Reed
Oleh:
Helena Lasri Parhusip
Ignatia Y Rembet
Stella Pramasita A
Waldetrudis Neno Kosat
Latar Belakang
Tujuan
- Memahami teori Pamela G Reed
- Mampu mengalisa teori Pamela G. Reed dalam asuhan
keperawatan
Tinjauan teoritis
• Sehat
Sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif, dimana
individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung kesejahteraan (well-
being).
• Keperawatan
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melalui proses
interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan membutuhkan
keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
• Manusia
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan
orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks yang dapat berkontribusi secara
positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.
• Lingkungan
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara
signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya
dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan
D. Pernyataan Teoritis
Model teori self transcendence mengusulkan
tiga macam hubungan :
• Peningkatan vulnerability dihubungkan
dengan peningkatan self transcendence.
• Self transcendence berhubungan secara
positif dengan kesejahteraan (well-being).
• Faktor-faktor personal dan eksternal bisa
mempengaruhi hubungan antara
vulnerability dengan self transcendence dan
antara self transcendence dan well- being.
Analisis Kasus
Analisis Kasus menurut Teori Levine
Ada empat prinsip konsevasi Levine dikaitkan dengan contoh kasus diatas,
yaitu:
- Konservasi Energi
Pada kasus ini pasien M.S harus melalukan pembatasan aktivitas terkait
peristiwa yang dialaminya yaitu proses amputasi jari tengah di tangan kanannya
akibat tindakan bully yang dilakukan teman-temannya. Tujuan dari pembatasan
aktivitas ini adalah untuk mengurangi pemakaian energi tubuh yang berlebihan
sehingga pasien tidak merasakan kelelahan dan gangguan istirahat dan tidur.
- Konservasi Integritas Struktural
Pada kasus ini pasien M.S masuk pada tahap dimana pasien harus bisa
memulihkan integritas struktural dan fungsinya agar dapat mempertahankan
proses pemulihan struktur tubuh secara optimal tanpa disertai komplikasi lain
terkait proses amputasi yang dialami pasien. Pada tahap ini juga pasien harus
berusaha melakukan adaptasi terhadap perubahan struktur dan fungsi
tubuhnya terutama fungsi jari tangan kanannya.
- Konservasi Integritas Pribadi
Pada kasus ini pasien M.S dituntut untuk bisa mengembalikan jati diri melalui tingkat
kepercayaan dirinya sehingga pasien M.S boleh mendapatkan pengakuan, rasa hormat
dari orang lain disekitarnya atas kemampuan yang dimilikinya untuk bisa menerima
kenyataan bahwa jari tengah pada tangannya telah diamputasi dan tidak bisa
diperbaiki kembali. Pada kasus ini juga kepekaan dan harga diri pasien M.S sangat
mempengaruhi proses penyembuhan terutama proses penerimaan.
- Konservasi Intergritas Sosial
Pada kasus ini pengakuan sosial terhadap pasien sangat diharapkan untuk bisa
meningkatkan kembali hubungan pasien dengan anggota keluarga, komunitas
sekolahnya, dan masyarakat dilingkungan sekitarnya. Pada pasien M.S yang adalah
korban bully kemungkinan besar akan mengalami trauma yang cukup besar dalam
menjalani hubungan sosial dengan orang lain. Rasa ketidakpercayaan terhadap orang
lain akan membuat hubungan semakin terasa kurang nyaman, terlebih khusus orang-
orang di dalam komunitas sekolahnya
PEMBAHASAN
Kelebihan :
• Baik digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan
masalah psikososial dan untuk faktor spiritual cukup dipertimbangkan dalam
penyelesaian masalah klien.
Kekurangan:
• Banyak variabel dalam teori, seperti vulnerability dan transendensi diri serta
kondisi sejahtera yang masih abstrak, sehingga masih terdapat kesulitan
diterapkan dalam praktik.
• Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami sehingga sulit dicerna oleh para
perawat yang akan mengaplikasikannya ke dalam praktik.
• Terbatas digunakan hanya pada kasus-kasus yang berhubungan dengan adanya
masalah psikologis dengan kurang mempertimbangkan penangan fisiknya.
• Teori self transcendence termasuk dalam kelompok mid-range theory karena
memiliki kriteria : konsep dan variabel sedikit, sebahagian masih bersifat abstrak,
dapat digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi kesehehatan manusia,
bersumber dari grand theory dan pengalaman-pengalaman praktik, dan berfokus
pada fenomena yang lebih spesifik.