b. Jelaskan mengenai jenis jenis HPLC yaitu HPLC fase normal dan HPLC
fase terbalik
2. fase terbalik : Pada jenis ini, fase diam yang digunakan bersifat non-
polar dan fase geraknya bersifat polar. Fase diam yang digunakan pada fase
ini biasanya merupakan hidrokarbon alkil non polar seperti rantai C-8. yang
terikat pada basis silika. Fase gerak yang kerap digunakan pada fase terbalik
adalah campuran air dengan pelarut polar lain seperti Metanol, Asetonitril,
atau Tetrahidrofuran. Pemisahan terjadi karena komponen sampel yang
bersifat kurang polar akan melewati kolom lebih lama dibandingkan
komponen sampel yang bersifat lebih polar.
Larutan sampel diinjeksikan melalui injektor (3) dan terbawa oleh fase gerak
(1) melewati fase diam pada kolom (5), kemudian hasilnya dibaca oleh
detektor (6) dan ditampilkan pada pengolah data (7) sebagai kromatogram.
2. Pompa
pompa yang digunakan dalam HPLC haruslah pompa bertekanan
tinggi agar dapat mendorong fase gerak dalam reservoir menuju kolom fase
diam dan melewati detektor.
3. Injektor
Injektor merupakan tempat masuknya sampel ke dalam sistem
HPLC. Proses injeksi dapat dilakukan secara manual dengan syringe atau
dengan menggunakan sistem injeksi otomatis
4. Sampel
Sampel yang dapat dianalisis menggunakan HPLC harus bersifat
bening dan tidak ada endapan, untuk itu preparasi sampel diperlukan
sebelum dianalisis, misalnya dengan melakukan filtrasi sampel.
5. Kolom HPLC
Di dalam kolom akan terjadi pemisahan komponen sampel yang
kemudian dapat dihitung waktu retensi masing-masing komponennya oleh
detektor.
6. Detektor
Alat ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan komponen yang
telah melewati kolom dan memberikan sinyal elektronik pada pengolah data.
7. Pengolah Data
Pengolah data menampilkan output visual hasil analisis yang
terbaca oleh detektor dalam bentuk kromatogram. Kromatogram
menggambarkan jumlah komponen pada sampel dilihat dari jumlah puncak
(peak) yang dihasilkan.
3. a. Jelaskan mengenai jenis jenis fase gerak/eluen dalam HPLC
Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase
terbalik adalah campuran larutan bufer dengan metanol atau campuran air
dengan asetonitril. Untuk pemisahan dengan fase normal, fase gerak yang
paling sering digunakan adalah campuran pelarut-pelarut hidrokarbon
dengan pelarut pelarut jenis alkohol.