Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan farmakope Indonesia tablet adalah sediaan padat
yang mengandung bahan obat dengan bahan pengisi atau tanpa
bahan pengisi atau yang biasa disebut dengan bahan eksipien atau
bahan tambahan.
Analisis yang dilakukan pada sediaan padat biasanya berupa
analisis terhadap kandungan bahan aktifnya ataupun analisis atas
kandungan lain yang ada pada sediaan seperti analisis bahan
kontaminan ataupun analisis terhadap bahan tambahan yang
penggunaannya secara terbatas.
Papaverine adalah golongan alkaloid opium yang ditunjukkan
pada kolik bilier dan ginjal yang membutuhkan relaksasi otot polos,
dan pada emboli perofer dan masenterika. Papaverine digunakan
untuk meningkatkan sirkulasi darah pada pasien dengan gangguan
peredaran darah.
Papaverin HCl (C20H21NO4.HCl) dengan BM 375,85 g/mol.
Berbentuk hablur putih atau serbuk hablur putih, tidak berbau, terasa
agak pahit, Larut dalam air dan dalam kloroform, sukar larut dalam
etanol. praktis tidak larut dalam eter. Tablet papaverine HCl
mengandung papaverine HCl tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebi
dari 107,0% C20H21NO4.HCl dari jumlah yang tertera pada etiket.
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang
mempelajari pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam
sampel, serta teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap
suatu bahan atau zat kimia. Analisis kimia dapat berupa analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif.
Tujuan dari analisis kimia kualitatif adalah untuk mengetahui
keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun
anorganik. Nama lain dari analisis kualitatif adalah analisis jenis, yaitu
kita menentukan jenis zat dari bahan yang dianalisis. Pada proses
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
analisis kualitatif, pada umumnya kita melakukan identifikasi sifat-sifat
kimia maupun fisika. Tujuan dari analisis kimia kuantitatif adalah untuk
mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan
atau contoh. Nama lain dari analisis kuantitatif adalah analisis
penetapan kadar.
Analisis yang dilakukan pada sediaan padat biasanya berupa
analisis terhadap kandungan bahan aktifnya ataupun analisis bahan
kontaminan ataupun analisis terhadap bahan tambahan yang
penggunaannya secara terbatas. Analisis tersebut dapat dilakukan
secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan
berbagai metode yang ada dan sesuai.
Analisis secara kuantitatif suatu sampel dengan spektrofotometri
membutuhkan beberapa langkah yang harus diikuti secara sistematis,
yaitu memilih kuvet yang sepadan, enentukan panjang gelombang
maksimum, menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembacaan absorbansi, membuat kurva kalibrasi, dan menentukan
konsentrasi sampel
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi absorbansi yaitu jenis
pelarut, pH larutan, suh, konsentrasi elektrolit yang tinggi, dan adanya
ion asing (zat penggangu).
Dalam dunia kefarmasian terutama dan terkhusus dalam kimia
farmasi yang akan dilakukan yaitu analisis sediaan farmasi, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Praktikum ini dilakukan dengan maksud agar praktikan mampu
menentukan kadar pada sediaan tablet dengan metode
spektrofotometri UV-Vis. Dalam praktikum ini senyawa yang akan
ditentukan kadarnya yaitu papaverine HCl.
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
1.2 Maksud Praktikum
Maksud dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu melakukan pemisahan zat aktif dari sampel
obat sediaan padat (tablet).
2. Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif untuk identifikasi
zat aktif dari hasil pemisahan pada sediaan padat (tablet).
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kuantitatif zat aktif pada
sediaan padat.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan adalah untuk menentukan kadar papaverin HCl
pada sediaan tablet dengan metode spentrofotometri UV-Vis.
2.2 Uraian Bahan
1. Amonium hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 86)
Nama resmi : Ammonia
Nama lain : Amonia
Rumus molekul : NH4Cl
Rumus struktur :

Berat molekul : 35,05 g/mol


Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas,
menusuk kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat; di tempat sejuk.
Kegunaan : Zat tambahan
2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96, Ditjen POM, 2020 : 69)
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air murni
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur : H–O–H
Berat molekul : 18,02 g/mol
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan dengan gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Jika dikemas,
gunakan kemasan wadah non reaktif yang
dirancang untuk mencegah masuknya mikroba.
Kegunaan : Pelarut
3. Asam Hidroklorida (Ditjen POM, 2020 : 185-186)
Nama resmi : Asam Hidroklorida
Nama lain : Hydrochloric Acid / Asam hidroklorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H – Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna; berasap; bau
merangsang. Jika diencerkan dengan 2
bagian volume air, asap hilang. Bobot jenis
lebih kurang 1,18
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
4. Asam Nitrat (Ditjen POM, 2020 : 190-191)
Nama resmi : Asam Nitrat
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Rumus struktur :

Berat molekul : 63,01 g/mol


Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau khas,
sangat merangsang. Mendidih pada suhu
lebih kurang 120o; bobot jenis lebih kurang
1,41. Merusak jaringan hewan menjadi
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
kuning.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Pereaksi
5. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979 : 58, Ditjen POM, 2020 : 200-201)
Nama resmi : Asam Sulfat
Nama lain : Sulfuric Acid
Rumus molekul : H2SO4
Rumus struktur :

Berat molekul : 98,07 g/mol


Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak berwarna;
bau sangat tajam dan korosif, Bobot jenis lebih
kurang 1,84.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Zat Tambahan
6. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 659)
Nama resmi : Besi (III) Klorida
Nama lain : Feri klorida
Rumus molekul : FeCl3
Rumus struktur :

Berat molekul : 162,2 g/mol


Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; hitam kehijauan,
bebas warna jingga dari garam hidrat yang
telah terpengaruh oleh kelembaban.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi
berwarna jingga.
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Pereaksi
7. K3Fe(CN)6 (Ditjen POM, 2020 : 2223, Ditjen POM, 1979 : 688)
Nama resmi : Kalium besi (III) sianida
Nama lain : Kalium heksasianoferat (III) P
Rumus molekul : K3Fe(CN)6
Berat molekul : 329,24 g/mol
Pemerian : Hablur merah anggur
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Pereaksi

8. Kloroform (Ditjen POM, 2020 : 929)


Nama resmi : Kloroform
Nama lain : Triklorometan
Rumus molekul : CHCl3
Rumus struktur :

Berat molekul : 119,38 g/mol


Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, mudah
mengalir; mempunyai sifat khas; bau eter;
rasa manis dan membakar. Mendidih pada
suhu lebih kurang 61°, dipengaruhi oleh
cahaya.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; dapat bercampur
dengan etanol; dengan eter, dengan benzen,
dengan heksana, dan dengan lemak dan
minyak menguap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
cahaya, pada suhu tidak lebih 30°.
ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET
Kegunaan : Pengawet, zat tambahan
9. Papaverin HCl (Ditjen POM, 1979 : 472, Ditjen POM, 2020 : 1356)
Nama resmi : Papaverin Hidroklorida
Nama lain : 6,7- Dimetoksi- 1 - veratrilisokuinolina hidro
klorida
Rumus molekul : C20H21NO4.HCl
Rumus struktur :

Berat molekul : 375,85 g/mol


Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak
berbau; terasa agak pahit; tidak memutar
bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam
terhadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu
lebih kurang 220o disertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar
larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam
eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.
Kegunaan : Spasmolitikum

Anda mungkin juga menyukai