1. Abstrak
Prakerin adalah salah satu program SMK SMAK Makassar yang dilaksanakan pada
semester akhir selama 3 bulan. Kegiatan dari Prakein adalah memastikankualitas
Biodiesel. Tujuan dari prakerin adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa
sebagai bekal kerja serta memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan di SMAK Makassar. Hasil analisa dapat dilihat dari
penjelasan berikutnya. Pengujian ini berdasarkan SNI 7182-2012.
2. Latar Belakang
Sumber Daya Alam berupa minyak bumi adalah salah satu sumber energi utama yang
banyak digunakan oleh berbagai negara khususnya di bidang industri maupun transportasi.
Ketersediaan bahan bakar ini terbatas dan sifatnya tidak terbarukan, sehingga akan terjadi
kelangkaan BBMsehingga menimbulkan krisis energi. Oleh karena itu untuk mengatasi
masalah tersebut perlu diadakan pengembangan energi alternatif terbaharukan, salah
satunya dengan memanfaatkan minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
biodiesel.Untuk menghindari kerusakan mesin diesel yang mungkin timbul selama
penggunaan bahan bakar ini, maka perlu diuji sifat fisika dan kimianya sesuai standar SNI
7182-2012.
3. Prinsip Kerja atau Prinsip Kerja Alat
a. Density @400C
Sampel diinjeksi kedalam density meter. Perubahan massa tabung yang diakibatkan dari
perubahan frekuensi getaran sampel berhubungan dengan data kalibrasi yang menentukan
densitas sampel.
b. Kinematik Viskosity
Mengukur waktu aliran sampel melalui pipa kapiler viscometer yang telah terkalibrasi
pada suhu tertentu.
c. Flash Point PMCC
Sampel dipanaskan dengan alat pemanas. Api kecil diarahkan kedalam cawan pada selang
tertentu. Flash point adalah temperatur terendah pada saat aplikasi api penguji menyulut
uap diatas sampel.
d. Cu-Strip
Plat tembaga yang sudah diampelas, dicelupkan kedalam tabung reaksi yang berisi sampel,
kemudian dipanaskan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan, pada akhir waktu
pencelupan plat tembaga tersebut dikeluarkan, dicuci, dan dibandingkan dengan standar
korosi plat tembaga ASTM.
e. Cloud Point
Sampel didinginkan secara teratur dan dilakukan pengamatan pada thermometer
secara teratur. Suhu dimana pertama kali terbentuk kabut pada lapisan bawah tabung yang
dilaporkan sebagai titik kabut.
f. Micro Conradson Carbon Residue (MCCR)
Sejumlah berat sampel biodiesel diletakkan dalam botol kaca dan dipanaskan pada
suhu 5000C di bawah atmosfir nitrogen yang terkendali selama waktu tertentu.
g. Water & Sediment
Sejumlah volume yang sama contoh bahan bakar minyak dan toluene jenuh air,
diletakkan masing-masing ke dalam tabung sentrifugasi, volume lapisan airdan sedimen
yang terdapat pada dasar tabung dibaca.
h. Sulfated Ash
Sample yang telah diarangkan ditambahkanlarutan H2SO4 Pekat dan dipijarkan pada
suhu 775oC sampai karbon teroksidasi sempurna. Abu kemudian didinginkan dan
Created by : Amaluddin
Explain Presentation My Report About Biodiesel Analysis
ditambahkan kembali larutan H2SO4 Pekat, dipijarkan pada suhu 775oC hingga diperoleh
bobot tetap.
i. Sulfur Content Metode X-Ray
Sampel diemisikan dari sumber cahaya X-Ray, lalu energi eksitasi diturunkan dari
tube X-Ray, berkas sinar X ini dapat mengusir sebuah electron dari kulit terdalam.
electron lain dapat melompat dari salah satu kulit terluar sehingga akan membebaskan
energi dalam bentuk sinar x sekunder yang berupa sinar fluorescence yang dihasilkan akan
dipancarkan sinar gelombang kemudian akan dibaca intensitasnya oleh detektor yang
setelah itu diproses menjadi hasil kadar sulfur dalam bentuk % berat.
j. Fosfor Content Metode ICP
Metode ini didasarkan pada pengujian logam dan logam aditif dengan cara
melarutkan contoh uji dan kandungan logamnya 10% larutan didalam pelarut. Pelarut
yang digunakan adalah xylene murni. Kontaminasi logam pada contoh uji ditentukan
dengan instrument ICP yang berdasarkan pada perbandingan antara intensitas emisi dari
tiap logam pada analit dengan intensitas dari tiap logam standar.
k. Total Acid Number (TAN)
Contoh dilarutkan dengan campuran toluene dan isopropanol yang mengandung
sedikit air dan dititrasi secara potensiometri dengan Kalium Hidroksida Alkoholik.
Bilangan asam total dinyatakan sebagai mg KOH/gr sampel yang dibutuhkan untuk titrasi
suatu sampel hingga titik akhir tertentu.
l. Penentuan Free Gliserol
Biodiesel diekstraksi dengan menggunakan pelarut chloroform dalam suasana asam
oleh asam asetat glasial. Kemudian akan terbentuk 2 lapisan dimana, lapisan atas
merupakan gliserol yg larut dlm air dan lapisan bawah merupakan chloroform. Kemudian
lapisan atas yg mengandung gliserol bebas diambil dan ditambahkan asam
periodat.Gliserol direaksikan oleh larutan asam periodat. Kelebihan asam periodat akan
mengoksidasi KI menjadi I2. I2 yang dibebaskan kemudian dititar dengan larutan tio
hingga titik akhir tidak berwarna dengan indikator kanji. Dilakukan blanko untuk
mengetahui asam periodat yang bereaksi.
m. Penentuan Total Gliserol
Asam lemak yang terkandung dalam biodiesel disabunkan seluruhnya dengan
menggunakan KOH alkohol 0,5 N kemudian diekstraksi dengan menggunakan pelarut
chloroform dalam suasana asam oleh asam asetat glasial. Kemudian akan terbentuk 2
lapisan dimana, lapisan atas merupakan gliserol yg larut dlm air dan lapisan bawah
merupakan chloroform. Kemudian lapisan atas yg mengandung gliserol total diambil dan
ditambahkan asam periodat. Gliserol total direaksikan oleh larutan asam periodat.
Kelebihan asam periodat akan mengoksidasi KI menjadi I2. I2 yang dibebaskan kemudian
dititar dengan larutan tio hingga titik akhir tidak berwarna dengan indicator kanji.
Dilakukan blanko untuk mengetahui asam periodat yang bereaksi.
n. Bilangan Iod
Gliserida-gliserida yang tidak jenuh dapat diadisi oleh larutan Wijs. Kelebihan larutan
Wijs akan mengoksidasi KI menjadi I2. I2 yang dibebaskan kemudian dititar dengan
larutan tio hingga titik akhir tidak berwarna dengan indikator kanji.
o. Ester Alkyl Content
Ester Alkil content didapat kan dari kalkulasi nilai bilangan penyabunan, bilangan
asam, dan total gliserol.
p. Temperatur Destilasi
Sampel Biodiesel didestilasi pada suatu tekanan yang terkontrol secara akurat. Data
yang diperoleh yaitu IBP (intial Boling Point), FBP (Final Boiling Point) dan suatu kurva
Created by : Amaluddin
Explain Presentation My Report About Biodiesel Analysis
destilasi yang menghubungkan antara persen volume terdestilasi dengan suhu titik didih
setara atmosfir.
Minyak nabati yang dapat digunakan untuk produksi biodiesel antara lain: minyak jagung,
minyak jambu monyet, minyak kelapa, minyak bunga matahari, minyak zaitun, minyak
kedelai dan minyak jarak
Mutu biodiesel ditentukan oleh banyaknya fraksi minyak yang teresterkan. Banyaknya
asam lemak tak jenuh yang ada menyebabkan minyak jarak mudah teresterkan.
Reaksi transesterifikasi yaitu reaksi pertukaran bagian alkohol dari suatu ester yang
bersifat reversiblesedangkan Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas
menjadi ester.
Alkohol yang digunakan adalah metanol karena alkohol dengan jumlah atom karbon
sedikit mempunyai kereaktifan lebih besar daripada alkohol dengan atom karbon lebih
banyak.
Katalisator dalam suatu reaksi berperan menurunkan harga energi aktivasi (Ea) sehingga
reaksi berjalan lebih cepat. Katalisator basa bekerja dengan cara menaikkan sifat
nukleofilitas.
Adanya asam lamak bebas mengindikasikan bahwa minyak jarak tersebut telah
mengalami penurunan kualitas walaupun sangat sedikit. Hal ini tidak bisa dihindari karena
minyak mudah mengalami autooksidasi bila bereaksi dengan udara. Reaksi
transesterifikasi dapat mengurangi jumlah asam lemak bebas sebagai penyebab kerusakan
minyak.
Penurunan jumlah asam lemak total mengindikasikan terjadinya pemaksapisahan asam
lemak oleh alkohol menjadi ester. Masih adanya asam lemak dalam produk transesterfikisi
disebabkan adanya asam lemak jenuh pada minyak jarak yang tidak dapat diuraikan
karena kereaktifannya sangat rendah. Asam lemak yang masih terkandung dalam ester
akan berpengaruh terhadap tingginya viskositas produk transesterifikasi. Tingginya
viskositas ini karena adanya gugus –COOH yang membentuk ikatan hidrogen sangat kuat.
Titik kabut adalah temperatur saat bahan bakar mulai tampak berkeruh bagaikan kabut.
Hali ini terjadi karena munculnya kristalkristal (padatan) di dalam bahan bakar. Meski
bahan bakar masih dapat meng-alir pada suhu ini, keberadaan Kristal dalam bahan bakar
dapat mempengaruhi kelancaran aliran bahan bakar di dalam filter, pompa dan injektor.
Bahan bakar disel yang terlalu rendah viskositasnya akan memberikan pelumasan yang
buruk dan cenderung mengakibatkan kebocoran pada pompa. Sebaliknya, viskositas yang
terlalu tinggi akan menyebabkan asap kotor karena bahan bakar lambat mengalir dan lebih
sulit teratomisasi. Tingginya viskositas disebabkan karena adanya asam lemak yang masih
terdapat dalam produk transesterifikasi dan tidak berubah menjadi metil ester.
Kandungan air yang tinggi menyebabkan mesin sulit dinyalakan karena menghambat
pengiriman bahan bakar ke piston. Air yang terdapat pada minyak jarak mengakibatkan
terbentuknya asam lemak. Penambahan Na2SO4 anhidrat dapat menurunkan kandungan air
pada ester minyak jarak.
Residu karbon bahan bakar yang tinggi menyebabkan silinder cepat terabrasi. Selain itu
akan menyebabkan terbentuknya deposit karbon dan zat yang kenyal pada piston silinder.
Hal ini dapat menyebabkan lekatnya ring piston dan valve stem. Residu karbon ester
minyak jarak. Rendahnya residu karbon yang terdapat dalam ester minyak jarak
mengindikasikan rantai karbon ester minyak jarak lebih pendek sehingga memudahkan
pembakaran pada mesin.
Created by : Amaluddin
Explain Presentation My Report About Biodiesel Analysis
Created by : Amaluddin