Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

“REAKSI UJI LIPID DAN KARBOHIDRAT”

OLEH :

NAMA : MUTIARA SYAHRIA

STAMBUK 15020210083

KELAS : C4

ASISTEN : KURNIA PUTRI DJAKARIANI

PJ MATERI : APT. MAMAT PRATAMA S.FARM,.M.SI

TGL PRAKTIKUM : 15 OKTOBER 2022

PROGRAM STUDI SARJANA

FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan pengertian dan kegunaan dari lipid !


Jawab :
lipid adalah senyawa organik yang mencakup lemak, steroid, minyak dan
beberapa bahan penyusun membran.
Bersama dengan karbohidrat dan protein, lipid adalah salah satu struktur
dasar sel makhluk hidup. Lipid tidak larut dalam pelarut polar (air),
melainkan larut dalam pelarut nonpolar.
Lipid dikenal memiliki fungsi sebagai bahan sintesis membran sel, bahan
sintesis hormon steroid, bahan produksi empedu, molekul penyimpanan
energi, molekul pembawa pesan kimia, dsb. (Ismail.Marzuki,2021 : hal
65)

2. Sebutkan dan jelaskan sifat kimia dan fisika lipid!


Jawab :
Indikator terhadap sifat kimia lipid digunakan untuk menggambarkan
karakteristik minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pengolahan
pangan.
Indikator kimiawi lipid meliputi :
Bilangan ion yang merupakan parameter yang menunjukkan kerusakan
lemak atau minyak. Parameter ini digunakan dalam mendeteksi pemalsuan
dalam produk lemak atau minyak.
Bilangan yang juga menunjukkan kemampuan lipid untuk menjadi padat
melalui hidrogenasi. Iodin diserap oleh residu hasil tak jenuh dan asil
gliserol bilangan iot dinyatakan dalam jumlah iodin yang terserap (gram)
oleh 100 g lipid.
Minyak yang jenuh memiliki nilai bilangan iod 0.
Bilangan asam merupakan indikator banyaknya asam lemak bebas pada
lipid.
Bilangan asam ditentukan dengan menggunakan titrasi dengan basa.
Bilangan asam dinyatakan sebagai banyaknya KOH (miligram) yang
dibutuhkan untuk saponifikasi 1 gram sampel. Semakin tinggi
nilai bilangan saponifikasi berarti semakin banyak asam lemak rantai
panjang, asam hidroksi atau senyawa lain yang tidak dapat disaponifikasi.
Nilai bilangan saponifikasi yang lebih rendah menunjukkan sampel
mengandung lebih banyak asam lemak dengan rantai pendek.
Sifat fisik lipid mencakup :
Densitas, tegangan permukaan dan viskositas, polaritas, titik leleh dan
indeksi refraksi.
Densitas : parameter ini dipengaruhi oleh komposisi asam lemak pada
asigliserida. Densitas akan meningkat sering dengan berat molekul asam
lemak yang semakin tinggi. Densitas juga dipengaruhi oleh kejenuhan
lipid. Semakin banyak asam lemak tak jenuh, densitas juga semakin tinggi.
Nilai densitas berhubungan dengan kemudahan teroksidasi dari suatu
lemak.
Tegangan permukaan dan viskositas :
Parameter ini dipengaruhi oleh tegangan permukaan berbanding terbalik
dengan suhu. Jika suhu naik, nilai tegangan permukaan turun. Pengukuran
tegangan permukaan dipengaruhi keberadaan kontaminan pada sampel.
Asam lemak jenuh umumnya memiliki viskositas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh. Struktur asam lemak jenuh
memungkinkan rantai karbon tersusun lebih dekat dengan sehingga gaya
antar molekul seperti gaya Van der waals lebih kuat. Konfigurasi cis pada
ikatan rangkap menyebabkan molekul lemak tidak bisa tersusun secara
rapat sehingga gaya antar molekulnya lebih sedikit.
Polaritas lipid : parameter ini mempengaruhi volatilitas, kelarutan, dan
kemampuan terikatnya pada senyawa polar. Lipid memiliki sifat netral
atau memiliki sedikit sifat polar. Contoh lipid yang bersifat netral yaitu
Ester lilin, Ester steryl, Ester lemak dan TAG.
Asam lemak bebas, lemak alkohol, dan monoasil gliserol memiliki sedikit
sifat polaritas akibat keberadaan kelompok hidroksi atau karboksil.
Titik leleh : secara alami campuran lemak tidak memiliki nilai titik leleh
yang pasti. Keberadaan ikatan rangkap menyebabkan penurunan titik
leleh. Asam lemak dengan konfigurasi cis memiliki titik leleh yang lebih
rendah dibandingkan isomernya dengan konfigurasi trans. Posisi ikatan
rangkap pada rantai karbon juga mempengaruhi titik leleh. Sehingga
semakin tinggi jumlah ikatan rangkap pada semak pada struktur TAG
maka titik lelehnya semakin rendah.
Indeks refraksi lipid :
Parameter ini umumnya digunakan sebagai kriteria indeks refraksi
dipengaruhi densitas dan oleh karenanya berhubungan dengan berat
molekul dan kejenuhan residu asil pada asil gliserida.
(Azis Boing Sitanggang ,2021: hal 65 -67)
3. Jelaskan yang dimaksud dengan asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh serta berikan masing-masing 5 contoh serta rumus strukturnya!
Jawab :
asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki dua atom
hidrogen terikat pada suatu atom karbon.
Energi dan titik lebur asam lemak jenuh maupun asam lemak tidak jenuh
berbeda secara spesifik, di mana energi yang dibutuhkan selama proses
metabolisme pada asam lemak jenuh lebih besar daripada asam lemak
tidak jenuh dengan jumlah atom karbon yang sama. Hal ini terjadi karena
asam memiliki ikatan karbon hidrogen yang lebih banyak dibandingkan
dengan asam lemak jenuh.
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap pada atom karbon sehingga asam lemak jenuh tidak peka
terhadap proses oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya
pada asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki satelit
atau lebih ikatan rangkap sehingga jumlah ikatan karbon hidrogen pada
asam lemak tidak jenuh lebih sedikit dibandingkan dengan asam lemak
jenuh.
(Tri.Siswati,2022 : hal 74-75)

4. Jelaskan alasan penambahan bahan pada setiap pengujian lipid! Jawab :


Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam
alam serta letak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.
Sifat dari lipid antara lain lipid mudah larut dalam larutan polar seperti
kloroform karbon di sulfida dan lainnya karena semakin panjang rantai
asam lemah kelarutan dalam air akan berkurang selain itu terdapat dalam
minyak memiliki berat molekul rendah maka jumlah gliseridanya semakin
banyak dan menyebabkan bilangan penyabunan meningkat serta lipid
dalam mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya perubahan
bawah dan cita rasa yang
disebabkan oleh pengaruh enzim pengaruh mikroba dan reaksi dan oksigen
udara. Lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar
yang mengandung unsur-unsur karbon hidrogen dan oksigen kadang-
kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor apabila deutrolisis akan
menghasilkan asam lemak.
(Yolla dan ardhista ,2019 : 21)
5. Gambarkan skema kerja pengujian lipid berikut:
Jawab :
- uji kelarutan lipid
Masukkan 2 ML pereaksi masing-masing air alkohol eter dan NaOH ke
dalam tabung reaksi yang bersih.
Bubuhkan sedikit bahan percobaan ke dalam tabung yang sudah berisi
bahan pelarut kemudian kocok kuat-kuat dan lihat hasilnya
Bila kedua bahan terlihat terpisah berarti tidak larut bila tidak
terlihat ambillah setetes larutan kemudian teteskan pada kertas
saring dan uapkan bila perlu dibawa sinar matahari.
Bila terdapat residu atau bercak berarti ada bahan yang terlarut
umlah residu menunjukkan derajat kelarutan bahan yang diuji

- uji gliserol/acrolein
Masukkan bubuk halus KHSO4 padat sampai kira-kira setinggi 1 cm ke dalam
tabung reaksi.
Kemudian 3 sampai 4 tetes minyak kelapa diteteskan ke dalam tabung reaksi
Lalu panaskan dengan hati-hati di atas api menyala Kemudian
pemanasan dilakukan lebih kuat, perhatikan akrolein yang
terbentuk.
Ulangi percobaan ini dengan menggunakan 3 sampai 4 tetes gliserol sebagai
ganti minyak kelapa
- Uji asam lemak bebas
Timbang 10 gram sampel ke dalam Erlenmeyer Tambahkan n-
heksan sebanyak 10 ml dengan gelas ukur.
Tambahkan alkohol netral sebanyak 25 ML dengan gelas ukur lalu
homogenkan dan tambahkan 3 tetes indikator phenolpthalein 1%
Dititrasi dengan KOH 0, 1115 N sampai terjadi perubahan warna dari kuning
pucat menjadi merah lembayung.
Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak tiga kali untuk setiap sampel dan
catat hasil yang diperoleh

- uji ketidakjenuhan lipid


Ambil tiga buah tabung reaksi yang kering masukkan ke dalam tabung pertama
minyak kelapa tabung kedua sedikit margarin dan tabung ketiga lemak hewan.
Sedemikian rupa sehingga tiap-tiap zat tadi mengisi bagian bulat atau bawah
tabung
Tambahkan kloroform dalam jumlah yang sama ke dalam tiap tabung
Kemudian teteskan dalam tabung larutan Iodone Hubl.

Goyangkan tabung reaksi pada tiap penambahan iodium dan terangkan apa
yang terjadi.

- uji saponifikasi
Masukkan 4-5 tetes bahan percobaan ke dalam tabung reaksi yang bersih.
Kemudian tambahkan 3 mili air suling dan 1 mL NaOH beralkohol Panaskan
campuran tersebut sampai mendidih selama 1 sampai 2 menit, Setelah dingin
kocok dan perhatikan pembentukan busa.
Ulangi perlakuan di atas tetapi larutan NaOH beralkohol diganti dengan koh
beralkohol, bandingkan hasilnya

- uji Liebermann-Burchard
Masukkan 4-5 tetes bahan percobaan ke dalam tabung reaksi yang bersih.

Kemudian tambahkan 10 tetes asam asetat dan deutes asam sulfat pekat lalu
dihomogenkan. Amati warna yang terbentuk

(anonim,2022: hal 6)
Daftar Pustaka

Anonim,2022.Penuntun Biokimia.Universitas Muslim Indonesia,


Makassar

Azis Boing Sitanggang,2021. Pengantar teknologi pangan.

Bogor : PT Penerbit IPB Press anggota IKAPI.

Ismail.Marzuki,2021.BIOKIMIA.yayasan kita menulis.

Tri.Siswati.dkk,2022. KIMIA ANALISIS BAHAN

PANGAN.Padang : PT GLOBAL EKSEKUTIF

TEKNOLOGI.

Yola Arinda nur Fitriani, 2019. Uji lipid pada minyak kelapa margarin dan

gliserol. Yogyakarta : Vol .16.1. ISSN : 0852-1468


Literatur

Anda mungkin juga menyukai