Anda di halaman 1dari 12

FALSAFAH ILMU DAN TEORI KEPERAWATAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Ns. Sarwan, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh :

Marciani Gintulangi (2001114)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MUHAMMADIYAH


MANADO

TAHUN AJARAN 2020-2021


PEMBAHASAN .........................................................................................

A. Rangkuman Definisi Teori Dan Teori Keperawatan ............................


B. Teori Utama ........................................................................................
C. Teori Menengah ..................................................................................
D. Teori Deskriptif ..................................................................................
E. Teori Perspektif ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


A. Rangkuman Definisi Teori Dan Teori Keperawatan

Komponen Dari sebuah Teori :

•Konsep

Sebuah teori terdiri atas konsep-konsep yang saling berhubungan. Konsep tersebut
bisa sederhana atau kompleks dan berhubungan dengan objek atau kejadian yang
berasal dari mengamalan nyata individu (tomey dan alligod,2006)

•Proposisi

Sebagai pernyataan dua konsep atau lebih yang menegaskan sebuah teori dengan
mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksikan

•Asumsi

Merupakan pernyataan yang menjelaskan sifat konsep, definisi, tujuan, hubungan


dan struktur teori (Chinn dan Kramer, 2004 Tomey dan Alligood, 2006)

•Definisi

Menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan, atau


variabel dalam sebuah teori (Chinn dan kramer, 2004 Tomey dan alligood, 2006)

•Fenomena

Adalah sebuah aspek realitas yang dirasakan secara sadar atau dialami manusia
(Meleis,2006) contoh fenomena keperawatan termasuk pelayanan, perawatan diri,
dan respon klien terhadap tekanan.
JENIS DAN TINGKAT TEORI

• Berdasarkan tujuan teori dibagi menjadi

1. Factor isolating theories (descriptive)


2. Factor - relating theories (explanatory)
3. Situation - relating theories (predictive)
4. Situation - producting theories (prespective)

(dickhoff & james, 1995 dalam peterson & bedrow, 2004)

• Berdasarkan levelnya teori terdiri dari

Grand theory, Middle range, dan practice theory

(Marton dalam mckenna, 1997, peterson & bredow 2004)

• Berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi empat tipe yaitu

1. Nursing theory philosophies


2. Nursing conceptual models
3. Nursing theories, dan
4. Middle range nursing theories

(Tomey & Alligood 2010, Chinn maeona & Kramer, 2008)

Godan Lecompte membagi tepri ke dalam empat jenis :

• Grand theory (teori besar)

yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan proposisi-proposisi dan konsep-konsep


yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan, menjelaskan dan
memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara Non-
probabilitas.

•Theoritical (model teoritis)


yaitu keterhubungan yang longgar (tidak ketat) antara sejumlah asumsi, konsep,
dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia.

•Formal and middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah)

Yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan


beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.

•Substantive theory (teori susbtansi)

Adalah teori yang paling rendah tingkatan abstraksi daj sangat terbatas dalam
keumuman generalisasinya (hamid hasan 1996)

JENIS-JENIS TEORI

1. Metatheory/philosophical theory

Philosophical theory merupakan karya awal yang mendahului era teoru dan
menyajikan makna umum dari keperawatan dan fenomenanya melalui penalaran
logis dan penjelasan ide (Alligood, 2010)

•Metatheory

Bersifat abstrak dan umum. metatheory difokuskan pada filosofi dan pertanyaan
pertanyaan metodologi yang dihubungkan dengan perkembangan teori-teori dasar
keperawatan. methateory memberikan panduan bagaimana cara menggeneralisasu,
menggunakan dan menguji teori, tapi tidak bisa diberlakukan terhadap dirinya
sendiri (mckenna, 1997)

•Metatheory kadang disebut juga philosophical theory, philosophhical theory


merupakan pernyataan yang mendukung tuntunan antologi tentang fenomena
sebagai pusat perhatian suatu disiplin, tuntutan epistemik tentang bagaimana
fenomena muncul dan tuntutan etik tentang nilai suatu disiplin ilmu (fawcett,2005)
2. Grand theory

Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas dan kompleks, terdiri daru
kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif praktek
keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam melihat fenomena keperawatab,
memuat konsep yang menggabungkan teori-teori dengan cangkupan lebih kecil
(tomey & alligood,2010)

•Tujuan dari grand theory

untuk mengatur beberapa informasu dan mengidentifikasi konsep atau point


penting serta menghubungkan dengan praktik keperawatan

•Manfaat grand theory

sebagai alternatif panduan untuk praktik selain tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk
pendidikan dengan mengusulkan fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan untuk
orofesional keperawatan dengan menyediakan dasar praktek (mckenna, 1997)

3. Middle range theory

Teori yang lebih konkret dari grand theory dan memberikan batasan konsep dan
preposisi dengan relatif lebih konkret dan spesifik.

Middle range membantu praktek dengan memfasilitasi pemahaman tentang


perilaku klien, saran intervensi dan memberikan penjelasan untuk keefektifan
intervensi (peterson & bredow, 2004)

Middle range theory dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:

a) Deskriptif theory

Merupakan tipe paling dasar dari middle range theory, menggambarkan atau
mengklasifikasikan sebuah fenomena dan mungkin hanya mencakup satu fenomena
atau konsep saja. Contohnya peplau's theory of interpersonal realtionship.

b) Explanatory theory
Merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara dua atau lebih konsep.
Contohnya wantson's theory of human caring

c) Predictive theory

theory menjelaskan lebih luas tentang hubungan antara konsep-konsep atau


pengaruh satu konsep terhadap konsep lainnya. Tipe ini menunjukan bagaimana
perubahan-perubahan dalam suatu fenomena terjadi. Contohnya orlando's theory of
deliberative nursing process (fawcett, 2005)

4. Practice theory

Menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk mencapai


tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan
memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai
pernyataan teoritis yang jelas, hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomena.
Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan itu
sendiri.(peterson & bedrow, 2004)

Pengalaman praktik klinis perawat daoat menjadi sumber utama untuj


pengembangan practice theory keperawatan kedalaman dan kompleksitas teori
keperawatan digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam
terhadap fenomena keperawatan dan hubungan antara aspek oada situasi
keperawatan. (mckenna,1997)

Secara ringkas, tingkatan pengembangan teori dapat dijelaskan sebagai berikut :

Philosophical theory

•Falsafah keperawatab merupakan karya awal yang mendahului era teori.

•Falsafah berkontribusi untuk pengetahuan keperawatan dengan memberika arahan


untuk disiplin dan membentuj dasar untuk keilmuan professional, yang mengarah
kepada pemahaman teoritis baru.

Grand theory

•Cakupannya luas dan kompleks.


•Membutuhkan penelitian yang spesifik sebelum dapat sepenuhnya diuji cobakan.

•Tidak memberikan panduan terhadap intervensi keperawatan yang spesifik, namun


memberikan kerangka kerja struktural dan ide yang abstrak

Middle range theory

•Cakupannya lebih terbatas dan kurang abstrak

•Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep dan mencerminkan praktik


keperawatan

Practice theory

•Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih sempit dibandingkan
dengan middle range theory.

•Berorientasi oada suatu tindakan nyata untuj tujuan yang spesifik

•Fokus kepada fenomena keperawatab spesifik yang mencerminkan oraktik klinis


dan hanya terbatas kepada populas atau bagian dari situasi pada teori

 Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif

Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses


belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya
menetapkan metode pembelajaran yang optimal.

Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan,


sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.
Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang
preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.

Adapun contohnya yaitu agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara
lebih baik, maka bacalah isi buku tersebut berulang-ulang dan buatlah
rangkumannya.

Ada beberapa pendapat teori belajar deskriptif dan preskriptif menurut :


1. Menurut Bruner

Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif.


Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar
adalah menjelaskan proses belajar.

2. Menurut Reigeluth

Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal
free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk
memberikan hasil.

Pembedaan teori belajar (deskriptif) dan pembelajaran (preskriptif)


dikembangkan oleh Bruner, lebih lanjut oleh Reigeluth (1983), Gropper (1983), dan
Landa (1983).

Menurut Reigeluth (Degeng, 1990) teori-teori dan prinsip pembelajaran yang


deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
dan memberikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati. Dengan kata
lain kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil
pembelajaran sebagai variabel tergantung.

Sebaliknya dalam teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif


menempatkan kondisi dan hasil sebagai givens sedangkan metode yang optimal
ditetapkan sebagai variabel yang bisa diamati. Jadi metode pembelajaran sebagai
variabel tergantung. Menurut Reigeluth bahwa Teori preskriptif adalah goal
oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free (Budiningsih, 2005: 11).
Artinya teori pembelajaran preskriptif adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan
teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memerikan hasil.

Bruner (Budiningsih, 2005: 11) mengemukakan bahwa teori pembelajaran


adalah perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama
teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,
sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah
menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara
variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran
sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi
orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran
berurusan dengan upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori
belajar agar dapat memudahkan belajar. Dengan kata lain, kondisi dan metode
pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable
tergantung.

Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk


mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk
memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan
teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan,
sedangkan dalam pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang
diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi.
Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar
mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologi dalam
diri siswa.

Teori pembelajaran harus memasukkan variable metode pembelajaran. Bila


tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting sebab banyak
yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah
teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran
sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran.

 Proposisi Teori Deskriptif Dan Preskriptif

Perbedaan teori deskriptif dan teori preskriptif di atas membawa konsukuensi


pada perbedaan proporsisi untuk kedua teori tersebut. Proporsisi untuk
perbandingan teori tersebut contohnya adalah:
Teori deskriptif:

Bila isi/materi pelajaran (kondisi) diorganisasi dengan menggunakan metode


elaborasi (metode), maka perolehan belajar dan retensi (hasil) akan meningkat.

Jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi terhadap
isi buku teks itu akan lebih baik.

Teori preskriptif:

Agar perolehan belajar dan retensi (hasil) meningkat, organisasilah isi/materi


pelajaran (kondisi) dengan menggunakan model elaborasi (metode).

Agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi
buku teks itu berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.

 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif Dan Prespektif

kelebihan teori belajar deskriptif yaitu lebih terkonsep sehingga siswa lebih
memahami materi yang akan disampaikan.mendorong siswa untuk mencari sumber
pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas.

Kekuragan teori belajar deskiptif yaitu kurang memperhatikan sisi psikologis siswa
dalam mendalami suatu materi.

Kelebihan teori belajar prespektif yaitu lebih sistematis sehingga memiliki arah dan
tujuan yang jelas. banyak member motivasi agar terjadi proses belajar
mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.

Kekurangan teori belajar prespektif yaitu membutuhkan waktu cukup lama.


DAFTAR PUSTAKA

DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

https://www.asikbelajar.com/teori-deskriptif-dan-preskriptif/

Berbagai sumber online di internet

Anda mungkin juga menyukai