0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan10 halaman
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah teknik kromatografi cair untuk memisahkan zat berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap fasa diam (kolom). HPLC terdiri atas pompa, kolom, detektor, dan komputer yang memisahkan analit berdasarkan kepolarannya sehingga waktu retensinya berbeda. Hasil pemisahan akan dideteksi dan dicatat untuk analisis kuantitatif.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah teknik kromatografi cair untuk memisahkan zat berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap fasa diam (kolom). HPLC terdiri atas pompa, kolom, detektor, dan komputer yang memisahkan analit berdasarkan kepolarannya sehingga waktu retensinya berbeda. Hasil pemisahan akan dideteksi dan dicatat untuk analisis kuantitatif.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah teknik kromatografi cair untuk memisahkan zat berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap fasa diam (kolom). HPLC terdiri atas pompa, kolom, detektor, dan komputer yang memisahkan analit berdasarkan kepolarannya sehingga waktu retensinya berbeda. Hasil pemisahan akan dideteksi dan dicatat untuk analisis kuantitatif.
Chromatography ) PENGERTIAN HPLC • HPLC (High Performance Liquid Chromatography atau Kromatografi Cair Berperforma Tinggi) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi. • HPLC berupaya untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu. PRINSIP KERJA • Pada prinsipnya kerja HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. • Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya dan kecepatannya untuk sampai kedektetor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spectrum yang puncak-puncaknya terpisah. LANJUTAN • Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector (spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh recorder yang biasanya dapat ditampilkan menggunakan integrator atau menggunakan personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC tersebut. SISTEM PERALATAN HPLC Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam. Diagram skematik sistem kromatografi cair seperti ini : LANJUTAN 1. Wadah Fase gerak dan Fase gerak Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. 2. Pompa Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. LANJUTAN 3. Tempat penyuntikan sampel Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal atau eksternal. LANJUTAN 4. Kolom dan Fase diam Kolom merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses pemisahan solut/analit. 5. Detektor HPLC Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: •Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel. •Mempunyai sensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi solut pada kadar yang sangat kecil. •Stabil dalam pengopersiannya. •Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan pelebaran pita. •Signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada kisaran yang luas (kisaran dinamis linier). Beberapa hal yang harus diperhatikan agar HPLC dapat dipergunakan untuk penentuan secara kuantitatif adalah: • Parameter percobaan sama antara standar dan sampel • Penentuan berdasarkan waktu retensi sampel dan standar yang sama • Penentuan kadar dilakukan berdasarkan hubungan (korelasi) dengan menggunakan larutan standar seri pada waktu retensi tertentu. • Berdasarkan area kromatogram • Berdasarkan tinggi puncak kromatogram