PERCOBAAN IV
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD FAHRIL
STAMBUK : G 701 16 190
KELAS/KELOMPOK :A
ASISTEN : IFTIT’TACH REZKY
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Asam salisilat sebagai zat aktif utama maupun tambahan tersedia dalam
berbagai produk dengan beragam vetikulum penggunaan asam salisilat
harus tetap berhati-hati dan tidak boleh diberikan pada area yang luas
dalam jangka panjang (Farmawati, 2017).
Gugus auksokrom : -
Gugus kromofor : -
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, kotosif,
tidak berwarna; jika ditambahkan ke dalam
air menimbulkan panas.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol
dengan menimbulkan panas.
Khasiat : Zat tambahan.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3. Aquadest (FI III, 1979; 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur :
Gugus auksokrom : -
Gugus kromofor : -
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : -
Khasiat : Zat tambahan.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
II.3 Uraian Sampel
Netto : 60 gram
III.1.2 Bahan
1. Asam salisilat
2. Asam sulfat
3. Masker
4. Handscoon
5. Tissue
III.1.3 Sampel
1. Bedak Salicyl KF
III.2 Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja spektrofotometri uv-vis adalah didasarkan pada pengukuran
kerapatan serapan sinar monokromatis oleh suatu larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan monokromator kemudian cahaya
dilewatkan lalu diterjemahkan oleh alat pengukur dan ditampilkan nilai
absorbansinya pada layar (Cairns, 2008).
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Pembuatan H2SO4 0,1 N
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipipet 2,7 ml H2SO4 pekat dan ditambahkan aquadest sampai
tanda batas labu ukur 1000 ml.
-Pipet 2,7 ml
H2SO4 pekat
-Masukkan
-Add aquadest
Labu ukur 50 ml
-Pipet 4 ml
-Masukkan
-Add H2SO4 0,1 N
Spektrofotometer UV-VIS
3. Larutan Uji
-Saring
-Pipet 4 ml
-Masukkan
-Add H2SO4 0,1 N
Labu ukur 25 ml
Spektrofotometer UV-VIS
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1.1 Perhitungan
Dik :
Au = 0,301
Ab = 0,041
Fu = 25 kali
Fb = 25 kali
Bu = 60 gram
Ke = 2%
Dit : Z = ….?
Penyelesaian =
W= b b
= gram
= 367,07
Z= gram
Pada percobaan kali ini dilakukan dengan membuat larutan uji (A) yaitu
sejumlah serbuk yang telah dihomogenkan setara dengan lebih kurang 2,5
gram C7H6O3 ditimbang seksama. Lalu dimasukkan ke labu ukur 100 ml,
ditambah 50 ml H2SO4 0,1 N, dikocok dan di diamkan selama 15 menit
kemudian diencerkan dengan H2SO4 0,1 N sampai tanda batas lalu
disaring. Setelah itu, dipipet 4 ml ke dalam labu ukur 100 ml dan
diencerkan hingga tanda batas dengan H2SO4 0,1 N. Selanjutnya dibuat
larutan baku (B) yaitu sejumlah serbuk lebih kurang 25 mg baku
pembanding C7H6O3 ditimbang. Lalu masukkan ke dalam labu ukur 50 ml
dan dilarutkan dengan H2SO4 0,1 N, dikocok dan didiamkan selama 15
menit. Kemudian diencerkan dengan H2SO4 sampai tanda batas. Setelah itu
dipipet 4 ml dan larutkan ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan
denganH2SO4 0,1 N sampai tanda batas. Selanjutnya serapan larutan A dan
B masing-masing diukur pada panjang gelombang maksimum 302 nm
menggunakan H2SO4 sebagai larutan blanko.
V.1 Kesimpulan
dari hasil yang kita dapatkan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Spektrofotometer UV-Vis adalah salah satu metode instrumen yang
paling sering diterapkan dalam analisi kimia untuk mendeteksi senyawa
(padat/cair) berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap
foton pada daerah UV-Vis (panjang gelombang foton 200 nm – 700 nm).
2. Hasil yang didapatkan pada percobaan ini yaitu larutan baku asam
salisilat dengan nilai absorbansi 0,041 dan larutan sampel asam salisilat
denga nilai absorbansi yaitu 0,301.
V.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih aktif lagi dalam setiap paktikum agar lebih
dapat memahami tentang percobaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I.G., Abdul, R. (2015). Kimia Farmasi Analisis. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Harmita. (2016). Penetapan Kadar Bahan Baku Obat dan Sediaan Farmasi.
Jakarta: EGC.
Ulfa, A.M., Nofita. (2016). Analisa Asam Benzoat dan Asam Salisilat dalam Obat
Panu Sediaan Cair. Kebidanan, 2(2), 51-59.