Anda di halaman 1dari 17

Konsep Sikap

Dalam
Pelayanan Kebidanan
Kelompok 4
Neng Yana (201560411021)
Yuri Zuliani (201560411035)
Definisi Sikap
Sikap menurut Prijaksono (2002) sikap merupakan salah satu faktor yang
perlu diperhatikan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan khususnya
pelayanan ANC. Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap stimulasi atau objek (Notoatmodjo,2007). Selain
keterampilan dan pengetahuan, seorang bidan yang mengemban misi
kemanusiaan harus mempunyai jiwa yang humanis dan berkepribadian ramah.
Hal ini penting karena yang dihadapi adalah wajah-wajah cemas menantikan
kelahiran seorang anggota keluarga baru.
Komunikasi Bidan
Menurut Saifuddin (2008), komunikasi yang baik antara bidan dengan ibu
hamil sangat mempengaruhi kepuasan ibu dalam memperoleh pelayanan
kesehatan oleh bidan, sehingga terbina rasa saling percaya antara bidan dengan
ibu hamil. Rasa saling percaya ini, akan memberi dampak perubahan sikap baik
bagi pemberi pelayanan maupun penerima layanan. Sesuai dengan penelitian
Rambe (2013), yaitu terdapat hubungan antara komunikasi verbal dan non-
verbal oleh bidan dengan tingkat kepuasan pasien, serta penelitian Erabka
(2012), yaitu terdapat hubungan antara sikap dan komunikasi bidan dengan
tingkat kepuasan ibu hamil dalam Antenatal care
Proses
Pembentukan Sikap
Diferensiasi yaitu dengan
Adopsi adalah kejadian-kejadian berkembangnya intelegensi,
dan peristiwa-peristiwa yang bertambahnya pengalaman,
terjadi berulang-ulang dan terus- sejalan dengan bertambahnya
menerus, lama-kelamaan secara usia, maka ada hal-hal yang
bertahap diserap ke dalam diri tadinya dianggap sejenis,
individu dan memengaruhi sekarang dipandang tersendiri
terbentuknya sikap lepas dari jenisnya. Dari objek
tersebut, sikap dapat terbentuk
dengan sendirinya
Lanjutan...
Trauma adalah pengalaman
Integrasi adalah pembentukan yang tiba-tiba, mengejutkan,
sikap disii terjadi secara yang meninggalkan kesan
bertahap, dimulai dengan mendalam pada jiwa orang yang
berbagai pengalaman yang bersangkutan. Pengalaman-
berhubungan dengan satu hal pengalaman yang traumatis juga
yang akhirnya terbentuk sikap dapat menyebabkan
mengenai hal tersebut, terbentuknya sikap
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan Sikap
1. Pengalaman Pribadi, Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal
tersebut melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan
pengalaman lebih mendalam dan lebih lama membekas. Namun
dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal
yang jarang sekali menjadi dasar pembentukan sikap. Pengalaman yang
pahit sekalipun jarang untuk dapat terlepas dari ingatan seseorang
meskipun terdapat suatu kesan manis dari pengalaman itu sendiri.
2. Kebudayaan, Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan sikap seseorang. Tanpa kita sadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
Kebudayaan juga telah mewarnai sikap dan memberi corak pengalaman
kepada individu yang menjadi anggota masyarakat asuhannya. Hanya
kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat
memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individu.
Lanjutan...
3. Orang lain yang dianggap penting, Orang lain di sekitar kita merupakan
salah satu di antara komponen sosial yang ikut memepengaruhi sikap kita.
Seseorang akan meniru dan bersikap sama seperti orang lain jika orang
tersebut dianggap memang pantas untuk dijadikan panutan.
4. Media Massa, Pengaruh media massa tidaklah terlalu besar dalam
interaksi individu secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan
perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula
pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Lanjutan...
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama, Lembaga pendidikan serta
lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat
menentukan sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada
gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
individu.
6. Pengaruh Faktor Emosi, Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah
ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun
suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego. Suatu sikap yang didasari emosional adalah prasangka yaitu
sikap yang tidak toleran terhadap sekelompok orang.
Teknik Merubah Sikap
Membicarakan hal positif pada diri sendiri
Kurangi sikap Menyalahkan
Apabila Anda selalu berbicara secara
negatif kepada diri sendiri, otomatis
Sering kali kita berpikir
sikap Anda juga negatif. Karena itu
terhadap sesuatu hal dengan
upayakan untuk selalu berbicara positif
cara pandang yang sempit. Pola
pada diri sendiri untuk membangkitkan
pikir yang seperti ini membuat
semangat Anda untuk diri sendiri.
kita cenderung menyalahkan
Pernyataan yang positif akan menolong
apa yang bisa disalahkan ketika
Anda untuk berkonsentrasi pada
sesuatu yang tidak sesuai
kekuatan Anda, bukan pada kelemahan
dengan keinginan kita terjadi.
Anda.
Lanjutan...
Berani bermimpi besar dengan ekspetasi dan realistis
Menjadi agenAgen
Jadilah perubahan
Perubahanberarti
secara aktif terlibat dalam berbuat
sesuatu. Jangan jadikan diri Anda Anda boleh bermimpi besar terhadap
sebagai korban yang membuat masa depan Anda. Akan tetapi jangan
Anda selalu pasif. Sebaliknya, lupa membuat ekspektasi yang realistis.
Anda adalah agen yang dapat Sikap yang negatif sering timbul dari
mengubah diri sendiri. Apabila ekpektasi yang tidak sesuai dengan
Anda secara aktif membuat kenyataan. Kendali pikiran Anda ada di
perubahan dalam diri Anda, respons tangan Anda sendiri, pastikan untuk
Anda akan kehidupan akan berubah mengontrolnya dengan bijaksana.
juga.
Lanjutan...
Ubah pikiran negatif dan menjadi
pertanyaan Tertawalah
Jika Anda memiliki pikiran negatif, cobalah
untuk mengubahnya menjadi pertanyaan. Kita akan bersikap dan bertindak lebih
Hal ini akan menolong Anda untuk berpikir negatif ketika kita marah dan sedih.
lebih terbuka untuk menjawab pertanyaan Karena itu cobalah untuk
Anda sendiri. Misalnya, ketika Anda mengendalikan diri Anda dengan lebih
berpikir “pasti ada yang salah dalam diriku”, banyak tertawa dan merasa senang.
ubah menjadi “langkah apa yang harus Bertemu dengan orang yang lucu,
kutempuh untuk memperbaiki diri?” atau menonton siaran komedi, dan lain-lain
“saya benci melakukan pekerjaan ini,” ubah dapat Anda lakukan untuk memperbaiki
menjadi “bagaimana caranya agar pekerjaan suasana hati.
ini cepat selesai.”
Lanjutan...
Pikirkan dan lakukan hal – hal baik
Kontrol Emosi
Emosi Anda bukanlah ilusi yang Pikiran dan emosi yang terkontrol
bisa Anda abaikan. Jika Anda dengan baik akan menciptakan polanya
merasakan emosi tertentu, sendiri dalam diri Anda. Setelah itu
ekspresikanlah! Tetapi jangan Anda akan terbiasa untuk memikirkan
lupa untuk mengontrolnya dan melakukan hal-hal yang baik demi
sebaik mungkin. Ingat, diri Anda sendiri. Kelilingi diri Anda
mengontrol bukan berarti dengan orang-orang baik, kegiatan yang
menyembunyikan emosi atau baik, dan kebiasaan yang membangun.
menutupi perasaan Anda.
Determinan Sikap
Kasus Pelayanan Kebidanan
Determinan Sikap
Bila dilihat mengenai apa yang menjadi determinan sikap cukup banyak.
Menurut Bimo Walgito 2003: 130 determinan sikap yang dianggap penting
yaitu :
1. Faktor Fisiologis, seseorang akan ikut menentukan bagaimana sikap
seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor umur dan kesehatan. Pada
umumnya orang muda sikapnya lebih radikal dari pada sikap orang yang
telah tua, sedangkan pada orang dewasa sikapnya lebih moderat.
2. Faktor Pengalaman Langsung Terhadap Objek Sikap, Misalnya orang yang
mengalami peperangan yang sangat mengerikan, akan mempunyai sikap
yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami peperangan terhadap
objek sikap peperangan. Orang itu akan mempunyai sikap yang negatif
terhadap peperangan atas dasar pengalaman.
Lanjutan...
3. Faktor Kerangka Acuan, merupakan faktor yang penting dalam sikap
seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan terhadap objek sikap. Bila
kerangka acuan ini tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang akan
mempunyai sikap yang negatif terhadap objek sikap.
4. Faktor Komunikasi Sosial, Komunikasi sosial sangat jelas menjadi
determinan sikap seseorang dan faktor ini yang banyak diteliti. Komunikasi
sosial yang berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain dapat
menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri orang yang bersangkutan.
Contoh Kasus
Kasus : Determinan Prilaku Bidan Dalam Penerapan Kewaspadaan Standar
Pada Pelayanan Kontrasepsi Implant di Kabupaten Karawang
Penerapan Bidan : Penerapan layanan keluarga berencana oleh bidan adalah
mengambil tindakan untuk untuk mencegah infeksi dengan tujuan memenuhi
prasyarat untuk layanan keluarga berencana yang berkualitas, mencegah infeksi
silang dalam prosedur layanan keluarga berencana terutama untuk IUD dan
kontrasepsi implant, dan mengurangi resiko penularan penyakit menular seperti
Hepatitis B dan HIV. Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
harus dilakukan secara rutin untuk semua pasien dan di semua fasilitas
perawatan kesehatan.
Terima Kasih
Kesimpulan
Sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap isu, ide, orang, kelompok
sosial, benda dan lain sebagainya, Sikap dibentuk sepanjang perkembangan
individu yang bersangkutan, dalam hal ini ada dua factor yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor internal meliputi fisiologis dan psikologis.
Sedangkan faktor eksternal meliputi pengalaman, situasi, norma-norma,
hambatan, dan pendorong. Sikap yang baik juga harus dimiliki oleh seorang
bidan kepada pasien dalam melakukan pelayanan dan bertanggung jawab
dengan pekerjannya sebagai bidan. Selain itu bidan juga harus mampu
berkomunikasi dengan baik kepada pasien, contohnya dengan ibu hamil
dimana sangat mempengaruhi kepuasan ibu dalam memperoleh pelayanan
kesehatan oleh bidan, sehingga terbina rasa saling percaya antara bidan dengan
ibu hamil. Rasa saling percaya ini, akan memberi dampak perubahan sikap baik
bagi pemberi pelayanan maupun penerima layanan.

Anda mungkin juga menyukai