FAKULTAS FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
STAMBUK : 15020180177
KELAS : C9C10
KELOMPOK :2
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
KALIBRASI KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Detektor
Detektor dalam HPLC bisa detektor UV-Vis atau fluorometri.
Dilakukan Uji Akurasi panjang Gelombang dan Uji linearitas
Absorbansi.
⮚ Uji Akurasi Panjang Gelombang
1. Injeksikan larutan Caffein, perhatikan absorbansi yang
terbaca pada display, sampai absorbansi stabil
2. Setelah absorbansi stabil, ubah panjang gelombang
menjadi 266 nm
TAMAR SAMAWATI A RHIZKA ASHOKAWATI, S.Farm
15020180177
KALIBRASI KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
7. Hitung:
System carryover ditentukan dari kriteria penerimaan
berikut ini:
Luas Area Fase Gerak
Carryover : x 100 %
Luas Area Standar
Hitung masing-masing sehingga akan didapat 3 data
carryover
Kriteria penerimaan RSD≤1%
d. Oven Kolom
Bila HPLC dilengkapi dengan oven pemanas kolom maka dilakukan uji
untuk parameter ini.
⮚ Uji Akurasi Suhu
1. Pasang sensor digital thermometer pada bagian ruang
oven, pintu oven ditutup.
2. Lakukan setting berikut pada alat oven: suhu 40 °C
3. Tunggu suhu hingga stabil
4. Catat suhu yang tertera pada display alat.
5. Cata suhu yang ada pada thermometer jangan lupa untuk
memasukkan faktor koreksi thermometer
6. Kriteria penerimaan: Set Temp. ± 2,0 °C
e. Overall System Performace (OSP)
1. Lakukan System check dengan mengeklik menu Instrument,
print hasilnya. Bila PASS lanjutkan uji OSP.
2. Lakukan uji dengan larutan Caffein 50 ppm, seting injeksi
sebanyak 10 kali. Print hasil analisis.
3. Hitung RSD dari retention time dan Luas area.
4. Kriteria penerimaan RSD≤2%.
BAB 3
METODE KERJA
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Laju alir :
a. a. 0,5 mL/menit
b. b. 1 mL/ menit
c. c. 2 mL/ menit
2. Waktu teori :
a. a. 20 menit
b. b. 10 menit
c. c. 5 menit
3. Selisih (persen)
a. a. 2,5 %
b. b. - 2%
c. c. -2 %
4. Kriteria keberterimaan Selisih waktu teori dan
pengamatan lebih
kurang 2 %
Akurasi laju alir pada laju alir
b dan c memenuhi
5. Kesimpulan syarat sedangkan
pada laju alir a tidak
memenuhi syarat
ketentuan.
Perhitungan :
|waktu teori−waktu pengamatan|
Selisish Waktu a = X 100 %
waktu teori
|20−19,5|
= X 100 %
20
= 2.5%
|waktu teori−waktu pengamatan|
Selisish Waktu b = X 100 %
waktu teori
|10−10,2|
= X 100 %
10
= - 2%
|waktu teori−waktu pengamatan|
Selisish Waktu c = X 100 %
waktu teori
¿
= ¿ 5−5,1∨ 5 X 100 % ¿
= - 2%
3. Parameter Akurasi Injektor
Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
3 Volume yg diinjeksikan 50 µL
5 Volume injeksi 80 µL
konsentrasi :
a. 30
a. b. 30
b. c. 30
d. 30
c. e. 30
d. f. 30
e.
f.
e.
f.
4 Persamaan SD √❑
5 Persamaan RSD SD
~x x 100 %
Larutan Uji
Variasi konsentrasi :
a.
b.
c.
d.
e.
d.
e.
4 Persamaan regresi y = bx + a
Kurva baku
4.2 Pembahasan
Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui perbedaan antara pembacaan alat ukur dan
standar dari alat ukur tersebut. Kalibrasi dilakukan untuk
meminimalkan kesalahan pembacaan dari alat yang digunakan yang
mungkin terjadi pada proses pengukuran, sehingga data yang
diperoleh bisa akurat dan bisa dijadikan sebagai acuan atau referensi
data.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kalibrasi KCKT
(kromatografi cair kinerja tinggi) atau biasa juga dikenal HPLC (hight
performance liquid chromatography). KCKT merupakan teknik
kromatografi yang digunakan pada zat cair disertai tekanan tinggi.
KCKT digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan afinitas
terhadap zat pada tertentu.
Pompa pada KCKT berfungsi sebagai pendorong eluen
sehingga sampel dapat masuk ke dalam kolom. Parameter kalibrasi
yang dilakukan pada pompa yakni akurasi laju alir. Hasil yang
diperoleh pada laju alir 0,5 mL/menit, 1 mL/menit, 2 mL/menit berturut-
turut yaitu sebesar 2,5%; -2% dan -2%. Dimana kriteria penerimaan
pada parameter akurasi laju alir yaitu selisih waktu teori dan
pengamatan sebesar ±2%. Dari hasil yang diperoleh, laju alir b dan c
memenuhi syarat sedangkan pada laju alir a tidak memenuhi syarat
keterterimaan.
Injektor pada KCKT berfungsi sebagai tempat memasukkan
sample dimana sampel kemudian aka terdistribusikan masuk ke
dalam kolom. Parameter kalibrasi yang dilakukan pada injector yakni
akurasi injector. Hasil yang diperoleh pada akurasi injector yaitu hasil
volume injeksi sebesar 80 µL. Dimana kriteria penerimaan pada
parameter akurasi injector yaitu 50,0 ± 1,0 µL. Dari hasil yang
diperoleh dapat dilihat bahwa parameter akurasi injector tidak
memenuhi syarat keterterimaan.
Parameter presisi system bertujuan untuk melihat hasil
keberulangan pada pengujian yang diperoleh untuk menghasilkan
data yang sama dan memenuhi syarat keterterimaan. Dimana kriteria
keterterimaan pada parameter presisi system berupa nilai RSD <
1,0%. Hasil yang diperoleh pada parameter presisi system yaitu
3,98%. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa parameter ini
tidak memenuhi syarat keterterimaan.
Parameter lineritas detector dilakukan untuk melihat bagaimana
lineritas dari pembacaan senyawa oleh detector. Dimana kriteria
keterterimaan pada parameter lineritas berupa nilai regresi (R 2) ≥0,99.
Hasil yang diperoleh pada parameter lineritas yaitu 0,9986. Dari hasil
yang diperoleh dapat dilihat bahwa parameter ini memenuhi syarat
keterterimaan.
BAB 5
TAMAR SAMAWATI A RHIZKA ASHOKAWATI, S.Farm
15020180177
KALIBRASI KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam percobaan kali ini yaitu instrument
KCKT tidak layak digunakan dalam pengukuran berdasarkan dari hasil
parameter kalibrasi karena pada parameter akurasi laju alir dan
akurasi injector, persisi system tidak memenuhi syarat keterterimaan
sedangkan lineritas detector memenuhi syarat keterterimaan.
5.2 Saran
Adapun saran dalam percobaan kali ini yaitu agar proses
kalibrasi KCKT dapat dilakukan secara langsung sehingga materi bisa
dipahami secara baik
DAFTAR PUSTAKA
TAMAR SAMAWATI A RHIZKA ASHOKAWATI, S.Farm
15020180177
KALIBRASI KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
3. Presisi Sistem
Diinjeksikan larutan standar dengan konsentrasi tertentu.
⇓
Dicatat waktu retensi dan luas area puncaknya.
⇓
Dilakukan 6x pengulangan.
4. Linearitas Detektor
Disiapkan 6 variasi konsentrasi larutan standar.
⇓
Diinjeksikan larutan standar dengan berbagai konsentrasi.
⇓
Dicatat luas area puncaknya.
⇓
Kemudian dibuat grafik hubungan rentang konsentrasi dan luas area puncak.