Anda di halaman 1dari 17

Nama : Martiana Ginting

NIM : 8630197604161996

Mata Kuliah : Biologi Sel dan Molekuler

Nama Dosen : Mustari

SOAL

1. Jabarkan apa itu DNA, RNA dan Sintesa Protein?

A. PENGERTIAN DNA
Sebelum memulai lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari DNA.
Banyak para ahli yang mengutarakan pendapatnya. Akan tetapi, intinya tetap sama yaitu DNA
(Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik dari semua
makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa,
gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine
dan guanine, serta golongan pirimidin yaitu timin dan sitosin.
DNA berkaitan dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat kajian di dalam
sitologi, genetik, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan biologis, biokimia dan
evolusi. Jadi, DNA adalah wadah dari semua informasi genetik dari makhluk hidup. Informasi
tersebut dapat berupa sifat, ciri khas, warna kulit, warna rambut, mata dsb. DNA tidak hanya
ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan juga terdapat DNA.
B. STRUKTUR DNA
Sebelumnya kita telah mengetahui definisi dari DNA. Sekarang kita akan membahas
Struktur atau bentuk dari DNA. Bagaimana sih bentuk atau struktur dari DNA? Bulatkah,
lonjongkah atau segitiga sama kaki?
Jadi menurut ilmuwan ternama James Watson dan Francis Crick (1953) yang
menemukan struktur dari DNA bukanlah bulat, lonjong atau segitiga sama kaki. Tetapi DNA
itu makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda (double helix) dan berpilin ke kanan.

1
STRUKTUR DNA

Gambar diatas menjelaskan bagaimana struktur dari DNA. Setiap nukleotida yang
menyusun DNA terdiri atas :
1. Gula 5 karbon (2 deoksiribosa)
Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenine (A) dan guanine (G) serta
golongan pirimidin yaitu cytosine (C) dan thymine (T).
2. Gugus fosfat
Baik purin atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan precursor
elementer untuk sintesis DNA.

SUSUNAN BASA NITROGEN DNA

2
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.
Persentase keempat basa nitrogen berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya. Akan
tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenine (A) selalu sama dengan jumlah Timin (T).
Begitu pula dengan Guanin (G) dan Sitosin (C). Adenine (A) selalu berpasangan dengan
Timin (T) dan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanine (G) melalui ikatan hydrogen.
Adenine dan timin membentuk dua ikatan hydrogen (A=T) sedangkan sitosin dan guanine
membentuk 3 ikatan hydrogen (C ≡ T).
Jika kita perhatikan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa Adenin (A) akan selalu
berpasangan dengan Timin (T). Sedangkan Sitosin (C) selalu berpasangan dengan Guanine
(G). Basa-basa nitrogen ini diikat oleh basa komplementer yang membentuk ikatan hydrogen
dan mengikat kedua unsur DNA heliks ganda secara bersamaan.
C. FUNGSI DNA
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya salah satu fungsi DNA yaitu sebagai
wadah atau tempat penyimpanan informasi genetik dari makhluk hidup. Ternyata, selain
fungsi tersebut, ada 3 fungsi lainnya yang terdapat pada DNA. Diantaranya yaitu:
1. Sebagai pembawa informasi genetik
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetik makhluk
hidup seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya yaitu, kita membawa sifat dan cirri
khas dari orang tua kita. Ciri dan Sifat itu dapat berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah
dsb. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu
bagaimana kalau kedua orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-teman
berkulit coklat? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DNA tidak hanya membawa sifat
dan cirri dari orang tua kita. DNA juga dapat menurunkan sifat dari generasi sebelum orang
tua kita. Contohnya dari kakek, paman, bibi bahkan kakek buyut kita. Asalkan memiliki
hubungan darah ada kemungkinan sifat itu diturunkan ke generasi selanjutnya.
2. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Duplikasi diri atau Replikasi DNA nenpunyai peran penting bagi DNA untuk
mewariskan sifat dari satu sel ke sel lainnya.
3. Ekspresi informasi genetik
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi
melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui proses
transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.

3
D. SIFAT DNA
Selain memiliki fungsi, DNA juga memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu:
 Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies. Konstan dalam artian tetap dan
tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA pada kucing berbeda dengan jumlah
DNA pada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada manusia dan primate berbeda
jumlahnya.
 Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel atau jumlah
kromosom di dalam sel.
 Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan tidak bercabang, sedangkan
 DNA pada sel Prokariotik, mitokondria dan plastida berbentuk sirkuler.
E. PROSES TERBENTUKNYA DNA
Proses terbentuknya DNA itu diawali dengan Replikasi DNA. Proses ini memerlukan
bahan baku deoksiribonukleatida, enzim dan nukleotida. Proses replikasi DNA akan
menghasilkan rantai DNA baru yang sama.
Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai oleh enzim helikase
sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita tersebut berfungsi sebagai cetakan DNA baru
dengan bantuan enzim polymerase.
DNA polymerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5’→ 3’ . Oleh karena itu,
dalam pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita yang kontinu dan diskontinu.
Pita DNA kontinu terbentuk dari arah 5’→ 3’ tanpa terputus. Pita DNA diskontinu akan
terbentuk dari arah 3’→ 5’ terputus-putus. Pembentukannya diawali pembentukan RNA
primer oleh primase dan diteruskan oleh DNA polymerase membentuk fragmen DNA
disebut fragmen Okazaki.
RNA primer akan digantikan DNA bersamaan dengan penyambungan fragmen
Okazaki oleh enzim ligase. Akibatnya terbentuk pita DNA baru yang utuh.
Terdapat 3 hipotesis mengenai proses replikasi DNA, diantaranya yaitu:
1. Konservatif
Menurut model replikasi konservatif, semua pita DNA double helix berfungsi sebagai
cetakan. Proses tersebut menghasilkan sebuah pita DNA double helix baru.
2. Semikonservatif
Model ini menjelaskan, setelah pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi
sebagai cetakan. Setiap pita tunggal membentuk pita pasangannya sehingga terbentuk 2
pita double helix.

4
3. Pita spiral (double helix) terputus-putus
Kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan DNA lama
akan bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita double helix baru tersebut.

REPLIKASI DNA
F. MEKANISME KERJA DNA
Pada Mekanisme Kerja DNA dalam aktivitas sel diikuti oleh sintesis protein. Sintesis
protein atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi
genetik di dalam kromosom dan DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik
pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau genetik. Kode-kode tersebut akan
dibawa dan dan dicetak untuk membentuk RNA.
Tahapan-tahapan dari pembentukan RNA atau Sintesis Protein terbagi 2 yaitu
Transkripsi dan Translasi yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan pencetakan RNA messenger oleh DNA. Transkripsi terjadi
dalam 3 tahap yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.

TRANSKRIPSI

5
 Pada tahap inisiasi, RNA polymerase menempel pada promoter yaitu urutan basa
nitrogen khusus pada DNA yang dapat memberikan sinyal inisiasi transkripsi. Rantai
DNA yang digunakan pada proses perekaman gen hanya satu buah, dinamakan rantai
sense. Sedangkan rantai lainnya merupakan rantai noncoding atau antisense (tidak
digunakan dalam transkripsi).
 Tahap elongasi ditunjukkan oleh aktivitas RNA polymerase yang bergerak sepanjang
rantai DNA sehingga dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya mengandung urutan basa
nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Setelah hasil perekaman berjumlah 30 buah,
suatu senyawa kimia akan berikatan dengan ujung 5’ RNA yang berfungsi sebagai
penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah terjadinya
degradasi RNA.
 Pada tahap terminasi, proses perekaman (transkripsi) berhenti dan molekul DNA yang
baru terpisah dari DNA template. Segera setelah molekul RNA terpisah, sebanyak 100-
200 molekul asam adenilat berikatan pada ujung 3’ RNA. Penambahan senyawa kimia
tersebut menghasilkan urutan nukleotida adenine dalam jumlah yang banyak pada ujung
3’ RNA. Akhirnya dihasilkan produk transkripsi yang lengkap dinamakan messenger RNA
(mRNA).
2. Translasi
Translasi adalah Pernerjamahan kode oleh tRNA berupa kode yang dikehendaki.
Translasi terjadi di sitoplasma dan melibatkan ribosom. Sama dengan Transkripsi, proses
terjadinya Translasi terbagi 3 yaitu Inisiasi, elongasi dan terminasi.

TRANSLASI
 Tahap inisiasi ditandai dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian akhir
mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG merupakan kode pembentukan
metionin. Kemudian, tRNA yang membawa metionin akan bergabung melalui
pembentukan ikatan pada subunit besar ribosom dan terbentuklah ribosom yang lengkap.
Molekul tRNA pertama yang terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yaitu
sisi P (Polipeptida) yang akan terbentuk rantai polipeptida. tRNA berikutnya akan
berikatan dengan kodon kedua dan menempati ribosom pada sisi A (asam amino).

6
 Tahap elongasi ditandai dengan masuknya tRNA pada sisi A (asam amino) sehingga
dihasilkan rangkaian asam amino yang dihubungkan oleh rantai peptide. Ribosom akan
bergerak ke kanan membawa tRNA yang akan menerjemahkan asam amino berikutnya
pada sisi A yang kosong. Asam amino yang kosong bergerak ke sisi P (polipeptida) dan
terjadi pemutusan ikatan dengan tRNA . dengan demikian, rantai polipeptida akan terus
terbentuk.
Translasi akan memasuki tahap terminasi apabila ribosom mencapai kodon “stop”
(UAG) pada mRNA. Polipeptida akan dilepaskan dari ribosom dan sintesis protein berakhir.
Kemudian setiap sub unit ribosom akan terpisah dan akan siap kembali untuk sintesis protein
berikutnya.

7
A. PENGERTIAN RNA
Seperti halnya DNA (asam deoksiribonukleat), RNA (asam ribonukleat) juga
merupakan asam nukleat (polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida). Hanya
saja berbeda dengan DNA yang unit-unit pembangunnya dioksinukleotida sehingga disebut
untai ganda, RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-unit
pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu gugus fosfat, satu
gugus pentosa, dan satu gugus basa Nitrogen (N).
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga kedudukan RNA
ialah sebagai polimer dan jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang
biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya
di ribosom.
B. STRUKTUR RNA
Sebagai asam nukleat, molekul RNA memiliki struktur yang berbeda dengan DNA.
RNA merupakan rantai tunggal berbentuk pita dan tidak berpilin. Tiap rantai RNA merupakan
polinukleotida yang terdiri atas banyak ribonukleotida.
Tiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu
1. Gugus pentosa (gula ribosa);
2. Gugus fosfat, dan
3. Basa nitrogen.
Basa nitrogen dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya meliputi:
 Basa purin yang susunannya sama seperti DNA, terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G);
 Basa pirimidin yang berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas Sitosin (S) dan Urasi (U).

STRUKTUR RNA

8
RNA memiliki berat molekul antara 25.000 sampai dengan beberapa juta.
Meskipun pada dasarnya, RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi
rantai yang biasa terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan
basa A:U dan G:C.
Dengan adanya ikatan antara basa purin dan pirimidin dengan gugus pentosa berupa
gula ribosa terbentuklah nukleosida atau ribonukleosida. Ribonukleosida yang berikatan
dengan gugus fosfat membentuk nukleotida atau ribonukleotida.
C. FUNGSI DAN MEKANISME KERJA RNA
Secara umum, RNA berfungsi sebagai penyimpan informasi. Namun, peran utama
RNA dan berlaku pada semua makhluk hidup ialah sebagai perantara antara DNA dan protein
dalam proses ekspresi genetik. Dalam menjalankan peran tersebut, RNA diproduksi sebagai
salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam tahapan trankskripsi DNA. Kode urutan basa
ini tersusun dalam bentuk triplet (tiga urutan basa nitrogen), dikenal dengan
istilah kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino, monomer yang menyusun
protein yang tujuannya yakni sebagai kode untuk berhenti.
Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki fungsi yang lebih
spesifik dengan mekanisme kerja yang berbeda dan saling terkait. Adapun pembagiannya ada
dua, yaitu:
1. RNA genetik
RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA dan hanya dimiliki oleh
makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti beberapa jenis virus. Di dalam sel
inangnya, RNA yang terdapat pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi kode
genetik RNA-DNA yang pada akhirnya membentuk DNA. Kemudian DNA virus akan masuk
ke nukleus inang dan menyisip kedalamya sehingga pada awlanya akan merusak DNA inang
dan membentuk mRNA. mRNA ini akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein
selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru. Peran penting molekul ini ialah
membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA.
2. RNA non genetik
RNA non genetik merupakan molekul yang dimiliki oleh makhluk hidup yang materi
genetiknya diatur oleh DNA.Makhluk hidup golongan ini didalam selnya memiliki DNA dan
RNA. Dengan kata lain, perannya bukanlah seperti DNA. Berdasarkan letak dan fungsinya,
RNA non genetik terbagi menjadi tiga macam, diantaranya.

9
2a. RNA messenger (mRNA)
Istilah lain mRNA dikenal dengan RNA duta (RNAd) yang memiliki rantai tunggal
RNA yang cukup panjang. mRNA dibentuk oleh DNA didalam inti sel (nukleus) dan
merupakan salah satu jenis RNA yang urutan basanya berpasangan dengan salah satu urutan
basa rantai DNA. Peran mRNA yang berbentuk pita tunggal linier ialah menyampaikan
informasi genetik di inti sel menuju ke ribosom di dalam sitoplasma yang menjadi pola
cetakan untuk menentukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida . Urutan pada
rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon
(kode genetik) yang ada dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA hanya dibentuk
saat diperlukan yang kemudian akan dihancurkan di dalam plasma jika tugasnya telah selesai.
2b. RNA ribosomal (rRNA)
RNA ribosmal dibentuk oleh DNA dan merupakan komponen utama yang terdapat di
dalam ribosom, yakni mencapai 30-46 dan 70-80% protein. Molekul rRNA berbentuk pita
tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. RNA ribosomal merupakan situs utama untuk
membangun protein. rRNA ini membawa enzim yang diperlukan untuk sintesis protein.
Enzim ini dikenal dengan nama ribosim.
2c. RNA transfer (tRNA)
RNA transfer dibentuk oleh DNA di dalam inti sel (nukleus), namun menempatkan
dirinya di dalam sitoplasma. tRNA merupakan molekul RNA terpendek yang mengangkut
asam amino satu per satu ke ribosom sehingga dapat
menginterpretasikan pesan genetik di serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA.
Pengangkutan asam amino tersebut sesuai dengan kode yang terdapat dalam RNAd
yang nantinya akan berperan dalam proses sintesa protein. Proses ini dapat terjadi akibat
perlekatan suatu asam amino dengan ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung
antikodon (rangkaian pendek yang terdapat pada salah satu ujung tRNA).
D. PROSES TERBENTUKNYA RNA
Proses pembentukan RNA berkaitan erat dengan fungsi DNA. Seperti pembahasan
kita sebelumya mengenai definisi RNA yang merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen
DNA. Dengan kata lain, DNA berperan penting dalam tahapan pembentukan RNA dengan
membawa informasi genetik berupa berupa kode-kode sandi atau genetik pada untai ganda
DNA untuk dicetak membentuk RNA. Adapun proses pembentukan RNA terdiri dari dua
tahapan dngan bantuan enzim RNA polymerase (RNAp). Enzim ini mempercepat proses
pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA meliputi :

10
1. Transkripsi
Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA sebagai cetakan disistesis RNA
messenger. Proses ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:
1a. Inisisasi
Pada tahap ini, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga terjadi pengikatan
RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNAp) yang akan
memberikan inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNAp akan membuka double heliks DNA (untai
ganda) yang berfungsi sebagai cetakan yakni rantai sense.
1b. Elongasi
Disini, RNAp akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double heliksdan
merangkai ribonukleotida ke ujung 3’ ribonukleotida yang sedang tumbuh, sehingga
dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai
hasil perekaman. Jika hasil perekaman sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yang
berperan sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah
terjadinya degradasi RNA akan berikatan dengan ujung 5’ RNA.
1c. Terminasi
Proses terminasi ialah terhentinya proses perekaman dan molekul DNA baru terpisah dari
DNA template. Tahap ini ditandai dengan terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA dan RNA
dilepaskan sehingga dihasilkan produk transkripsi yang lengkap disebut messenger RNA
(mRNA).
2. Translasi
Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet/ kodon dari mRNA
menjadi asam amino yang akhirnya membentuk protein. Setiap triplet terdiri dari urutan basa
nitrogen yang berbeda sehingga akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula.
Asam amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk protein
spesifik pula. Proses translasi dapat berupa:
2a. Iniasiasi
Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian akhir
mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG akan mengkode pembentukan metionin.
Selanjutnya, metionin dibawa oleh tRNA untuk bergabung melalui pembentukan ikatan pada
subunit besar ribosom sehingga terbentuklah ribosom yang lengkap. Molekul tRNA pertama
yang terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yaitu sisi P (Polipeptida) yang
akan terbentuk rantai yang dikenal dengan istilah polipeptida. Sedangkan tRNA berikutnya
akan berikatan dengan kodon kedua dan akan menempati ribosom pada sisi A (asam amino)

11
2b. Elongasi
Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA pada tiap kodon ke
kodon sehingga akan dihasilkan asam amino baru satu per satu. Proses engolasi ini membuat
rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino yang terus bertambah.
2c. Terminasi
Proses ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yang dibawa oleh tRNA
dengan UAA, UAG, atau UGA sehingga menyebabkan berhentinya proses translasi.
Akibanya, terlepaslah rantai polipeptida yang dibentuk dari ribosom dan diolah membentuk
protein fungsional.

12
A. PENGERTIAN SINTESA PROTEIN

Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan prses penyusunan asam-asam amino pada rantai
polinukleotida. Kunci utama dalam proses sintesis protein adalah DNA yang merupakan
material genetika dari sel. Sintesis protein terjadi melalui2 tahap yaitu tanskripsi dan translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi yaitu proses penyalinan data yang terdapat pada pita sense DNA yaitu pita
pada DNA yang berfungsi sebagai pita cetakan kedalam mRNA. Proses pencetakan mRNA
ini berlangsung dalam nukleus dan mRNA inilah yang akan membawa kode genetik dari
DNA.
Langkah- langkah transkripsi yaitu :
1. Sintesis protein dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase
2. Kemudian, menempelnya enzim RNA polimerase pada bagian yang disebut promotor
yaitu titik awal dimulainya peristiwa transkripsi dan sebagai penentu pita DNA yang akan
digunakan sebagai cetakan
3. RNA polimerase akan bergerak sepanjang pita DNA dan memisahkan kedua pita DNA,
kemudian menambahkan nukleotida-nukleotida mRNA
4. Setelah selesai terbentuk untai RNA, pita DNA yang sebelumnya terbuka menjadi
tertutup kembali
5. Proses demikian akan terjadi sampai ezim RNA polimerase berada di ujung pita DNA
atau terminator.
6. Setelah itu RNA polimerase terlepas dari DNA dan pita mRNA yang terbentuk dilepas
dari DNA
7. Kemudian RNA meninggalkan nukleus dan menuju ke ribosom. Komponen basa nitrogen
pada mRNA sama seperti pada pita DNA tetapi basa nitrogen timin diganti oleh urasil.

13
Contohnya : AGS TTS AAS SAG dan SSG maka basa nitrogennya yang terbentuk pada
pita RNA adalah USG AAG UUG GUS dan GGS. Molekul mRNA yang terbentuk
mempunyai dua ujung yang berbeda yaitu ujung 5’ dan ujung 3’. Ujung 5’ berperan
dalam mencegah perombakan mRNA oleh enzim hidrolitik dan memberikan sinyal pada
ribosom agar melekatkan diri pada mRNA. Sedangkan ujung 3’ berfungsi utuk
menghambat degradasi mRNA dan membantu mempermudah melekatnya ribosom pada
mRNA.
2. Translasi
Translasi adalah tahap penerus dari transkripsi, dalam tahap ini terjadi proses
penerjemahan urutan kodon pada mRNA oleh tRNA menjadi urutan asam amino. Proses ini
terjadi di sitoplasma oleh ribosom. Ribosom terdiri atas 2 unit yaitu unit besar dan unit kecil.
Penerjemahan satu kodon mengahsilkan satu asam amino. Dalam proses translasi terjadi 3
tahap yaitu inisiasi, elongasi, terminasi.
1) Inisisasi
Yaitu proses menempelnya unit kecil ribosom pada bagian ujung 5’ mRNA. Setelah
itu dilanjutkan dengan melekatnya RNAt pertama (inisiator) yang membawa asam amino
metionin dengan antikodon UAC pada mRNA tepat pada kodon start yaitu AUG . kodon start
itu sendiri adalah suatu triplet basa basa nitrogen yang menandai dimulainya sintesis protein .
setelah menempelnya RNAt pertama, terjadi pelekatan ribosom unit besar pada ribosom unit
kecil.
Pada ribosom unit besar terdapat 3 tempat khusus yang digunakan untuk masuknya
RNAt ke dalam ribosom yang disimbolkan dengan huruf A atau situs A( situs pengikatan
Aminoasil-RNAt) berada paling kanan, tempat RNAt melepaskan asam aminonya disebut
situs P ( situs pengikatan peptidil-RNAt), tempat keluarnya RNAt dari ribosom disebut situs
keluar ( exit ) disimbolkan huruf E berada paling kiri.
2) Elongasi
Yaitu proses penyusunan polipeptida yang dibawa oleh RNAt. Proses tersebut terjadi
pada saat RNAt masuk kedalam ribosom pada posisi A kemudian bergeser ke posisi P untuk
melepaskan asam amino yang dibawanya . kemudian RNAt bergeser lagi ke posisi E untuk
keluar dari ribosom. Setelah satu RNAt keluar dari ribosom maka ribosom bergeser satu
rantai kodon ke arah ujung 3’ pada mRNA sehingga RNAt lainnya akan menduduki posisi
Apada ribosom yang telah kosong. Proses tersebut akan berlangsung terus sampai pada kodon
stop yaitu UGA atau UAA atau UAG. Kodon stop itu sendiri adalah triplet yang menandai
berakhirnya proses penyusunan rantai polipeptida.

14
3) Terminasi
Terminasi merupakan tahap akhir dari proses translasi dan merupakan tahap pelepasan
rantai polipeptida dari ribosom. Dalam pelepasan rantai polipeptida ada satu protein yang
disebut sebagai faktor pelepasan yang akan mengikatkan diri pada kodon stop di situs A dan
menambahkan air pada rantai polipepida. Reaksi ini akan memutuskan ( menghidrolisis )
ikatan antara polipeptida yang sudah selesai tRNA disitus P, sehingga polipeptida akan
terlepas.
3. Kode Genetika
Kode genetika merupakan suatu pengkodean urutan triplet basa nitrogen DNA dan
RNA pada proses sintesis protein. Suatu kode triplet basa nitrogen akan menghasilkan suatu
jenis asam amino. Urutan dan jenis asam amino di dalam sel akan menetukan jenis dan fungsi
protein yang dihasilkan.
Kodon merupakan susunan kombinasi dari tiga basa nitrogen yang terdapat pada
mRNA. Karena jumlah basa nitrogen ada 4 jenis, maka kemungkinan jumlah kodon ada
sebanyak 43 atau 64 macam, artinya kemungkinan asam amino yang terbentuk ada sebnayak
64 jenis. Jumlah asam amino yang demikian menjadi belebih mengingat jumlah asam amino
di dalam sel adalah 20 jenis. Hal demikian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis asam
amino yang mempunyai lebih dari satu macam kodon. Contohnya asam amino jenis leusin
mempunyai kodon SUU, SUS , SUA, SUG. Artinya asam amino leusin dapat digunakan
dengan menggunakan keempat kodon tersebut
B. PROSES SINTESA PROTEIN
Sintesis Protein
Fenotip suatu individu ditentukan oleh aktivitas enzim (protein fungsional). Enzim
yang berbeda akan menimbulkan fenotip yang berbeda. Perbedaan satu enzim dengan lainnya
ditentukan oleh jumlah jenis dan susunan asam amino penyusun protein enzim.
Pembentukkan asam amino tersbut ditentikan oleh gen atau DNA. Ekspresi gen merupakan
proses dimana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino
selama sintesis protein.
Sintesis protein terdiri dari 2 tahap yaitu :
Transkripsi
Urutan rantai nukleotida template dari suatu DNA rantai ganda disalin untuk
menghasilkan satu rantai molekul mRNA (dRNA) atau kodon. Rantai DNA yang
distranskripsi disebut sebagai sense dan rantai DNA yang tidak ditranskripsi disebut
antisense.

15
Translasi

Sintesis polpeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai mRNA yang dibuat pada
tahapan transkripsi. Susunan asam amino yang dibentuk sesuai dengan susunan basa nitrogen
dalam kodon. Satu per satu asam amino berikatan dengan triplet anticodon (tRNA) sehingga
membentuk polipeptida.

16
Daftar Pustaka

http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Replikasi-Proses-
Terbentunya-Sifat-Kerja-DNA-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Struktur-Mekanisme-Kerja-
Proses-Terbentuk-Klasifikasi-Macam-Jenis-RNA-Adalah.html
https://www.scribd.com/document/324663138/Sintesis-Protein-doc

17

Anda mungkin juga menyukai