Anda di halaman 1dari 3

H P L C (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)

BAB 1
LATAR BELAKANG

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah salah satu metode analisis yang
paling umum digunakan dalam kimia analitik untuk pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi
senyawa-senyawa dalam campuran. HPLC digunakan secara luas dalam berbagai bidang, termasuk
farmasi, makanan dan minuman, lingkungan, forensik, dan industri kimia.

HPLC berbeda dengan teknik kromatografi lainnya karena menggunakan fase gerak cair
(eluen) yang mengalir melalui kolom berisi material pengisi (packing) untuk memisahkan komponen-
komponen campuran berdasarkan perbedaan afinitas mereka terhadap fase gerak dan fase diam
(stationer). Sebagai contoh, dalam fase gerak cair polar, senyawa-senyawa polar cenderung bergerak
lebih lambat dan diperoleh waktu retensi (waktu yang diperlukan untuk senyawa mencapai detektor)
yang lebih lama, sedangkan senyawa-senyawa nonpolar cenderung bergerak lebih cepat dan
memiliki waktu retensi yang lebih pendek. (Susanto, 2019)

HPLC memiliki keunggulan dalam hal kecepatan analisis, resolusi yang tinggi, sensitivitas
yang baik, dan kemampuan untuk menganalisis senyawa-senyawa dengan berbagai tingkat polaritas.
Metode ini juga dapat digunakan untuk pemisahan sampel yang kompleks dan analisis kuantitatif
dengan akurasi yang tinggi. HPLC telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade
terakhir, dengan pengembangan kolom berperforma tinggi, detektor yang canggih, dan teknik
analisis data yang lebih baik. (Kartini, 2018)

TUJUAN

 Mempelajari cara kerja alat HPLC


 Menganalisa sampel secara kualitatif dan kuantitatif dengan alat HPLC

BAB 2
DASAR TEORI

HPLC adalah teknik kromatografi cair yang digunakan untuk pemisahan, identifikasi, dan
kuantifikasi senyawa-senyawa dalam campuran kompleks. Prinsip dasar HPLC didasarkan pada
perpindahan fasa gerak cair (eluen) melalui sebuah kolom berisi fase diam (stationer) yang memiliki
sifat pemisahan tertentu. (Arief, 2015)

Prinsip pemisahan dalam HPLC bergantung pada perbedaan afinitas senyawa-senyawa dalam
campuran terhadap fase gerak dan fase diam. Sampel yang akan dianalisis diinjeksikan ke dalam
kolom HPLC dan diperoleh fraksi-fraksi yang terpisah keluar dari kolom pada waktu yang berbeda.
Kecepatan pergerakan fraksi-fraksi ini tergantung pada sifat-sifat fisik dan kimia senyawa, seperti
polaritas, kelarutan, dan interaksi dengan fase diam. Hal ini memungkinkan pemisahan yang efisien
dan selektif antara senyawa-senyawa dalam campuran. (Sari, 2017)

BAB 3
METODOLOGI
ALAT
 HPLC
 UV-VIS Detektor
 Personal Komputer
 Printer
 Alat suntik

BAHAN

 Methanol
 Rutin
 Air
 Quercetin

PROSEDUR

A. Persiapan
 Mengisi botol penampung (A) dengan pelarut campuran Methanol : Air (15 : 85) dan
penampung (B) campuran Methanol : Air (85 : 95) sebagai fasa pembawa (gerak).
 Menghidupkan alat dengan menekan ke bawah tombol on/off pada bagian belakang
sebelah kanan.
 Hidupkan detektor UVIS 200 dengan menekan tombol on/off pada bagian belakang
sebelah kanan dan atur pada panjang gelombang 254 nm, RANGE (AUFS) pada
0,0005 dan RISE TIME pada 0,1 detik.
 Hidupkan personal komputer dengan program Windows 3.1, kemudian pilih menu
Chromatography, lalu click HPLC , click OK, ketik “lab” pada User Name, ketik “1”
pada password, lalu click OK, click HPLC.
B. Analisis
 Melakukan “purging” untuk mengeluarkan gas dari saluran, dengan membuka tutup
depan HPLC, putar ke kiri (membuka) kran purging, tekan tombol “PURGE” “D”.
 Tunggu sampai gelembung dan fasa pembawa lain keluar, lalu tekan “PUMP/STOP”.
Tutup kembali kran purging.
 Mengatur laju alir fasa pembawa pada 3 ml/menit dengan menekan “FLOW” “A”
“100” “ENTER”. Tekan kembali “FLOW” “1” “ENTER”
 Menyuntikkan sampel Rutin (min. 20 mikro) pada posisi tuas “INJECT”.
 Atur menu mulai merekam pada monitor, menggerakkan tuas dari INJECT ke LOAD,
menekan PUMP dan ENTER (pada PC) secara serentak. Lihat petunjuk program HPLC
 Mengamati sinyal yang tergambar pada monitor.
 Lakukan kembali dengan menyuntikkan sampel Quercetin dan campuran seperti
pada langkah B.4 - B.6. B.8. Menentukan jenis dan kadar sampel setelah proses
analisis selesai.

BAB 4
HASIL
PEMBAHASAN

BAB 5
KESIMPULAN
DASAR PUSTAKA

 Susanto, H. (2019). Teknik Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High Performance Liquid
Chromatography). Penerbit Andi.
 Kartini, I. (2018). Penerapan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam Analisis Bahan Alami.
Jurnal Kimia Terapan Indonesia, 20(2), 34-42.
 Arief, S. (2015). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High Performance Liquid
Chromatography). Penerbit ITB.
 Sari, Y. (2017). Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Bioaktif dalam Ekstrak Tanaman dengan
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High Performance Liquid Chromatography). Jurnal
Kimia dan Lingkungan, 19(2), 135-142.

Anda mungkin juga menyukai