BAB 1 PENDAHULUAN
RM/BM : C7H6O3/138,12
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk
berwarna putih; hamir tidak berbau; rasa agak
manis dan tajam.
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian
etanol (95%) P; mudah larut dalam kloroform
P dan dalam eter P; larut dalam larutan
ammonium asetat P, dinatrium hidrogenfosfat
P. kalium sitrat P, dan natrium sitrat P
Struktur :
+ 1 ml aquadestilata
Biru violet +
+ 1 tetes FeCl3
0.4
0.3
0.2
0.1
0
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Konsentrasi (ppm)
8 ppm
c) x 5 ml = 0,04 ml
1000 ppm
10 ppm
d) x 5 ml = 0,05 ml
1000 ppm
2. 10 mg dalam 10ml yaitu 1000 ppm dibuat 300 ppm dicukupkan
5 ml.
300 ppm
x 5 ml =1,5 ml
1000 ppm
Konsentrasi (ppm) Absorbansi
4 0,253
6 0,406
8 0,554
10 0,713
Y = 0,0764 x -0,0533
0,513 = 0,0764 x- 0,0533
0,513 + 0,0533 = 0,0764 x
0,5663 = 0,0764 x
0,5663
X =
0,0764
= 7,41 ppm
Kelompok Konsentrasi (ppm) Absorbansi
1 300 ppm 0, 257
2 300 ppm 0,513
3 300 ppm 0,183
4 300 ppm 0,098
C sampel X V awal sampel
% kadar = x FP x 100 %
Berat sampel
7 , 41 ppm X 10 ml
= x 3,3 x 100 %
10 , 26 mg
= 2,3 %
c. Penetapan Kadar Asam salisilat secara volumetric
Dik : V= 0,5 ml
N= 0,5921 N
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum didapatkan hasil penetapan kadar bedak
salicyl dengan metode volumetri yaitu 1,02 % dan spektrofotometer
yaitu 2 , 3 %.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum bahan-bahan yang dibutuhkan
tersedia agar tahap-tahap yang harus dilakukan pada percobaan bisa
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kristian, R., Setya P.A. 2007. Asam Salisilat dari Phenol. Jurusan Teknik
Kimia FTI Institut Teknologi Nasional :Bandung.
Lampiran Gambar
1. Sampel
2. Identifikasi
3. Penetapan kadar