SEDIAAN OBAT
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas, tajam;
jika diencerkan dengan air, rasa asam.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol
(95%) dan dengan gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak
berwarna; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliderol P, dan dalam 9
bagian propilenglikol P, larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari
cahaya.
Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum
Concentration of Area of
paracetamol chromatographic
standard solution peak
mg/ 100 ml
0,5044 17 994
1,009 36 109
1,513 54 121
2,018 71 988
2,522 89 984
4.1 Hasil
Chart Title
100000
y = 3565.7x + 80.803
80000 R = 1
Axis Title
60000
40000
20000
0
0 5 10 15 20 25 30
Axis Title
Chart Title
1.6
1.4 y = 0.0048x - 0.0058
1.2 R = 0.9962
1
Axis Title
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 50 100 150 200 250 300
Axis Title
4.2 Pembahasan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance
Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode
fisikokimia berdasarkan pada teknik kromatografi di mana fase
geraknya berupa cairan dan fase diam dapat dalam bentuk cair atau
padat. Metode ini sangat bermanfaat di bidang farmasi untuk
menganalisis secara simultan beberapa analit dalam martiks
sederhana maupun kompleks.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran menggunakan HPLC diketahui bahwa
kadar dari tablet parasetamol dengan metode standar eksternal adalah
84,087% dan menurut Farmakope Indonesia menyatakan bahwa tablet
paracetamol mengandung parasetamol tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 101,0% yang menunjukkan bahwa kadar paracetamol
yang diperoleh tidak sesuai dalam Farmakope Indonesia. Sedangkan
kadar dari krim miconazol dengan metode standar internal econazol
adalah 10,054%.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan pada saat diskusi serta
sebainya untuk percobaan ini sebaiknya dipraktikumkan langsung.
Day R.A, Dr Jan dan Underwood, 2002, Analitik Kimia Kuantitatif, Erlangga,
Jakarta.
Gandjar, I., G., dan Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Penerbit
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Putra, Effendy D. L., 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang
Farmasi. Jurusan Farmasi Fakultas Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.
Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL
Disaring larutan
5,044 ppm 10,09 ppm 15,13 ppm 20,18 ppm 25,22 ppm
Jumlah yang dipipet dalam 100 mL
a. 500 ppm . xmL = 5,044 ppm . 100 mL
xmL = 1,0088 mL
b. 500 ppm . xmL = 10,09 ppm . 100 mL
xmL = 2,018 mL
c. 500 ppm . xmL = 15,13 ppm . 100 mL
xmL = 3,026 mL
d. 500 ppm . xmL = 20,18 ppm . 100 mL
xmL = 4,036 mL
e. 500 ppm . xmL = 25,22 ppm . 100 mL
xmL = 5,044 mL
Sehingga diperoleh persamaan linear :
= 3565,7 + 80,803
r2 = 1
r =1
42.205 80,803
x=
3565,7
x = 12,655 ppm
10 ml 100 ml (10x)
(15,05 ppm)
Dengan persamaan :
1. 150,5 mg . 1000 mL = 250 mL . mg
= 602 ppm
2. 602 ppm . 25 mL = xppm . 100mL
= 150,5 ppm
3. 105,5 ppm . 10 mL = xppm . 100mL
= 15,05 ppm
c. Perhitungan BYD dan Berat sampel
BYD = 150,5 mg
BS
BYD = x BR
BE
BS
150,5 mg = x 609,455 mg
500 mg
BS = 123,47 mg
d. Perhitungan persen kadar parasetamol
FP = 10 x 4 = 40
..
% Kadar = x 100%
mg
0,25 L x 12,655 x 40
L
= x 100 %
150,5 mg
= 84,086 %
120 ppm 160 ppm 200 ppm 240 ppm 280 ppm
a. 25 mL econazol + 15 mL miconazole dalam 100 mL
b. 25 mL econazol + 20 mL miconazole dalam 100 mL
c. 25 mL econazol + 25 mL miconazole dalam 100 mL
d. 25 mL econazol + 30 mL miconazole dalam 100 mL
e. 25 mL econazol + 35 mL miconazole dalam 100 mL
Dengan perhitungan :
f. 800 ppm . 15 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 120 ppm
g. 800 ppm . 20 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 160 ppm
h. 800 ppm . 25 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 200 ppm
i. 800 ppm . 30 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 240 ppm
j. 800 ppm . 35 mL = xppm . 100 mL
Xppm = 280 ppm
Dengan persamaan linear :
= 0,0048 + 0,0058
r 2 = 0,998
= 10,237%