Anda di halaman 1dari 29

=>Konsep Holistic

care, Holisme,
Humanisme
=>Nilai-nilai
kemanusiaan
(Altruism)

Wimar Anugrah Romadhon, S.Kep., Ns.,


M.Kep
Theoretical Understanding

o Teori adalah rangkaian hubungan antar konsep yang menguraikan


dan meramalkan fenomena disiplin, yang mencakup asumsi, konsep,
prinsip dan preposisi
o Teori adalah alat spesifik yang merupakan petunjuk dalam praktek
dan penelitian
o Teori adalah serangkaian hubungan konsep yang didasari melalui
serangkaian pernyataan proposisi ( Fitzpatrick.1997 )
Level of Theory

Shirleey, (2000)
Meta Theory
Meta theory adalah teori yang masih sangat luas dan belum dapat diaplikasikan, sangat abstrak
dan global.  Fokus pada pertanyaan – pertanyaan berhubungan dengan filosofis dan
metodologis untuk pengembangan teori dasar keperawatan. Contoh : paradigma keperawatan
dengan 4 konsepnya yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Grand Theory
Bersifat abstrak, luas cakupanya dan kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk klarifikasi. Tidak memberikan panduan untuk intervensi keperawatan tertentu
melainkan memberikan kerangka umum dan gagasan tentang keperawatan. Para ahli teori ini,
mengembangkan teori keperawatan berdasarkan pengalaman mereka sendiri

Contoh Grand Nursing Theories


General Systems Theory – Imogene King
Transcultural Nursing (formerly Culture-Care) – Madeleine Leininger
Conservation Model – Myra Estrine Levine
Health as Expanding Consciousness – Margaret Newman
Nursing Process Theory – Ida Jean Orlanda
Humanistic Nursing – Josephine Paterson and Loretta Zderad
Interpersonal Relations Model – Hildegard E Peplau
Science of Unitary Human Beings – Martha E Rogers
Roy Adaptation Model – Sister Callista Roy
Philosophy and Theory of Transpersonal Caring – Jean Watson
Emancipated Decision Making in Health Care – Wittman-Price
Self-Care Theory – Dorothea Orem
Middle Range Theory
Teori keperawatan ini cenderung lebih spesifik atau membahas fenomena spesifik dalam keperawatan. Middle Range
Nursing Theories mendeskripsikan, menjelaskan atau memprediksi fenomena tertentu dalam praktik klinik.

Middle range theory berfokus lebih sempit dibanding grand theory dan sedikit lebih luas dibanding
mikro theory atau  practice theory. Cakupannya tidak terlalu luas sehingga relatif tidak bermanfaat bagi
konsep – konsep sumatif dan tidak terlalu sempit sehingga tidak dapat digunakan untuk menjelaskan
situasi – situasi kehidupan yang kompleks.
Practice-Level Nursing Theories
Teori spesifik yang lingkupnya sempit dan berfokus pada populasi/pasien tertentu pada waktu
tertentu. Memberikan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan menyarankan hasil atau
efek dari praktik keperawatan. Practice-Level Nursing Theories memberikan efek yang
langsung pada praktik keperawatan dibandingkan dengan 2 jenis kategori teori diatas (Grand
Nursing Theories atau Middle-Range Nursing Theories) namun memiliki keterkaitan dengan
kategori tersebut.
MIDDLE RANGE THEORY

Middle range theory dapat Teori-teori ini terdiri dari beberapa


didefinisikan sebagai serangkaian ide/ konsep yang saling berhubungan dan
dapat digambarkan dalam suatu model.
gagasan yang saling berhubungan dan
berfokus pada suatu dimensi terbatas Middle range theories dapat
yaitu pada realitas keperawatan (Smith dikembangakan pada tatanan praktek
dan Liehr, 2008) dan riset untuk menyediakan
pedoman dalam praktik dan
riset/penelitian yang berbasis pada
disiplin ilmu keperawatan

8
Perbandingan dengan Level Teori yang lain

Dalam lingkup dan tingkatan Teori Middle-Range memiliki Mid-range teori memberikan
abstrak, middle range theory hubungan yang lebih kuat manfaat bagi perawat, mudah
cukup spesifik untuk dengan penelitian dan praktik. diaplikasikan dalam praktik dan
memberikan petunjuk riset dan Hubungan antara penelitian dan cukup abstrak secara ilmiah.
praktik, cukup umum pada praktik menurut Merton (1968), Teori Middle Range, tingkat
populasi klinik dan mencakup menunjukkan bahwa Teori Mid- keabstrakannya pada level
fenomena yang sama. Sebagai Range amat penting dalam pertengahan, inklusif,
petunjuk riset dan praktek, disiplin praktik, selain itu diorganisasi dalam lingkup
middle range theory lebih Walker and Avant (1995) terbatas, memiliki sejumlah
banyak digunakan dari pada mempertahankan bahwa mid- variabel terbatas, dapat diuji
grand theory, dan dapat diuji range theory menyeimbangkan secara langsung.
dalam pemikiran empiris. kespesifikannya dengan konsep
secara normal yang nampak 4
dalam grand teori

9
• Bila dibandingkan dengan grand teori, middle range theory ini lebih konkrit. Merton
(1968) yang berberperan dalam pengembangan middle range theory, mendefinisikan
teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi penting dalam penelitian dan
pengembangan suatu teori.
• Sependapat dengan Merton, beberapa penulis keperawatan mengemukakan middle
range theory jika dibandingkan dengan grand theory:
• a.      ruang lingkupnya lebih sempit
• b.      lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih spesifik
• c.      terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit
• d.      merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik/ terbatas
• e.      lebih dapat diuji secara empiris
• f.      lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan praktik

10
Ciri-ciri Middle Range Theory

• Menurut Mc. Kenna H.P. (1997) Menurut Meleis A.I. (1997) Menurut Whall (1996)
• Ruang lingkup yang terbatas • Konsep dan proposisi spesifik tentang
• Bias digunakan secara umum pada • Memiliki sedikit abstrak
berbagai situasi keperawatan
• Membahas fenomena / konsep yang • Mudah diterapkan bias diterapkan pada
• Sulit mengaplikasikan konsep kedalam lebih spesifik berbagai situasi
teori • Merupakan cerminan praktik •  Proposisi bias berada dalam suatu
(administrasi, klinik, pengajaran) rentang hubungan sebab akibat
• Tanpa indicator pengukuran
• Masih cukup abstrak
• Konsep dan proposisi yang terukur
• Inklusif

11
 Kegunaan Middle Range Theory
• a.       Dalam bidang praktik dan penelitian mudah diaplikasikan dan cukup abstrak secara ilmiah. Tingkatnya
menengah diorganisasi dalam lingkup terbatas, variable terbatas, serta dapat diuji secara langsung.
• b.      Mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian.
• c.       Membimbing dalam penilitian variable dan pernyataan dalam penelitian.
• d.      Membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien.

Tindakan Keperawatan

Secara langsung berfokus pada sumber yang berasal dari dalam diri seseorang
terhadap transendensi/berfokus padabeberapa factor personal dan kontekstual
yang mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

Perkembangan Middle Range Theory

a.       Teori induktif yang membangun teori melalui riset.


b.      Teori deduktif yang berasal dari Grand Theory.
c.       Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan.
d.      Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasikan.
e.      Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik.
12
Tokoh-tokoh middle range theory
Ramona T. Mercer
Ramona T. Mercer mengembangkan salah satu model konseptual
keperawatan yang mendasari keperawatan meternitas yaitu Maternal Role
Attainment-Becoming a Mother. Fokus utama dari teori ini adalah gambaran
proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai
asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi perawat
dalam melakukan pengkajian pada bayi dan lingkungannya, digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan bayi, memberikan bantuan terhadap bayi dengan
pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi yang tidak
mampu untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi
dengan lingkungannya.
Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir
terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering
terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir
yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati
dari pola perilaku bayi.

13
Katharine Kolcaba

Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis antara lain:
Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati secara
spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-
sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka menjadi terbiasa dengan
konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka.
Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik berasal dari
prinsip atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik.
Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk memilih suatu
fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di
(dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual, lingkungan dan
sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan
kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus
kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem
solving yang tepat.

14
Theory of Caring Oleh Kristen Swanson

Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancara yang dilakukannya pada
wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang memiliki anak di unit
perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko dan telah melalui system
untuk menerima berbagai macam bentuk perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring secara
keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik dari apa yang
diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah satu hal paling penting
yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan dalam hal ini, yaitu argumen
bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat sebagai individu yang terpisah,
melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di tengah-
tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat nyata dalam pikiran, perasaan dan
perilaku "(Swanson, 1993). Hal yang menarik tentang pengertian pasien ini
adalah bahwa Swanson selalu menempatkan peran perawat dalam
proses becoming tersebut. Jadi dalam aspek kesehatan becoming tersebut, perawat
tidak hanya menjadi dispenser pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra
dalam membantu pasien lebih dekat dengan tujuannya (well-being)

15
Konsep Holistik Care

Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy.Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang
utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran

Pengobatan Holistic adalah Pengobatan dengan menggunakan


Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan
method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia
merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis
terganggunya satu fungsi/ elemen /unsur tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya
Perawatan Holistic Care

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah


membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh
Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada
keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi,
konteks lingkungan
Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap
penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan dirinya (kebutuhan fisik, emosi, sosial,
ekonomi dan spiritual seseorang)
Nilai Utama dalam Holistic Care
a. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka
filosofi dan pengetahuan.
b. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai
petunjuk praktik yang kompeten.
c. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat
melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan
seseorang.
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien
Metoda Pengobatan Holistic Yang di
Kembangkan

a) Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
b) Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
c) Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
d) Silaturahmi Doktrin
e) Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
f) Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
g) Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
h) Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan
penyeimbang.
Holisitik

Holistik adalah memandang manusia secara seutuhnya secara


psikologis dan spiritual.Holisme menegaskan bahwa organisme
selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai
rangkaian bagian atau komponen berbeda
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu
kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi
bagian lain
Pandangan holistik dalam kepribadian

1) Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi


dan koherensi (unity, integration, consistency, dan coherence).
Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti
patologik.
2) Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya,
tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.
Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak
terdapat dalam bagian-bagian.
3) Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni
aktualisasi diri (self actualization). Orang berjuang tanpa henti
(continuous) untuk merealisasikan potensi inheren yang
dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya
Cont..

4) Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal


bersifat minimal. Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang
tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
5) Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna
daripada penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi
psikologis yang diisolir
Humanisme

Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian


manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal - hal yang positif
Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi
positif yang terdapat dalam domain afektif

Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang


dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana
memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai
aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara
optimal.
Teori maslow

Ahli - ahli teori humanistik menunjukkan bahwa tingkah laku individu pada
mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia
sekitarnya serta individu bukanlah satu - satunya hasil dari lingkungan mereka
seperti yang dikatakan oleh ahli teori tingkah laku, melainkan langsung dari dalam
(internal), bebas memilih, dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri
(self - actualization) atau memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia.

Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal yaitu:
1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang.
2. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Hirarki Kebutuhan

1) Kebutuhan fisiologis atau dasar, seperti, makan, minum, menghirup udara dan sebagainya.
2) Kebutuhan akan rasa aman, seperti keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan keteraturan akan
menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut.
3) Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk
mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari
suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya.
4) Kebutuhan untuk dihargai terdapat dua jenis, yaitu lower one (status, atensi, reputasi) dan
higher one(kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian,kebebasan).
5) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, menunjukkan karya kita pada orang lain. Berkaitan erat
dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Kepribadian bisa mencapai
peringkat teratas ketika kebutuhan - kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan
yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara
sempurna.
Altruisme

Myers (2012) mendefinisikan altruisme adalah motif untuk meningkatkan


kesejahteraan orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Altruisme
adalah kebalikan dari egoisme. Orang yang altruis peduli dan mau membantu
orang lain meskipun tidak ada keuntungan yang ditawarkan atau tidak
mengharapkan imbalan.

Comte (Taufik, 2012) menjelaskan bahwa altruisme berasal dari kata “alter” yang
artinya “orang lain”. Secara bahasa altruisme adalah perbuatan yang berorientasi
pada kebaikan orang lain
Aspek-aspek Altruisme

Myers (2012) menjelaskan bahwa altruisme memiliki 3 aspek, antara lain


a. Memberikan perhatian terhadap orang lain
b. Membantu orang lain
c. Meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri

Leeds (Taufik, 2012) menjelaskan bahwa suatu tindakan pertolongan dapat dikatakan
altruisme jika memenuhi kriteria, yaitu:
d. Memberikan manfaat bagi orang yang ditolong
e. Pertolongan yang telah diberikan berproses dari empati atau simpati yang selanjutnya
menimbulkan keinginan untuk menolong
f. Hasil akhir dari tindakan itu bukan untuk kepentingan diri sendiri
Faktor-faktor Altruisme

Menurut Myers (2012) ada beberapa faktor yang mempengaruhi altruisme yaitu
1. Faktor internal, (imbalan (reward) dan empati)
2. Faktor situasional (jumlah pengamat, membantu ketika orang lain juga
membantu (ada model), tekanan waktu, dan adanya kesamaan)
3. Faktor personal (Faktor situasional meliputi. Faktor personal meliputi sifat-
sifat kepribadian, gender, dan religiusitas)
THANK YOU

Wimar Anugrah Romadhon, S.Kep., Ns., M.Kep

08993733737

anugrah.wimar@gmail.com

wimaranugrah

Anda mungkin juga menyukai