Anda di halaman 1dari 16

Purifikasi Gliserol

sebagai Produk
Sampingan Biodiesel
berbahan baku CPO
Dianah Salsha Dilla
Nisa Methilda Andriana R
Latar Belakang
Saat ini Indonesia sangat bergantung pada bahan bakar berbasis fosil sebagai energi. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa
persediaan minyak mentah di perkirakan akan habis dalam waktu 18 tahun. Sehingga
pengembangan biodiesel semakin ditingkatkan.

Biodiesel adalah salah satu sumber energi terbarukan sebagai alternatif pengganti solar yang
berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan. Di Indonesia, bahan baku utama biodiesel adalah minyak
kelapa sawit
Latar Belakang
Dalam perolehan biodiesel berdasarkan reaksi trans-esterifikasi, gliserol juga akan dihasilkan
selaku produk sampingan .

Seiring dengan perkembangan industri biodiesel dari minyak sawit, gliserol juga akan meningkat
setiap tahunnya. Sekitar 10% gliserol kasar dihasilkan dari setiap proses trans-esterifikasi dengan
tingkat kemurnian 40%-50% karena masih banyak mengandung pengotor berupa metanol, air, dan
senyawa lainnya.
Latar Belakang
Pada tahun 2016 produksi biodiesel mencapai 2,5 juta ton/tahun sehingga produk samping
gliserol yang dihasilkan dapat mencapai 250.000 ton/ tahun. Apabila produk gliserol tersebut tidak
diolah dengan baik maka dapat menurunkan nilai jual hingga berakhir menjadi limbah.

Berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS) di Indonesia dari tahun 2007- 2014 kebutuhan gliserol
didalam negeri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pabrik Gliserol
a. Proses pemurnian

1. Hidrolisis minyak pada suhu 240°C


dan tekanan 41-48 bar. Hasil
konversi 80 - 90% gliserol.
2. Penetralan kandungan asam lemak
yang masih tersisa dengan basa.
Akibatnya kemurnian gliserol
berkurang, sehingga harus
dipekatkan lagi dengan evaporator.
Manfaat Gliserol
Pemurnian Gliserol menjadi 85% secara
Manual
Rata- rata industri Crude Palm Oil (CPO) dapat menghasilkan produk gliserol dengan kemurnian 80%-98%
hingga mencapai kapasitas 40.000 ton/tahun. Sehingga apabila dikalkulasikan dalam satu hari produksi gliserol
murni dapat diperoleh sekitar 100.000 kg/hari dengan kemurnian hingga 85%wt. Sebelum melalui proses
purifikasi, komposisi dalam kandungan gliserol terdiri atas metanol 30%wt, air 20% wt, serta gliserol 50%wt
1. Mengkoversi wt ke fraksi mol
2. Mengumpulkan Variabel
F = 100 kmol/jam
Konstanta Antoine

Maka masing-masing Psat dapat diperoleh dengan P dalam mmHg dan T dalam oC
Variabel Perhitungan yang Diperoleh
Berdasarkan tingkat kemurnian yang dinginkan berupa gliserol dengan persentase 85%wt pada residu maka apabila masing-masing
komposisi di distilat dikonversi kedalam fraksi mol dengan asumsi metanol sebesar 1%wt dan air sebesar 14%wt akan diperoleh,

Berdasarkan tingkat kemurnian yang dinginkan berupa gliserol dengan persentase 85%wt pada residu maka apabila masing-
masing komposisi di distilat dikonversi kedalam fraksi mol dengan asumsi metanol sebesar 1%wt dan air sebesar 14%wt
akan diperoleh,

Kemudian pada bagian distilat, penulis memberi rentan nilai fraksi mol dengan menggunakan asumsi dimana fraksi mol
metanol sebesar 0,9
LK Metanol
HK Air
3. Mencari Nilai K dan Alpha

4. Menghitung Jumlah Tray


Mencari Nmin berdasarkan Persamaan Fenske
Mencari Phi berdasarkan Persamaan Underwood

Karena pada feed berbentuk fasa liquid maka q=1


Dengan trial and error dengan nilai fi harus sama dengan 0, maka

Sehingga nilai phi = 1,5

Mencari Nilai Reflux

Berdasarkan persamaan diatas maka nilai Rdm+1 dapat ditentukan dengan


Sehingga nilai Rdm yang diperoleh sebesar 1,3047
Dengan mengasumsikan reflux optimum sebesar 1,5 maka
R = 1,3047 x 1,5 = 1,957

Menentukan Absis dan Ordinat dari Fig 22.5


Sumbu x
1,957

1,957
Sumbu y
Dapat diperoleh melalui perpotongan sumbu x yang diperoleh dengan kurva Gilliland
Sehingga sumbu y = 0,42

Jumlah Tray yang Diperoleh


Nmin = 6,054
Perhitungan
dengan Unisim
Dengan komposisi Feed

Metanol = 0,36 mol

Air = 0,43 mol

Glicerol = 0,21 mol

Didapataka Produk gliserol pada


residu hanya 63% gliserol.

Serta jumlah tray untuk proses ini


didapat 17 tray.
Modal

(3862 kg/h) x Rp 850,00 = Rp 3.282.700/h

Aktivitas Bisnis Hasil produk

Gliserol (3081 kg/h) x Rp 1.400,00 =

Rp 4.313.400/ h
Harga Gliserol
Keuntungan
1 kg Gliserol 50 % = Rp 875,00
Rp 4.313.400 - Rp 3.282.700 =
1 kg Gliserol 80 % = Rp 1.400,00
Rp 1.030.700/ h
Referensi
● Sembada, Y. (2011). Modeling and Simulation of Biodiesel Continous Stirred Tank Reactor (CSTR) Control System.

● Kiptiyah, K. (2013). Optimisasi Separasi Pada Pemisahan Gliserol Hasil Proses Hidrolisa Minyak Kelapa Sawit.

● Aziz, I., Nurbayati, S., dan Luthfiana, F. (2013). Pemurnian Gliserol Dari Hasil Samping Pembuatan Biodiesel Menggunakan
Bahan Baku Minyak Goreng Bekas.

Anda mungkin juga menyukai