PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu sains yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan yang
sebagai bentuk praktiknya adalah asuhan keperawatan. Dalam melaksanakan
praktik tersebut, asuhan keperawatan melakukannya berdasarkan Filosofi yang
telah dikembangkan menjadi model konseptual dan model konseptual diadopsi
dan diterapkan dalam praktek keperawatan yang disebut dengan teori.
Filosofi, model konseptual, dan teori pada dasarnya akan selalu berkembang
seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan ataupun perkembangan
philosophi, model konseptual dan teori mempengaruhi pelaksanaan asuhan
keperawatan. Oleh karena itu, perawat perlu mengetahui perkembangan yang ada
di luar baik di dalam negeri mengenai pelaksanaan Filosofi, model konseptual,
dan teori yang terbaru. Dalam sejarah perkembangan teori keperawatan, belum
ditemukan adanya teori yang dikembangkan oleh ilmuwan Indonesia. Oleh karena
itu, perawat ataupun mahasiswa keperawatan perlu mengetahui sejarah atau
perjalanan salah satu teori keperawatan dan cara mengembangkan suatu teori
keperawatan.
Dalam makalah ini, kelompok memaparkan teori tentang Watson dan Swanson.
Teori Watson berkembang dari Filosofi Nightingale sejak tahun 1940 dan sudah
berkembang antara tahun 1975 dan 1979 dan pertama sekali diterbitkan pada
tahun 1979 sedangkan teori Swanson dikembangkan sejak tahun 1991. Kedua
teori tersebut memaparkan tentang
1.3 Manfaat
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang
nilai-nilai yang terkandung dalam teori Watson dan Swanson serta dapat
mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Filosofi, Konseptual Model dan Berbagai Tingkatan Teori
Filosofi, konseptual model dan teori merupakan suatu kesatuan yang berkaitan
dan digunakan dalam membangun suatu praktik teori. Filosofi atau yang sering
dikenal dengan falsafah adalah ilmu yang mempelajari kebenaran di alam semesta
Sokratic-tahu diri
Realisme - menjadi diri
Humanisme - memberikan diri
Rationalism - memahami diri sendiri
Naturalisme - menggambarkan diri
Pragmatisme - membuktikan diri
Idealis - bayangkan diri
Eksistensialisme keberadaan diri
3
Grand Theory
Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dan mendasari lahirnya
Middle Range Theory dan Practice Theory. Grand Theory keperawatan
menggambarkan keperawatan secara menyeluruh (Liehr & Smith, 1999). Teori ini
menggambarkan sifat, misi dan tujuan asuhan keperawatan secara umum dan
diciptakan melalui pengamatan dan/atau wawasan dari teori tersebut (Meleis,
1997). Perkembangan Grand Theory berfungsi untuk membedakan disiplin
keperawatan dari model medis dan model keilmuan lain, mendorong perluasan
pengetahuan
keperawatan,
dan
memberikan
gambaran
struktur
dari
Tingkat abstrak yang tinggi membuat grand theory ini sulit diuji secara empiris.
Akan tetapi grand theory telah memenuhi fungsi penting dari keperawatan yaitu
membedakan keperawatan dari profesi lain dan membantu memberikan legitimasi
kepada profesi keperawatan.
2.1.3
Middle Range teori merupakan tingkatan kedua setelah Grand Teori. Teori ini
dapat dikembangkan dari Grand Teori ataupun lahir dari konseptual model.
Merton (1968), menjelaskan perbedaan middle range theory dengan grand theory
sebagai:
4
Lingkup lebih sempit (Fawcett, 2000; Liehr & Smith, 1999; Meleis, 1997;
Meleis, 1997)
Konsepnya lebih sedikit dan proposisi (Fawcett, 2000; McKenna, 1997;
1974; Liehr & Smith, 1999; Young, Taylor, & Renpening, 2001)
Lebih sesuai pada uji empiris (Liehr & Smith, 1999; McKenna, 1997; Meleis,
Ciri-ciri middle range theory ini membuat perawat tertarik untuk melakukan
penelitian berbasis teori dan praktik. Lenz (1996) mengidentifikasi sejumlah
middle range theories berkembang pada tahun 1980 dan 1990. Contoh dari
Middle Range Theory, yaitu nyeri akut, empati, caring, dan lain-lain.
2.1.4
Practice Theory
masih bersifat abstrak dan kurang efektif. Practice theory memiliki fokus yang
unik yaitu dapat membantu menetapkan kriteria dalam menyelesaikan masalah
sehingga mempermudah proses evaluasi. Hal ini menyebabkan Practice theory
menyediakan kerangka kerja untuk melakukan implementasi.
Berikut ini adalah perbedaan antara tingkatan filosofi, grand theory, middle range
theory, dan practice theory.
Perbedaan
Philosophical Theory
Grand Theory
Karakteristik
Sangat abstrak
Merupakan fondasi,
Abstrak
Gambaran sifat,
asumsi universal,
keyakinan/
asuhan
kepercayaan dan
keperawatan
prinsip tentang
pengetahuan alam
dan kebenaran
Memberi penjelasan
secara umum
Berfungsi
membedakan
disiplin
keperawatan
sesuatu
dari disiplin
Middle Range
Theory
Lebih spesifik
Tidak terlalu
abstrak
Memiliki grand
theory
Lebih sesuai pada
Practice Theory
Fokus pada
tujuan
Digunakan
dalam
penerapan teori.
uji empiris
Lebih aplikatif
pada penjelasan
dan
implementasinya
Empirical
Kelebihan
praktek
Sulit diuji
Memberikan
Mudah diuji
Memilki
dari ilmu
struktur dari
tertarik
kerangka kerja
keperawatan
pengorganisasia
melakukan
n pengetahuan
penelitian
implementasiny
keperawatan
secara umum
praktik
a
Bersifat
aplikatif dalam
prakteknya
Kekurangan
Sulit diterapkan
Untuk penerapan
Lebih
secara spesifik
dalam
praktik tetap
dianjurkan
penelitian
membutuhkan
penggunaannya
sangat abstrak
karena sulit
practice teori
untuk praktek
diuji secara
sedangkan
empiris
Tidak semua
membutuhkan
grand teori
grand dan
memiliki
middle range
middle range
teori
teori
energi yang
mempengaruhi
penyembuhan manusia. Teorinya meliputi interaksi antara perawat dan pasien dan
mengembangkan hubungan peduli itu penting, memahami sudut pandang orang
lain dan membentuk ikatan bersama. Merawat pasien adalah mendorong
care/ perhatian
pada
perawatan
yang berasal
dari
humanistic
seseorang,
dan
eksplor
pada
masyarakat.
Watson
(1976)
menyarankan bahwa perawatan itu didasari pada nilai prilaku humanistik dan
altruistik yang dapat dikembangkan melalui pengamatan pandangan. Kepercayaan
orang lain, interaksi dengan berbagai budaya, dan perkembangan personal.
10
11
caring,
- Menjadi diri sendiri dan memperoleh, mempertahankan keyakinan caring yang
dalam,
- Menanamkan praktek spiritual dan transpersional pada diri sendiri,
mengesampingkan ego diri sendiri, membuka diri, sensitif dan iba pada
oranglain, Mengembangkan dan mempertahankan rasa percaya dan saling
tolong menolong berhubungan dengan caring,
- Memberikan dukungan, mengekspresikan perasaan positif dan negative sebagai
kekuatan dan semangat terdalam dalam konsep caring,
- Kreatif dalam menggunakan diri sendiri dan cara-cara lain untuk mengetahui
12
Teori Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Pada
bagian ini ini akan dibahasa Teori Jean watson yang mencakup: latar belakang
teori, konsep utama, dan paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson.
2.3.1 Latar belakang teori
Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A.A.N, lahir tahun 1953 di Rhode island.
Riwayat pendidikannya, Swanson mendapatkan Nursing Degree: University of
Rhode Island tahun 1975, kemudian menamatkan Masters Degree in Nursing:
University of Pennsylvania tahun 1978 kemudian mulai bekerja di Massachusetts
Medical Center, Worcester, sebagai Professional nursing practice dan Primary
care nursing. Saat itu juga ia mulai mengajar dan menamatkan Doctorate Degree
serta mendapatkan gelar Ph.D. pada University of Colorado 1983. Ia adalah
seorang profesor dan ketua bagian Keperawatan Keluarga dan Anak di University
of Washington Medical Center. Ia juga profesor Nursing Leadership dan anggota
perawat eksekutif Robert Wood Johnson. Pada agustus 2009 ia menjadi dekan ke6 di University of North Carolina at Chapel Hill School of Nursing.
Swanson mengembangkan middle range theory berupa theory of caring, yang
berawal dari disertasi doktoralnya. Dimana dia dan koleganya telah menguji pada
kelompok individu, keluarga dan kelompok berbagai masalah kesehatan. Teori ini
didasarkan pada riset dan praktek Kristen Swanson. Fokus utama awalnya pada
masalah kehamilan. Teori caring Swanson mengangkat bagaimana memberikan
penyembuhan pada orangtua dan keluarga yang mengalami keguguran/
kehilangan. Teori ini dipakai pertama kali pada orang dengan penyakit demensia,
yang mana diuji juga pada wanita perinatal. Awalnya swanson (1991)
mendefenisikan kehamilan adalah kondisi patologi menurut intervensi medis.
Dimana model medis menekankan struktur dan fungsi tubuh setelah keguguran,
sementara wanita yang keguguran lenih menyenangi berbicara tentang
pengalaman pribadinya keguguran. Sejak saat itu Swanson memutuskan belajar
tentang pengalaman manusia dan respon kehilangan. Oleh karena itu, caring dan
keguguran menjadi fokus disertasi doktoralnya. Teori caring Swanson terinspirasi
dari:
13
14
Individu dipengaruhi
15
16
BAB III
PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN TEORI WATSON DAN SWANSON
Teori keperawatan Watson dan Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Keduanya memandang caring
sebagai fokus utama dalam asuhan keperawatan. Dalam Bab ini akan dibahas tentang perbandingan kedua teori tersebut.
3.1 Perbandingan Paradigma Keperawatan
NO
1.
ASUMSI
Individu
WATSON
Klien
merupakan
kesatuan
SWANSON
ANALISA
dari Klien adalah individu yang unik Watson dan Swanson memandang
Individu perasaan.
Watson menyatakan individu dari
oleh
dipengaruhi
oleh genetik,
hal yang paling dasar sedangkan
anggapan bahwa jiwa seseorang
spiritual,
pengalaman
dan
Swanson menyatakan individu
mempengaruhi raga yang tidak
lingkungan.
kompleks
sudah
Individu merupakan makhluk lebih
dibatasi ruang dan waktu.
interaksi
antar
Kesehatan
Menurut
WHO
meliputi
eksistensi.
bagian Kesehatan
itu
memenuhi Watson
menyeluruh
yang memandang
dan
Swanso
kesehatan
adalah
spiritual,
personal,
mendapatkan
kembali,
dan
sosial seimbang/serasi
Ad
aptasi
secara
pertahanan
umum
dirinya
terhadap
sehari-hari
dengan lingkungannya
Tid
ak adanya penyakit
3.
Lingkungan
Keperawatan
dibutuhkan
lingkungan sosial dimana setiap orang setiap konteks yang mempengaruhi sangat
diperlukan
dalam
dalam lingkungan saling peduli satu dan dipengaruhi oleh kehidupan lingkungan sosial, caring tidak
sama lain.
masyarakat.
peduli
Lingkungan
situasional bisa
diturunkan
dari
dia
generasi
memandang
bahwa
lingkungan
merupakan
18
pengaruh lingkungannya.
4.
Keperawatan
Menurut
Watson
fokusnya
lebih
kesehatan,
keperawatan Swanson
pada
pencegahan
promosi keperawatan
penyakit, caring
yang
fisik.
Dia
keperawatan dapat
masalah
penanganan
diberikan
stres
ilmu
dibentuk
dari
dari keperawatan
holistik, yang
hubungan
bahwa
menunjang
yang
ada
lain.
kesehatan
sudah
Dia
orang
bahwa
melihat menyatakan
bergerak
pembawa
untuk
sebagai
dia yang
berasal
berbagi
dari
ilmu
sifat
19
Teori
Teori
Analisa
Keperawatan
1.
Watson
Carative Factors:
1. Pembentukan
nilai
keduanya
humanistik- membentuk
altruistik.
2. Keyakinan
teori
tentang
dan
Harapan
caring.
Keduanya
menggaris-
bawahi bahwa
membawa
4. Mengembangkan
hubungan
caring
etik
humanisme.
dalam
harus
dan
Teori
oleh
Caring
Transpersonal
Relatlionship
mengkarakteristikkan
metode caring
sebagai
ilmu
swanson
didasarkan
7. Peningkatan
8. Penyisihan
mendukung,
yang
ingin
adalah
(well
budaya, kesejahteraan
lingkungan being). Caring diberikan
sosial
dan
spritual.
9. Bantuan
20
10. Penyisihan
2.
Swanson
melakukannya
1.
2.
3.
4.
Knowing
Being with
Doing for
Enabling
5. Maintaining belief
untuk
Perbedaan kedua teori caring Watson dan Swanson terletak pada kemudahan
teori tersebut untuk diaplikasikan. Teori watson terletak tingkatan grand theory
sedangkan teori Swanson merupakan middle range thoery. Teori Watson
dengan 10 Faktor Carative masih bersifat filosofis atau masi bersifta abstrak
dan dapat digunakan untuk mendasari praktik caring. Sementara teori
Swannson dengan lima proses dasar Caring tidak hanya filosofis tetapi lebih
dapat diterapkan dalam praktik caring. Teori swanson telah menunjukkan
bahwa caring yang baik dilakukan mengandung lima proses dasar mulai dari
knowing sampai dengan maintaining belief yang merupakan proses yang
berkaitan.
BAB IV
PENUTUP
21
4.1 Kesimpulan
Teori Watson watson adalah salah satu dari tingkatan philosophical theory of
nursing. Sedangkan Teori Swanson adalah baian dari Middle Range Theory.
Keduanya membahas tentang Caring. Teori Watson menjelaskan caring dengan
sepuluh Carative Factors yang masih bersifat filosofis atau pemaknaan dari caring.
Sedangkan Watson menjelaskan bahwa Caring menurut lima proses dasar, yaitu
bahwa caring itu meliputi Knowing, Being With, Doing For, Enabling, dan
Maintainig Belief.
22