Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN TENTANG TEORI KEPERAWATAN

OLEH PARA AHLI KEPERAWATAN

DOEN PEMBIMBING

Ns.Asmawati,M.Kep

Disusun oleh

WELLA VISTA EDWARD (NIM : 2014201089)

IB KEPERAWATAN

STIKES ALIFAH PADANG

S1 KEPERAWATAN

2020/2021
1. TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia


Ia mendapat julukan “ The Lady Of Lamp”
Pelopor perawat modern
Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, model
dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dangan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan / tindakan keperawatan lebih diorientasikan
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktik keperawatan mandiri tanpa bergantung pada profesi lain.
Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktik keperawatan,
paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan
pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :
Lingkungan fisik, Psikologis, Sosial. Lingkungan fisiologis adalah kondisi fisikologis
yang buruk disebabab kan dari kondisi lingkungan yan buruk pula.
Lingkungan sosial adalah hubungan spesifik kumpulan data data spesifik yang
dihubungkan dengan keadaan penyakit pasien. Bahwasannya insting merawat ada pada
setiap orang.
2. TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.


Tahun 1966 mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California.

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya
selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat
kepadanya.
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress
(gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-
pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain
tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan,
gangguan ketahanan, intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis.
3. TEORI KEPERAWATAN CALLISTA ROY

Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California.


Roy menerima Bachelor of Art Nursing 1963 dari Mount Saint Marys College di
Los Angeles dan Magister Saint in nurshing pada 1966 di Universitas California Los
Angeles
sistem yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai Menurut Roy manusia
adalah sebuah sistem adaptif, sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output
dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif
dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia
dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau
beberapa unit untuk beberapa tujuan.
Dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji
respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode
fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor
yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga
diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.
Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem
adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang
merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan
energi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan
perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu
harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi
perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat.

4. TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

Lahir di Kansas City, Missouri pada 1897


. Menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace
University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale
University

Henderson menyediakan inti sari dari apa yang dia percaya adalah suatu definisi dari
keperawatan. Penekanan nya pada kebutuhan dasar manusia berfokus pada praktek yang
mendorong pengembangan teori mengenai kebutuhan manusia lebih lanjut dan
bagaimana teori ilmu keperawatan membantu dalam menemui kebutuhan itu. Definisi
keperawatan dan 14 komponen kepedulian ilmu keperawatan dasar adalah tidak rumit
dan bersifat jelas.
Tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk bekerja
secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan,
Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu
mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien.
5. TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD E. PEPLAU

lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909.


Dia menjabat sebagai presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil
presiden kedua 1972-1974.

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Teori Hildegard Peplau
(1952) berfokus pada individu,perawat,dan proses interaktif (Peplau,1952;yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).
Teoti peplau di kembangkan untuk memberikan bentuk praktik Keperawatan jiwa.
Oleh sebab itu perawat berupaya megembangkan hubungan antara perawat dan klein
dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
Penerapan yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantun,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama
mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini
klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannnya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan
kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Artinya seorang perawat
berusaha mendorong kemandirian pasien.
6. TEORI KEPERAWATAN IMOGINE M.KING

lahir pada tanggal 30 januari 1923 di west point,iowa.


1948, meraih gelar bachelor of science keperawatan dari St Louis university.

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya ( Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten berinteraksi
dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia seutuhnya ( Human Being)
meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu.
Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem.
Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan
dicapai, mengambil keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini
sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.Teori ini juga dapat
digunakan pada individu, keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada psikologi,
sosialkultural, dan konsep interpersonal.
Tujuan teori king berfokus pada interpersonal systems dengan berorientasi pada
pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu : interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang. Teori King merupakan
serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam
praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan
tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge),

Anda mungkin juga menyukai