Anda di halaman 1dari 2

Pengertian

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid


Chromatografy (HPLC) adalah jenis kromatografi yang dapat memisahkan
campuran senyawa dan digunakan dalam biokimia dan kimia analitik untuk
identifikasi, mengukur dan memurnikan masing-masing campuran. KCKT
biasanya menggunakan berbagai jenis fasa diam, sebuah pompa yang bergerak fase
mobile dan analit melalui kolom, dan detektor yang menyediakan waktu retensi
karakteristik untuk analit (Sopiawati & Kurnia, 2015).

Sopiawati, O & D. Kurnia. 2015. Ekuivalensi Sampel Uji Mutu Produk Obat
dibanding Produk Kompetitor yang Memenuhi Standart dengan Teknik
Benchmarking di PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit. Jurnal Ilmiah dan
Teknologi. XI : 13-29.

Kegunaan

KCKT paling sering digunakan untuk: menetapkan kadar senyawa-senyawa


tertentu seperti asam amino, asam-asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan
fisiologis, menetapkan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk hasil sampingan
proses sintesis atau produk-produk degradasi dalam sediaan farmasi. Keterbatasan
KCKT adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika KCKT dihubungkan dengan
spektrometer massa (MS). Keterbatasan lainnya adalah jika sampelnya sangat
kompleks, maka resolusi yang baik sulit diperoleh (Gandjar & Rohman, 2007).

Komponen-Komponen KCKT

1. Wadah fase gerak

2. Sistem penghantaran fase gerak

3. Alat untuk memasukkan sampel

4. Kolom

5. Detektor

6. Wadah penampung buangan fase gerak


7. Tabung penghubung

8. Suatu komputer atau integrator atau perekam

(Gandjar & Rohman, 2007).

Gandjar, I.G. & A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.

Amipisilin

Struktur

(Kemenkes RI, 2014).

Berat Molekul : Berat molekul ampisilin adalah 349,41 (Kemenkes RI, 2014).

Kadar: Ampisilin berbentuk anhidrat atau trihidrat. Mengandung tidak kurang dari
900 µg dan tidak lebih dari 1050 µg per mg, C16H19N3O4S, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan (Kemenkes RI, 2014).

Pemerian: serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau (Kemenkes RI, 2014)

Kelarutan: Sukar larut dalam air dan dalam metanol; tidak larut dalam benzen,
dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform (Kemenkes RI, 2014).

Kemenkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai