DISUSUN OLEH :
NIRM : 2001079
T.A 2021-2022
Alamat:Raya Pangiang, Kec. Prov., Jl. Pandu 2, Molas, Bunaken, Manado City, North Sulawesi, Indonesia
1. TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGLE
paradigm kepewatan menurut floronce nightingal adalah cara pandang orang terhadap diri dan
sikap lingkungan yang akan mempengaruhi dalam berfikit kognitif bersikap efektif dan
betingkah laku (konatif) vardiansyah 2010. Paradigma floronce nightingale beriorentasi pada
lingkungan. Menurut nightingale ada empat paradigm keperawatan yaitu Manusia, Lingkungan,
keperawatan, dan Kesehatan. Hubungan proses keperawatan dalam tim kesehatan adalah
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang sibuk dengan masalah pemberian
uadara lampu kenyamanan dan lingkungan kebersihan ketenangan dan nutrisi yang adekuat.
Ada beberapa proses keperawatan menurut floronce yakni, Pengkajian pengumpulan data,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Teori keperwatan floronce
nightingale merupaka teori keperawatan pertama yang ada di dalam dunia keperawatan teori
ini merupakn induk dari semua teori teori yang berkembang setelanya dengan kata lain dari teori
floronce ini dapat di turunkan teori teori keperwatan. Teori keperawatan floronce nightingale
lebih memprioritaskan lingkungan sebagai aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan
pasien jika seseorang yang sakit maka lingkungannya harus di perbaiki sedemikian rupa agar
mendukung proses penyembuhan pasein.
2. TEORI PEPLAU
Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk
suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Pada model peplau ini dapat dilihat adanya
tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat.
Kelebihan dan kekurangan teori peplau. Kelebihan adalah Dapat meningkatkan kejiwaan pasien
untuk lebih baik, Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan, Dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik, Dan Dapat medorong pasien untuk lebih
mandiri. Sedangkan kekurangannya adalah Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam
penyembuhannya Dan Teori peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa
mengekspresikan kebutuhannya.
Empat konsep mayor dari teori Peplau yaitu Manusia, di mana Manusia adalah organisme yang
hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan.
Lingkungan, peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks
kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat
merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan, Keperawatan, Dan
Kesehatan.
Roy menjelaskan bahwa respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh akan
menimbulkan suatu kebutuhan dan menyebabkan individu tersebut berespon melalui upaya atau
perilaku tertentu. Setiap manusia selalu berusaha menanggulangi perubahan status kesehatan dan
perawat harus merespon untuk membantu manusia beradaptasi terhadap perubahan ini. Dalam
model adaptasi keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang
tidak memerlukan energi dari koping yang tidak efektif dan memungkinkan manusia berespon
terhadap stimulus yang lain Hubungan komponen Dasar dalam Model Adaptasi Keperawatan.
Adaptasi adalah konsep sentral dan konsep yang menyatukan konsep-konsep lain dalam model
ini. Penerima pelayanan keperawatan adalah manusia sebagai adaptif sistem yang menerima
stimulus dari lingkungan internal dan eksternal
King mendefinisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas
dan dapat diaati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowledge), Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap
perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan
dinamis. Teori ini cukup adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh
beberapa riset. Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi
sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan
khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat,
contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
konsep teori keperawatan King, dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut King
adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dengan klien yang secara bersama-
sama memberi yang masing-masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui
komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan meyetujui maksud untuk
mencapai tujukan informasi tentang persepsi meraka dalam situasi keperawatan dan sebagai
proses interaksi humanis antara perawat dengan klien.
Teori keperawatan menurut Dorothea Orem, Teori ini mengacu kepada bagaimana individu
memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem
tentangSelf Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu, Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan
kesehatan dan kesempurnaan. Self Care Deficit, Teori ini merupakan inti dari teori perawatan
general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
7. TEORI LEININGER
Garis besar teori leininger adalah tantang culture care diversity and universality, atau yang kini
lebih dikenal dengan transcultural nursing. Awalnya, Leininger memfokuskan pada pentingnya
sifat caring dalam keperawatan. Namun kemudian dia menemukan teori cultural diversity and
universality yang semula disadarinya dari kebutuhan khusus anak karena didasari latar belakang
budaya yang berbeda. Transcultural nursing merupakan subbidang dari praktik keperawatan
yang telah diadakan penelitiannya. Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan
kesehatan berbasis budaya.
Garis besar teori leininger adalah tantang culture care diversity and universality, atau yang kini
lebih dikenal dengan transcultural nursing.
Awalnya, Leininger memfokuskan pada pentingnya sifat caring dalam keperawatan. Namun
kemudian dia menemukan teori cultural diversity and universality yang semula disadarinya dari
kebutuhan khusus anak karena didasari latar belakang budaya yang berbeda. Transcultural
nursing merupakan subbidang dari praktik keperawatan yang telah diadakan penelitiannya.
Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan kesehatan berbasis budaya.
Teori Leininger telah diuji cobakan menggunakan metode penelitian dalam berbagai budaya.
Pada tahun 1995, lebih dari 100 budaya telah dipelajari dipelajari. Selain itu juga, digunakan
untuk menguji teori ethnonursing. Teori transcultural nursing ini, merupakan satu-satunya teori
yang yang membahas secara spesifik tentang pentingnya menggali budaya pasien untuk
memenuhi kebutuhannya. Kajian yang telah dilakukan mengenai etnogeografi dilakukan pada
keluarga yang salah-satu anggota keluarganya mengalami gangguan neurologis yang akut. Hal
yang dilihat disini, adalah bagaimana anggota keluarga yang sehat menjaga anggota keluarga
yang mengalami gangguan neurologis, tersebut.