperoleh hipotesis empiris yang spesifik (theory the
research stategy)
2. Induktif merupakan bentuk penalaran dari spesifik beralih ke umum.
Kejadian-kejadian khusus diawasi dan dianalisis sebagai landasan untuk
merumuskan pernyataan teoris umum (reasch then research stategy)
3. Reduktif merupakan penggabungan deduksi dengan induksi. Retroduktif
menggunakan analogi yang menghasilkan teori. Para ahli teori memperbaiki
pengembangan teori ketika mereka mengalihkan aspek-aspek materi atau
struktur teori tersebut ke dalam bidang mereka untuk membentuk suatu teori
baru.
 Selama perkembangan, teori telah diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria.
Berdasarkan levelnya teori terdiri dari : grand theory, middle range theory, practicet
theory ( Marton dalam Mckenna,1977 Peterson dan Bredow 2004)
- Dalam disiplin ilmu perawatan, pengetahuan ilmia terdiri atas prinsip, teori, dan
modal konseptual, serta temuan penelitian dari keperawatan dan disiplin terkait.
- Ada dua ciri poko empiris yaitu: teori tentang makna dan teori pengetahuan.
1. Teori makna, pada aliran empirisme biasanya dinyatakan sebagai teori
tentang asal usul idea dan konsep.
2. Teori pengetahuan, mengenai teori ini kaum empiris berbeda pendapat
dengan kaum rasionalis, kaum resionalis berpendapat bahwa ada
beberapa kebenaran umum seperti setiap kejadian tertentu mempunyai
sebab, dasar-dasar matematika, dan beberapa prinsip dasar etika.
Pada disiplin ilmu keperawatan hasil pengujian empiris dari falsafah
menghasailkan model model konseptual, sementara pengujian empiris
terhadap model konseptual akan menghasiklkan hal yang lebih
kongkrit yaitu teori-teori keperawatan .
 Tingkat pengembangan teori keperawatan.
Poter dan perry (2001) menjelaskan teori keperawatan mengalami perkembangan dari
masa ke masa yang ditunjukkan untuk penerapan teori yang sesuai dengan kondisi
praktek, meliputi: grand theory, middle range theory dan practice theory.
1. Grand theory merupakan salah satu atau beberapa konsep yang spesifik yang
didapatkan dari model konseptual preposisi yang didapatkan dari konsep tersebut dan
preposisi tersebut nyata dan hubungan yang special antara dua konsep atau lebih.
 Grand theory merupakan theory yang cakupannya luas dan kompleks, terdiri
dari kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif
praktek keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam melihat
fenomena keperawatan, menurut konsep yang menggabungkan teori-teori
dengan cakupan lebih kecil.
 Tujuan dari grand teori adalah mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep atau poin penting serta menghubungkannya dengan
praktek keperawatan.
 Manfaatn grand theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktek
selain tradisi atau intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan dengan
mengusulkan focus dan struktur kurikulum, dan bantuan untuk professional
keperawatan dengan menyediakan dasar praktek.

2. Middle range theory


 Middle range theory sebagai teori yang lebih kongret dari gand theory dan
memberikan batasan konsep dan preposisi dengan relative lebih kongkrit dan
spesifik.
 Middle rang theory membantu praktek dengan menfasiliasi pemahaman
tentakng perilaku klien, saran intervensi dan memberikan penjelasan untuk ke
efektifan intervensi.
 Setiap middle range theory menyebutkan fenomena yang spesifik dengan
lebih kongkrit dibandingkan middle range theory lainnya menggambarkan
apa itu fenomena terjadi atau memprediksi bagaimana cara fenomena terjadi.
 Middle range theory dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu descriptive
theory, explanatory theory dan predictive theory.
a. Descriptive theory merupakan type paling dasar dari middle range
theory,menggambarkan atau mengklarifikasi sebuah fenomena dan
mungkin hanya mencakup satu fenomena atau konsep saja.
Contohnya peplau’s theory of interpersonal realtionsip.
b. Explanatory theory merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara
dua atau lebih konsep.
Contohnya watson’s theory of the human caring.
c. Predictive theory menjelaskan lebih luas tentang hubungan antara konsep-
konsep atau pengaruh satu konsep terhadap konsep lainnya.
3. Practice theory
 Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibandingkan middle
range theory.
 Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktek
keperawatan dan uji empiris.
 Contok practice theory yaitu bonding attachment theory, therapeutic
touch, exercise as selfcare, caring for patient with chronic skin disease,
quality of care,dll ( petson & bredow, 2004).
 Tingkat pengembangan teori secara ringkas

Grand theory  Cukupnya luas dan kompleks.


 Membutuhkan penelitian yang spesifik
sebelum dapat sepenuhnya diujicobakan
 Tidak memeberikan pengaruh terhadap
intervensi keperawatan yang spesifik,
namun memberikan kerangka kerja
structural dan ide yang abstrak
Middle Range theory  Cangkupnya lebih terbatas dan kurang
abstrak
 Menjelaskan fenomena spesifik atau
konsep mencerminkan praktik
keperawatan.
Practice theory  Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan
cangkupnya lebih sempit dibandingkan
dengan Middle Range theory
 Berorientasi pada satu tindakan untuk
tujuan yang spesifik
 Focus kepada fenomena keperawatan
spesifik yang mencerminkan praktik klinik
dan hanya terbatas kepada populasi atau
bagian dari situasi pada teori
2.2 Biografi Ida Jean Orlando

Ida Jean Orlando Pelletier lahir pada tanggal 12 Agustus 1926 di NewJersey. Ia telah aktif
berkarir sebagai pelaksana, pendidik, peneliti dan konsultan dalam bidang keperawatan. Pada
awal karirnya, ia bekerja sebagai staf keperawatan di berbagai bidang seperti obstetri, perawatan
penyakit dalam dan bedah, serta di ruang emergensi. Ia juga telah menjabat sebagai suverisor dan
menjabat sebagai asisten dua direktur keperawatan.

Ia diterima di diploma keperwatan di New York tahun 1947, mendapat gelar Bachelor of
Nursing pada tahun 1951 dari universitas St John’s Brooklyn New York. Pada tahun1954
menerima MA dimental health consultation dari universitas Colombia, New York.

Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, orlando kemudian berkerja disekolah


keperawatan New Heaven Conneticut, selama 8 tahun, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi
peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai konsep kesehatan mental pada
kurikulum dasar pendidikan keperawatan.

Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan menghabiskan waktu selama 4
tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia
melaporkan penemuanya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958
berjudul “ The Dynamic Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun
1961. Buku inilah yang mengformulasikan teori dasar keperawatan orlando dan dicetak dalam
lima bahsa yaitu : bahasa Jepang, Hebrew, Prancis,Portugis dan Belanda.

Orlando juga menjabat sebagai pimpinan graduate program dalam kesehatan mental dan psikiatri
nursing di Yale. Ia juga aktif diberbagai organisasi seperti Massachustts Nurses Associations dan
di Harvad Community Health Plan pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 orlando bekerja
sebagai konsultan bidang keperawatan klinik di rumah sakit Mc Lean Belmot. Dan ia memberika
laporan hasil kerjanya selama 10 tahun di rumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang
berjudul : “ The Discipline and Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study “.

Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek keperawatan. Kosep
mengenai proses kepera. Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematika
fenomena bidang keperawatan.

1. Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan.


2. Menjelaskan apa yang terjadi delama proses keperawatan dan menghafal itu terjadi
3. Mengdeskripsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol
4. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses
keperawatan
2.3 Konsep Utama Teori Ida Jean Orlando
Teori keperawatn orlando menekankan pada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi dam
peran perawat sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan
elemen-elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi
pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya
dengan interaksi antra dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk
mengomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagi
nusing prcces discipline. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk
melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.

1. Fungsi perawat professional


Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika
dalam mendapatkan pengibatan atau dalam pemantauan. Perawat harus
mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya.
Perawat harus mengetehui benar peran profesionalnya, aktivitas perawat
profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung
jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas
spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapapat
dilakukan oleh perawat, sebaliknya hal ini dikurangi agar perawat lebih fokus
pda aktifitas-aktivitas.

2. Mengenal perilaku pasien


Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.

3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien.

4. Disiplin proses keperawatan


Mengartian disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total ( totally
interactive ) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat
dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi terhadap perilaku
tersebut atau tindakan yang harus dilakukan. Mengindentifikasi kebutuhan pasien
untuk membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat (George 1995).
2.4 Penggunaan Data Teori Ida Jean Orlando
Orlando merupakan peawat pertama yang mengembangkan teorinya berdasarkan
keadaan nyata dari hubungan antara perawat dan asien. Orlando mencatat bahwa
lebih dari 2000 kontrak antara perawat dan pasien dalam mengembangkan teorinya
yang didasarkan atas data dari hubungan tersebut. Orlando menggunakan metode
kualitatif untuk menganalisa data yang diperolehnya atau metodeologi riset lapangan
dalam pengumpulan dan penelitiannya.

2.5 Asumsi Pokok Teori Orlando


Asumsi orlando terhadap meta paradigma hampir seluruhnya terkandung dalam
teoinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asusinya tidak spesifik,
namun demikian schmieding (1993) mendapatkan dari tulisn orlando mengenai empat
area yang di tekuni orlando :
1. Perwat
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang
didefinisikan sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu
membantu mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segar.
2. Manusia
Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang
dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan
pertolongan, dan akan mengalami distress jika mereka tidak dapat melakukannya.
3. Sehat
Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari
kertidaknyamanan fisik, mental dan merasa kuat , sejahtera berkontribusi terhadap
sehat.
4. Lingkungan
Orlando berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi
ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan keduanya mempersepsikan, berfikir,
merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera.

2.6 Pokok Utama dari Teori Orlando


1. Perilaku pasien
Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya dengan diketahuinya
perilaku pasien, atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut
menunjukan pasien membutuhkan suatu batuan.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Perilaku verbal yang menunjukan
perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pernyataan, kebutuhan dan
lain sebagainya. Sedangkan perilaku non verbal misalnya heart rate, adema,
aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain
sebagainya.
2. Reaksi perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat, reaksi ini terdiri dari tiga
bagian yaitu perawat merasakan melalui indranya, perawat berfikir secara
otomatis, dan adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh
perawat melihat pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami
nyeri kemudian memeberikan perhatian.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan
perawat dalam mengeksplor dan beraksi dengan pasien yaitu :
1. Perawat harus menemui pasien dan konsisten terhadap apa yang dikatakan
dan mengatakan perilaku nonverbal kepada pasien.
2. Perilaku perawat harus dapat mengkomunikasikan informasikan informasi
dengan jelas terhadap apa yang akan diekspresikan.
3. Perawat harus menanyakan kembali kepa pasien langsung untuk perbaikan
atau klarifikasi.

3. Tindakan perawat
Orlando menyatakan bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat
dengan atau untuk kebaikan pasien adalah merupakan suatu tindakan
profesional perawatan.
Perawat harus menentukan tindakan yang sesuai untuk membantu memenuhi
kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan menurut Orlando
yaitu perawat harus mengawali dengan mengeksplorasi untuk memastikan
bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan 2 cara yaitu: tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional
perawat. Sedangkan tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang
mendesak, misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi medis.
Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:
1. Tindakan merupakan hasil dari identifikasi kebutuhan pasien dengan
memvalidasi reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
2. Perawat menjelaskan maksud tindakan terhadap pasien dan sesuai untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
3. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara
lengkap.
4. Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan
kebutuhan pasien ketika melakukan tindakan.

Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh


tindakan otomatis: tindakan rutinitas, melaksanakan intruksi dokter, dan
tindakan perlindungan kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan
validasi reaksi perawat.
2.7 Penerapan dalam Dunia Keperawatan.

Praktek kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan
rumah sakit jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental
dan bagian klinik psikiatrik di rumah sakit umum di beberapa negara.

Teori Orlando juga diterapkan dipraktek keperawatan milim pribadi dunia pendidikan,
teori proses keperawatan Orlando merupakan kerangka konseptual yang dapat
dikembangkan dan dipraktekkan secara langsung.

Pelatihan dari penerapan Teori Orlando sangat berguna bagi perawat untuk
mengontrol proses keperawatannya dan meningkatkan seorang pasien. Penelitian
Teori Orlando secara terus menerus manjadi dasar dari beberapa penelitian dibidang
keperawatan dan di aplikasikan pada beberapa pengaturan proses penelitian.

Beberapa peneliti yang mengembangkan Teori Orlando diantaranya: Dracup dan Breu
(1978), Pienschke (1973), Thibau dan Reidy (1977), Schmiedhing (1988), Sheafor
(1991), Ronte Reid (1992), dan banyak lagi peneliti lain.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Teori Ida Jean Orlando

Teori discipline process dari Ida Jean Orlando, memiliki kelebihan yang sangat
banyak, diantaranya :

1. Hubungan antara pasien sangat mempengaruhi dalam proses keperawatan.


2. Perlakuan keperawatan pada pasien pada satu waktu hanya memiliki satu tujuan.
3. Proses keperawatan dengan discipline process hampir sama prosesnya.
4. Pengumpulan data pasien dilakukan secara langsung.

Sedangkan, beberapa kekurangan dari teori ini adalah :

1. Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu.
2. Dalam evaluasi discipline process perawat hanya mengobservasi perilaku pasien
untuk melihat apakah pasien tersebut butuh untuk dibantu.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Proses keperawatan dan proses disiplin Orlando keduanya menggambarkan rangkaian


tahapan. Setiap tahapan sam-sama tidak terpisah. Pada proses disiplin Orlando hampir
secara berkesinambungan saling mempengaruhi dimana perilaku pasien menjadi tujuan
reaksi perawat, mengarahkan perilaku perawat, dan mengarahkan reaksi pasien. Kedua
proses tersebut merupakan proses dinamis dan responsif terhadap perubahan kondisi
pasien.

Proses keperawatan dan proses disiplin Orlando mempunyai banyak persamaan. Proses
keperawatan panjang dan lebih formal dan fasenya lebih mendetail dibandingkan proses
disiplin Orlando. Dan membutuhkan perawat untuk menggunakan pengetahuan dan
prinsip keilmuan dan teori keperawatan. Orlando hanya membutuhkan bahwa perawat
harus mengikuti prinsip-prinsip yang ia tetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, M. E. 2002. Nursing care plane: Guedelines for palnning & documenting patient care,
3rd edition, FA. Davis.

George. 1995. Nursing Theories (The Base for Professional Nursing Practice), FourthEdition.
USA : Appleton & Lange.

Hidayat AA. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.
2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik.

PPNI. 2000. Standar Praktik Keperawatan. Jakarta : PPNI.

Renaldi, M., 2012, April.

Anda mungkin juga menyukai