Anda di halaman 1dari 15

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : IAD, ISD, IBD
Dosen Pengampu : Puji Agus Setiawan, M.Pd.

Kelompok 1
Di Susun Oleh :

1. Dwi Saputra (2120150999)


2. Muarifin (2130100992)
3. Ananda Zhauharotul M J (2120131003)
4. Mauludyah (2120130987)
5. Sopia Intan Ardilla (2120150961)
6. Birliana Ayu
7. Muntasir
8. Muhammad Ridwan K
KELAS : 1 LK

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KHOZINATUL ULUM BLORA


JURUSAN : ALL PRODI
TAHUN : 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Puji Agus Setiawan sebagai
dosen pengampu mata kuliah IAD, IBD, ISD yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Blora, 26 September 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ________________________________________________________1

KATA PENGANTAR_______________________________________________________2

DAFTAR ISI _____________________________________________________________3

BAB 1 PENDAHULUAN____________________________________________________4

LATAR BELAKANG_________________________________________________4

RUMUSAN MASALAH_______________________________________________5

TUJUAN__________________________________________________________5

BAB 2 PEMBAHASAN____________________________________________________6

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL__________________________________7

BAB 3 PENUTUP________________________________________________________13

KESIMPULAN_____________________________________________________13

SARAN__________________________________________________________13

DAFTAR PUSTAKA______________________________________________________14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mengalami proses perubahan sosial,
dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat
disetiap kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan yang
terjadi dalam masyarakat Indonesia, dimana pada masa lalu dalam
kehidupan seorang suami merupakan tulang punggung keluarga dan
mempunyai posisi yang dominan dalam berbagai urusan yang terjadi
didalam rumah tangga. Termasuk juga dalam hal ekonomi keluarga,
sehingga apabila suami tidak bekerja maka satu keluarga secara
ekonomi akan mengalami kesulitan. Sedangkan dalam masyarakat
modern saat ini posisi seorang suami tidak terlalu dominan.
Perubahan – perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat
dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan masyarakat pada
waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau. Perubahan – perubahan
yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara
unsur – unsur sosial yang ada pada masyarakat, sehingga akan
mengubah struktur dan fungsi dari unsur – unsur sosial masyarakat
tertentu.
Kita semua menyadari perubahan itu merupakan konsekuensi dari
kehidupan umat manusia yang terus menerus mendapatkan pengaruh
internal maupun eksternal terhadap tata kehidupan dalam masyarakat
kita. Sehingga tidak ada suatu masyarakatpun yang berhenti dari
perubahan. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita melakukan
rencana perubahan yang sebaik-baiknya untuk mengkondisikan
masyarakat pada masa yang akan datang lebih baik dari kondisi yang
sekarang.

4
B.       Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Apa saja teori – teori perubahan sosial?
3. Apa penyebab terjadinya perubahan sosial?

C.      Tujuan
1.   Memahami pengertian perubahan sosial
2.   Mampu memahami dan menjelaskan tentang teori – teori perubahan
sosial
3.    Mengetahui penyebab perubahan sosial

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perubahan sosial
Perubahan diartikan sebagai suatu hal atau keadaan berubah,
peralihan dan pertukaran. Dengan demikian perubahan adalah sebuah
proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan keadaan
sebelumnya karena mengalami perubahan atau pertukaran. William
F.Ogburn memberi batasan terhadap makna perubahan social hanya
pada unsur-unsur kebudayaan. Kingsley Davis berpendapat bahwa
perubahan social adalah perubahan dalam struktur masyarakat.
Perubahan memiliki aspek yang luas, termasuk didalamnya yang
berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi sosial, lapisan
sosial, kekuasaan, wewenang dan intraksi sosial. Menurut
Koenjaraningrat perubahan social mencakup nilai-nilai yang bersifat
material maupun budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Perubahan adalah proses sosial yang dialami oleh masyarakat serta
semua unsur-unsur budaya dan sistem social, dimana semua tingkatan
kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur
eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan,budaya dan sistem sosial
yang lama kemudian menyesuaikan diri dengan pola budaya, dan sistem
sosial yang baru sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan stuktural
dan keadaan tertentu di dalam masyarakat.
Pengertian perubahan sosial menurut beberapa tokoh,
1. Seo Soemardjan
Perubahan sosial terjadi pada lembaga – lembaga sosial
2. Kingsley Davis
Perubahan sosial terjadi pada struktur dan fungsi sosial
3. Mac Iver
Perubahan sosial yang terjadi pada hubungan sosial dan
keseimbangan sosial. Perubahan sosial menghasilkan suatu

6
hubungan dan keseimbangan sosial yang terganggu sehingga
muncul konflik sosial.
4. William F Ogburn
Perubahan sosial ditekankan pada perubahan kebudayaan
material yang berdampak pada kebudayaan immaterial.
Perubahan kebudayaan material adalah perubahan kebudayaan
yang berwujud yang akan berdampak pada kebudayaan
inmaterial.

B. TEORI – TEORI PERUBAHAN SOSIAL


1. Teori Evolusi
Teori evolusi adalah Perubahan sosial memiliki arah yang tetap dan
berkembang secara lambat. Teori evolusi ini sendiri dibagi menjadi
tiga.
a. Unilinear Theories of Evolution (Teori Unilenear)
Unilinear Theories of Evolution adalah perubahan sosial secara
evolusi melalui tahapan – tahapan . dimana semua masyarakat
mengikuti garis yang sama dalam perubahan sosial tersebut. Jadi
masyarakat mengalami perubahan melalui tahapan – tahapan.
b. Universal Theories of Evolution
Universal Theories of Evolution adalah perubahan atau
perkembangan mayarakat yang tidak melalui tahapan – tahapan
(tidak bertahap)
c. Multinited Theories of Evolution (Teori multilinear)
Multinited Theories of Evolution adalah perubahan secara evolusi
yang dikaji melalui penelitian
2. Teori Linear ( Teori Perkembangan)
Teori linear adalah perubahan yang mengarah pada titik tujuan
tertentu( dapat diarahkan perubahannya). Masyarakat mengalami
perubahan sesuai dengan tahap perkembangannya. Auguste Comte
pernah menyebutkan bahwa masyarakat bergerak pada tiga tahap.
a. Teologis

7
Masyarakat diarahkan oleh nilai – nilai adikodrati (supranatural).
Pada tahap ini masyarakat belum berpikir secara rasional. Mereka
berfikir bahwa gejala – gejala yang terjadi di alam disebabkan oleh
hal – hal supranatural.
b. Metafisik
Tahap ini merupakan tahap peralihan dari kepercayaan
supranatural menuju prinsip – prinsip abstrak sebagai dasar
perkembangan budaya. Pada tahap ini masyarakat percaya bahwa
ada yang menggerakkan kekuatan tersebut.
c. Positifis
Pada tahap ini masyarakat sudah mulai berpikir rasional.
Merekamenggunakan akal pikirannya untuk melihat fenomena –
fenomena yang terjadi. Pada tahap ini juga ilmu pengetahuan
sudah berkembang.
3. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan sosial sebagai suatu proses yang
berulang dan tidak dapat diarahkan, tidak dapat direncanakan , tidak
tampak batas antara pola hidup primitive, tradisional, modern, dan
perubahannya menyerupai spiral. artinya, apa yang terjadi sekarang
pada dasarnya dapat memiliki kesamaan dengan apa yang terjadi
sebelumnya.
Teori siklus menurut beberapa tokoh,
a. Ibnu Khaldun
Proses siklus peradaban menurut Ibnu Khaldun, dari
masyarakat hidup dalam keadaan primitive kemudian
masyarakat yang berhasil meraih kekuasaan, kemudian Negara
tersebut akan hancur dan akan kembali pada masa primitive
kembali.
b. Oswald Spengler
Menurut Spengler, proses siklus masyarakat adalah dari
kelahiran kemudian mengalami pertumbuhan, kemudian

8
kejayaan dan keruntuhan kemudian kembali lagi kepada
kelahiran.
c. Pitirim A. Sorokin
Dalam bukunya yang berjudul “Sosial and Cultural Dynamic”,
Sorokin telah mengatakan bahwa ada tiga system kebudayaan
yang berkembang dimasyarakat yang berkembang tiada akhir.
Proses siklus tiga sistem kebudayaan menurut Pitirim , yaitu
Kebudayaan Ideasional, yang didasari oleh perasaan dan
kepercayaan terhadap unsur adikodrati(supernatural)
Kebudayaan Idealistis, merupakan kepercayaan terhadap unsur
adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta yang bergabung
untuk menciptakan masyarakat yang ideal.
Kebudayaan Indrawi, yang merupakan tolak ukur dari
kebudayaan dan tujuan hidup
4. Teori Gerakan Sosial
Teori ini beranggapan bahwa perubahan suatu peradaban ke
peradaban lain tidaklah selalu melalui jalan damai. Bahkan sejarah
membuktikan perubahan peradaban masyarakat kerap terjadi melalui
gerakan – gerakan sosial.
Ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada di dalam
masyarakat adakalanya menimbulkan gerakan sosial, dimana
sejumlah besar orang mengorganisasikan diri untuk memerjuangkan
perubahan. Beberapa komponen dari gerakan sosial menurut Sztomka
adalah,
a. Adanya kelompok orang yang bertindak bersama- sama.
b. Kreativitasnya tersebar tetapi derajatnya lebih rendah dari
organisasi formal.
c. Adanya tujuan bersama.
d. Tindakanya memiliki derajat spontanitas yang tinggi.
Jadi bisa disimpulkan bahwa gerakan sosial yang terjadi sebenarnya
berasal dari gejolak – gejolak masyarakat yang menginginkan

9
perubahan. Baik perubahan tatanan sosial dalam masyarakat maupun
perubahan – perubahan yang bersifat kepentingan personal.
5. Teori Fungsionalis
Teori ini melihat masyarakat sebagai keseimbangan, sehingga
menganggap perubahan dapat mengacaukan keseimbangan
masyarakat karena struktur sosial tidak lagi berfungsi maksimal.
Sebagai contoh perkembangan teknologi yang harus didukung
dengan kemampuan penggunanya. Jika kemajuan teknologi tidak
didukung dengan kemampuan penggunanya, maka sangat
memungkinkan akan terjadi ketidakseimbangan.
6. Teori Modernisasi
Teori ini melihat bahwa perubahan Negara – negara terbelakang
akan mengikuti jalan yang sama dengan Negara industry dibarat.
Cara tersebut melalui proses modernisasi, sehingga Negara
terbelakang menjadi Negara maju.Menurut Davis Lemer Modernisasi
diperlukan dalam proses perubahan sosial, sehingga Negara yang
kurang berkembang dapat menerapkan karakteristikj dari negar yang
sudah maju untuk berubah. Teori modernisasi membuat ukuran-
ukuran suatu negara dengan didasarkan dengan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan teknologi, dan juga system politik demokrasi.
C. PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
Proses perubahan masyarakat pada dasarnya merupakan
perubahan pola prilaku kehidupan dari seluruh norma-norma social yang
baru secara seimbang, berkemajuan dan berkesinambungan. Polo-pola
kehidupan masyarakat lama yang dianggap sudah usang dan tidak
relevan lagi akan diganti dengan pola-pola kehidupan baru yang tidak
sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa mendatang.Pendapat lain
mengatakan bahwa perubahan dalam suatu masyarakat dapat
disebabkan oleh terganggunya keseimbangan atau tidak adanya
sinkronisasi. terganggunya keseimbangan ini akan mengakibatkan
terjadinya ketegangan-ketegangan dalam tubuh manusia, disamping itu

10
juga adanya ketidak puasan suatu masyarakat terhadap kondisi budaya
yang ada.
Disisi lain yang dominant dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh
dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan
penduduk yang semakin banyak dan kebudayaan (culture).Aspirasi
seorang individu atau kelompok dalam melaksanakan perubahan social
sangat dipengaruhi oleh inovasi dan adaptasi dari setiap tekhnologi baru
yang muncul, atau nampak ditengah-tengah masyarakat, baik tekhnologi
yang berasal dari dalam (intern) maupun luar (ekstren) negeri. Fenomena
ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya inovasi bagi kemajuan dan
perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga pada akhirnya dapat
dijadikan sebagai bagian dari peradaban masyarakat.
Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya dari
kategori internal.
a. Perubahan jumlah penduduk (populasi)
Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah
menyebabkan terjadinya perubahan sosial, baik di daerah
tujuan maupun daerah yang ditinggalkan.
Contohnya, ketika penduduk jawa pindah ke pulau kalimantan,
maka dipulau kalimantan akan terjadi perubahan struktur
masyarakat, terutama lembaga kemasyarakatannya dalam
bentuk aturan dan norma. Sedangkan dipulau jawa akan terjadi
pengurangan penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja
dan stratifikasi sosial lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Adanya penemuan atau inovasi baru
Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat mempengaruhi
perubahan yang terjadi di masyarakat.
Contohnya, penemuan internet membuat masyarakat lebih
mudah dalam mengakses informasi.
c. Konflik sosial.
Konflik sosial diantara kelompok masyarakat dapat mendorong
terjadinya suatu perubahan sosial.

11
Contohnya, konflik yang terjadi antara warga lokal dan warga
luar daerah ,yang mengakibatkan warga lokal sulit menerima
kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya.
d. Terjadinya pemberontakan dan revolusi dalam masyarakat.
Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan masyarakat
terhadap sistem kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu
terjadinya gerakan revolusi yang akan membawa perubahan
besar dalam masyarakat.
Selain faktor internal, terjadinya perubahan sosial juga dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah
faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar
masyarakat. Yaitu
a. Perubahan lingkungan alam
Perubahan yang terjadi akibat bencana alam seperti
banjir,gempa bumi, tsunami, puting beliung an sebagainya.
Dalam kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena
alam yang dirusak oleh manusia, menjadi salah satu faktor
penyebab perubahan sosial.
Kondisi ini memaksa manusia untuk mengungsi dan
berpindah tempat. Di tempat yang baru itu, akan terjadi
perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan
maupun lingkungan sekitar.
b. Peperangan
Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat
menyebabkan perubahan sosial di wilayah yang mengalami
kekalahan. kebijakan-kebijakan baru dari suatu pemerintah
pemenang perang yang diberlakukan dapat menjadi sebab
perubahan ini terjadi.
c. Pengaruh budaya masyarakat lain
Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu daerah lewat
proses pertukaran budaya maupun media massa dapat
mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut.

12
Pengaruh budaya asing dapat memicu terjadinya asimilasi
dan akulturasi budaya yang melahirkan perubahan sosial di
masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP

A.      SIMPULAN
1. Perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu di
antara kelompok masyarakat.
2. Teori- teori perubahan social antara lain
a. teori evolusi
b. teori linear
c. teori siklus
d. teoti gerakan social
e. teori fungsionalis
f. teori modernisasi
3. perubahan sosial dapat terjadi karena pengaruh factor internal dan factor
eksternal di masyarakat.

B.       SARAN
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang IAD, ISD, IBD, sebagai mata
kuliah Perguruan Tinggi. Semoga kita semua khusunya Mahasiswa/i Perguruan
Tinggi bisa benar benar memahami tantang apa apa yang seharusnya dilakukan dari
belajar di Perguruan Tinggi. Sehingga pelajaran tentang IAD,ISD,IBD, sebagai mata
kuliah di Perguruan Tinggi bisa diterapkan pada saat lulus nanti. Dengan demikian,
negeri ini akan maju dan memiliki orang orang yang berkarya.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Nasution, Zulkarimein, Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan


Penerapannya (ed revisi), Jakarta: Logos, 2000
 Burhanuddin Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus
 Burhanuddin Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradikma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset,
2006),h.92

15

Anda mungkin juga menyukai