BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu kimia khusunya bidang farmasi, hal yang sering
dilakukan adalah menganalisis sediaan – sediaan obat dengan
metode kualitatif maupun kuantitatif. Analisis Kuantitatif dapat
didefinisikan sebagai penerapan berbagai metode dan prosedur kimia
analisis kuantitatif untuk melakukan analisis secara kuantitatif
terhadap bahan-bahan atau sediaan yang digunakan dalam farmasi,
obat dalam jaringan tubuh dan sebagainya. Sedangkan analisis
kuaitatif dapat didefeenisikan sebagai penentuan ada atau tidaknya
kandunngan tertentu dalam suatu sampel.
Papaverin bekerja sebagai antispasmodik pada kelainan fungsi
saluran cerna yang secara langsung bekerja sebagai relaksan
terhadap otot polos dengan cara menghambat fosfodiesterase, zat ini
berkhasiat untuk pengobatan kolik ginjal, kolik kandung empedu,
keadaan yang diperlukan untuk relaksasi otot polos, embolik perifer,
dan mesentrik..
Pada praktikum kali ini akan dilakukan identifikasi papaverin
HCl dalam suatu sediaan menggunakan beberapa pereaksi tertentu
dengan prinsip reaksi warna, dan penentuan kadar dari Papaverin HCl
dalam sediaan tablet. Pada praktikum ini akan digunakan dua macam
sediaan generik tablet papaverin HCl. Dengan melakukan percobaan
ini, maka diharapkan agar dapat mengetahui cara-cara penetapan
kadar dari suatu senyawa dalam sediaan obat dengan menggunakan
metode yang cocok.
Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan komponen dari suatu
campuran cair dengan cara pengontakkan dengan cairan lain.
Alkalimetri merupakan penetapan kadar asam dalam suatu sampel
dengan larutan baku yang sesuai. Larutan baku yangg dapat
digunakan dalam alkalimetri yaitu antara lain NaOH.
CH2O CH2
OCH3
CH2O
OCH3
(mL)
Papaverin 1 mL 1,87 %
Spasminal 1 mL 1,87 %
4.2 Pembahasan
Papaverin HCl merupakan senyawa kimia yang sering di
gunakan sebagai bahan aktif dalam formulasi obat,, karena
khasiatnya sebagai analgesic dan antipasmodik. Papaverin HCl
bekerja sebagai antispasmodik pada kelainan fungsi saluran cerna
yang secara langsung bekerja sebagai relaksan terhadap otot polos
dengan cara menghambat fosfodiesterase.
Pada praktikum ini dilakukan identifikasi dan penetapan kadar
tablet Papaverin menggunakan metode ekstraksi pelarut dan
volumetri (alkalimetri). Sampel yang digunakan ada dua macam yaitu
papaverin dan Spasminal®. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan kadar paparverin HCl dari sediaan tablet dengan
mengunakan metode ekstraksi pelarut dan volumetri.
Ekstraksi pelarut adalah ekstraksi cair-cair yaitu pemisahan
komponen dari suatu campuran cair dengan cara pengontakkan
dengan cairan lain. Tujuan dari dilakukannya ekstraksi adalah untuk
memisahkan komponen kimia dari ekstrak bedasarkan tingkat
kepolarannya yang selanjutnya akan digunakan dalam Kromatografi.
Prinsip metode ekstraksi didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
bercampur, seperti benzene, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang
berbeda dalam keadaan dua fase pelarut. Teknik ini dapat digunakan
untuk kegunaan preparatif, pemurnian, pemisahan serta analisis pada
semua skala kerja.
Pertama dilakukan identifikasi Papaverin dalam sediaan tablet
menggunakan beberapa peeaksi tertentu. Kedua sampel pada saat
ditambahkan H2SO4 pekat menghasilkan warna ungu, ditambahkan
HNO3 pekat menghasilkan warna orange kekuningan, ditambahkan
13 WIRI RESKY AMALIA ROSTINA
HARDIANTI
15020140074
[IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR
SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCL SECARA
EKSTRAKSI PELARUT DAN VOLUMETRI
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa kadr papaverin HCl dengan metode ekstraksi pelarut yaitu
6.711% unntuk sampel papaverin dan 9.34% untuk kadar spasminal ®
sedangkan dengan metode alkalimetri yaitu kedua sampel
menghasilkan 1.87% .
5.2 Saran
Sebaiknya saat melakukan praktikum harus teliti, serta
sebaiknya semua praktikan pada saat praktikum dapat melihat cara
pengukuran dengan menggunakan alat spektrofotometer agar semua
praktikan dapat mengetahui cara menggunakan spektrofotometer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. Penuntun analisis Farmasi. Tim dosen kimia farmasi UMI :
Makassar.
Keenan, Charles W. 2008. Ilmu Kimia untuk Universitas. Edisi VI. 422.
Erlangga: Jakarta
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Papaverin
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 61.3908 g
Bobot wadah + Ekstrak = 61.4519 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 61.4519 g - 61.3908 g = 0.611 g
Berat sampel (BS) = 0.9023 g
BE
Kad ar= × 100
BS
0.611
Kadar= × 100 =6.771
0.9023
2. Spasminal®
a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut
Diketahui :
Bobot wadah = 60.0000 g
Bobot wadah + Ekstrak = 60.2067 g
Bobot ekstrak(BE)= (Bobot wadah + Ekstrak) - Bobot wadah
= 60.000 g - 60.2067 g = 0.2067 g
Berat sampel (BS) = 2.7891 g
BE
Kadar= ×100
BS
0.2067
Kadar= × 100 =9.34
2.7891
SKEMA KERJA