2. Melakukan validasi data dari metode analisis yang digunakan pada penetapan kadar
Prinsip :
Daster hplc
Paracetamol memiliki sifat fisika serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.
Paracetamol larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N; mudah larut dalam etanol.
Paracetamol memiliki jarak lebur antara 168° dan 172°, pH antara 3,8-6,1 (Depkes RI, 1995).
HPLC paling sering digunakan untuk : menetapkan kadar senyawa – senyawa tertentu
seperti asam – asam amino, asam – asam nukleat dan protein – protein dalam cairan
fisiologis; menentukan kadar senyawa – senyawa aktif obat, produk hasil samping proses
sintesis, atau prosduk-produk degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor sampel – sampel
yang berasal dari lingkungan: memurnikan senyawa dalam suatu campuran memisahkan
polimer dan menentukan distribusi berat molekulnya dalam suatu campuran control kualitas
dan mengikuti jalannya reaksi sintetis. (Gandjar & Rohman, 2007)
Instrumen HPLC pada dasarnya terdiri atas delapan komponen pokoknya yaitu : (1)
wadah fase gerak, (2) system penghargaan fase gerak, alat untuk memasukan sampel (4)
kolom, (5) detector (6) wadah penampung buangan fase gerak, (7) tabung penghubung, dan
(8) suatu computer atau integrator atau perekam. (Gandjar & Rohman, 2007)
DAFUS NYA
Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan
Kromatografi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, 551, 713. Jakarta.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Moffat, A.C., dkk. (2005). Clarke’s Analys Of Drug And Poisons. Thirth edition London :
Pharmaceutical press. Electronic version