Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.D DENGAN


KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH PADA KALA I
PERSALINAN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DARATULLAILAH
S.Keb.

LAPORAN INDIVIDU
Disampaikan Untuk Melengkapi Tugas Asuhan
Kebidanan komprehensif

OLEH
ANNISA KONITA
NIM. 12120018

AKADEMI KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BOGOR RAYA
TAHUN 2022 – 2023
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.D DENGAN
KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH PADA KALA I
PERSALINAN DI (BPM) BIDAN PRAKTEK MANDIRI DARATULLAILAH
S.Keb

Oleh

ANNISA KONITA

NIM 12120018

Laporan Tugas Akhir ini Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Diny Naharudiani, S.SIT.

NIM ……………………

Disahkan,

Bidang Akademik

Yusuf Haryanto, M.Pd.

NIM 19770403007
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama Lengkap : Annisa konita
Tempat, Tanggal Lahir : Olas, 16 Juni 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Dusun Olas (Rt.08/Rw.17) Ambon, SBB
No. Telepon : 081318953984
Email : annisakonita64@gmail.com
Pendidikan Formal
SD Impress Ani : Lulus Tahun 2015.
SMP Negeri 12 SBB : Lulus Tahun 2017.
SMA Lkmd Olas : Lulus Tahun 2020.
Mahasiswa : Akbid Muhammadiyah Bogor (Tri Dharma Husada).
2020-Sekarang.

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bogor, 9 Desember 2022


Annisa Konita
KATA PENGANTAR

Puji syukur Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir denga judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny.D Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bagian Bawah Pada Kala I Persalinan
Di Bidan Praktek Mandiri (BPM)”.
Laporan Tugas Akhir ini dibuat dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan
kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi Diploma III,
Akademi Kebidanan Tridharma Husada Muhammadiyah Bogor.
Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua dan keluarga besar yang telah memberikan doa, serta dukungan
moril maupun materil.
2. Yusuf Haryanto, M.Pd Selaku ketua Akademi Kebidanan Muhammadiyah Bogor
(Tri Dharma Husada).
3. Diny Naharudiani, S.SIT., selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
4. Segenap dosen Prodi Kebidanan Tridharma Husada Muhammadiyah Bogor yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis duduk di perkuliahan.
5. Daratullailah, S.Keb. selaku Pemilik dan Pebimbing klinik, tempat penulis,
praktek.
6. Ny”D” selaku klien Laporan Tugas Akhir dan keluarga yang telah bersedia ikut
berpartisipasi dalam LTA ini, terimakasih atas kerjasamanya dan untuk semua
bantuan yang di berikan.
7. Rekan-rekan Mahasiswi Kebidanan angkatan ke-1 yang telah membantu dengan
setia dalam kebersamaan menggali ilmu.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan
sebaik-baiknya. Namun demikian peneliti menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik
pengalaman, pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang sangat diharapkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan
dan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain
yang membutuhkan.
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Kerangka Pelaksanaan Studi Kasus
BAB IV Tinjauan Kasus
BAB V Pembahasan
BAB VI Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Bahan
Daftar Singkatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan fisik, psikis dan sosial.
Seorang wanita dewasa yang mengalami kehamilan dituntut untuk siap secara
fisik dan secara mental (Psikologis). Karena saat kehamilan terjadi perubahan
bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga dapat mempengaruhi stabilitas
emosi ibu yang berujung pada stres (Musbikin, 2006 dalam Kasenda dkk, 2018).
Selama kehamilan hal yang harus tetap diperhatikan adalah kebutuhan dasar
manusia terutama untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
(Asmadi, 2008 dalam Laura dkk, 2017).
Periode yang membutuhkan perhatian khusus adalah kehamilan selama
trimester III. Perubahan psikis pada ibu trimester III terkesan lebih kompleks dan
meningkat di banding trimester sebelumnya, hal ini dikarenakan kondisi
kehamilam yang semakin membesar. Ada beberapa permasalahan yang muncul
pada ibu hamil trimester III antara lain:
1. Posisi tidur
Posisi tidur yang nyaman agak sulit didapat ibu yang sedang hamil tua.
Posisi tengkurap jelas mustahil dilakukan,sementara posisi terlentang akan
membuat napasnya sesak. Satu-satunya posisi yang memungkinkan adalah
miring. Namun bila posisi ini terus-menerus dilakukan sangat mungkin akan
membuat si ibu cepat bosan. Soal posisi ini juga umumnya dikeluhkan sebagai
penyebab ibu hamil tua sulit tidur.
2. Dihantuai kecemasan
Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai
kecemasan, semisal takut persalinannya bermasalah, khawatir bayinya lahir
cacat maupun cemas membayangkan rasa sakit saat bersalin. Aneka
kecemasan inilah yang akhirnya membuat si ibu jadi sulit tidur.
3. Sering buang air kecil
Keluhan yang sering juga mencul di trimester 3 adalah seringnya buang
air kecil (BAK). Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung
kemih ibu. Akhirnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu
sebentar-sebentar ingin BAK. Dorongan untuk bolak-balik kemar mandi
inilah yang mau tidak mau akan mengganggu kenyenyakan tidur si ibu. Untuk
mengatasinya, da sarankan agar 2-3 jam sebelum tidur tidak minum. Selain
itu, kosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur. Namun agar
kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minumlah lebih
banyak di siang hari.
4. Gangguan psikis
Kondisi psikis yang labil di trimester ini biasanya disebabkan oleh
aneka ketidak nyamanan. Antara lain karena tubuh yang dulu langsing kini
terus membesar. Diakui atau tidak, ketidaknyamanan ini jelas dapat
menurunkan rasa percaya diri ibu. Apalagi ditrimester akhir, ibu hamil tak lagi
bisa leluasa bergerak. Kondisi psikis yang labil ini jika tidak segera dibenahi
besar kemungkinan akan berpengaruh pada kenyenyakan tidur ibu hamil.
5. Nyeri punggung bagian bawah
Merupakan kondisi yang tidak mengenakkan akibat bertambahnya berat
badan menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan
stres pada otot dan sendi. (Tyastuti, 2017). Nyeri punggung bawah merupakan
salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh
yang kurang baik. (Furlan el al, 2017). Sebagian besar nyeri punggung bawah
disebabkan karena otot-otot pada pinggang kurang kuat sehingga pada saat
melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang
cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan rasa
sakit. (Fitriani, 2017).
Nyeri punggung bawah dalam kehamilan terjadi karena pertumbuhan
uterus yang menyebabkan perubahan postur tubuh ibu hamil sehingga terjadi
peningkatan tekanan pada lengkungan tulang belakang sehingga otot
punggung bawah memendek. Keadaan ini memicu pengeluaran mediator
kimia seperti prostaglandin dari sel rusak, bradikinin dari plasma, histamin
dari sel mast, serotonin dari trombosit. Peningkatan mediator- mediator
tersebut menjadikan saraf simpatis terangsang. (Andarmoyo, 2017).
Perubahan fisik yang terjadi memberikan ketidaknyamanan bagi ibu.
Pada trimester III ketidaknyamanan yang terjadi akibat nyeri punggung yang
di sebabkan oleh perubahan hormon di masa kehamilan yang diiringi dengan
penyusuaian otot-otot panggul karena membesarnya rahim. Di Indonesia
terdapat 373.000 ibu hamil, yang mengalami nyeri punggung sebanyak
107.000 orang (28.7%). Populasi di Provinsi Jakarta terdapat 67.976 ibu hamil
dan yang mengalami nyeri punggung sebanyak 35.587 orang (52,3%)
(Depkes, 2008). Prevalensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah
pada kehamilan di laporkan bervariasi dari 50% di Inggris dan Skandinavia
serta 70% di Australia. Penelitian pada ibu hamil di berbagai daerah Indonesia
mencapai (60%-80%) orang yang mengalami back pain (nyeri punggung
bagian bawah) pada kehamilannya. (Mafikasari, 2017).
Wanita hamil selalu dianggap sebagai kelompok yang cukup rentan dan
disarankan untuk mengurangi intensitas aktivitas fisik selama masa
kehamilan. Selama bertahun-tahun, aktivitas fisik dinilai memiliki dampak
yang kurang baik bagi janin dan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi,
seperti kelahiran prematur, restriksi pertumbuhan janin, atau berat janin tidak
sesuai dengan usia kehamilan. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai
penelitian telah dilakukan. Penurunan aktivitas fisik selama kehamilan
ternyata berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit metabolik kronik
baik pada maternal maupun pada anak. Selain itu, adanya aktivitas fisik
selama masa kehamilan dan post partum juga dapat menurunkan risiko
gangguan emosional seperti gangguan cemas dan depresi yang umum dialami
pada ibu hamil dan pasca melahirkan. (Sihotang dkk, 2018).
Mengurangi gangguan tidur dan nyeri punggung akibat aktivitas
berlebihan dapat melakukan beberapa tindakan relaksasi otot progresif, pijat,
yoga, senam hamil, terapi musik dan tekhnik pernafasan (Rashed, 2019).
Selain itu, cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan rasa nyaman saat
tidur yaitu dengan mencari posisi nyaman seperti miring, mandi dengan air
hangat, mendengarkan musik. Hal tersebut dapat memberikan ketenangan dan
menyebabkan ibu menjadi relaks (Mediarti dkk, 2018).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan asuhan kebidanan


yang komprehensif Pada Ny.D Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bagian
Bawah Pada Kala I Persalinan Di (BPM) Bidan Praktek Mandiri Daratulaillah
S.Keb.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada studi kasus ini
adalah “Bagaimana asuhan kebidanan yang komprehensif pada “Ny.D” selama
masa kehamilan hingga ber KB dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny.D Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bagian Bawah Pada Kala I
Persalinan Di (BPM) Bidan Praktek Mandiri Daratullailah S. Keb. Akhir Tahun
2022?”.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.”D” dengan
keluhan nyeri punggung bagian bawah pada kala I persalinan.
b. Tujuan Khusus
1) Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil Ny.D
dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
2) Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin Ny.D
dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
3) Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu nifas Ny.D
dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada neonatus Ny.D
dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
5) Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.A keluarga
berencana dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

D. Manfaat Studi Kasus


a. Manfaat Praktis
1) Bagi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Bogor (Tri Dharma Husada).
2) Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswanya
dalam pemberian asuhan kebidanan komprehensif dari masa kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus sampai pelayanan
kontrasepsi serta untuk mengevaluasi kompetensi mahasiswa dalam
pemberian asuhan kebidanan, sehingga dapat menghasilkan bidan yang
terampil, profesional dan mandiri.
b. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mempraktikan teori yang telah diperoleh sebelumnya dan
kemudian diaplikasikan secara langsung dalam melakukan asuhan kebidanan
secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,
hingga pelayanan kontrasepsi.
c. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan secara komprehensif mulai dari masa
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas sampai pelayanan
kontrasepsi sesuai standar pelayanan kebidanan.
Manfaat Teoritis
Hasil asuhan yang telah dilakukan mulai dari masa kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, masa nifas sampai pelayanan kontrasepsi, dapat
dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu kebidanan serta asuhan secara
komprehensif selanjutnya.

E. Ruang Lingkup
Subjek penelitian dalam asuhan kebidanan secara komprehensif dengan
melakukan pengambilan data secara primer terhadap Ny. D usia 20 tahun
G1P0A0 40 minggu yang bertempat tinggal di Griya Yasa Lestari Jalan Mawar 1
Blok E2 NO.18 RT.2/RW.21 Bojonggede. Pelaksanaan asuhan kebidanan yang
komprehensif yang dilakukan pada 14 November 2022- Januari 2023 yang
meliputi pengawasan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.

F. Sistematika Penulisan

Dalam upaya mempermudah para pembaca mengikuti materi yang


disajikan dalam penulisan ini, maka secara sistematis penulisan disusun sebagai
berikut:
1) Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
ruang lingkup dan sistem penulisan.
2) Tinjauan pustaka terdiri dari konsep dasar manajemen kebidanan dan konsep
dasar asuhan kebidanan.
3) Subjektif dan kerangka kerja pelaksanaan studi kasus terdiri dari rancangan
studi kasus yang berkesinambungan dengan COC, etika penelitian dan hasil
pengkajian dan perencanaan asuhan komprehensif.
4) Tinjauan kasus terdiri dari Asuhan Kebidanan Antenatal Care, Asuhan
Kebidanan Intranatal Care, Asuhan Kebidanan Postnatal Care, Asuhan
Kebidanan Bayi Baru Lahir, dan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana.
5) Pembahasan terdiri dari pembahasan proses asuhan kebidanan kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB.
6) Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran dari penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan atau fertilisasi merupakan penyatuan dari spermatozoa dan


ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Obstetri Fisiologi
UNPAD, 1983). Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
berlangsung selama 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13
hingga minggu ke 27), dan trimester ke tiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga
ke-40). (Wiknjosastro, 2017).

2. Perubahan Selama Kehamilan


Perubahan selama kehamilan merupakan masa transisi bagi wanita,
karena terdapat banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun
psikologis. (Bobak,2016). Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat
kehamilan yaitu:
a. Sistem Reproduksi Dan Payudara
Perubahan uterus pada awal kehamilan disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen dan progesterone. Minggu pertama kehamilan bentuk
uterus seperti buah pir dan berangsur-angsur menjadi ovoid pada bulan ke-
3. Pada trimester I ibu mulai merasakan kontraksi-kontraksi yang tidak
teratur dan biasanya tidak terasa sakit. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide) disebut Chadwick sign. Vagina membiru karena perubahan
pelebaran pembuluh darah, PH 3.5-6 merupakan akibat meningkatnya
produksi asam laktat karena kerjalactobaci Acidophilus, keputihan, selaput
lender vagina mengalamiedematous, dan hypertrophy. (Prawirohardjo,
2017).
Payudara terasa nyeri dan sakit karena bertambah besar akibat
hipertropi alveoli mamae. Puting menjadi jauh lebih besar danterlihat
adanya hyperpigmentasikarena terjadi peningkatan hormon kehamilan
yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan Untuk mempersiapkan
pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui
(Prawirohardjo, 2018). Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan
ukuran Serta beratnya meningkat hingga mencapai 500 gram untuk
masing-masing payudara. Areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh
kelenjar - kelenjar sebasea yang menonjol (tuberkel montgomery)
kehamilan initerlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu (Prawirohardjo,
2017).
b. Sistem Kardiovaskular
Penurunan darah arterial, tekanan vascular dan peningkatan
metabolisme darah mengakibatkan cardiac output.Keluhan pusingyang
sering terjadi selama kehamilan trimester II, karena 12 rahim membesar
dapat menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan
darah menurun dan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan
terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
(Prawirohardjo, 2017).
c. Sistem Perkemihan
Ginjal sedikit lebih besar selama kehamilan dan akan mengalami
peningkatan kecepatan filtrasi glomerulus. Keluhan sering buang air kecil
yangg terjadi pada awal kehamilan, dikarenakan rahim yang membesar
dan menekan bladder yang dapat menghilang pada trimester lI dan dapat
muncul kembali pada akhir kehamilan. (Prawirohardjo, 2017). Selama
perkembangan kehamilan, bladder berubah posisi menjadi organ intra-
abdominal, tertekan ke atas bahkan berpindah akibat peningkatan besar
dan berat uterus. Sehingga sudut urethtrovesical berubah dan tekanan
intra-abdominal meningkat, otot polos urethra menjadi lebih sedikit
hipotonik, dan memungkinkan fascia, ligament dan dasar panggul menjadi
lebih lemah dan elastis (Prawirohardjo, 2017).
d. Sistem Respirasi
Perubahan hormonal yang mempengaruhi aliran darah ke paru -
paru pada kehamilan 33-36 minggu menyebabkan beberapa ibu hamil
merasa susah bernapas. Hal ini didukung oleh adanya tekana rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala Bayi turun ke
rongga panggul biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang
baru pertama kali hamil akan merasakan lega karena berkurangnya
tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma. (Prawirohardjo, 2017).
e. Sistem Integument
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering
terjadi sejak akhir
bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt stimulating
hormone (MSH) yang merupakan perangsang anestrogen dan
progesterone. Perubahan kulit timbul pada trimester I dan II karena
melanocit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Stretch mark terjadi
karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas dan
payudara akibat peregangan kulit inidapat menimbulkan rasa gatal. Stretch
mark tidak dapat dicegah tapidapat diobati setelah persalinan.
(Prawirohardjo, 2017).
f. Sistem Gastrointestinal
Morning sickness, mual dan muntah. Hampir 50% ibu hamil
mengalami mual yang biasanya dimulai sejak awal kehamilan dan ada
kalanya juga dapat terjadi setiap saat. Mual biasanya dapat berakhirpada
14 minggu kehamılan dan pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester II dan II. Hal tersebut masih dapat dikatakan normal
karena adanya perubahan hormonal dan pertumbuhan serta pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligament yang merenggang untuk menyokong
rahim. (wylie, 2018).
g. Sistem Endokrin
Perubahan system endokrin pada kehamilan meliputi hormon
echorionic gonadotropin (HCG), progesterone, estrogen, prolactin,
oksitoksin, tiroksin, insulin, kortisol dan aldosterone (Wong,dkk2007).
HCG, progesteron dan estrogen merupakan hormon yang paling
berpengaruh untuk berlangsungnya kehamilan. Sekresi hormon estrogen
menyebabkan pembesaran uterus, pembesaran payudara, dan
merelaksasikan ligamentum pelvis sehingga menjadi lentur dan elastis.
Perubahan ini dapat mempermudah janin melewati jalan lahir.
h. Sistem Musculoskeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat
gaya gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang
kelahiran banyak wanita yang memperlihatkan tubuh yang khas (lordosis).
Demikian pula, jaringan ikat pada persendian panggulakan melunak dalam
mempersiapkan persalinan. (Prawirohardjo, 2017). Sikap tubuh lordosis
merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi uterus yang
membesar dan menggeser daya berat kebelakang lebih tampak pada masa
trimester III yang menyebabkan rasasakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh. Bayi yang semakin membesar selama
kehamilan meningkatkan tekanan padadaerah kaki dan pergelangan kaki
ibu hamil dan dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan
oleh perubahan hormonal akibatretesi cairan. (Prawirohardjo,2017).
B. Nyeri Punggung Bawah
1. Pengertian Nyeri Punggung Bawah
Nyeri merupakan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. (Potter &
Perry, 2016). Nyeri Punggung Bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah
punggung bawah, dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri
radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat
dirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah 16 lain
dirasakan di daerah punggung bawah (referred pain). Nyeri Punggung Bawah
pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan
penyakit spesifik. (Meliala,2016). Menurut The International Association for
the Study of Pain (2013), yang termasuk dalam low back pain adalah nyeri
yang dibatasi daerah superior oleh garis transversal imajiner yang melalui
ujung prosesus spinosus dari vertebra thorakal terakhir, daerah inferior oleh
garis transversal imajiner yang melalui ujung processus spinosus dari vertebra
sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal yang ditarik dari batas lateral
spina lumbalis.
2. Anatomi Punggung Bawah
Tulang belakang (vertebra) dibagi dalam dua bagian. Di bagian ventral
terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus intervebra
dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral dan dorsal.
Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing-masing arkus
vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama lain oleh berbagai
ligament di antaranya ligamen interspinal, ligamen intertransversa dan
ligamen flavum. Pada processus spinosus dan transversus melekat otot-otot
yang turut menunjang dan melindungi kolumna vertebra (Meliala L, 2016).
Kolumna vertebralis ini terbentuk oleh unit-unit fungsional yang terdiri
dari segmen anterior dan posterior. (Meliala L, 2016).
a. Segmen anterior,
sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai penyangga badan.
Segmen ini meliputi korpus vertebrata dan diskus intervebralis yang
diperkuat oleh ligamentum longitudinale anterior di bagian depan dan
limentum longitudinale posterior di bagian belakang. Sejak dari oksiput,
ligament ini menutup seluruh bagian belakang diskus. Mulai L1 gamen ini
menyempit, hingga pada daerah L5-S1 lebar ligament hanya tinggal
separuh asalnya.
b. Segmen posterior,
dibentuk oleh arkus, prosesus transverses dan prosesus spinosus.
Satu dengan lainnya dihubungkan oleh sepasang artikulasi dan diperkuat
oleh ligament serta otot. 18 Struktur lain pada nyeri punggung bawah
adalah discus intervertebra yang berfungsi sebagai penyangga beban dan
peredam kejut. Diskus ini terbentuk oleh annulus fibrosus yang
merupakan anyaman serat-serat fibroelastik. Tepi atas dan bawah melekat
pada "end plate" vertebra, hingga terbentuk rongga antar vertebra yang
berisi nukleus pulposus suatu bahan mukopolisakarida kental yang banyak
mengandung air posterior. (Meliala L, 2016).
3. Patofisiologi Nyeri Punggung Bawah
Struktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam mengubah stimulus
menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri
disebut sebagai sistem nosiseptif. Sensitifitas dari komponen sistem nosiseptif
dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda diantara individu.
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespon hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak,
dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri
merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang sangat
dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh
darah lokal, sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli serabut
ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan
vasodilatasi. Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang
lebih jauh dan 19 berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra sistem
saraf dan dengan organ internal yang lebih besar.
Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi
nyeri meliputi histamin, bradikinin,asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin
dimana zat tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri
dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor
terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam
konsentrasi yang kuat dalam sistem saraf pusat. Kormu dorsalis dari medulla
spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat
diserap secara sadar, neuron pada sistem assenden harus diaktifkan. Aktivasi
terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletakdalam kulit dan
organ internal. Proses nyeri terjadi karena adanya interaksiantara stimulus
nyeri dan sensasi nyeri. (Pravikasari, 2017).
Patofisiologi pada sensasi Nyeri Punggung Bawah dalam hal ini
kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang
tersusun atasbanyak unit vertebra dan unit diskus intervertebra yang diikat
satu samalain oleh kompleks sendi faset, berbagai igamen dan otot
paravertebralis.Konstruksi pinggang yang unik tersebut memungkinkan
fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang
maksimal terhadap sum-sum tulang belakang Lengkungan tulang belakang
akan menyerap goncangan vertikal pada saat berlan atau melompat.
Batangtubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal
dantoraksS sangat penting pada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak
pemahdipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah
postur, masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang
belakang dapat berakibat nyeri pinggang bawah. (Pravikasari, 2017). Diskus
intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua.
Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks
gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur.
Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri pinggang biasa.
Diskus lumbal bawah, L4-Ls dan L5-S6, menderita stress paling berat dan
perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat
mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar darı kanalis spinalis,
yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut.
Keluhan nyeri punggung yang dialami olehibu hamil tentunya tidak
bisa dibiarkan begitu saja. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan
selama kehamilan adalah dengan
melakukan olah raga ringan seperti senam hamil. Senam hamil adalah suatu
bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, ligamen hgamen, serta otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan. Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas
inti tubuh yang akan membantu memelihara kesehatan tulang belakang. Selain
itu pada saat melakukan senam hamil tubuh akan memproduksı endortin lebih
banyak. Endorfin dikenal sebagai zat yang memiliki prinsip kerja seperti
mortin yang berfungsi untuk membernkan ketenangan, mengatası stress pada
saat hamil dan mampu untuk mengurangi nyeriseperti nyeri pada daerah
punggung. (Emilia &Freitag, 2016)
4. Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah
a. Klasifikası Nyer Punggung Bawah
berdasarkan struktur anatomik lasifikasI Nyeri Punggung Bawah
berdasarkan struktur anatomi menurut Nicola (2009) dibagi atas
beberapa tingkatan yaitu:
1. Nyeri punggung bawah primer
Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang disebabkan oleh
adanya kelainan pada struktur disekitar lumbal, yang meliputi kelainan
atau cedera pada ligamen, otot, persedian, maupun persarafannya.
2. Nyeri punggung bawah sekunder
Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang disebabkan oleh
kelainan pada struktur diluar lumbal
3. Nyeri punggung bawah referal
Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang disebabkan oleh
struktur lain diluar sendi lumbal yang menjalar ke lumbal
4. Nyeri punggung bawah psikosomatis
Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari
adanya gangguan psikologis pasien
b. Klasifikasi Nyeri punggung bawah berdasarkan sumber rasa nyeri
Sementara klasifikasi Nyeri Punggung Bawah berdasarkan sumber
nyeri menurut Macnab (2009) dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu:
1. Viserogenik Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber oleh
adanya
kelainan pada organdalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus, mag
dan lain-lain.
2. Neurogenik Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari
adanya
penekanan padasaraf pinggang bawah.
3. Vaskulogenik Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber
dari adanya
gangguan vaskulerdisekitar pinggang bawah.
4. Spondilogenik Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber
dari adanya
gangguan padastruktur tulang maupun persendian tulang pinggang
bawah.
5. Psikogenik Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari
adanya
gangguan psikologispasien
6. Penilaian Skala Nyeri
Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh
seseorang yang mana hasilnya dapat membantu kita dalam
membedakan tingkat beratnya suatu penyakit sehingga
dapat membantu menegakkan diagnosis yang akurat,
mengintervensikan pengobatan
yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang telah diberikan. Skala
Wajah (Wong-
Baker Faces Pain Rating Scale).
Penilaian nyeri menggunakan skala Wong-Baker sangatlah
mudah namun perlu kejelian sipenilai pada saat memperhatikan
ekspresi wajah penderita karena penilaian menggunakan skala ini
dilakukan dengan hanya melihat ekspresi wajah penderita pada saat
bertatap muka tanpa menanyakan keluhannya. Skala Wong-Baker
(berdasarkan eksperesi wajah) dapat dilihat dibawah :
1. ekspresi wajah 0 : tidak merasa nyeri sama sekali
2. ekspresi wajah 1 : nyeri hanya sedikit 24
3. ekspresi wajah 2: sedikit lebih nyeri
4. ekspresi wajah 3 : jauh lebih nyeri
5. ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri sangat
6. ekspersi wajah 5: sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis
5. Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah
Faktor risiko terjadinya Nyeri Punggung Bawah adalah usia, kondisi
kesehatan yang buruk, masalah psikologik dan psikososial, artritis degeneratif,
merokok, skoliosis mayor (kurvatura >800), obesitas, tinggi badan yang
berlebihan,hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti duduk dan
mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh
kerja yang statik), getaran, mengangkat, membawa beban, menarik beban,
membungkuk, memutar, dan kehamilan. (Picavet, 2016). Postur tubuh yang
tegak tergantung pada lekukan tulang belakang yang normal, dan lekukan
tersebut bukan penyebab nyeri punggung. Obesitas yang menyebabkan bobot
abdomen menjadi berat, dan proses kehamilan pada tahap lanjut, dapat
mengubah kelengkungan tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung.
Dalam kasus kehamilan, rasanyeri biasanya menghilang setelah proses
kelahiran. Beberapa kegiatan, seperti jogging dan berlari di permukaan yang
rata, angkat berat, dan duduk lama (terutama di mobil, truk, dan kursi yang
tidak nyaman), dapat menyebabkan nyeri punggung. Namun demikian, faktor
psikologis memegang peranan yang cukup kuat dalam menyebabkan nyeri
pinggang kronik (Ehrlich, 2016).
6. Faktor predisposisi Nyeri Punggung Bawah pada kehamilan
Faktor predisposisi Nyeri Punggung Bawah pada masa kehamilan antara lain :
a. Penambahan berat badan secara drastis
Nyeri Punggung Bawah terjadi pada ibu hamil trimester II-III
karena merupakan nyeri yang terjadi akibat perubahan postur yang terjadi
akibat penambahan beban kandungan yang semakin besar yang
menyebabkan pertambahan sudut lengkungan tulang belakang.
Pertambahan sudut lengkungan menyebabkan fleksibilitas dan mobilitas
dari lumbal menjadi menurun. Nyeri Punggung Bawah kadang akan
menyebar sampai ke panggul paha dan turun kekaki, kadang akan
meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa
muncul seiring dengan pertambahan berat badan.
b. Pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur
Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat
gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus
menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung
dengan kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi,
kelelahan serta postur sebelum hamil. Postur tubuh yang tidak tepat akan
memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada
bagian tulang belakang sehingga akan menyebabkan terjadinya sakit atau
nyeri pada bagian punggung ibu hamil. (Eileen, 2007).
c. Peregangan berulang
Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan
dan kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang
belakang, pelvis, dan sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat
menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian tersebut (Eileen, 2016).
d. Peningkatan kadar hormon estrogen terhadap ligament
Penyebab Nyeri Punggung Bawah pada wanita hamil adalah adanya
perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak
penyangga dan penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan
menurunnya elastisitas dan flexibilitas otot. (Kisner andColby, 2017).

C. Deep Back Massage


1. Pengertian deep back massage
Deep back massage adalah pijatan lembut dengan menekan daerah
sakrum menggunakan telapak tangan. Pijat ini diberikan dengan
menggunakan dasar teori gate control yang dikemukakan oleh Melzack dan
Wall (1997). Pijatan yang diberikan akan merangsang saraf diameter besar
yang menyebabkan gate control menutup dan impuls nyeri tidak diteruskan ke
korteks serebral, sehingga rasa nyeri yang dirasakan akan berkurang.
Deep back massage adalah penekanan pada sacrum yang dapat
mengurangi ketegangan sendi scroliiliatkus dari posisi oksiput posterior janin.
Metode deep back massage juga merupakan metode massase dengan
memperlakukan pasien berbaring miring, kemudian bidan atau keluarga
pasien menekan daerah sacrum secara mantap dengan telapak tangan,
lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya. Selama kontraksi dapat dilakukan
penekanan pada sacrum yang dimulai saat kontraksi dan diakhiri setelah
kontraksi berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang
dikepalkan seperti bola tenis pada sacrum dimana penekan selama kontraksi
sama dengan penurunan nyeri dengan menggunakan obat 50-100 mg
meperidine. Dengan penekanan menstimulasi kutaneus sehingga dapat
menghambat impuls nyeri tidak sampai ke thalamus. Hal ini sesuai dengan
teori gate control. Back pressure efektif dilakukan pada kala 1 hingga kala 4
sampai pembukaan 7 cm (Indah, dkk, 2018).
Deep back massage adalah memberikan stimulasi pada bagian sacrum
dengan cara melakukan gosokan lembut dengan kedua tangan pada sacrum
ibu bersalin selama 20 menit dengan frekuensi 30-40 x gosokan permenit
dengan gerakan seperti mengelus-elus pada ibu
bersalin fase kala 1 aktif. Namun kekuatan penekanan pada saat kontraksi atau
his hilang, setelah kontraksi atau his hilang massase dilakukan secara lembut.
Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu untuk merilekskan
otot-otot setelah adanya kontraksi. Penilaian keefektifan penggunaan deep
back massage dapat dilakukan setelah diberikan massage pada ibu selama 20
menit sejak adanya kontraksi pada salah satu pembukaan kala 1 fase aktif
namun sebelumnya telah dilakukan asuhan persalinan normal (relaksasi) tanpa
diberikan perlakuan massase untuk mengetahui tingkat nyeri yang dialami
oleh ibu. (Ariyani, 2019).
2. Tujuan dan Manfaat Deep Back Massege
a. Tujuan deep back massage yaitu:
 mengurangi atau menghentikan penghantaran impuls nyeri
 meredakan ketengan otot serta memberi rasa relaks.
 Sirkulasi darah menjadi lancer sehingga nyeri berkurang. (Judha,
2017).
b. Manfaat deep back massage
 Memberi rasa nyaman pada punggung atas dan punggung bawah
 Meningkatkan pelepasan endorphin
 mengurangi nyeri dan kecemasan
 mempercepat persalinan
 mengilangkan tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis
karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis
 meningkatkan kerja oksitosin dalam membantu kontraksi miometrium
pada proses pembukaan.
 memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir
 menurunkan tegangan otot akibat kontraksi
 menormalkan fisiologi tubuh
 melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah.
(Rukma, 2018).

3. Indikasi Deep Back Massage


1. Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu hamil kala
1 fase persalinan.
BAB III
KERANGKA PELAKSANAAN STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus Yang Berkesinambungan Denagan COC


1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau ada yang menyebut “model penelitian” adalah
rencana atas struktur dan strategi penelitian yang disusun demikian rupa agar
dapat memperoleh jawaban mengenai permasalahan penelitian dan juga untuk
mengontrol varians (Machfoedz, 2011).
Rancangan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang diuraikan secara
deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa
metode. Metode yang digunakan untuk data primer yaitu dengan
menggunakan metode pengamatan (observation), wawancara (anamnesa),
maupun hasil pengukuran fisik dan pemeriksaan kebidanan langsung kepada
klien. Data sekunder diperoleh dengan melakukan pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan penunjang lainnya (USG, foto rontgen dll) data kesehatan
penduduk kota dan provinsi, buku KIA sebagai buku catatan perkembangan
klien. Selain itu dapat dilakukan melalui studi kepustakaan (Library research).
(Machfoedz, 2016).
2. Lokasi dan Waktu
Studi kasus ini dilakukan di Klinik Bidan Praktek Mandiri (BPM) dengan
alamat: Griya Yasa Lestari Jl.mawar raya E13 No1.RT01/021, Kecamatan
Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16922. Melalui Asuhan
Kebidanan pada Ny. D meliputi Asuhan Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi
Baru Lahir dan KB. Kunjungan pertama di BPM Bidan Daratulillah S.Keb.
Kunjungan rumah pada Ny.D dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2022
sampai 21 Desember 2022.
3. Subyek Studi Kasus
Subyek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda ataupun
lembaga (Amirin, 2017). Subyek penelitian yang akan dibahas dalam Laporan
Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana asuhan kebidanan yang komprehensif
pada “Ny.D” selama masa persalinan Dengan Keluhan Nyeri Punggung
Bagian Bawah Pada Kala I Persalinan Di (BPM) Bidan Praktek Mandiri
Daratullailah S. Keb. Akhir Tahun 2022?”.
4. Pengumpulan Dan Analisis Data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama proses pemberian asuhan kebidanan
komprehensif (continuity of care) berlangsung. Adapun teknik
pengambilan datanya adalah :
1) Observasi Metode
Observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung
tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan
yang dilakukan objek tertentu. Penulis melakukan pengamatan secara
langsung terhadap kondisi klien yang dikelola atau mengamati
perilaku dan kebiasaan klien yang berhubungan dengan asuhan yang
akan diberikan (Nursalam, 2017).
2) Wawancara
adalah percakapan antara periset seseorang yang berharap
mendapatkan informasi, dan informan seseorang yang diasumsikan
mempunyai informasi penting tentang sesuatu objek.Penulis
mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara langsung
dengan klien dan keluarga (Nursalam, 2009).
3) Pemeriksaan fisik
Penulis melakukan pemeriksaan meliputi inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi yang dilakukan untuk memperoleh data sesuai
dengan kasus yang dikelola (Nursalam, 2009).
4) Studi Dokumentasi
Penulis menggunakan dokumentasi yang berhubungan dengan
judul Hasil Laporan Tugas Akhir ini seperti : catatan medis klien yang
berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain
sebagainya (Nursalam, 2016).
5) Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada studi kasus ini mengubah
data hasil studi kasus menjadi suatu informasi yang dapat digunakan
untuk mengambil kesimpulan adalah menggunakan manajemen
kebidanan menurut Varney yang didokumentasikan dalam bentuk
SOAP (Nursalam, 2016).
b. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang dapat dipakai penulis untuk mendapatkan data.
Penelitian ini menggunakan instrument seperti lembar pengkajian,
checklist, dokumentasi.
c. Prosedur Pengumpulan Data
1. Persiapan
a) Bertemu dengan calon responden untuk menjelaskan maksud dan
tujuan, serta keuntungan dan kerugian bagi pasien.
b) Memberikan penjelasan sebelum penelitian pada Ny.”D”,
kemudian setelah Ny.”D” mengerti dan bersedia diberikan asuhan,
maka dilakukan penandatangan imfomed consent.
c) Melakukan kontrak waktu untuk berkunjung, ketersediaan, dan
infomrd consent.
2. Pelaksanaan
a) Menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan kasus
b) Memberikan imfomed consent untuk ditandatangan oleh ibu yang
bersedia menjadi subjek penelitian.
c) Melakukan wawancara dengan menggunakan format asuhan
kebidanan SOAP pada subjek penelitian. Melakukan
pendokumentasian asuhan kebidanan pada subjek penelitian mulai
dari kehamilan trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan
KB secara komprehensif.
3. Alur Studi Kasus
Subyek penelitian NY. “D”
(Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan
Pelayanan Kontrasepsi)

Persetujuan Klien (Informed Consent)

Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif

Asuhan Asuahan Asuhan Asuhan Bayi


Kehamilan Persalinan Nifas Baru Lahir

Evaluasi Asuhan

TM III Kala I-Kala IV KF I-KF II dan KN I-KN II


(14 November (16 November-23 KF III dan KN III
2022) November) (7 Desember-14 (7 Desember-
Desember) 14 Desember)

Kehamilan ibu Kala I persalinan


Asuhan KF I ibu Pada BBL KN
sudah genap ibu mengeluh
mengalami I bayi
40 minggu nyeri punggung,
bendungan ASI, mengalimi
dan ibu tidak
namun pada KF II warna agak
mengalami
ibu sudah tidak kuning, namun
komplikasi atau
mengalami pada KF II
masalah.
bendungan ASI, bayi sudah
KF III ibu tidak kuning
menggunakan karena di beri
KBSuntik 3 bulan ASI yang
cukup dan
rutin di jemur
pada pagi hari.
Bayi sudah
diberikan
imunisasi
Pentabio 1 &
polio 2
5. Kerangka kerja penelitian
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang
akan dilakukan. (Notoamodjo, 2017).

B. Etika Studi Kasus


Menurut Nursalam (2016), secara garis umum prinsip etika dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Respect for person, Beneficence dan
non maleficence dan Justice :
1. Respect for person
Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menolak
untuk ikut studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri kapan saja. Ny. D
mendapatkan penjelasan sebelum persetujuan dan bersedia ikut dalam studi
kasus ini secara sadar tanpa paksaan dan telah membubuhkan tanda tangan
pada lembar persetujuan.
2. Beneficence dan non maleficence
Ny. D sebagai peserta dalam kegiatan asuhan kebidanan komperehensif ini
akan mendapatkan keuntungan berupa pengawasan dari tenaga kesehatan
sejak ibu hamil sampai dengan bersalin/nifas. Penulis juga pada saat
melakukan pengkajian dan pemeriksaan telah meminimalkan bahaya risiko
yang terjadi, yaitu melakukan mencuci tangan sebelum tindakan dan
menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti handscoon.
3. Justice
Risiko dan ketidaknyamanan secara fisik yaitu akan menyita waktu ibu
selama memberiksan asuhan, mulai dari pengkajian yang dilakukan di rumah
klien sampai dengan pelaksanaan asuhan dengan perkiraan waktu 60-120
menit (atau sesuai dengan kebutuhan) pada saat kunjungan rumah atau
kunjungan ke fasilitas kesehatan. Seluruh kegiatan dalam memberikan asuhan
dilakukan dibawah bimbingan dari bidan yang telah ditunjuk sebagai
pembimbing dari Prodi D-III Kebidanan Tri Dharma Husada Muhamadiyah
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai