Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH TEORI KEPERAWATAN

OLEH :

RHEZA KHARISMA CAHYAHASRI SKP0123030

S1 KEPERAWATAN
STIKES KESDAM IX/ UDAYANA
TAHUN 2023/2024
1. Jenis dan Tingkatan Teori Keperawatan

Teori keperawatan adalah kumpulan pengetahuan yang terorganisir untuk


mendefinisikanapa itu keperawatan, apa yang dilakukan perawat, dan mengapa mereka
melakukannya. Teorikeperawatan memberikan cara untuk mendefinisikan keperawatan
sebagai disiplin unik yangterpisah dari disiplin lain (mis., Kedokteran). Merupakan
kerangka konsep dan tujuan yangdimaksudkan untuk memandu praktik keperawatan
pada tingkat yang lebih konkret dan spesifik.

1.1 Berdasarkan Abstraksi

Ada tiga tingkatan utama ketika mengklasifikasikan teori


keperawatanberdasarkan tingkat abstraksi mereka yaitu: grand
theory,middle-range theory,danpractical-level theory.

1.1.1 Grand Theory

 Grand Theory itu abstrak, luas cakupannya, dan kompleks, oleh karena
itumemerlukan penelitian lebih lanjut untuk klarifikasi.
 Teori ini tidak memberikan panduan untuk intervensi pada
keperawatansecara khusus tetapi lebih memberikan gambaran
umum dan ide-idetentang keperawatan.
 Para ahli teori ini mengembangkan karya mereka berdasarkan
pengalamanmereka sendiri dan waktu mereka hidup menjelaskan
mengapa ada begitubanyak variasi di teori ini.
 Ditujukan dalam paradigma keperawatan yaitu: orang,
keperawatan,kesehatan, dan lingkungan.

1.1.2 Middle-range Theory

 Cakupanya lebih terbatas dan menyajikan konsep dan


proposisi padatingkat abstraksi yang lebih rendah. Membahas
fenomena spesifik dalam keperawatan.
 Karena sulitnya menguji grand theory, banyak
sarjana keperawatan
 mengusulkan menggunakan tingkat teori ini.
  Sebagian besar teori ini didasarkan pada karya-
karya ahli teori ternama
 tetapi mereka dapat dipahami dari penelitian, praktik keperawatan,
atau
 teori-teori disiplin dari ilmu lain.
 1.1.3 Practice-Level Theory
  Adalah teori untuk situasi khusus yang sempit
cakupannya dan berfokus
 pada populasi pasien tertentu pada kurun waktu tertentu.
  Memberikan kerangka kerja untuk intervensi
keperawatan dan
 menyarankan hasil yang didapat atau efek dari praktik
keperawatan.
  Teori yang dikembangkan pada tingkatan ini
memiliki efek langsung pada
 praktik keperawatan dibandingkan dengan teori yang lebih abstrak.
  Teori-teori ini saling terkait dengan konsep dari
teori diatasnya.
 1.2 Berdasarkan Orientasi Tujuan.
 Teori juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya, ada yang
deskriptif dan
 juga ada yang preskriptif.
 1.2.1 Teori Deskriptif
  Teori deskriptif adalah level pertama dari
pengembangan teori.
 Menggambarkan fenomena dan mengidentifikasi sifat dan
komponennya
 yang terjadi.
  Teori deskriptif tidak berorientasi pada
tindakan ataupun upaya untuk
 menghasilkan atau mengubah situasi.
  Ada dua jenis teori deskriptif: teori pemisahan
faktor dan teori penjelasan.
 1.2.2 Teori Pemisahan Faktor
  Juga dikenal sebagai teori perumusan kategori
atau pelabelan.
 Karena sulitnya menguji grand theory, banyak sarjana
keperawatanmengusulkan menggunakan tingkat teori ini.
 Sebagian besar taeori ini didasarkan pada karya-karya ahli teori
ternamatetapi mereka dapat dipahami dari penelitian, praktik
keperawatan, atauteori-teori disiplin dari ilmu lain.

1.1.3 Practice-Level Theory

 Adalah teori untuk situasi khusus yang sempit cakupannya dan


berfokuspada populasi pasien tertentu pada kurun waktu tertentu.
 Memberikan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan
danmenyarankan hasil yang didapat atau efek dari praktik
keperawatan.
 Teori yang dikembangkan pada tingkatan ini memiliki efek langsung
padapraktik keperawatan dibandingkan dengan teori yang lebih
abstrak.
 Teori-teori ini saling terkait dengan konsep dari teori diatasnya.

1.2 Berdasarkan Orientasi

Tujuan.Teori juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya, ada yang


deskriptif danjuga ada yang preskriptif.

1.2.1 Teori Deskriptif

 Teori deskriptif adalah level pertama dari pengembangan


teori.Menggambarkan fenomena dan mengidentifikasi sifat dan
komponennyayang terjadi.
 Teori deskriptif tidak berorientasi pada tindakan ataupun
upaya untukmenghasilkan atau mengubah situasi.Ada dua jenis
teori deskriptif: teori pemisahan faktor dan teori penjelasan.

1.2.2 Teori Pemisahan Faktor

 Juga dikenal sebagai teori perumusan kategori atau pelabelan.


 Teori yang bernaung dalam kategori ini menggambarkan sifat
dandimensi dari suatu fenomena.

1.2.3 Teori Penjelasan

o Menggambarkan dan menjelaskan hubungan sifat dari suatu


fenomenadengan fenomena lainya.

1.2.4 Teori Preskriptif

 Ditujukan pada intervensi keperawatan untuk siati


fenomena,membimbing pada perubahan praktik, dan memprediksi
konsekuensidari suatu tindakan.
 Termasuk dalam proposisi yang menyerukan perubahan.
 Dalam keperawatan, teori ini digunakan untuk mengantisipasi
hasildari intervesi keperawatan.

2. Konsep model teori keperawatan

Konsep model teori keperawatan yang akan diuraikan pada Virginia Handerson, Dorothea Orem,
dan Ramona T Mercer :

1. Virginia Henderson

Virginia Henderson lahir pada 1897, di Kansas City. Ia memperkenalkan definisi


keperawatan. Definisinya tentang keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya
dan kecintaanya dengan keperawatan saat Ia melihat korbankorban perang dunia. Ia mengatakan
bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Menurutnya,
“Tugas unik perawat ialah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
usahanya melakukan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu
atau proses meninggal dengan damai” dengan begitu maksud dari teori Virginia Henderson yaitu
berusaha mengembalikan kemandirian, kekuatan, kemampuan, kemauan, dan pengetahuan
individu tersebut.

Selain itu, Virginia Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan“The


Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat ialah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat harus mandiri dalam
mengerjakan tugasnya dan tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap harus
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

1. Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson

Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dilakukan secara mandiri oleh individu saat
ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Handerson
mengemukakan teori tersebut dikarenakan keyakinan dan nilai yang dia percayai yaitu manusia,
keperawatan, kesehatan, dan lingkungan. Selain itu dia juga mengatakan dalam mendefinisikan
tentang keperawatan harus memikirkan keseeimbangan fisiologisnya. Henderson
menghubungakan hal-hal tersebut dengan kegiatan sehari-hari dan Ia juga memberikan gambaran
tentang bagaimana tugas perawat harus bisa mengkaji, menganalisis dan mengobservasi untuk
bisa memberikan dukungan dalam kesehatan dan proses penyembuhan atau pemulihan dengan
demikian individu tersebut mendapatkan kembali kemandirian dan kebebasan yang merupakan
tujuan mendasar dari teori tersebut. Ia juga berpendapat dalam sudut Epistemologi karakteristik
ilmu keperawatan, manusia adalah makhluk yang unik, dan tidak ada yang memiliki kebutuhan
dasar yang sama yang dalam

pemenuhannya memerlukan bantuan orang lain (Kusuma, 2014).

A. Manusia

Henderson melihat manusia individu yang mengalami perkembangan rentang kehidupan yang
dalam meraih kesehatan, kebebasan, dan kematian yang damai membutuhkan orang lain. Ia
melihat bahwa pikiran dan tubuh manusia adalah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan.
Oleh sebab itu Ia membagi kebutuhan dasar manusia itu menjadi 14 komponen penanganan
perawatan, dimana kebutuhan dasar manusia itu diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu
komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Diantaranya yaitu :

a. Biologis

 Bernapas secara normal.

 Makan dan minum dengan cukup.

 Membuang kotoran tubuh.

 Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.

 Tidur dan istirahat.

 Memilih pakaian yang sesuai.

 Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan

 pakaian dan mengubah lingkungan.

 Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.

 Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.

b. Psikologis

 Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,

kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.

 Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun

pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas

kesehatan yang tersedia.

c. Sosiologis

 Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.

 Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.

d. Spiritual
 Beribadah sesuai dengan keyakinan

Buku

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Hidayat, Aziz Alimul. (2002). Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto

Rosdahl, C. and Kowalski, M. (2011). Textbook of basic nursing. 10th ed. Philadelphia, Pa.:
Lippincott Williams & Wilkins.

Potter, P. (2013). Fundamentals of nursing. 9th ed. St. Louis, Mo.[u.a.]: Elsevier.

Website

https://nurseslabs.com/nursing-theories/ (diakses tanggal 22 Agustus 2019).

https://nurse.org/articles/nursing-changes-transformations/ (diakses tanggal 23 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai