Produk yang dihasilkan pada unit ini secara keseluruhan sebagai berikut,
a. Aspal
Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis
Asphaltic berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (Carbon
Disulphide), mempunyai sifat waterproofing dan adhesive. Aspal PT PERTAMINA
(PERSERO) digunakan diberbagai proyek di Indonesia untuk:
Pembuatan jalan dan landasan pesawat yang berfungsi sebagai perekat, bahan
pengisian dan bahan kedap air.
Juga dapat digunakan sebagai pelindung/coating anti karat, isolasi listrik, kedap
suara atau penyekat suara dan getaran bila dipakai untuk lantai.
b. Lube Base Oil
Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi
oleh MEK Dewaxing Unit (MDU) I, II, dan III di Kilang PT PERTAMINA
(PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap. Diproduksi dalam bentuk cair. Kegunaan
lube base oil adalah Sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik
berat maupun ringan. Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan kosmetika.
c. Heavy Aromate
Heavy Aromate adalah produk sampingan dari Kilang PT PERTAMINA
(PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro
Treater. Heavy aromate yang diproduksi digunakan sebaga bahan solvent.
d. Low Sulphur Waxy Residue
Merupakan bottom produk yang diproduksi oleh Crude Destilasi Unit. Kegunaanya,
sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan
NBM, disamping dapat dimanfaatkan sebagai pemanas di negara-negara bersuhu
dingin.
e. Minarex
untuk memenuhi kebutuhan proccessing oil pada industri barang karet, ban dan tinta
cetak. Minarex sebagai proccessing aid sangat penting perannya dalam pembuatan
komponen karet pada industri ban dan industri barang karet, yaitu:
Memperbaiki proses penulakan dan pemekaran karet.
Menurunkan kekentalan komponen karet.
f. Paraffinic Oil
Merupakan proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic
Hydrocarbon, Nepthenic, dan sedikit Aromatic Hydrocarbon. Paraffinic oil pada
umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna
terang yaitu sebagai:
Bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban
kendaraan bermotor, tali kipas, suku cadang kendaraan.
Proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis
Base oil untuk tinta cetak
g. Toluene
Toluene diproduksi dalam bentukcairan. Digunakan sebagai bahan baku TNT (Bahan
Peledak), solvent, pewarna, pembuat resin. Juga untuk bahan parfum, pembuat
plasticizer dan obat-obatan.
f. Refinery VI (Balongan)
Bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-
produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia. Bahan baku yang diolah
di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari
Propinsi Riau. Produk-produk unggulan yang dihasilkan seperti remium, Pertamax,
Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene,
Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan
baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Kapasitas produksi dari refinery ini adalah
125.000 barrel/hari
REFERENSI
(Persero), P. (2020). PT Pertamina (Persero). [online] Pertamina.com. Available at:
https://www.pertamina.com/ [Accessed 20 Feb. 2020].
detikfinance. (2020). Pertamina Tutup Pangkalan Brandan. [online] Available at:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-751409/pertamina-tutup-
pangkalan-brandan [Accessed 20 Feb. 2020].
Surya.com. 2019. 6 Kilang Minyak Pertamina Hasilkan 1 Juta Barel Per Hari,
Dijadikan BBM, Pelumas, dan Aspal. [online]. Available at:
https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/30/6-kilang-minyak-pertamina-
hasilkan-1-juta-barel-per-hari-dijadikan-bbm-pelumas-dan-aspal
Wati, A Fitria., Erwan E Yulistia.., dan Azizah A. 2015. Industri Pengolahan Minyak
Bumi di Indonesia.