Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

2.1.1. Pengertian dan Fungsi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu


sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011).

Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan


turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah
kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini
antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang
kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan


promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian
besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).

Fungsi dari Puskesmas adalah:


1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.

2.1.2. Jangkauan Puskesmas

Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana


perhubungan, dan kepadatan penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas.
Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih merata dan meluas,
Puskesmas perlu ditunjang dengan Puskesmas pembantu, penempatan
bidan di desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada, dan
Puskesmas keliling. Disamping itu pergerakkan peran serta masyarakat
untuk mengelola posyandu.

Puskesmas Kedurus terletak pada kecamatan Karangpilang.


Kecamatan Karangpilang memiliki 4 kelurahan yaitu kelurahan Kedurus,
Kebraon, Karangpilang dan Warugunung. Kecamatan Karangpilang
memiliki luas 9,23 km2 dan merupakan wilayah industry. Jumlah
penduduk laki-laki 36.727 jiwa dan perempuan 34.751 jiwa.

2.2. Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas berdasarkan


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 secara umum terdiri
dari:

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama;


2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Pada UKM tingkat pertama terdiri dari: UKM Esensial dan UKM
Pengembangan. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. UKM
Esensial terdiri dari:

1. Pelayanan Promosi Kesehatan;


2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana;
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan


kegiatan yang memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

2.3. Upaya Kesehatan Kerja


UKK merupakan salah satu UKM esensial puskesmas. Kegiatan UKK ini
dilakukan dengan membentuk pos UKK.

2.3.1. Definisi Pos UKK


Pos UKK adalah Bentuk pemberdayaan masyarakat dikelompok pekerja
informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Prinsip Pos UKK dari,
oleh, untuk kelompok pekerja informal di masyarakat. Kader Pos UKK
adalah pekerja yang mempunyai kesadaran dan mau bekerja secara
sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri dan
kelompoknya agar bekerja dengan aman, sehat dan produktif dalam
bekerja.

2.3.2. Pembentukan dan Tujuan Pos UKK

Pos UKK dibentuk harus berasal dari keinginan masyarakat pekerja


sendiri, dari jenis pekerjaan yang sama dan memiliki anggota 1 Pos UKK
sebanyak 10 sampai 50 orang pekerja. Tujuannya, mengupgrade
pengetahuan pekerja tentang kesehatan kerja dan kemampuan pekerja
dalam menolong diri sendiri. Selain itu, pelayanan kesehatan kerja oleh
kader, ekerja dan tenaga kesehatan. Serta, munculnya kewaspadaan dan
kesiapsiagaan pekerja terhadap risiko dan bahaya akibat pekerjaannya.
Berikut ini adalah cara pembentukan pos UKK :

1) Terlebih dahulu harus dibentuk Pengurus Pos UKK yang minimal terdiri
dari ketua, bendahara dan anggota
2) Pengurus diwajibkan untuk membuat jadwal, rencana kerja tahunan,
target yang ingin dicapai dan pembiayaannya
3) Sebaiknya jumlah anggota Pos UKK antara 10 50 orang pekerja dan
diupayakan dari jenis pekerjaan yang sama agar lebih efektif
4) Lokasi Pos UKK diharapkan dekat dengan tempat kerja atau dilokasi lain
yang memungkinkan(rumah kader, balai desa dll)
5) Sebaiknya dilokasi Pos UKK terdapat ruangan khusus untuk melakukan
pemeriksaan dan penyimpanan peralatan kesehatan kerja

2.3.3. Persyaratan menjadi Kader Pos UKK :


1) Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja setempat.
2) Dapat membaca dan menulis huruf latin
3) Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
4) Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di lingkungannya
secara sukarela.
5) Mempunyai waktu untuk bekerja bagi masyarakat pekerja.
6) Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja.
7) Setiap pekerja yang ingin menjadi kader Pos UKK diharuskan untuk
mengikuti pelatihan kader Pos UKK

2.3.4. Kegiatan Kader Pos UKK


1) Mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan tingkat desa
2) Mempersiapkan dan melaksanakan serta membahas Survey Mawas Diri
bersama petugas Puskesmas/kesehatan dan Lembaga Masyarakat
Desa/Kel (LMD)
3) Menyajikan hasil survey mawas diri dalam kelompok pekerja didesa
dalam musyawarah masyarakat desa
4) Menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan kerja dan kegiatan
penanggulangan yang dipilih pekerja dalam musyawarah pekerja
5) Menentukan lokasi Pos UKK

2.3.5. Kegiatan sehari-hari Pos UKK


Kegiatan dilaksanakan oleh kader Pos UKK dibantu petugas
Puskesmas secara berkala meliputi kegiatan:

PROMOTIF : PHBS, Penyuluhan, Konsultasi Kesehatan Kerja


Sederhana, Sarasehan dan Pencatatan/Pelaporan.

PREVENTIF : Mendata jenis pekerjaan, pengenalan risiko bahaya,


mendorong upaya perbaikan lingkungan, membantu pelaksanaan
pemeriksaan dan contoh APD)

KURATIF : P3K, P3P, Pencatatan dan Pelaporan


2.4. Langkah-langkah Pembentukan Pos UKK
Dalam rangka membentuk 1 lagi Pos UKK di kecamatan Karangpilang,
dikerjakan hal-hal dibawah ini :
1. Survei Masyarakat Desa (SMD)
Kegiatan SMD dilakukan pada saat pertemuan kader kesehatan di
setiap kelurahan kecamatan Karangpilang. Kami melakukan survey
melalui kuesioner yang telah disusun bersama tim puskesmas.
2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
MMD dilakukan pada saat yang sama setelah dilakukan SMD. Setelah
dibagikan kuesioner, kami member sedikit penjelasan mengenai penyakit
akibat kerja dan pos UKK. Dari survey yang kami lakukan, hasilnya
adalah sebagian besar warga menginginkan dibentuknya pos UKM. Disini
kami meminta data UKM yang ada pada masing-masing kelurahan dan
bersedia untuk dibentuk pos UKK pada UKM tersebut. Dari berbagai
daftar UKM tersebut kemudian kami rundingkan bersama tim Puskesmas.
3. Koordinasi Lintas Sektor
Setelah mempertimbangkan data yang kami kumpulkan melalui SMD
dan MMD akhirnya kami menyepakati untuk mendirikan Pos UKK di
kelompok tani kebraon. Untuk itu kami berkoordinasi meminta izin dari
pihak kelurahan kebraon dan juga ketua kelompok tani tersebut.

2.5. Monitoring dan Evaluasi


Untuk pelaksanaan pos UKK direncanakan 1 bulan sekali. Pada
awalnya tim puskesmas akan memberi pengarahan bagaimana teknis
pelaksaan pos UKK tersebut. Diharapkan untuk selanjutnya kegiatan pos
UKK ini akan dapat berjalan secara mandiri oleh kader-kader pos UKK
dan tetap dalam penyelenggaraannya akan didampingi oleh petugas dari
puskesmas. Kegiatan pos UKK ini akan diawasi langsung oleh petugas
dari puskesmas dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai