Berdasarkan farmakope Indonesia tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi atau yang biasa disebut dengan bahan eksipien atau bahan tambahan. Analisis yang dilakukan pada sediaan padat biasanya berupa analisis terhadap kandungan bahan aktifnya ataupun analisis atas kandungan lain yang ada pada sediaan seperti analisis bahan kontaminan ataupun analisis terhadap bahan tambahan yang penggunaannya secara terbatas. Papaverine adalah golongan alkaloid opium yang ditunjukkan pada kolik bilier dan ginjal yang membutuhkan relaksasi otot polos, dan pada emboli perofer dan masenterika. Papaverine digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah pada pasien dengan gangguan peredaran darah. Papaverin HCl (C20H21NO4.HCl) dengan BM 375,85 g/mol. Berbentuk hablur putih atau serbuk hablur putih, tidak berbau, terasa agak pahit, Larut dalam air dan dalam kloroform, sukar larut dalam etanol. praktis tidak larut dalam eter. Tablet papaverine HCl mengandung papaverine HCl tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebi dari 107,0% C20H21NO4.HCl dari jumlah yang tertera pada etiket. Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel, serta teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Tujuan dari analisis kimia kualitatif adalah untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun anorganik. Nama lain dari analisis kualitatif adalah analisis jenis, yaitu kita menentukan jenis zat dari bahan yang dianalisis. Pada proses ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET analisis kualitatif, pada umumnya kita melakukan identifikasi sifat-sifat kimia maupun fisika. Tujuan dari analisis kimia kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan atau contoh. Nama lain dari analisis kuantitatif adalah analisis penetapan kadar. Analisis yang dilakukan pada sediaan padat biasanya berupa analisis terhadap kandungan bahan aktifnya ataupun analisis bahan kontaminan ataupun analisis terhadap bahan tambahan yang penggunaannya secara terbatas. Analisis tersebut dapat dilakukan secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan berbagai metode yang ada dan sesuai. Analisis secara kuantitatif suatu sampel dengan spektrofotometri membutuhkan beberapa langkah yang harus diikuti secara sistematis, yaitu memilih kuvet yang sepadan, enentukan panjang gelombang maksimum, menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembacaan absorbansi, membuat kurva kalibrasi, dan menentukan konsentrasi sampel Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Beberapa faktor yang mempengaruhi absorbansi yaitu jenis pelarut, pH larutan, suh, konsentrasi elektrolit yang tinggi, dan adanya ion asing (zat penggangu). Dalam dunia kefarmasian terutama dan terkhusus dalam kimia farmasi yang akan dilakukan yaitu analisis sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Praktikum ini dilakukan dengan maksud agar praktikan mampu menentukan kadar pada sediaan tablet dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Dalam praktikum ini senyawa yang akan ditentukan kadarnya yaitu papaverine HCl. ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET 1.2 Maksud Praktikum Maksud dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu : 1. Mahasiswa mampu melakukan pemisahan zat aktif dari sampel obat sediaan padat (tablet). 2. Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif untuk identifikasi zat aktif dari hasil pemisahan pada sediaan padat (tablet). 3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kuantitatif zat aktif pada sediaan padat. 1.3 Tujuan Percobaan Tujuan percobaan adalah untuk menentukan kadar papaverin HCl pada sediaan tablet dengan metode spentrofotometri UV-Vis. 2.2 Uraian Bahan 1. Amonium hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 86) Nama resmi : Ammonia Nama lain : Amonia Rumus molekul : NH4Cl Rumus struktur :
Berat molekul : 35,05 g/mol
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas, menusuk kuat. Kelarutan : Mudah larut dalam air. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat; di tempat sejuk. Kegunaan : Zat tambahan 2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96, Ditjen POM, 2020 : 69) Nama resmi : Aqua Destillata Nama lain : Air murni Rumus molekul : H2O Rumus struktur : H–O–H Berat molekul : 18,02 g/mol ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau. Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol dan dengan gliserol Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non reaktif yang dirancang untuk mencegah masuknya mikroba. Kegunaan : Pelarut 3. Asam Hidroklorida (Ditjen POM, 2020 : 185-186) Nama resmi : Asam Hidroklorida Nama lain : Hydrochloric Acid / Asam hidroklorida Rumus molekul : HCl Rumus struktur : H – Cl Berat molekul : 36,46 g/mol Pemerian : Cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian volume air, asap hilang. Bobot jenis lebih kurang 1,18 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Zat tambahan 4. Asam Nitrat (Ditjen POM, 2020 : 190-191) Nama resmi : Asam Nitrat Nama lain : Asam nitrat Rumus molekul : HNO3 Rumus struktur :
Berat molekul : 63,01 g/mol
Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau khas, sangat merangsang. Mendidih pada suhu lebih kurang 120o; bobot jenis lebih kurang 1,41. Merusak jaringan hewan menjadi ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET kuning. Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol (95%) P Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan : Pereaksi 5. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979 : 58, Ditjen POM, 2020 : 200-201) Nama resmi : Asam Sulfat Nama lain : Sulfuric Acid Rumus molekul : H2SO4 Rumus struktur :
Berat molekul : 98,07 g/mol
Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak berwarna; bau sangat tajam dan korosif, Bobot jenis lebih kurang 1,84. Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan : Zat Tambahan 6. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 659) Nama resmi : Besi (III) Klorida Nama lain : Feri klorida Rumus molekul : FeCl3 Rumus struktur :
Berat molekul : 162,2 g/mol
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembaban. Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga. ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan : Pereaksi 7. K3Fe(CN)6 (Ditjen POM, 2020 : 2223, Ditjen POM, 1979 : 688) Nama resmi : Kalium besi (III) sianida Nama lain : Kalium heksasianoferat (III) P Rumus molekul : K3Fe(CN)6 Berat molekul : 329,24 g/mol Pemerian : Hablur merah anggur Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan : Pereaksi
8. Kloroform (Ditjen POM, 2020 : 929)
Nama resmi : Kloroform Nama lain : Triklorometan Rumus molekul : CHCl3 Rumus struktur :
Berat molekul : 119,38 g/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, mudah mengalir; mempunyai sifat khas; bau eter; rasa manis dan membakar. Mendidih pada suhu lebih kurang 61°, dipengaruhi oleh cahaya. Kelarutan : Sukar larut dalam air; dapat bercampur dengan etanol; dengan eter, dengan benzen, dengan heksana, dan dengan lemak dan minyak menguap. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada suhu tidak lebih 30°. ANALISIS KADAR PAPAVERIN HCl PADA SEDIAAN TABLET Kegunaan : Pengawet, zat tambahan 9. Papaverin HCl (Ditjen POM, 1979 : 472, Ditjen POM, 2020 : 1356) Nama resmi : Papaverin Hidroklorida Nama lain : 6,7- Dimetoksi- 1 - veratrilisokuinolina hidro klorida Rumus molekul : C20H21NO4.HCl Rumus struktur :
Berat molekul : 375,85 g/mol
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; terasa agak pahit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam terhadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220o disertai peruraian. Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam eter. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Kegunaan : Spasmolitikum