LABORATORIUM II
Tentang High Performance Liquid Chromatography
(HPLC)
Dosen Pembimbing :
Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST, MT
Syevana Dita, SST
Oleh :
Fitri Nur Rohmawati (P27838113023)
M. Ismik Alfian (P27838113033)
Pochik Tri W. (P27838113034)
Risalia (P27838113037)
Samsul Anwar (P27838113038)
3C2
i
DAFTAR ISI
Judul i
Daftar Isi ii
I. Pengertian HPLC 1
II. Fungsi HPLC 1
III. Bagian-Bagian dan Fungsinya 3
IV. Prinsip Kerja 8
V. Jenis-Jenis Kolom pada HPLC 9
VI. Pengoperasian HPLC 10
VII. Pemeliharaan HPLC 11
VIII. Pelarut Untuk Memperbaharui Kolom 12
IX. Karakteristik Detektor HPLC 12
X. Kelebihan & Kekurangan HPLC 13
XI. Perbedaan Antara HPLC & GC 13
XII. Pertanyaan dan Jawaban 14
XIII. Kesimpulan 16
Daftar Pustaka 17
ii
I. Pengertian HPLC
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan
HPLC (Hight Performance Liquid Chromatograhy ) dikembangkan pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini KCKT merupakan tekhnik
pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu
dalam suatu sampel dalam sebidang, antara lain : farmasi, lingkungan, bioteknologi,
polimer dan industri-industri makanan. Beberapa perkembangan KCKT terbaru
antra lain : miniaturisasi`sistem KCKT, penggunaan KCKT untuk analisis asam-
asam nukleat, analisis protein, analisis karbohidrat dan analisisi senyawa-senyawa
kiral.
High performance liquid chromatography (HPLC) adalah suatu alat teknologi
kimia modern yang digunakan untuk menentukan komponen dalam suatu sampel
dengan metode pememisahkan komponen berdasarkan interaksi antara fase gerak
dan fase diam (McMaster 2007). Pengertian lain dari HPLC yaitu Kromatografi cair
berperforma tinggi (high performance liquid chromatography) merupakan salah
satu teknik kromatografi untuk zatcair yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi.
HPLC digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya
terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan merupakan fasa cair dan
zat padatnya merupakan fasa diam (stasioner). Teknik ini sangat berguna untuk
memisahkan beberapa senyawa sekaligus karena setiap senyawa mempunyai
afinitas selektif antara fasa diam tertentu dan fasa gerak tertentu. Dengan bantuan
detector serta integrator kita akan mendapatkan kromatogram. Kromatogram
memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa.
DETEKTOR HPLC
Tergantung pada jenis senyawa dalam eluat ;
- Spektrofotometer UV Visible
- Indeks bias
- Spektrofluorimeter ( zat berfluoresensi )
- Konduktivitas listrik ( zat ionik )
- Spektrometer infra merah
- Spektrometer massa ( LC MS )
- Spektrometer NMR ( LC NMR
Cara kerja dari blok diagram di atas adalah sebagai berikut ini :
Cairan aquabides & metanol dipompa hingga tercampur dan sampai ke kolom.
Bersamaan dengan itu, sampel yang sudah dimasukkan dalam injector sampel
diteruskan sampai ke kolom dicampur dengan aquabides & metanol.
Di dalam kolom terjadi pemisahan senyawa-senyawa dalam kolom akan
keluar atas dasar kepolaran yang berbeda. Senyawa-senyawa yang kurang
kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar terlebih dahulu, dan
sebaliknya senyawa yang berinteraksi kuat dengan fase diam akan keluar
lebih lama.
Senyawa yang keluar dari kolom akan dideteksi oleh detektor kemudian
direkam dalam bentuk kromatogram. Dari kromatogram tersebut akan dapat
diidentifikasikan waktu retensi (tR) dan luas area/tinggi puncak. Informasi tR
digunakan untuk analisis kualitatif, sedangkan informasi luas area atau tinggi
puncak untuk analisis kuantitatif.
CARA INJEKSI
Ambil alat injek (syringe).
Bilas syringe dengan zat yang sama dengan fasa gerak utama (misalnya metanol)
Kemudian bilas syringe dengan sampel
Isi syringe dengan sampel, INGAT dalam syringe yang sudah diisi tersebut tidak
boleh ada ruang kosong oleh udara yang terperangkap atau gelembung udara.
Volume injeksi maksimum adalah 20 uL karena pada injektor standar terpasang
loop 20 uL
Masukkan jarum syringe ke injektor, buka injektor (load, putar ke atas), injek
cepat, tutup injektor (inject, putar ke bawah), baru tarik jarum syringe dari
injektor. Di layar segera akan ada tanda biru...Run in progress data
Setelah di layar muncul kembali tampilan Ready (hijau), maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan. Untuk menginjeksikan kembali sampel lain
sebaiknya kolom dicuci terlebih dahulu. Masukkan running cuci kolom ke dalam
file cuci.
PENYALAAN ALAT
1. Sebelum alat dinyalakan, pastikan dalam slang penghubung antara tabung eluen
dengan pompa tidak terdapat gelembung udara. Jika terdapat gelembung, buka
penutup pompa kemudian buka katup slang di ujung pompa dan sedot
secepatnya gelembung tersebut dari slang dengan alat penyedot gelembung yang
tersedia kemudian tutup katup dan tutup pompa kembali seperti semula.
2. Pastikan jumlah cairan metanol & aquabides mencukupi
3. Hubungkan kabel power alat dengan tegangan listrik 220V
4. Tekan tombol ON pada CPU computer
5. Tekan tombol ON pada alat berurutan dari bawah ke atas karena yang bawah
membutuhkan daya yang lebih besar. Dari bawah (ON Detektor), lalu ke tengah
(ON Kolom), lalu ke atas (ON Pompa) lalu tunggu hingga indikator lampu
berwarna hijau.
6. Suntikkan sampel pada injektor sampel
7. Buka aplikasi pengukuran HPLC pada computer
8. Lakukan setting pemilihan cairan metanol dan aquabides, suhu pada computer
9. Lakukan pengukuran pada sampel
10. Setelah selesai digunakan, matikan komputer terlebih dahulu
11. Tekan tombol power pada alat ke posisi OFF mulai dari atas ke bawah
12. Cabut semua kabel dari tegangan listrik
VII.Pemeliharaan HPLC
Pemeliharaan alat HPLC sangat diperlukan untuk menjaga agar alat ini tidak
mudah rusak dan dapat menampilkan hasil pengukuran pada sampel secara tepat.
Berikut adalah prosedur pemeliharaan HPLC.
Jangan meletakkan alat di tempat yang terkena sinar matahari langsung
karena dapat membuat eluen menguap
Eluen (cairan pada fase gerak) harus pelarut murni/ mendekati murni dan
tidak kotor agar tidak merusak kolom
- Untuk penyimpanan jangka menengah, yaitu 2 hari atau selama akhir pekan,
kolom harus dibilas dengan air yang murni untuk mencegah pertumbuhan
mikroba.
- Untuk penyimpanan jangka panjang, silika kolom tersebut harus dapat disimpan
dalam pelarut aprotik. Kandungan air tidak boleh lebih tinggi dari 50%. Yang
terbaik adalah pelarut Asetonitril.
HPLC GC
Fasa diam Fasa diam berupa absorban yang tidak Fasa diam berupa suatu cairan
boleh larut dalam fasa gerak. bertitik didih tinggi dan proses
Ukuran yang lebih kecil (5 s/d 10 mm) serapannya lebih banyak berupa
dan tekanan sampai 6000 psi. Ukuran partisi yang berupa padatan dan
yang kecil dari fasa diam menyebabkan adsopsi memainkan peranan utama.
fasa diam mempunyai luas permukaan
yang besar, keseimbangan antar fasa
Kolom Ada 2 tipe: Ada dua tipe utama kolom dalam
- Kolom analitik dengan performance kromatografi gas-cair. Tipe
tinggi, diameter dalam 1-6 mm pertama, tube panjang dan tipis
- Kolom preparative, diameter lebih berisi material padatan; Tipe kedua,
besar lebih tipis dan memiliki fase diam
yang berikatan dengan pada bagian
terdalam permukaannya.