(5) (6)
(4)
(7)
1. Wadah fase gerak
2. Sistem penghantar fase gerak
3. Alat untuk memasukkan sampel
4. Kolom
5. Detektor
6. Tabung penghubung
7. Komputer / integrator/ perekam
(3) (2)
(1)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
WADAH FASE
GERAK
Menampung 1 sampai 2 liter pelarut untuk HPLC.
haruslah bersih dan lembab. Serta harus dilakukan
degassing sebelum pemakaian. Alat ini biasanya
berupa wadah pelarut kosong atau labu
laboratorium.
KOLOM
disebut jantung kromatografi , karena menyangkut dengan
berhasil atau tidaknya analisis tergantung pada pemilihan
kolom dan kondisi percobaan yang sesuai.
Kolom umumnya terbuat dari stainlesteel dan dioperasikan
pada temperature kamar, terkadang juga digunakan dengan
suhu tinggi untuk kromatografi penukar ion dan
kromatografi eksklusi.
FASE DIAM/KOLOM
Fase diam pada HPLC berupa silika yang dimodifikasi
secara kimiawi , silika yang tidak dimodifikasi atau
polimer-polimer stiren dan divinil benzen, yang berfungsi
sebagai penjerap.
contoh : oktadesil silika – C18 H35 (ODS)
oktil silika –C8H17
propil silika – C3H7
aminopropil – C3H6NH2
silika alfa, beta , gamma siklodekstrin.
KOMPUTER/ INTEGRATOR
Alat pengumpul data dihubungkan dengan
detector. Alat ini akan mengukur signal
elektronik ynag dihasilkan oleh detector lalu
memplotkannya sebagai suatu kromatogram
yang selanjutnya dapat dievaluasi oleh seorang
analis
DETEKTOR
Detector digunakan sebagai tempat lewatnya
komponen-komponen sampel yang terpisah secara
berturut-turut untuk nantinya akan ditemukan
jumlah kadarnya. Detector umumnya dibedakan
menjadi dua, yaitu detector universal dan detector
spesifik
JENIS DETEKTOR
Detector Spektrofotometri UV-Vis
Cara kerja detector ini didasarkan pada adanya
penyerapan radiasi sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak
(Vis) pada kisaran panjang gelombang190-800 nm.
Detektor elektrokimia
Banyak senyawa organic dapat direduksi secara
elektrokimia pada elektroda yang cocok. Arus yang
dihasilkan pada proses ini dapat diperkuat sehingga dapat
memberikan respon yang sesuai
SISTEM UMUM HPLC
Penggunaan untuk analisis kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui
kadar suatu zat . Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa
banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel.
Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan kepada pengukuran
luas atau area puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas
atau area larutan standar.
Kegunaan umum HPLC adalah:
1. untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa
biologis ;
2. analisis ketidakmurnian (impurities);
3. analisis senyawa- senyawa mudah menguap (volatile);
4. penentuan molekul- molekul netral, ionic, maupun zwitter ion; isolasi dan
pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya
hampir sama;
5. pemisahan senyawa- senyawa dengan jumlah sekelumit (trace elements),
dalam jumlah yang banyak, dan dalam skala proses industry.
Dengan metode presentase tinggi/lebar
puncak
Dalam metoda yang paling sederhana diukur lebar atau
tinggi Puncak, yang kemudian dinormalisasi (ini berarti
bahwa setiap lebar atau tinggi Puncak diekspresikan
sebagai suatu persentase dari total)
Metode Baku Luar (External Standard
Method)
Pada metode ini kita membuat suatu Baku/ Standard yang
mengandung senyawa /senyawa-senyawa yang akan
ditetapkan kadarnya, idealnya jumlah baku sama dengan
jumlah bahan yang akan dianalisis, dan kita
membandingkan kromatogram baku dengan kromatogram
sampel.
Metode Baku Dalam (Internal Standard
Method)
Dalam metode ini kita menambahkan ke dalam sampel
sejumlah tertentu (jumlah yang diketahui) Zat standar
(Baku Dalam). Kromatogram yang diperoleh
dibandingkan dengan kromatogram sampel atau campuran
senyawa dalam sampel.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar HPLC dapat
dipergunakan untuk penentuan secara kuantitatif adalah :