Anda di halaman 1dari 26

APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR

SEDIAAN OBAT
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia analisis termasuk cabang dari ilmu kimia yang mempelajari
tentang karakteristik suatu zat, meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kualitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui
senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel, sedangkan analisis
kuantitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui kadar suatu
senyawa dalam sampel. Dalam kimia analitik terdapat beberapa tahap
pada proses analisis yaitu penentuan masalah, penetapan metode,
perolehan sampel, persiapan sampel untuk analisis, pemisahan,
pengukuran, perhitungan hasil, dan pelaporan.
Pada akhir 1960-an, semakin banyak usaha untuk
pengembangan kromatografi cair sebagai suatu teknik untuk
mengimbangi kromatografi gas. KCKT adalah kromatografi cair kolom
modern, yang dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi
kolom menjadi suatu sistem pemisahan yang cepat dan efisien.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode fisikokimia
berdasarkan pada teknik kromatografi di mana fase geraknya berupa
cairan dan fase diam dapat dalam bentuk cair atau padat. Metode ini
sangat bermanfaat di bidang farmasi untuk menganalisis secara
simultan beberapa analit dalam martiks sederhana maupun kompleks.
Paracetamol merupakan obat yang bersifat analgesic (penahan
rasa sakit/ nyeri) dan antipiretik (penurun panas/demam) adalah obat
yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena obat ini dapat
berkhasiat untuk menyembuhkan demam, sakit kepala dan rasa nyeri.
Umumnya obat yang bersifat analgetik dan antipiretik ini mengandung
zat aktif yang disebut asetaminofen.
Miconazole dan econazol adalah agen antijamur umumnya
dioleskan pada kulit atau selaput lendir untuk menyembuhkan infeksi
jamur berbentuk sediaan krim.
DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt
15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui
kadar paracetamol dan miconazol dari sediaan obat menggunakan
metode HPLC.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menentukan
kadar paracetamol dan miconazol dari sediaan obat menggunakan
metode HPLC.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Analisis kimia merupakan penggunaan sejumlah teknik dan
metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan
informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan
kimia pada umumnya. Dalam analisis kimia yang paling sering
digunakan adalah analisis kimia secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen,
spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel.
Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu
sampel (Gandjar, 2007).
Tahapan penetapan metode merupakan tahapan untuk
menentukan banyaknya sampel, preparasi sampel, dan metode
analisis yang digunakan. Metode analisis dibagi menjadi dua macam
yaitu metode analisis konvensional dan modern. Metode analisis
modern lebih mengarah pada penggunaan instrumen. Prinsip dari
metode analisis modern dikelompokkan menjadi tiga yaitu metode
elektrokimia, metode spektrofotometri, dan metode kromatografi
(Annina, 2012).
HPLC memiliki kekuatan pemisahan yang sangat ampuh bahkan
untuk komponen-komponen yang berhubungan sangat erat;
pemisahan penukar ion yang sukses dari logam tanah yang langka dan
asam-asam amino telah memperlihatkan ini. Komposisi fase gerak
dalam HPLC memberikan suatu dimensi untuk memanipulasi
eksperimen yang tidak dijumpai dalam kromatografi gas. Dalam
kromatografi gas faktor pemisahan untuk sepasang komponen sampel
tergantung pada sifat dasar stationer, sedangkan dalam HPLC faktor
itu juga bergantung pada fase gerak. Seringkali pelarut campuran
merupakan fase gerak yang lebih baik daripada cairan murni untuk
memisahkan campuran yang rumit dan pengoptimasian komposisi
DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt
15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
pelarut dengan cara coba-coba dapat menjadi lebih rumit (Khopkar,
1990).
Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas
berdiameter besar, pada dasamya dibawah kondisi atmosfer. Waktu
analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan.
Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk
pengembangan kromatografi cair sebagai suatu teknik mengimbangi
kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance =
Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed= Kecepatan Tinggi dan
Modern = moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini.
Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom
terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu
bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom
dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yang sudah
matang dan dengan cepat HPLC mencapai suatu keadaan yang
sederajat dengan kromatografi gas (Putra, 2004).
KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-
senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan
protein-protein dalam cairan fisiologis; menentukan kadar senyawa-
senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintetis, atau produk-
produk degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor sampel-sampel
yang berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa-senyawa dalam
suatu campuran; memisahkan polimer dan menentukan distribusi berat
molekulnya dalam suatu campuran; kontrol kualitas dan mengikuti
jalannya reaksi sintetis (Rohman, 2013)
Pemilihan detektor pada HPLC umumnya didasarkan pada
persyaratan sensitivitas, jenis senyawa yang ada di dalam sampel dan
faktor lainnya seperti biaya. Detector yang paling umum didasarkan
pada indeks bias dan eluat kolom, karena hampir semua zat terlarut

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
akan menghasilkan larutan dengan indeks bias yang berbeda dengan
indeks bias pelarut murni (Underwood, 2002).
Paracetamol merupakan obat yang bersifat analgesic (penahan
rasa sakit/ nyeri) dan antipiretik (penurun panas/demam) adalah obat
yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena obat ini dapat
berkhasiat untuk menyembuhkan demam, sakit kepala dan rasa nyeri.
Umumnya obat yang bersifat analgetik dan antipiretik ini mengandung
zat aktif yang disebut asetaminofen atau lebih dikenal dengan nama
parasetamol (Rachdiati, 2008).
Parasetamol adalah senyawa yang memiliki sifat polar dan gugus
kromofor yang dimilikinya menyebabkan senyawa ini dapat menyerap
sinar UV. Karakteristik senyawa ini memungkinkan analisis dengan
teknik HPLC menggunakan kolom nonpolar seperti C-18 dan fasa gerak
polar seperti methanol/ air. Parasetamol diabsorbsi cepat dan
sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi plasma dicapai
dalam waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini
tersebar ke seluruh tubuh (Sumar, 1994).
2.2 Uraian Bahan
1. Asam Asetat (Ditjen POM, 1979 : 42)
Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama Lain : Asam Asetat
RM/BM : C2H4O2/60,05

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas, tajam;
jika diencerkan dengan air, rasa asam.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol
(95%) dan dengan gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
Penyimpanan : Sebagai zat tambahan
2. Natrium Asetat (Ditjen POM, 1995 : 709)
Nama resmi : NATRII ACETICUM
Nama lain : Natrium Asetat
RM/BM : CH3COONa/93,52
Pemerian : Serbuk atau massa puith keabuan,
higroskopik.
Kelarutan : Larut baik dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
3. Parasetamol (Ditjen POM,1979 : 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : Asetaminofen, Parasetamol
RM/BM : C8H9NO2/151,16

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak
berwarna; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliderol P, dan dalam 9
bagian propilenglikol P, larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari
cahaya.
Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)
2.1.1 Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
Menggunakan kolom ODS (oktadesisilen,C18) : diameter
4,6 mm dan panjang 150 mm.
Fase gerak : campuran dari asetonitril : asam asetat 0,05
M (85:15).
Kecepatan alir 1 mL/menit
Prosedur :
1. Timbang 125 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu
takar 250 mL dan diencerkan dengan larutan asam asetat
0,005 M sampai tanda batas (larutan stok).
2. Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret
konsentrasi 0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL.
3. Dilakukan penetapan kadar kelima larutan standar diatas
dengan HPLC.
4. Ditimbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis,
adalah 12,1891 gram.
5. Serbuk tablet diambil 150,5 mg dilarutkan dengan asam
asetat 0,05 M dalam labu takar 250 mL, lalu disaring.
6. Dipipet 25 mL alikot dan encerkan dengan asam asetat 0,05
M sampai 100 mL dalam labu takar. Selanjutnya, larutan
diencerkan lebih lanjut dengan mempipet 10 mL ke dalam
labu takar 100 mL dengan larutan asam asetat 0,05 M sampai
tanda batas.
7. Larutan, dilakukan penetapan menggunakan kromatografi
HPLC pada kondisi sama pada larutan baku. Adapun
hasilnya diperoleh luas puncak kromatogram = 45.205.
8. Tetapan tablet parasetamol sesuai persyaratan tablet dalam
Farmakope Indonesia.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
2.1.2 Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar
Internal Econazole
Menggunakan kolom ODS : diameter 4,6 mm dan panjang
150 mm.
Fae gerak : campuran asetonitril : buffer pH 4,0 Na. Asetat
0,1 M (70:30).
Kecepatan alir 1 Ml/menit
Prosedur :
1. Buat larutan standar miconazole nitrat dan econazole nitrat
(standar internal) dengan menimbang masing-masing 200,0
mg. Kemudiaan, masing-masing dilarutkan dengan larutan
fase gerak sampai 250 mL dalam labu takar.
2. Pipet 25 mL larutan econazole stok standar masukkan ke
dalam lima buah labu takar 100 mL. Selanjutnya, pada kelima
labu takar tersebut ditambahkan larutan stok standar
miconazole masing-masing 15 mL, 20 mL, 25 mL, 30 mL,
dan 35 mL. Lalu encerkan dengan larutan fase gerak hingga
tanda batas.
3. Kelima deret konsentrasi standar tersebut, masing-masing
dilakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC.
4. Sampel krim yang diuji mengandung miconazole nitrat 20 mg
dalam 1000 mg krim (2%). Berat krim miconazole adalah
1,0368 g, berat krim yang digunakan untuk analisis adalah
201,5 mg.
5. Ditimbang 201,5 mg krim dilarutkan dengan 25 mL larutan
fase gerak dalam corong pisah sambil dikocok selama 5
menit. Ekstraksi dengan 50 mL heksan dari lapisan heksan
dikeluarkan/dibuang. Larutan fase gerak dialiri gas nitrogen
untuk menghilangkan sisa heksan, setelah itu dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 mL dan diencerkan sampai batas
dengan larutan fase gerak. Saring larutan dan pipet sebanyak

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
20 mL untuk dilakukan pengukuran kromatografi HPLC
mrnggunakan detector pada UV pada panjang gelombang
220 nm.
6. Hasil pengukuran HPLC diperoleh data, sebagai berikut :
a. Luas puncak kromatografi sampel miconazole = 119.923.
b. Luas puncak kromatografi pembanding econazole =
124.118.
Hitung persentase kadar miconazole dalam krim dan tetapkan persyaratan
sediaan krim miconazole yang tertera dalam Farmakope Indonesia.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
batang pengaduk, corong penyaring, detector, erlenmeyer, gelas piala,
kertas pH universal, labu takar 100 dan 250 mL, pipet volum 10 dan 25
mL, sendok tanduk dan timbangan analitik.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
asam asetat, econazole, miconazole, natrium asetat, parasetamol dan
tissue.
3.3 Cara Kerja
1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
Digunakan kolom ODS (Oktadesilsilen, C18) : diameter 4,6 mm
danpanjang 150 mm.
Fase gerak : Campuran dari asetonitril : asam asetat 0,05 M
(85 : 15).
Kecepatan alir 1 mL/menit.
Prosedur :
a. Ditimbang 125 mg parasetamol baku dimaksudkan dalam labu
takar 250 ml dan diencerkan dengan larutan asam asetat 0,05 M
sampai tanda batas. (larutan stok).
b. Dibuat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret
konsentrasi 0,5, 1,0, 1,5, 2,0 dan 2,5 mg/100 ml.
c. Dilakukan penetapan kelima larutan standar di atas dengan
HPLC.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Concentration of Area of
paracetamol chromatographic
standard solution peak
mg/ 100 ml
0,5044 17 994
1,009 36 109
1,513 54 121
2,018 71 988
2,522 89 984

Pers. Linear : y = 35656,586x + 80,803 : r = 1,000


d. Ditimbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis, adalah
12,1891 gram
e. Serbuk tablet diambil 150,5 mg dilarutkan dengan asam asetat
0,05 M sampai 100 ml dalam labu takar dengan larutan asam
asetat 0,05 M sampai tanda batas.
f. Larutan, dilakukan penetapan mengunakan diperoleh luas
puncak kromatogram = 45.000
g. Ditetapkan tablet parasetamol sesuai persyaratan sesuai
persyaratan tablet dalam Farmakope Indonesia.
2. Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar Internal
Econazol
Digunakan kolom ODS : diameter 4,6 mm dan panjang 150 mm.
Fase gerak : campuran asetonitril : buffer pH 4,0 Na. Asetat 0,1
M (70 : 30)
Kecepatan alir 1 mL/menit.
Prosedur :
a. Dibuat larutan stok standar miconazol nitrat dan econazol nitrat
(standar internal) dengan menimbang masing-masing 200,0 mg.
Kemudian, masing-masing dilarutkan dengan larutan fase gerak
sampai 250 ml dalam labu takar.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
b. Dipipet 25 ml larutan econazol stok standar masukkan ke dalam
lima buah labu takar 100 ml. Selanjutnya, pada kelima labu takar
tersebut ditambahkan larutan stok standar miconazol masing-
masing 15 ml, 20 ml, 30 ml, dan 35 ml, lalu encerkan dengan
larutan fase gerak hingga tanda batas.
c. Kelima deret konsentrasi standar tersebut, masing-masing
dilakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC.
Concentrarti Area of Area of Area miconazole
on of miconazole in miconazole econazole Area econazole
calibration peak peak
solution mg/100ml
12,09 70 655 123 563 0,5718
16,12 96 218 125 376 0,7674
20,15 119 793 126 783 0,9449
24,18 151 310 127 889 1,183
28,21 166 673 125 436 1,329

Pers. Linear : y = 0,048x 0,006 : r = 0,998


Data pengamatan :
Berat miconazol yang digunakan membuat larutan stok =
201,5 mg
Berat krim untuk dianalisis = 1,0368 g
d. Sampel krim yang diuji mengandung miconazol nitrat 20 mg
dalam 1000 mg krim (2%). Berat krim miconazol adalah 1,0368
g., berat krim yang digunakan untuk analisis adalah 201,5 mh.
e. Ditimbang 201,5 mg krim dilarutkan dengan 25 ml larutan fase
gerak dalam corong pisah sambil dikocok selama 5 menit.
Ekstraksi dengan 50 ml heksan dan lapisan heksan dikeluarkan/
dibuang. Larutkan fase gerak dialiri gas nitrogen untuk
menghilangkan sisa heksan, setelah itu dimasukkan ke dalam
labu takar 100 ml dan diencerkan sampai batas dengan larutan

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
fase gerak. Saring larutan dan pipet sebanyak 20 ml untuk
dilakukan pengukuran kromatografi HPLC menggunakan
detektor UV pada panjang gelombang 220 nm.
f. Hasil pengukuran HPLC diperoleh data, seperti berikut :
Luas puncak kromatogram sampel miconazol = 119 923
Luas puncak kromatogram pembanding econazol = 124 118
Dihitung persentase kadar miconazol dalam krim dan tetapkan
berdasarkan persyaratan sediaan krim miconazol yang tertera
dalam Farmakope Indonesia.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar


Eksternal
a. Tabel
Concentration of
Area of
paracetamol standard
chromatographic peak
solution mg/ 100 ml
0,5044 17 994
1,009 36 109
1,513 54 121
2,018 71 988
2,522 89 84

b. Kurva Baku Parasetamol

Chart Title
100000
y = 3565.7x + 80.803
80000 R = 1
Axis Title

60000

40000

20000

0
0 5 10 15 20 25 30
Axis Title

Series1 Linear (Series1)

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
2. Penetapan Kadar krim miconazole dengan metode standar internal
econazole
a. Tabel
Concentrartion of
Area of Area of
miconazole in Area miconazole
miconazole econazole
calibration solution Area econazole
peak peak
mg/100ml
12,09 70 655 123 563 0,5718
16,12 96 218 125 376 0,7674
20,15 119 793 126 783 0,9449
24,18 151 310 127 889 1,183
28,21 166 673 125 436 1,329

b. Kurva Baku Econazol

Chart Title
1.6
1.4 y = 0.0048x - 0.0058
1.2 R = 0.9962
1
Axis Title

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 50 100 150 200 250 300
Axis Title

Series1 Linear (Series1)

4.2 Pembahasan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance
Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode
fisikokimia berdasarkan pada teknik kromatografi di mana fase
geraknya berupa cairan dan fase diam dapat dalam bentuk cair atau
padat. Metode ini sangat bermanfaat di bidang farmasi untuk
menganalisis secara simultan beberapa analit dalam martiks
sederhana maupun kompleks.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
HPLC memiliki kekuatan pemisahan yang sangat ampuh bahkan
untuk komponen-komponen yang berhubungan sangat erat;
pemisahan penukar ion yang sukses dari logam tanah yang langka dan
asam-asam amino telah memperlihatkan ini. Komposisi fase gerak
dalam HPLC memberikan suatu dimensi untuk memanipulasi
eksperimen yang tidak dijumpai dalam kromatografi gas. Dalam
kromatografi gas faktor pemisahan untuk sepasang komponen sampel
tergantung pada sifat dasar stationer, sedangkan dalam HPLC faktor
itu juga bergantung pada fase gerak. Seringkali pelarut campuran
merupakan fase gerak yang lebih baik daripada cairan murni untuk
memisahkan campuran yang rumit dan pengoptimasian komposisi
pelarut dengan cara coba-coba dapat menjadi lebih rumit.
Pada percobaan kali ini dilakukan suatu analisis kualitatif dan
kuantitatif terhadap tablet parasetamol dan krim miconazole karena
keunggulan dari Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ialah dapat
menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui mutu sediaan dari tablet parasetamol dan krim
miconazole sesuai dengan Farmakope Indonesia. Prinsip kerja dari alat
ini adalah pemisahan suatu senyawa berdasarkan sifat kepolarannya.
Sistem kromatografi yang digunakan pada percobaan ini yaitu fase
terbalik, dimana fase diam yang digunakan bersifat non polar
sedangkan fase geraknya bersifat polar. Fase diam yang digunakan
adalah ODS atau Oktadesilsilen. ODS merupakan kolom berisi silika
yang bersifat polar yang kemudian ditambahkan 18 atom C sehingga
ODS bersifat non polar. ODS banyak digunakan karena mampu
memisahkan senyawa dari tingkat kepolaran terendah hingga
tertinggi. ODS digunakan karena untuk parasetamol yang bersifat polar
menyebabkan senyawa parasetamol tidak akan tertahan pada fase
diam tetapi akan ikut keluar bersama fase gerak.
Adapun hasil dari pengukuran menggunakan HPLC diperoleh
kadar dari tablet parasetamol dengan metode standar eksternal adalah

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
84,087%, sedangkan dalam Farmakope Indonesia menyatakan bahwa
tablet paracetamol mengandung parasetamol tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 101,0% yang menunjukkan bahwa kadar yang
diperoleh tidak sesuai dalam Farmakope Indonesia. Adapun kadar dari
krim miconazol dengan metode standar internal econazol adalah
10,054%.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran menggunakan HPLC diketahui bahwa
kadar dari tablet parasetamol dengan metode standar eksternal adalah
84,087% dan menurut Farmakope Indonesia menyatakan bahwa tablet
paracetamol mengandung parasetamol tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 101,0% yang menunjukkan bahwa kadar paracetamol
yang diperoleh tidak sesuai dalam Farmakope Indonesia. Sedangkan
kadar dari krim miconazol dengan metode standar internal econazol
adalah 10,054%.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan pada saat diskusi serta
sebainya untuk percobaan ini sebaiknya dipraktikumkan langsung.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2017, Penuntun Praktikum Analisis Instrumen, Fakultas Farmasi,


Makassar.

Annina S., Surjani W. dan Neena Z., 2012. Perbandingan Metode


Spektrofotometri UV-Vis dan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi) pada Analisis Kadar Asam Benzoat dan Kafein dalam Teh
Kemasan, Universitas Negeri Malang, Malang.

Day R.A, Dr Jan dan Underwood, 2002, Analitik Kimia Kuantitatif, Erlangga,
Jakarta.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Khopkar S.M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas


Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Gandjar, I., G., dan Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Penerbit
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Putra, Effendy D. L., 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang
Farmasi. Jurusan Farmasi Fakultas Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.

Rohman, A., 2013, Kimia Analisis Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sumar, Hendayana. 1994. Parasetamol. Jakarta: UI Press.

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
SKEMA KERJA

2. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar


Eksternal
Timbang 125 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu takar
250 mL

Encerkan dengan larutan asam asetat 0,005 M sampai tanda batas


(larutan stok)

Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL

Lakukan penetapan kadar kelima larutan standar diatas dengan


HPLC

Timbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis, adalah


12,1891 gram

Ambil 150,5 mg serbuk tablet

Larutkan dengan asam asetat 0,05 M dalam labu takar 250 mL


Lalu disaring

Pipet 25 mL alikot dan encerkan dengan asam asetat 0,05 M


sampai 100 mL dalam labu takar

Encerkan lebih lanjut dengan mempipet 10 mL ke dalam labu takar


100 mL dengan larutan asam asetat 0,05 M

Lakukan penetapan menggunakan kromatografi HPLC

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
3. Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar
Internal Econazole
Timbang miconazole nitrat dan econazole nitrat (standar internal)
masing-masing 200,0 mg

Larutkan masing-masing dengan larutan fase gerak sampai 250 mL


dalam labu takar

Pipet 25 mL larutan econazole stok standar masukkan ke dalam lima


buah labu takar 100 mL

Tambahkan larutan stok standar miconazole masing-masing 15 mL,


20 mL, 25 mL, 30 mL, dan 35 mL

Encerkan dengan larutan fase gerak hingga tanda batas

Lakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC

Sampel krim yang diuji mengandung miconazole nitrat 20 mg dalam


1000 mg krim (2%)

Berat krim miconazole adalah 1,0368 g

Timbang 201,5 mg krim

Larutkan dengan 25 mL larutan fase gerak dalam corong pisah


sambil dikocok selama 5 menit

Ekstraksi dengan 50 mL heksan dari lapisan heksan


dikeluarkan/dibuang

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
Larutan fase gerak dialiri gas nitrogen untuk menghilangkan sisa
heksan

Masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan diencerkan sampai batas


dengan larutan fase gerak

Disaring larutan

Pipet sebanyak 20 mL untuk dilakukan pengukuran kromatografi


HPLC menggunakan detektor pada UV pada panjang gelombang
220 nm

Hitung persentase kadar miconazole dalam krim

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
LAMPIRAN
Perhitungan
1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
a. Penyiapan larutan stok
125 mg 250 ml (500 ppm)

5,044 ppm 10,09 ppm 15,13 ppm 20,18 ppm 25,22 ppm
Jumlah yang dipipet dalam 100 mL
a. 500 ppm . xmL = 5,044 ppm . 100 mL
xmL = 1,0088 mL
b. 500 ppm . xmL = 10,09 ppm . 100 mL
xmL = 2,018 mL
c. 500 ppm . xmL = 15,13 ppm . 100 mL
xmL = 3,026 mL
d. 500 ppm . xmL = 20,18 ppm . 100 mL
xmL = 4,036 mL
e. 500 ppm . xmL = 25,22 ppm . 100 mL
xmL = 5,044 mL
Sehingga diperoleh persamaan linear :
= 3565,7 + 80,803
r2 = 1
r =1
42.205 80,803
x=
3565,7
x = 12,655 ppm

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
b. Penyiapan larutan stok sampel
150,5 mg 250 ml ( 602 ppm)

25 ml 100 ml (4x) (150,5 ppm)

10 ml 100 ml (10x)
(15,05 ppm)
Dengan persamaan :
1. 150,5 mg . 1000 mL = 250 mL . mg
= 602 ppm
2. 602 ppm . 25 mL = xppm . 100mL
= 150,5 ppm
3. 105,5 ppm . 10 mL = xppm . 100mL
= 15,05 ppm
c. Perhitungan BYD dan Berat sampel
BYD = 150,5 mg
BS
BYD = x BR
BE
BS
150,5 mg = x 609,455 mg
500 mg
BS = 123,47 mg
d. Perhitungan persen kadar parasetamol
FP = 10 x 4 = 40
..
% Kadar = x 100%

mg
0,25 L x 12,655 x 40
L
= x 100 %
150,5 mg

= 84,086 %

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
2. Penetapan Kadar krim miconazole dengan metode standar
internal econazole
a. Penyiapan larutan stok
Miconazol
200 mg 250 ml (800 ppm)
Econazole
200 mg 250 ml (800 ppm)

120 ppm 160 ppm 200 ppm 240 ppm 280 ppm
a. 25 mL econazol + 15 mL miconazole dalam 100 mL
b. 25 mL econazol + 20 mL miconazole dalam 100 mL
c. 25 mL econazol + 25 mL miconazole dalam 100 mL
d. 25 mL econazol + 30 mL miconazole dalam 100 mL
e. 25 mL econazol + 35 mL miconazole dalam 100 mL
Dengan perhitungan :
f. 800 ppm . 15 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 120 ppm
g. 800 ppm . 20 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 160 ppm
h. 800 ppm . 25 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 200 ppm
i. 800 ppm . 30 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 240 ppm
j. 800 ppm . 35 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 280 ppm
Dengan persamaan linear :
= 0,0048 + 0,0058
r 2 = 0,998

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT
0,966 0,0058
x=
0,0048
x = 206,291 ppm
b. Perhitungan persen kadar
BYD = 201,5 mg
..
% Kadar = x 100%

mg
0,1 L x 206,291
L
= x 100 %
201,5 mg

= 10,237%

DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN MUH. RIFQI IRSYAQ, S.Farm., Apt


15020150250

Anda mungkin juga menyukai