Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN;

PERBEDAAN ANTARA TINGKAT PHILOSOPHICAL THEORY,


CONCEPTUAL MODELS & GRAND THEORY, NURSING THEORY,
MIDDLE RANGE THEORY DAN PRACTICE THEORY,
SERTA HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN /
MODEL KONSEPTUAL DENGAN FALSAFAH
DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Untuk Memenuhi Tugas Filsafat dan Teori Keperawatan
Dosen Pengampu :
Dr. Luky Dwiantoro, S.Kp., M.Kep

1)
2)
3)
4)
5)

Gaudensius Fongo Botha


Restu Amalia Azmy
Sri Handayani
Siti Munawaroh
Reza Indra Wiguna

22020114410005
22020114410006
22020114410059
22020114410030
22020114410022

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI
1

Halaman
HALAMAN JUDUL .
1
DAFTAR ISI .
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
3
B. Tujuan Penulisan ..
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Conceptual Models ...............
5
B. Teori Keperawatan............................................................
4
C. Perbedaan antara Tingkat Philosophical Theory, Grand Theory,
Middle Range Theory, dan Practice Theory
1.
Philosophical Theory
2.

......
Grand Theory/ Nursing Theory

..
3.
Middle Range Theory
4.

.
Practice Theory/Micro Theory

7
8
9
10

BAB III. HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN DENGAN


FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Hubungan Teori Keperawatan dengan Falsafah dan Paradigma

11

Keperawatan Sesuai Masa Kehidupan dan Orientasi Teorist


BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ...

12

B.

12

A.

Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan
proses keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional
akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktik
keperawatan.
Pelayanan

keperawatan

yang

berkualitas

didukung

oleh

pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini


bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam
menyelesaikan masalah keperawatan yang ada dengan pendekatan yang
dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah
dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat
beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,
implimentasi tindakan, dan evaluasi.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari
meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teoriteori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai
dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai
yang lebih konkrit.
B. Tujuan Penulisan
Mampu memahami pengembangan model konseptual dan teori
keperawatan; perbedaan antara tingkat philosophical theory, conceptual
models & grand theory, nursing theory, middle range theory dan practice
theory, serta hubungan teori keperawatan/model konseptual dengan falsafah
dan paradigma keperawatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Conceptual Models
Model konseptual Johnson pada tahun 1980 menguraikan suatu model
konseptual untuk praktik keperawatan sebagai suatu rangkaian konsep yang
dibentuk secara sistematis, berbasis ilmiah dan berhubungan secara local.
Suatu model konseptual adalah sekelompok konsep atau ide yang
berhubungan, tetapi hubungannya tidak eksplisit. Model adalah suatu
perspektif abstrak atau kerangka kerja yang mewakili realitas. Contoh dari
model konseptual dalam keperawatan adalah : model perawatan diri Orem
(1980), model adaptasi Roy (1984), dan model system perilaku untuk
keperawatan Johnson (1980). Proses keperawatan juga dianggap sebagai

model karena proses keperawatan adalah sekelompok konsep yang saling


berhubungan.
B. Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah suatu kerangka kerja yang terorganisir konsep
dan tujuan yang dirancang untuk memandu praktik keperawatan. Profesional
keperawatan

menerapkan

teori

keperawatan

untuk

menggambarkan,

menjelaskan, memprediksi atau meresepkan praktik keperawatan. Ada empat


tingkatan teori yaitu meta theory, grand theory, middle range theory, bahkan
practice theory. Meta theory sangat abstrak dan tidak mudah untuk diuji coba,
meta

theory

menyediakan

arti-arti,

kalimat-kalimat,

situasi

struktur

interkoneksi, dan bahkan observasi oleh perawat-perawat dalam skala global.


Meta theory dapat terdiri dari beberapa grand theory, middle range theory,
bahkan practice theory. teori meta theory keperawatan adalah teori
keperawatan tentang teori keperawatan. Meta theory dapat dikritik, terbatas,
abstrak dan sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik. Meta theory adalah
teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix meta, yang berarti
perubahan pada posisi, diluar, pada level tertinggi, atau melebihi dan
merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang
suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika. Meta theory dalam
keperawatan akan tampil sebagai superstruktur dengan aplikasi praktik ganda
dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna penemuan grand
theory-grand theory, middle range theory, paradigma yang berhubungan, serta
model-model dan mengeksplorasi bagaimana keperawatan merekonstruksi dan
direkonstruksi.

Bates (2005) membahas perbedaan antara meta theor, dan model, yang
seringkali digunakan secara bergantian. Meta theory merupakan landasan
filsafat dari sebuah teori, sebagai serangkaian ide mendasar tentang bagaimana
seharusnya sebuah fenomena tertentu dipikirkan dan dipelajari. Pengertian
seperti ini seringkali bertumpangan dengan pengertian paradigma yang
dipopulerkan oleh Thomas Kuhn dan yang oleh dia dianggap sebagai
gabungan dari meta theory, teori, metodologi, dan etika yang dipakai oleh
sebuah disiplin tertentu. Jadi, paradigma lebih luas dari meta theory, tetapi
pada saat sama meta theory adalah inti dari paradigma itu. Sedangkan teori
dapat dilihat sebagai keseluruhan generalisasi dan prinsip yang dikembangkan
untuk satu bidang tertentu. Selain itu, teori juga adalah sebuah sistem asumsi,
prinsip, dan antar hubungan yang dibuat untuk menjelaskan serangkaian
fenomena tertentu. Secara implisit, teori seringkali mengandung meta theory
dan metodologi. Namun, pada umumnya, inti dari teori adalah ide pokok yang
menjelaskan makna dari sebuah fenomena tertentu.
Dalam sains dan ilmu-ilmu alam, teori mengalami perkembangan amat
pesat. Secara klasik perkembangan teori ini mengikuti proses description,
prediction, explanation. Pada tahap pertama, sebuah fenomena alam
mendapat penjelasan alias deskripsi. Tentu saja sulit menyelidiki sesuatu tanpa
menjelaskannya lebih dahulu. Lalu, ketika sudah ada beberapa pengetahuan
tentang sebuah fenomena tertentu, ilmuwan mulai membuat dugaan atau
prediksi tentang keterkaitan, proses, atau urutan kejadan (sequences) tentang
fenomena tersebut. Lalu, berdasarkan pengujian tentang dugaan-dugaan
tersebut, dikembangkanlah penjelasan atau eksplanasi, dan inilah yang
kemudian disebut teori.
Dalam bidang sains pula lah pengertian teori dikaitkan dengan metode
ilmiah yang biasa disebut metode sederhana untuk melakukan induksideduksi (nave inductive-deductive method). Ben-Ari menguraikan bahwa
kegiatan seorang ilmuan dimulai dari pengamatan terhadap jagat raya
(universe) dan merekam hasil pengamatannya itu sebagai fakta ilmiah. Setelah
itu

melakukan

proses

induksi

dengan

memeriksa

berbagai

hasil

pengamatannya itu, kemudian membuat generalisasi yang dapat disebut


sebagai sebuah teori tentang fakta yang bersangkutan. Selanjutnya, ia
melakukan deduksi bahwa ilmuan menggunakan logika untuk memperkirakan
benar atau tidaknya teori tersebut dengan melakukan berbagai eksperimen.
Jika

eksperimennya

berhasil

maka

teori

tersebut

mendapatkan

pembenarannya. Jika tidak, maka teori tersebut dapat dianggap salah.


Meta theory (teori tentang teori) adalah cara untuk mengkonstruksi sebuah
teori. Setiap institusi pendidikan di dunia ini mengalami kesulitan dan
perbedaan cara dalam memetakan sebuah teori. Meta theory hadir untuk
menggambarkan dan menjelaskan perbedaan tersebut. Sehingga saat
mengkonstruksi sebuah teori, ilmuan atau peniliti dapat menentukan teori
mana yang cocok untuk mendukung teorinya.
C. Perbedaan antara Tingkat Philosophical Theory, Grand Theory, Middle
Range Theory, dan Practice Theory
1. Philosophical Theory
Filosofi menghadirkan nilai dan kepercayaan, serta pandangan dunia.
Filosofi keperawatan adalah suatu pernyataan yang merupakan pondasi awal
dan asumsi secara universal, kepercayaan, dan prinsip tentang dasar-dasar
pengetahuan dan kebenaran (epistemologi) dan tentang dasar dari keutuhan
yang dihadirkan dalam metaparadigma. Filosofi, teori, dan penelitian
merupakan suatu hal yang saling berhubungan. Teori keperawatan berasal
dari filosofi keperawatan , atau dari tugas disiplin ilmu lain (Tomey &
Alligood, 2010).
Filosofi memberi kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan
teori-teori keperawatan. Philosophical theory memandang manusia sebagai
makhluk biologis dan memandang respon manusia dalam keadaan sehat dan
sakit. Teori ini berfokus kepada respon klien terhadap suatu situasi tertentu.
Philosophical theory juga belum dapat diaplikasikan secara langsung dalam
praktik keperawatan profesional karena masih bersifat abstrak dan
merupakan analisis dari suatu fenomena. Contoh philosophical theory yang
ada saat ini salah satunya adalah Modern Nursing yang dikembangkan oleh

Florence Nightingale, Philosophy and science of caring oleh Jean Watson,


14 kebutuhan dasar manusia oleh Virginia Handerson (Tomey & Alligood,
2010)
2. Grand Theory
Cakupan atau ruang lingkup dari grand theory sangat luas dan
kompleks. Grand theory memerlukan pernyataan teori yang lebih spesifik
untuk dikaji secara empiris dan diverifikasi sebagai teori. Perkembangan
dari grand theory menerangkan perbedaan disiplin keperawatan dari model
kedokteran,

stimulus

memberikan

struktur

perkembangan
organisasi

pengetahuan

ilmu

keperawatan

keperawatan

secara

dan

umum

(McKenna,1997 dalam Peterson, SJ & Bredow, T.S, 2008).


McKenna (1997) menjelaskan keuntungan dan keterbatasan dari
grand theory yaitu, keuntungan grand theory adalah membantu dalam
pembelajaran siswa, membantu dalam pengkajian terhadap pasien,
membantu

memecahkan

mengidentifikasi

tujuan

masalah,
praktik,

meningkatkan
meningkatkan

kepuasan
kualitas

pasien,

pelayanan

keperawatan, memperjelas ruang lingkup keperawatan, fokus pengamatan


pada fenomena yang penting,

petunjuk dalam pelayanan keperawatan,

memperjelas tentang praktik keperawatan, penelitian langsung terhadap


kebutuhan

perawatan

klinis.

Keterbatasan

grand

theory:

tidak

mempersiapkan perawat untuk praktik secara nyata, panduan untuk praktik


keperawatan terlalu sedikit, terlalu abstrak, teoritis, idealistik, dan tidak
relevan, ide-ide yang dihasilkan masih sangat umum, aplikasi grand theory
tidak sesuai dalam pelaksanaan praktik saat ini. Beberapa contoh dari grand
theory yaitu: King's theory (teori pencapaian tujuan), Leiningers theory
(teori tentang budaya dan universitas), Newman,s theory (teori tentang
tingkatan kesehatan), Orem's selfcare (teori tentang perawatan diri), Parse's
theory (teori tentang manusia), dan Roy Adaptation Model (teori adaptasi
Roy).
3. Middle Range Theory

Middle

range

keabstrakannya

pada

theory
level

merupakan
pertengahan

teori
dan

keperawatan
lebih

mudah

yang
untuk

diaplikasikan oleh perawat. Ruang lingkup pada middle range theory lebih
sempit dan spesifik dari grand theory dan lebih konkrit pada tingkat
abstraksinya namun lebih besar dari micro theory. Middle range theory tidak
dapat digunakan untuk menjelaskan situasi kehidupan yang kompleks. Teori
ini berfokus pada konsep peminatan keperawatan yang mencakup konsep
nyeri, berduka, harapan hidup, empati, konsep diri, dan kenyamanan
( Peterson & Bredow, 2008).
Beberapa perbedaan middle range theory dibandingkan dengan grand
theory, yaitu: ruang lingkup lebih sempit, abstrak pada level pertengahan,
menerangkan fenomena lebih spesifik, terdiri dari beberapa konsep dan
bagian, representatif terbatas pada realita keperawatan, lebih sesuai untuk
uji empiris, lebih aplikatif secara langsung dalam praktik untuk
implementasi dan penjelasan.
Kelebihan dalam middle range theory memudahkan perawat untuk
lebih terlibat dalam penguasaan teori yang berdasarkan riset dan praktik.
Contoh middle range theory adalah Theory of Comfort (Kolkaba), Theory of
Caring (Swanson), Self Transcendence Theory (Reed) (Tomey & Alligood,
2010).
4. Practice Theory
Practice theory merupakan pengembangan dari middle range theory,
lebih spesifik dan memiliki cakupan yang lebih sempit dari pada middle
range theory. Teori ini dapat diaplikasikan langsung atau dipraktekkan
dengan pasien atau dapat diuji secara empiris. Practice theory merupakan
pernyataan yang bersifat teoritik dan menggunakan hipotesis kerja atau
perencanaan yang menjelaskan fenomena secara detil. Ilmuan dan praktisi
menggunakan perencanaan kerja untuk kategori tentatif, penjelasan, atau
pemeriksaan kesehatan dihubungkan dengan interaksi orang dengan
lingkungan. Dickhoff dan James (1968) dalam Peterson & Bredow (2008)
mengidentifikasi elemen penting, yaitu isi tujuan dispesifikkan sebagai

arahan untuk aktivitas, dan menjelaskan bahwa aktivitas dilakukan untuk


merealisasikan isi tujuan. Practice theory berkembang dari pengalaman
klinis perawat yang memiliki subjek untuk proses berfikir.

BAB III
HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN DENGAN
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Hubungan Teori Keperawatan dengan Falsafah dan Paradigma


Keperawatan Sesuai Masa Kehidupan dan Orientasi Teorist
Dorothea Orem pada tahun 1917 mengembangkan definisi
keperawatan yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri. Orems mengambarkan filosofi tentang keperawatan dengan cara
seperti berikut Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan
manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta
menatalaksanakannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan

kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan


mengatasi hendaya yang ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri dibutuhkan
oleh setiap individu. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan, akan
terjadi kesakitan atau kematian.
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan
bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri
sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara
kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care.

BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari
pemahamannya tentang substansi dasar yang terkandung dalam profesi
tersebut antara lain falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model
konseptual serta teori-teori keperawatan, dimana antara keempat
komponen tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya. Dalam
tingkat perkembangan teori keperawatan, beberapa teori keperawatan di
kembangkan dan di klasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakanya yaitu
meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory.

Dengan berkembangnya ilmu keperawatan dengan cukup pesat sehingga


melahirkan beberapa paradigma yang bertujuan untuk menjawab dan
mengatasi

fenomena keperawatan yang merupakan obyek layanan

keperawatan yang didasari komponen keperawatan manusia, kesehatan,


lingkungan.
B. Saran
a. Diperlukannya pengembangan penelitian keperawatan sesuai model
konseptual atau teori guna meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan
b. Dalam menganalisis kasus keperawatan perlunya penggunaan
pendekatan teori keperawatan yang sesuai dengan mempertimbangkan
kondisi klien dan lahan praktik.

DAFTAR PUSTAKA
George. (1995). Nursing Theories(The Base for Profesional Nursing Practice),
Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization &
Application, 3th editon, Mosby Inc, USA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work, 6th
Edition, Mosby Inc, USA
Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice. Third
Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia
Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation of
Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company, Philadelphia

Christensen, Paula J, Jannet W.Kenny : alih bahasa, Yuyun dkk. 2009. Proses
keperawatan : aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC
Van Sell, S.L.,& Kalofissudis, I.A. (2003). Formulating nursing theory. Retrieved
June 4, 2003 from http://www.nursing.gr/theory/theory.html
Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan. Salemba Medika:
Jakarta. (2008)
kbbi.web.id/empiris di akses tanggal 5 Oktober 2014
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta.
Dochterman, J.M & Bulecheck G.M, (2008). Nursing Interventions Classification
(NIC) Fifth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier.
Higgins, P.A., & Moore, S.M. (2000). Levels of theoretical thinking in nursing.
Nursing
outlook,
48(4),
179-183.
Retrieved
from:
http://www.nursingoutlook.org/article.
Kolcaba, K.Y. (1994). A theory of holistic comfort for nursing. Journal of
Advance
Nursing,
19,
1178-1184.
Retrieved
from:
http://thecomfortline.com/files/pdf/1994.
Kolcaba & Wilson, L. (2004). Practical application of comfort theory in the
perianesthesia setting. Journal of PeriAnasthesia Nursing, 19 (3), 164-173.
Retrieved from: http://thecomfortline.com/files/pdfs/2004.
Kolcaba, K. (2005). Comfort Theory and Its Application to Pediatric Nursing.
Retrieved from: http://medscape.com/viewarticle/507387_2
Kolcaba, K., Tilton, C., Drouin, C. (2006). Comfort theory a unifying framework
to enhance the practice environment. The Journal of Nursing
Administration,
36(11),
538-544.
Retrieved
from:
http://thecomfortline.com/files/pdfs/2006.
March, A. & McCormack, D. (2009). Nursing Theory-Directed Healthcare
Modifying Kolcabas Comfort Theory as an Institution-Wide Approach.
Holistic
Nursing
Practice.
Retrieved
from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19258847
McKenna. (1997). Nursing Theories and Models. London: Routledge
Moorhead, S. et all, (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth
Edition. St. Louis: Mosby Elsevier.

Peterson, S. J. & Bredow, T. S. (2008). Middle Range Theories : Application to


Nursing Research. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Krinsky, R., Murillo, I., Johnson, J. (2014). A Practical Application of Katherine
Kolcabas
to
Cardiac
Patients.
Retrieved
from:
http://www.researchgate.net/publication/260216101.
Tomey, A. M. and Alligood. (2010). Nursing Theorist and Their Work (7th ed). St.
Louis: Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai