HPLC
(High Pressure Lliquid Chromatography)
Ade Egie Prayogi
Cindy Destiani
Sidiq Alimul Hakim
FARMASI E
Pengertian HPLC
• Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa
juga disebut dengan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak
destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Ini merupakan salah satu
teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya
disertai dengan tekanan tinggi. Seperti teknik
kromatografi pada umumnya, HPLC berupaya untuk
memisahkan molekul berdasarkan perbedaan
afinitasnya terhadap zat padat tertentu. KCKT paling
sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-
senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam-
asam nukleat,dan protein-protein dalam cairan
fisiologis, menetukan kadar senyawa-senyawa aktif
obat, produk hasil samping proses sintesis, atau
produk-produk degradasi dalam sediaan farmasi.
• Seperti teknik kromatografi pada umumnya, HPLC
berupaya untuk memisahkan molekul berdasarkan
perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu.
Cairan yang akan dipisahkan merupakan fase cair dan
zat padatnya merupakan fase diam (stasioner). Teknik ini
sangat berguna untuk memisahkan beberapa senyawa
sekaligus karana setiap senyawa mempunyai afinitas
selektif antara fase diam tertentu dan fase gerak
tertentu. Dengan bantuan detektor serta integrator kita
akan mendapatkan kromatogram. Kromatorgram memuat
waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa.
Prinsip HPLC
3. Injektor
Injektor merupakan tempat masuknya sampel ke dalam sistem HPLC. Proses injeksi
dapat dilakukan secara manual dengan syringe atau dengan menggunakan sistem
injeksi otomatis. Injektor pada HPLC harus dapat menampung sampel cairan dalam
kisaran volume 0.1-100 Ml.
4. Sampel
Sampel yang dapat dianalisis menggunakan HPLC harus bersifat bening dan
tidak ada endapan, untuk itu preparasi sampel diperlukan sebelum dianalisis,
misalnya dengan melakukan filtrasi sampel. Preparasi lain dapat pula
dilakukan sesuai kebutuhan seperti mengatur konsentrasi sampel, desalting,
dan lain-lain.
5. Kolom HPLC
Aktivitas utama dalam HPLC terjadi di dalam kolom sebagai fase diam. Di dalam kolom akan terjadi pemisahan
komponen sampel yang kemudian dapat dihitung waktu retensi masing- masing komponennya oleh detektor.
Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa komponen sampel untuk melewati kolom menuju
detektor. Waktu retensi dihitung dari saat sampel diinjeksikan hingga puncak pembacaan maksimum pada
detektor. Senyawa yang berbeda akan memiliki waktu yang berbeda sehingga masing-masing konsentrasinya
dapat dihitung. Kolom HPLC tersedia dalam panjang serta packing material yang berbeda-beda tergantung dari
jenis HPLC yang hendak digunakan. Packing material merupakan material yang diisikan ke dalam kolom sebagai
fase diam. Packing material yang sering digunakan biasanya yang berbasis silika, baik silika yang tidak
dimodifikasi maupun yang telah termodifikasi seperti oktadesil silika (ODS) yang memiliki lapisan C18.
6. Detektor
Alat ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan komponen yang telah melewati kolom dan
memberikan sinyal elektronik pada pengolah data. Terdapat beberapa jenis detektor HPLC
tergantung dari karakteristik yang hendak dibaca. Misalnya pada detektor jenis UV-vis, maka
karakteristik yang dibaca oleh detektor adalah absorbansinya. Detektor jenis lain yang bisa
digunakan adalah detektor indeks bias, fluoresensi, serta detektor elektrokimia.
Syarat Sampel HPLC