ROLEPLAY
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah
Dosen Pengampu : Ns. Innez Karunia Mustikarani, M.Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. Ganestria Laila R
2. Mawar Nunggah W
3. Rika Defiani
4. Titik Purwanti
5. Zolanda Merinsky
S19 D
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Dialog Roleplay
B. Lampiran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah
ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu model atau
kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
lain.
konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan
satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-
serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan
tersendiri.
lain.
cepat.
Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi
atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
mengunjungi pasien.
a. Konsep Utama Teori Henderso
kesehatan,dan lingkungan.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan
sangat mandiri.
sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung
seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta
konsep interaksi.
tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan
hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan
pasien dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada.
Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan
individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.
Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari
masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang
dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang
yaitu:
a. Informasi kesehatan
b. Pencegah penyakit
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi :
pertama, self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari
untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat
yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan
perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang
perawatan mandiri.
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
“human science and humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam
keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik
yang dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat
perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang
kuat.Filosofi humanistic dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi
mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
ROY berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
a. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan
utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan
terjadi dan individu tidak dapat menggunakan “koping” secara efektif maka
komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
saling ketergantungan.
b. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit
umpan balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
adaptasi.
lingkungan.
eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni
sistem regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons
c. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang
d. Elemen sehat
terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).
Proses adaptasi
interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti
yang berikut.
Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau
maka akanmuncul interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi
adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang
Dan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang teori Dorothe E.
Orem
B. Tujuan Penulisan
teori dan model keperawatan. Sehingga mahasiswa mampu menerapkan teori dan
TINJAUAN TEORI
Tujuan Tugas
klinik.
Kasus
Ibu Lala saat ini dirawat di rumah sakit karena habis operasi usus buntu hari
kedua. Saat ini mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, dengan skala nyeri 8.
Dari hasil pengkajian didapatkan data luka bekas operasi masih basah,
Prolog : Suatu pagi di rumah sakit Ulin Banjarmasin terdapat seorang pasien
operasi appendiciti.
Tahap Pengkajian
Perawat : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat Fitri dan ini rekan
Pasien : (Mengangguk)
rasanya, saya itu merasagelisah sekali mba jadi ya tidurnya tidak nyenyak mba,
sebentar-sebentar terbangun.
Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat
Nah bu, seperti yang telah kita sepakati sebelumnya pagi ini saya akan
meminta waktu ibu sebentar partner saya akan memeriksa sekitar 10 menit saja
Ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya mba saya sudah siap, sudah nyaman juga kok mba.
Perawat : Merasa sesak nafasnya terus menerus atau hanya sesekali bu?
Pasien : Sesekali sih mba kadang sesak mba kadang ya lega napasnya
pernyataan pasien)
Suami Pasien : Ini mba habis 4 gelas ini mba (menunjukkan sebuah gelas)
supaya tidak lemas. Sedikit-sedikit saja makannya tidak apa-apa tapi sering ya.
Suami Pasien : Dimakan kok mba, dihabiskan malahan, cuma Ibu ini makan
habiskan ya bu.
Perawat : Berapa kali bu? BAB-nya lancar atau tidak? Banyak atau
sedikit?
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Sejak semalam sudah BAK berapa kali?
urine Ibu?
Suami Pasien : Pipisnya ya segini ini lho mba, warnanya kuning pekat mba
Perawat : Lalu apakah ada keluhan lain bu soal BAB dan BAK-nya?
Pasien : Itu mba saya masih belum bisa kentut semenjak operasi
Pasien : Rasanya itu mba sakit sekali perut saya yang bagian di operasi
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih basah namun
Pasien : Kalau istirahat ya terganggu mba, kan saya merasa nyeri jadi
Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu? Ibu sudah bisa duduk?
Pasien : Iya mba, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu. Tapi
kalau hanya menggerakkan tangan dan kaki saya masih bisa kok mba.
Suami pasien : Anak-anak kan sekolah mba, tapi nanti adiknya bapak akan
gantikan saya jaga ibu soalnya saya mau bereskan pekerjaan dirumah. Tidak
ibu banyak istirahat dan makan ya dan jangan banyak bergerak dulu supaya
Pasien : Iya mba saya juga tidak mau lama-lama di rumah sakit.
Perawat : Nah ibu saya sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin ibu
Suami pasien : Ini mba badan istri saya kok rasanya panas ya mba?
tensi pasien)
berapa?
Perawat : Suhunya normal kok 370 Cs dan tekanan darahnya juga normal
120/80mmhg.
Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa
luka operasinya nyeri dan lukanya juga masih basah, ibu juga terkadang merasa
sesak nafas ya bu, makannya hanya tiga sendok, minumnya sudah empat gelas,
BAB-nya seperti biasa, sejak selesai opersi sampai saat ini belum kentut ya,
BAK-nya sudah tiga kali warna urinenya kuning pekat dan ibu merasakan sakit
Perawat : Nah ibu sudah bagus sekali ibu mau makan pagi ini meskipun
belum dihabiskan dan ibu juga sudah banyak minum sejak semalam tapi nanti
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat
lagi yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
Ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, kalau perlu
bantuan silahkan pencet belnya kami siap membantu ibu, saya permisi dulu ya
pak, bu (berpamitan).
Tahap Diagnosa
Benar dengan Ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya Bu.
Pasien : (Mengangguk)
masih pucat?
Pasien : Saya merasa bekas operasinya itu nyeri Sus, tidak nyaman
rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus,
sebentar-sebentar terbangun.
Hari ini Bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat
Nah Bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat
Ibu sudah siap menerima penjelasan dari saya? Posisinya sekarang sudah
Pasien : Iya suster silahkan saya sudah siap, posisi saya sudah enak kok
sus.
Perawat : Ibu, berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami
kaji kami mendiagnosa ibu mengalami nyeri akut berhubungan dengan agens
cedera atau nyeri yang ibu rasakan disebabkan operasi usus buntu yang baru
saja dijalani. Ibu juga beresiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh
primer yang tidak adekuat atauibu ada resiko infeksi karena kekebalan tubuh
ibu menurun. Tapi ibu tidak perlu khawatir infeksi itu hanya resiko dan kami
keperawatan, ada keluhan yang ingin ibu sampaikan atau barangkali ada yang
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat
lagi yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
waktunya, kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya, saya permisi dulu ya
pak, bu (berpamitan).
Tahap Intervensi
Pasien : (Mengangguk)
semangat?
Pasien : Ini sus saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman
rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi saya tidak bisa nyaman
beristirahat.
Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat
Seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi
Nah, ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya suster saya sudah siap, sudah nyaman juga kok sus
posisinya.
Perawat : Tadi kan ibu sudah diberitahu gangguan kesehatan yang ibu
alami. Kami sudah berkolaborasi dengan Dokter dan ibu mendapat terapi obat.
Ada obat analgesic untuk diminum dan ada antibiotik yang suntikkan..Obat ini
berfungsi agar nyeri yang bapak rasakan berkurang serta mencegah infeksi
lebih lanjut.Kami juga akan membersihkan luka operasi ibu secara berkala.
Untuk antibiotiknya sendiri harganya cukup mahal jadi kami minta persetujuan
dulu dan perlu tanda tangan dari pihak keluarga jika setuju.
Perawat : Harganya Rp 200.000,00 tiap suntikan dan satu hari bapak akan
Nah ibu saya sudah selesai menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang
akan ibu terima selama menjalani perawatan disini supaya bapak lekas sembuh,
bagaimana ibu sudah jelas atau belum? Perlu saya ulang ibu penjelasannya?
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat
lagi yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
kepada ibu. Ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya, jika perlu bantuan silahkan
pencet bel ya bu. Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu ya bu, pak
(berpamitan).
Tahap Implementasi
Benar dengan ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : (Mengangguk)
belum?
Pasien : Belum sus saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri sus,
tidak nyaman rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak
membersihkan luka bekas operasi pasien).Nah ibu ini obatnya yang untuk
Pasien : Tidak usah pak, ibu bisa kok minum obatnya sendiri
Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada keluhan yang ingin
disampaikan?
Pasien : Tidak sus terimakasih saya mau istirahat sus ngantuk rasanya
sembuh. Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi
yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
melakukan evaluasi kondisi kesehatan ibu dari pagi sampai siang ini setelah
mendapatkan serangkaian asuhan keperawatan dari kami. ibu silahkan
silahkan pencet belnya ya, saya permisi dulu bu, pak (berpamitan).
Tahap Evaluasi
Perawat : Selamat siang bapak. Perkenalkan saya perawat Ifdy dan ini
Pasien : (Mengangguk)
Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat
lagi yang akan kemari ya bu untuk melihat kondisi ibu setelah mendapatkan
serangkaian tindakan keperawatan dari kami dari pagi tadi sampai siang
Pasien : Sudah lebih baik mas, ya masih nyeri tapi nyerinya tidak terus
Perawat : ibu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga
pernyataan pasien)
Perawat : ibu sejak pagi sampai siang ini sudah minum berapa banyak ?
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Dari pagi tadi sudah BAK berapa kali?
urine ibu ?
Pasien : Pipisnya seperti biasa mas warnanya juga seperti bisa sebelum
sakit.
Perawat : Nah ibu, apakah ibu masih merasakan gangguan istirahat dan
aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat saya sudah mulai bisa nyenyak tidurnya mas, kan
Pasien : Saya tadi sempat duduk sebentar mas dan rasanya badan saya
Perawat : Sudah mulai bisa duduk ya, nah selanjutnya ibu berlatih untuk
bangun dari tempat tidur ya. Sekarangsaya ukur suhunya dan sekalian tensinya
120/80mmHg.
Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa
nyeri luka operasinya sudah berkurang ya, ibu juga sudah tidak sesak nafas,
makan siangnya dihabiskan, minumnya juga banyak, ibu belum BAB tapi
sudah bisa kentut ya bu, BAK-nya dua kali warna urinenya jernih seperti
sebelum sakit dan ibu sudah tidak merasakan sakit saat kencing, lalu ibu sudah
kondisi ibu pagi tadi. Dipertahankan ya bu, juga berlatih bergerak sedikit-
Perawat :Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini ibu akan dibantu
kesehatan ibu secara berkala, sekalian saya dan rekan-rekan perawat shift pagi
mohon pamit. Jika ibu butuh bantuan silahkan pencet bel. Silahkan dilanjutkan
(berpamitan).
B. Lampiran
I. Identitas Pasien
No RM : 9989/10122013/P
Usia : 23 Tahun
No Telp : 085389833793
No Telp : 0821988998999
a. Oksigen
1. Cairan
1. Nutrisi / Makanan
Pasien makan 3 sendok nasi dari porsi makan yang disediakan RS.
*Pasien menyatakan sudah 1x BAB dan BAB normal seperti sebelum sakit.
*Pasien menyatakan sudah 3x BAK dan merasa sakit seperti terbakar saat
BAK.
1. Akifitas
melakukan aktivitas bahkan aktifitas ringan dan pasien belum dapat duduk.
1. Istirahat
*Pasien menyatakan belum dapat beristirahat dengan nyaman dan belum dapat
1. Seksualitas
1. Pencegahan Resiko
1. Promosi kesehatan
Luka post operasi appendictomi masih basah, tidak kemerahan dan bersih.
RR 18x/menit
Nadi 78x/menit.
V. Diagnosa Keperawatan
adekuat.
VI. Intervensi
Terapi Obat
VII. Implementasi
A. Berikan terapi obat analgesik (oral) 125mg 3kali/hari setelah makan. Dan
Oksigen
1. Cairan
1. Nutrisi / Makanan
*Pasien menyatakan sudah bisa buang gas dan perutnya terasa lega.
*Pasien menyatakan sudah 2x BAK dan sudah tidak merasa sakit saat BAK.
*Pasien menyatakan banyak dan warna urine seperti saat sebelum sakit.
1. Akifitas
*Pasien menyatakan sudah dapat duduk sebentar, badannya terasa lebih enak
saat bergerak.
1. Istirahat
*Pasien menyatakan dapat beristirahat dengan nyaman dan dapat tidur dengan
nyenyak.
1. Seksualitas
1. Pencegahan Resiko
1. Promosi kesehatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
diharapkan tidak selalu bergantung pada perawat dalam self care. Terutama dalam
proses keperawatan teori Orem sangat berperan penting dalam membantu pasien
untuk membawa pada pada perawatan mandiri untuk diri pasien sehingga tidak
selalu bergantung pada perawat. Selain itu proses keperawatan yang berlandaskan
B. Saran
apapun yang kita lakukan kalau tindakan tersebut salah maka akan membawa
Peggy, Chinn, dkk. 1987. Theory and Nursing. St. Louis: The C.V. Mosby Company.
George, JB. 1995. Nursing Theories: The Base for Professional Nursing Practice.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta:
Salemba Medika.