Kelompok III
Wulan Safitri
F1C118029
Dosen Pengampu:
1. Drs. Nelson, M.Si.
2. Indra Lasmana Tarigan, S.Pd., M.Sc.
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan uji aktivitas antibakteri.
2. Mahasiswa mampu menentukan konsentrat hambat tumbuh minimum
(KHTM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) dari senyawa antibakteri.
A. Alat
- Autopipet
- Incubator
- pH meter
- Cawan petri
- Jarum ose
- Neraca analitik
- Spektrofotometer
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
B. Bahan
- Bakteri (gram negative : E.coli, gram positif: Bacillus subtillis)
- Larutan baku McFarland 0.5 (BaCl2 1%, larutan H2SO4)
- Media NA
- Media NB
- Kapas
- Aluminium foil
- Akuades
- Kloramphenikol
IV. Skema Kerja
A. Pembuatan Larutan baku Mc. Farland 0,5
Larutan baku Mc.Farland terdiri dari larutan BaCl2 1% dan H2SO4 1%.
Sebanyak 0,05 ml larutan BaCl2 1% dicampurkan dengan 9,95 ml H2SO4
1%, dikocok hingga homogen.
Kekeruhan larutan diukur pada Panjang gelombang 450 nm dengan
menggunakan aquades sebagai blanko. Nilai adsorben larutan baku harus
berada pada kisaran 0,08 sampai dengan 0,13. Larutan baku Mc. Farland
0,5 ekuivalen dengan suspense sel bakteri dengan konsentrasi 1,5 x 10 8
CFU/ml (nilai absorban 0,138).
Bakteri yang digunakan pada percobaan ini adalah E.coli dan Bacillus
subtillis. Bakteri E-coli merupakan bakteri gram negatif. Kelompok bakteri gram
negatif mempunyai sifat kurang rentan terhadap beberapa antibiotik. Hal ini
dikarenakan struktur dinding sel bakteri gram negatif relatif lebih kompleks dan
berlapis tiga dimana lapisan luar berupa lipoprotein, lapisan tengah berupa
lipopolisakarida, dan lapisan dalam berupa peptidoglikan. Sedangkan bakteri
Bacillus subtillis merupakan bakteri jenis gram positif.
Uji KHM merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui
daya hambat minimum suatu zat bioaktif dalam menghambat pertanaman suatu
jenis bakteri uji. Konsentrasi hambat minimum dari zat bioaktif terhadap mikroba
digunakan untuk mengetahui sensitivitas dari mikroba terhadap zat bioaktif.
Nilai KHM berlawanan dengan sensitivitas mikroba yang diuji. Semakin rendah
nilai KHM dari sebuah zat aktif maka sensitivitas bakteri akan semakin besar.
Penentuan KHM dilakukan berdasarkan nilai kerapatan optik/Optical Density
(OD) yang berasal dari suspensi tiap-tiap bakteri uji dengan suatu metode serial
dilusi yakni akan membandingkan turbiditas/kekeruhan awal dan akhir sebuah
suspensi uji. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Adalah Konsentrasi Terendah
Senyawa Antimikroba Yang Dapat Menghambat Pertumbuhan Terlihat Dari
Mikroorganisme Setelah Inkubasi Semalam. Sedangkan pada penentuan KBM
ditandai dengan ada tidaknya pertumbuhan bakteri pada media biakan. Dimana
nilai OD ≤ 60 (aktivitas antibakteri kuat), OD ≥ 60 (aktivitas antibakteri lemah).
VI. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Adanya aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona
hambat disekitar paper disc. Terbentuknya zona hambat menunjukkan
adanya indikasi aktivitas terhadap antibakteri
2. Uji KHM merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui
daya hambat minimum suatu zat bioaktif dalam menghambat
pertanaman suatu jenis bakteri uji. Penentuan KBM ditandai dengan ada
tidaknya pertumbuhan bakteri pada media biakan
DAFTAR PUSTAKA
Rollando. (2019). Senyawa antribakteri dari fungi endofit. Malang: CV. Seribu
Bintang.