Anda di halaman 1dari 30

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI


“ANALSIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET”

NAMA : NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


STAMBUK : 15020210059
KELAS : C3
KELOMPOK : 1 (SATU)
PJ PRAKTIKUM : ANDI TRIHADI KUSUMA, S.Farm., M.Si.
ASISTEN : NUR AIRIN SAPUTRI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kefarmasian terutama dan terkhusus dalam
kimiafarmasi yang akan dilakukan yaitu analisis sediaan farmasi,
baiksecara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis volumetri merupakan
analisa kimia kunatitatif yangdilakukan dengan menentukan
banyaknya volume suatu larutanyang konsentrasinya telah diketahui
dengan cermat dan teliti yang bereaksi secara kuantitatif denga
larutan dari suatu zat yang akanditentukan konsentrasinya.
Volumetri adalah cara analisis jumlahberdasarkan pengukuran
volume larutan pereaksi berkepekatantertentu yang dir aksikan denga
larutan contoh yang sesangditetapkan kadarnya. Titrasi adalah proses
penetuan banyaknyasuatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui
dan diperlukanuntuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah
contoh tententuyang akan di analisis. Ekstraksi pelarut juga digunakan
untuk memekatkan analit yangada didalam sampel dalam jumlah kecil
sehingga tidakmemungkinkan atau menyulitkan untuk deteksi dan
kuantifikasinya.Salah satu fasenya seringkali berupa air dan fase yang
lain pelarutorganik seperti kloroform atau petroleum eter.
Dalam industri metodeini banyak dipakai untuk menghilangkan
zat-zat yang tidak diinginkan dalam hasil, misalnya pada pemurnian
minyak tanah atau minyakgoreng dan pemurniaan natrium hidroksida
yang dihasilkan dariproses elektrolisis.Dalam praktikum kali kita akan
mengidentifikasi danmenetapkan kadar papaverin HCl yang terdapat
dalam sediaantablet. Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu
metode ekstraksi pelarut dan volumetri
1.2 Maksud Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan pemisahan zat aktif dari sampel
obat sediaan padat (tablet)

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

2. Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif untuk identifikasi


zat aktif dari hasil pemisahan pada sediaan padat (tablet)
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kuantitatif zat aktif pada
sediaan padat
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan percobaan adalah untuk menentukan kadar papaverin
HCI pada sediaan tablet dengan metode spektrofotometri UV-Vis

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Papaverin adalah suatu alkaloid benzyl isoquinoline. struktur
yang didirikan oleh Goldschmiedt dan Co-Pekerja di 1883-1888 (1,2)
dan telah dikonfirmasi oleh jumlahl sintesis papaverine yang dicapai
oleh beberapa penulis. Papaverin hampir tidak larut dalam air, sedikit
larut dalam etranol dingin, larut dalam kloroform, etanol panas, aseton
dan benzene panas. Papaveri dapat dibuat melalui isolasi opium
(yang mengandung sekitar 1 % papaverin) atau dengan sintesis
alakaloid (Klaus, 2005) (Sudarma.I, 2007: 326)
Ekstraksi adalah kegiatan mengambil zat aktif dari suatu
sampel dengan pelarut yang sesuai. Jenis ekstraksi yang dilakukan di
laboratorium yaitu jenis ekstraksi padat-cair yang dapat dilakukan
dengan beberapa teknik, di antaranya maserasi, refluks, dan
soxhletasi (Rotinsulu.H, 2019: 13)
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis
spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet
dekat (190-380) dan sinar tampak (380-780) dengan memakai
instrumen spektrofotometer (Mulja dan Suharman, 1995: 26).
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup
besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis
lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif ketimbang kualitatif
(Mulja dan Suharman, 1995: 26) (Noviyanto.F, 2020: 5)
Spektrofotometer terdiri atas spektrometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer
tersusun atas sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blangko
dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

dan blangko ataupun pembanding (Khopkar, 1990: 216)


(Noviyanto.F, 2020: 5)
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan
terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap. Untuk sampel
yang berupa larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara
lain:
1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap
terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna.
2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis. (Mulja dan
Suharman, 1995: 28) (Noviyanto.F, 2020: 6)
Pelarut yang biasa digunakan dalam daerah-daerah ultraviolet dan
terlihat ialah: aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dioksan,
diklorometan, etanol 95%, etil eter, metanol, air dan sebagainya
(Sastrohamidjodjo, 2001: 41). Pelarut-pelarut yang digunakan dalam
spektrofotometri harus melarutkan cuplikan dan meneruskan radiasi
dalam panjang gelombang yang sedang dipelajari (Sastrohamidjodjo,
2001: 41). Kaidah Franks dan Condon beranggapan bahwa selama
elektron dalam keadaan tereksitasi, molekul tersebut dalam keadaan
diam, hanya terjadi pergeseran elektronnya saja. Selanjutnya Franks
dan Condon mengatakan bahwa elektron suatu molekul yang
tereksitasi maupun tidak akan berasosiasi dengan pelarut sehingga
terjadi penurunana tingkat energi. (Mulja dan Suharman, 1995: 28)
(Noviyanto.F, 2020: 6)
Komponen-komponen pokok dari spektrofotometer meliputi:
1. Sumber tenaga radiasi yang stabil, sumber yang biasa digunakan
adalah lampu wolfram.
2. Monokromator untuk memperoleh sumber sinar yang
monokromatis

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

3. Sel absorpsi, pada pengukuran di daerah tampak menggunakan


kuvet kaca atau kuvet kaca corex, tetapi untuk pengukuran pada
UV menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya
pada daaerah ini
4. Detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau
pencatat. Peranan detektor penerima adalah memberikan respon
terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang (Khopkar,
1990:216) (Noviyanto.F, 2020: 7)
2.2 Uraian Bahan
1. Air Murni (Ditjen POM, 2020: 69-70)
Nama Resmi : Purified Water
Nama Lain : Air Murni
Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non
reaktif yang dirancang untuk mencegah
masuknya mikroba.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
2. Papaverin Hidroklorida (Ditjen POM, 2020: 149)
Nama Resmi : Papaverine Hydrochloride
Nama Lain : Papaverin Hidroklorida
Berat Molekul : 375,85 gr/mol
Rumus Molekul : C20H21NO4.HCl

Rumus Struktur :

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih, tidak


berbau, terasa agak pahit, tidak memutar bidang
polarisasi, larutannya bereaksi asam terhadap
kertas lakmus P. melebur pada suhu lebih
kurang 220⁰ disertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform, sukar larut
dalam etanol, praktis tidak larut dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.
3. Asam Hidroklorida (Ditjen POM, 2020: 185-186)
Nama Resmi : Hydrochloric Acid
Nama Lain : Asam Hidroklorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46 gr/mol
Rumus Struktur : \\

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau


merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian
volume air, asap hilang. Bobot jenis lebih kurang
1,18.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Asam Sulfat (Ditjen POM, 2020: 200-201)
Nama Resmi : Sulfuric Acid
Nama Lain : Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4

Rumus Struktur :
Berat Molekul : 98,07 gr/mol

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Pemerian : Cairan jernih seperti minyak, tidak berwarna, bau


sangat tajam dan korosif, bobot jenis lebih
kurang 1,84.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
5. Asam Nitrat (Ditjen POM, 2020: 190-191)
Nama Resmi : Nitrate Acid
Nama Lain : Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63,01 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan berasap, sangat korosif, bau khas, sangat


merangsang. Mendidih pada suhu lebih kurang
120⁰. Bobot jenis lebih kurang 1,41 merusak
jaringan hewan menjadi kuning.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
6. Besi (III) Klorida (Ditjen POM, 2020: 2202)
Nama Resmi : Feri Klorida P
Nama Lain : Besi (III) Klorida P
Rumus Molekul : FeCl36H2O
Berat Molekul : 270,29 gr/mol
Pemerian : Murni pereaksi.
7. Kloroform (Ditjen POM, 2020: 929)
Nama Resmi : Chloroform
Nama Lain : Kloroform
Rumus Molekul : CHCl3
Berat Molekul : 119,38 gr/mol

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jemih, tidak berwarna, mudah. mengalir,


mempunyai sifat khas; bau eter; rasa manis dan
membakar. Mendidih pada suhu lebih kurang
61°, dipengaruhi oleh cahaya. Kelarutan:
bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; dapat bercampur dengan
etanol; dengan eter, dengan benzen, dengan
heksana, dan dengan lemak dan minyak
menguap
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
8. Ammonia Hidroksida (Ditjen POM, 2020: 2191)
Nama Resmi : Ammonia Hidroksida P
Nama Lain : Air Ammonia P
Rumus Molekul : NH3
2.3 Prosedur Kerja
a. Penyiapan sampel dengan metode keragaman bobot
- Siapkan tablet papaverin HCI sebanyak 20 tablet
- 20 tablet ditimbang satu persatu dan dicatat beratnya
- Hitung berat rata-rata tablet dengan rumus:
berat tablet 1+berat tablet 2+… …+ tablet 20
Berat rata-rata tablet :
jumlah tablet
- Hitung berat sampel papaverin HCl yang akan dianalisis
dengan rumus:
berat sejumlah setara sampel
Berat sampel : ×berat rata−rata
berat etiket
b. Pembuatan larutan uji dan pemisahan zat aktif dari sediaan
tablet

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

 Pembuatan Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang


dari 20 tablet, timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara
dengan lebih kurang 30 mg papaverin HCI, masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer bersumbat kaca, tambahkan lebih kurang 100
ml. asam hidroklorida 0,1 N. kocok secara mekanik selama 15
menit. Saring ke dalam lata tentukur 200ml, Encerkan dengan
asam hidroklorida 9,1 N sampai tanda.
 Pemisahan Zat Aktif Pipet 3 ml larutan uji ke dalam corong
pisah, tambahkan 10 mL air, basakan dengan amonium
hidroksida 6 N. Ekstraksi beberapa kali, tiap kah dengan 5 ml,
kloroform P dan uapkan ekstrak hingga kering, Larutkan residu
dalam asam hidroklorida 0,1 N, encerkan dengan pelarut yang
sama hingga 100,0 ml, (Larutan uji)
c. Uji Kualitatif
 Larutan ujt ditambahkan dengan pereaksi H-SO, bereaksi
positif dengan papaver HCI menghasilkan warna larutan merah
anggur lama kelamaan menjadi ungu
 Larutan uji ditambahkan dengan HNO, pekat bereaksi positif
dengan papaverin HCI menghasilkan warna larutan jingga
kekuningan
 Larutan uji ditambahkan dengan larutan K3Fe(CN)6, ditambah
larutan FeC13, maka akan bereaksi pesitif dengan papaverin
HCI menghasilkan warna hijau
d. Uji Kuantitatif
 Penyiapan Larutan Baku
Timbang saksama sejumlah 1,125 mg Papaverin
Hidroklorida BPFI, larutkan dalam asm Indroklorida 0,1 N
sebanyak 250 ml (hingga kadar lebih kurang 4,5 pg per ml).
NB Dapat dibuat dengan metode pengenceran dengan cara
ditimbang 5 mg papaverin HCT dilarutkan dengan 10 ml HCL

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

0,1 N (500 ppm). Kemudian diencerkan menjadi larutan baku


4.5 ppm
 Penentuan panjang gelombang maksimum
Lakukan pengukuran larutan baku pada rentang panjang
gelombang 200-400 nin. panjang gelombang dimans
serapannya maksimal adalah panjang gelombang maksimam
(miks F1.251 nm)
 Pengukuran larutan uji dan larutan baku
Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku menggunakan
sel 1-cm pada panjang gelombang serapan maksimum
terhadap blangko aiam hidroklorida 0,1 N. H d. Analisis Data
 Analisis data
Hitung jumlah dalam mg papaverin HCI CHaNO HCI dalam
sediaan tablet yang digunakan dengan rumus:
Au
( ) 6,67C
As
Keterangan:
Au: Serapan larutan uji
As : Serapan larutan baku
C : Kadar papaverin HCl BPFI dalam µg per mL

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
corong pisah, erlemeyer, gelas kimia, cawan poselin, timbangan
analitik, pipet volume 25 ml, pipet volume 1 ml, pipet tetes, statif, klem,
bulk, kertas saring, tabung reaksi, rak tabung, gegep kayu, mortir dan
stamfer (lumpang alu), waterbath, pinset, kertas timbang dan
spektrofotometer UV-Vis
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
Papaverin HCl, kloroform, HCl 0,1 N, Ammonium Hidroklorida,
H2SO4, HNO3, K3Fe(CN)6, FeCl3, dan Aquadest
3.3 Cara Kerja
a. Penyiapan sampel dengan metode keseragaman bobot
Pertama-tama disiapkan tablet papaverin HCl sebanyak 10
tablet, kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah itu,
dihitung berapa berat rata-rata dan berat sampel papaverin HCl

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

b. Pembuatan larutan uji dan pemisahan zat aktif dari sediaan


tablet
Untuk pembuatan larutan uji, pertama-tama diserbukkan 10
tablet papaverin HCl tadi, kemudian ditimbang seberat 15 gram,
dimasukkan ke dalam labu ukur dan tambahkan 25 ml asam
hidroklorida 0,1 N, dihomogenkan secara mekanik selama 15
menit, di saring ke dalam labu terukur 100 ml dan diencerkan
dengan asam hidroklorida 0,1 N hingga batas tanda
Untuk pembuatan pemisahan zat aktif, pertama-tama dipipet
sebanyak 3 mL larutan uji ke dalam corong pisah, kemudian
ditambahkan 5 ml aquadest dan dibasakan dengan ammonium
hidroksida 6 N. Setelah itu, diekstraksi sebanyak 3 kali, dimana
setiap di ekstraksi ditambahkan 2,5 ml kloroform P hingga larutan
tersebut jernih. Kemudian diuapkan ektrak pada waterbath hingga
kering. Larutan residu dalam asam hidroklorida 0,1 N, diencerkan
pada labu ukur 50 ml dengan menggunakan pelarut HCl 0,1 N
hingga batas tanda
c. Analisis Kualitatif
- Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 5 tetes H2SO4 dan dihomogenkan
- Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 5 tetes HNO3 dan dihomogenkan
- Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 5 tetes K3Fe(CN)6 +¿ FeCl3 dan
dihomogenkan
d. Analisis Kuantitatif
1. Penyiapan larutan baku
Dipipet larutan papaverin HCl sebanyak 600 µL kedalam
labu ukur 10 mL, kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N
menggunakan pipet tetes, selanjutnya dihomogenkan

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

2. Penentuan panjang gelombang


Pertama-tama ditentukan panjang gelombang pada
spektofotometer Uv-Vis yaitu 200-400 nm, dimana target
panjang gelombang itu 251 nm
3. Pengukuran larutan uji dan larutan baku
Pertama-tama lakukan uji larutan blanko yaitu HCL 0,1 N
didalam spektrofotometer uv vis.
Kedua untuk uji larutan baku, dibersihkan kuvet sel 1-cm
dengan mengguankan larutan aquadest dan dibersihkan
dengan tisu, kemudian dimasukkan larutan baku kedalam kuvet
kemudian dimasukkan kedalam spektrofotometer uv vis untuk
diukur absorbansinya. Kemudian untuk larutan uji, bersihkan
kuvet dengan aquadest dan dibersihkan dengan tisu, kemudian
dimasukkan larutan uji kedalam kuvet dan diukur
absorbansinya dengan panjang gelombang sekitaran 200-400
nm.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Pengumpulan Data dan Informasi
1 Nama Sediaan Papaverin HCl
2 Kekuatan zat
aktif sediaan 40 mg
3 Pelarut sediaan HCl
4 Metode
pemisahan Ekstraksi
5 Pelarut zat aktif HCl 0,1 N dan Kloroform
6 Metode analisis
penetapan Spektofotometer UV-Vis
kadar
7 Panjang 251 nm

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

gelombang
maks. FI.VI
8 Jumlah tablet 10 tablet
yang digunakan
9 Rumus berat Berat rata-rata
rata-rata tablet berat tablet 1+ …..+berat tablet 10
jumlah tablet
10 Rumus berat Berat sampel :
sampel yang berat sejumlah setara sampel
×berat rata
berat etiket
dianalisis
11 Rumus
penetapan Au
( ) 6,67C
As
kadar

12 Persyaratan
kadar menurut Tidak kurang dari 93,0 % dan tidak lebih dari
farmakope 107, 0 dari jumlah etiket

Data percobaan
1. Data Persiapan Sampel

sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Papaver 0,20 0,19 0,20 0,21 0,18 0,19 0,21 0,19 0,20 0,21

in HCl
tablet
Berat rata-rata tablet 0,198 g
Berat sampel yang dianalisis 0,07425
g
 Perhitungan Sampel
a. Berat rata-rata tablet

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
berat tablet 1+berat tablet 2+… …+ tablet 20
Berat rata-rata =
jumlah tablet
=
0,20+0,19+0,20+ 0,21+ 0,18+0,19+0,21+0,19+ 0,20+0,21
10
= 0,07425 gram
b. Berat sampel
berat sejumlah setara sampel
Berat sampel = ×berat rata−rata
berat etiket
15 gram
= ×0,198 gram
40 gram
= 0,07425 gram
 Perhitungan Pengenceran (jika ada)
M1 = 50
M2 = 4,5
V2 = 10
V1M1 = V2M2
V1×50 = 10 × 4,5
10× 4,5
V1 =
50
45
V1 =
50
V1 = 0,07425 g
2. Data analisis kualitatif
Sampel Hasil Pengujian
H2SO4 HNO3 K3Fe(CN)6 +¿ FeCl3
Larutan uji (-) (-) (-)
paracetamol
 (+) = mengandung paracetamol
 (-) = tidak mengandung paracetamol
Pembahasan:

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Hasil pengujian analisis kualitatif semua bereaksi negatif (-),


karena kadar papaverin HCl yang digunakan pada larutan uji lebih
sedikit dari yang telah ditetapkan selanjutnya

3. Data analisis kuantitatif (Penetapan Kadar)


Sampel yang absorban Kadar kesimpulan
diukur
Larutan baku 0,039 7191,431 % Memenuhi syarat/
papaverin HCl Tidak memenuhi syarat
Larutan uji 0,154
Panjang gelombang = 210 nm
Perhitungan kadar:
Au
( ) 6,67C
As
0,154
= ( ) 6,67 × 4,5 µg 5 µg
0,039
= 3,94 ×6,67 × 4,5 µg/ ml
= 118, 259 µg/ ml
= 118259,1 µg/ ml
Perhitungan % kadar
x × volume sampel × FP
% kadar = × 100
Berat Sampel
118520,50× 50× 0,9
= × 100
0,074
= 7191,431 %
4.2 Pembahasan
Ekstraksi pelarut merupakan suatu teknik di mana suatu
larutan(biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut
kedua(biasanya organik) yang pada hakekatnya tidak tercampurkan

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Adapun tujuan dari praktikum percobaan ini adalah untuk


menentukan kadar papaverin HCI pada sediaan tablet dengan metode
spektrofotometri UV-Vis
Berdasarkan hasil percobaan ini pada analisis kulitatif dengan
cara kerjanya yaitu tabung pertama dimasukkan 10 tetes larutan uji
kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes H2SO4
kemudian dihomogenkan itu bereaksi negatif pada papaverin HCl
dimana hasil akhirnya itu berwana bening. Kemudian Pada tabung
reaksi kedua dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 5 tetes HNO3 dan dihomogenkan itu juga
bereaksi negatif pada papaverin HCl karena menghasilkan warna
putih dan pada tabung reaksi ketiga dimasukkan 10 tetes larutan uji
kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes K 3Fe(CN)6 +¿
FeCl3 dan dihomogenkan menghasilkan warna kecoklatan yang
berarti bereaksi negartif pada papaferin HCl
Sehingga pada semua pengujian analisis kuliatatif itu bereaksi
negatif (-) karena kadar papaverin HCl yang digunakan pada larutan
uji lebih sedikit yang digunakan daripada yang telah ditetapkan
seharusnya
Sedangkan pada analisi kuantitatif atau penetapan kadar
menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dimana cara kerjanya yaitu
Pertama-tama lakukan uji larutan blanko yaitu HCL 0,1 N didalam
spektrofotometer uv vis. Kedua untuk uji larutan baku, dibersihkan
kuvet sel 1-cm dengan mengguankan larutan aquadest dan
dibersihkan dengan tisu, kemudian dimasukkan larutan baku kedalam
kuvet kemudian dimasukkan kedalam spektrofotometer uv vis untuk
diukur absorbansinya dan menghasilkan absorban 0,039. Kemudian
untuk larutan uji, bersihkan kuvet dengan aquadest dan dibersihkan
dengan tisu, kemudian dimasukkan larutan uji kedalam kuvet dan
diukur absorbansinya dengan panjang gelombang sekitaran 200-400

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

dan menghasilkan absorban 0,154. Kemudian dihitung perhitungan


kadar dan % kadarnya dengan menggunakan rumus:
 Perhitungan kadar
Au
( ) 6,67C
As
0,154
= ( ) 6,67 × 4,5 µg ,5 µg
0,039
= 3,94 ×6,67 × 4,5 µgg ml
= 118, 259 µgg ml
= 118259,1 µg/ ml
 % kadar
x × volume sampel × FP
% kadar = × 100
Berat Sampel
118520,50× 50× 0,9
= × 100
0,074
= 7191,431 %
Berdasarkan hasil perhitungan % kadar diatas hasil tersebut
tidak memenuhi, karena berdasarkan farmakope indonesia
persyaratan kadar itu tidak kurang dari 93,0 % dan tidak lebih dari
107, 0 dari jumlah etiket. Hal tersebut terjadi karena nilai absorban
terlalu tinggi sehingga perlu dilakukan pengenceran lagi agar nilai %
kadarnya bisa memenuhi persyaratan

BAB 5 PENUTUP

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa
pada analisis kualititatif, papaverin HCl bereaksi megatif pada
pereaksi H2So4, HNO3 dan Kfe(CN)6 + FeCl3. Hal tersebut terjadi
karena kadar papaverin HCl yang digunakan pada larutan uji lebih
sedikit yang digunakan daripada yang telah ditetapkan seharusnya.
Sedangkan pada uji kuantitatif hasil perhitungan % kadar diatas hasil
tersebut tidak memenuhi, karena berdasarkan farmakope indonesia
persyaratan kadar itu tidak kurang dari 93,0 % dan tidak lebih dari
107, 0 dari jumlah etiket. Hal tersebut terjadi karena nilai absorban
terlalu tinggi sehingga perlu dilakukan pengenceran lagi agar nilai %
kadarnya bisa memenuhi persyaratan
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum, maka praktikum harus memahami
dan mengetahui bagaimana cara melakukan uji analisis kadar
papaverin HCl pada sediaan tablet, praktikan harus menyiapkan alat
dan bahan yang digunakan dan praktikan harus menggunakan alat
laboratorium dengan hati-hati

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

DAFTAR PUSTAKA
Bremmer. J. Sumarda.I.M. 2007. Sintesis Turunan Isoquino[2,1-c]
[1,3]Benzodiazepine Dari Papaverine. Jurnal Indo.J Chem. 7 (03):
324-326
Ditjen POM.2020. Farmakope Indonesia Ed. VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Noviyanto.F. 2020. Penetapan Kadar Ketoprefen Dengan Metode
Spektrofotometer UV-Vis. Bandung: Media Sains Indonesia
Rontisulu.H. wewengkang D.S. 2021. Galenika. Jawa Tengah: Anggota
IKPI

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

LAMPIRAN
1. Foto Hasil Pengamatan

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

2. Foto Lembar kerja

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

3. Skema Kerja
 Penyiapan Sampel

disiapkan tablet papaverin HCl sebanyak


10 tablet, ditimbang dan dicatat beratnya

dihitung berapa berat rata-rata


dan berat sampel papaverin HCl

 Pembuatan larutan uji

pertama-tama diserbukkan 10 tablet


papaverin HCl tadi, kemudian ditimbang
seberat 15 gram

dimasukkan ke dalam labu ukur dan tambahkan


25 ml asam hidroklorida 0,1 N, dihomogenkan
secara mekanik selama 15 menit

di saring ke dalam labu terukur 100 ml dan


diencerkan dengan asam hidroklorida 0,1 N hingga
batas tanda

 pemisahan zat aktif dari sediaan tablet

dipipet sebanyak 3 mL larutan uji ke dalam corong


pisah, kemudian ditambahkan 5 ml aquadest dan
dibasakan dengan ammonium hidroksida 6 N.

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Setelah itu, diekstraksi sebanyak 3 kali, dimana


setiap di ekstraksi ditambahkan 2,5 ml kloroform P
hingga larutan tersebut jernih.

Kemudian diuapkan ektrak pada waterbath hingga


kering. Larutan residu dalam asam hidroklorida 0,1 N,
diencerkan pada labu ukur 50 ml dengan
menggunakan pelarut HCl 0,1 N hingga batas tanda

 Analisis Kualitatif

Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes H2SO4
dan dihomogenkan

Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes HNO3
dan dihomogenkan

Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes K3Fe(CN)6 +
FeCl3 dan dihomogenkan

 Analisis kuantitatif

Penyiapan larutan baku, Dipipet larutan papaverin


HCl sebanyak 600 µL kedalam labu ukur 10 mL,
dicukupkan dengan HCl 0,1 N menggunakan
pipet tetes, dihomogenkan

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

Penentuan panjang gelombang , Pertama-tama


ditentukan panjang gelombang pada
spektofotometer Uv-Vis yaitu 200-400 nm, dimana
target panjang gelombang itu 251 nm

Pengukuran larutan uji dan larutan baku, Pertama-tama lakukan uji


larutan blanko yaitu HCL 0,1 N didalam spektrofotometer uv vis. Kedua
untuk uji larutan baku, dibersihkan kuvet sel 1-cm dengan mengguankan
larutan aquadest dan dibersihkan dengan tisu, kemudian dimasukkan
larutan baku kedalam kuvet kemudian dimasukkan kedalam
spektrofotometer uv vis untuk diukur absorbansinya. Kemudian untuk
larutan uji, bersihkan kuvet dengan aquadest dan dibersihkan dengan
tisu, kemudian dimasukkan larutan uji kedalam kuvet dan diukur
absorbansinya dengan panjang gelombang sekitaran 200-400 nm.

NANDA AMALIYAH NURHAPSARI PUTRI


NUR AIRIN SAPUTRI
15020210059

Anda mungkin juga menyukai